Chapter 2

How Can I??
Yoochun POV Aku langsung berlari keluar apartemen setelah mendengar perkataan Jae hyung. Junsu selalu pergi ke taman itu jika dia sedih. 'Su... Tunggu aku.' Di persimpangan aku melihat orang - orang berkumpul. "Ada apa?" aku bertanya pada orang yang berada di sampingku. "Sepertinya ada kecelakaan." katanya. Aku langsung mendekati tempat itu seraya berdoa semoga bukan Junsu yang mengalami kecelakaan. Semakin mendekat ke tempat itu jantungku makin berdetak kencang. Perasaan ku tidak enak. Ambulans mendekat. Paramedis mendekat lalu mengangkat seseorang yang bajunya persis seperti junsu saat dia tidur tadi malam. Aku langsung menyeruak ke antara kerumunan itu. Ternyata benar yang di angkat ialah Junsu. Aku langsung berlari menuju ke ambulans seraya berteriak, "Junsu....". "Apakah anda kenal dengan korban?" Paramedis bertanya padaku. "Dia adalah temanku." "Baiklah. Kalau begitu kau ikut kami.", Akhirnya aku ikut ke dalam ambulans. Selama di ambulans aku terus memegang tangannya. Tangan Junsu dingin sekali. Sebenarnya apa yang terjadi. Selama di ambulans aku terus memanggil nama Junsu tapi tidak ada tanggapan dari dia. Sesampainya di rumah sakit Junsu langsung dibawa ke UGD. Aku tidak boleh masuk. Aku menunggu di luar seraya berjalan bolak balik karena tidak tenang. Setelah beberapa jam akhirnya seorang dokter keluar dari UGD. Aku langsung menyampiri dokter tersebut seraya bertanya, "Dok, bagaimana keadaan teman saya?" "Sebenarnya dari yang saya periksa, teman anda tidak ada luka luar. Dari laporan yang saya dapat sebenarnya teman anda sudah pingsan terlebih dahulu tepat di depan mobil. Dia hanya kurang tidur dan kurang gizi. Apa dia akhir-akhir ini tidak makan dan kurang tidur." "Iya dok. Karena ada masalah dia selalu mengurung diri di kamar. Selain itu, apakah ada penyakit lain dok?" "Untuk masalah itu, baru saya bisa periksa setelah dia sadar. Sampai saat ini teman anda belum sadar. Itu yang saya cemaskan. Biasanya saat ini pasien yang sama kasusnya dengan teman anda seharusnya sudah sadar. Kita hanya bisa berharap dia baik-baik saja." "Maksud dokter apa? Apa kemungkinan yang dapat terjadi pada teman saya?" "Melihat dari kejadian yang anda sebutkan. Dia sedang dalam keadaan stress. Banyak kemungkinan yang dapat terjadi." "Maksud anda apa? Tolong jangam berbicara bertele-tele." "Hal terburuk yang dapat terjadi dia akan terus dalam keadaan ini. Tertidur dan tidak bangun. Dia lari dari masalah dan otaknya menutup dari segala hal. Jika dia bangun, hal terburuk yang terjadi dia akan melupakan segala kejadian yang menurut dia itu menyakitkan. Dia tidak akan ingat hal-hal yang menurut dia itu tidak enak." Aku hanya bisa terdiam mendengar penjelasan dari dokter. Setelah di ruang rawat Junsu aku menghubungi Jae hyung. Aku tidak ingin dia terus khawatir. "Yoochun... Apa kau sudah menemukan Junsu?" Jae hyung langsung bertanya saat mengangkat telpon. "Hyung... Junsu..... aku dan Junsu sekarang ada di rumah sakit." "Apaaaa??!!! Kenapa dengan Junsu? Kau di rumah sakit mana? Aku akan segera ke sana." "Rumah sakit seoul kamar no. 234." "Baik aku akan segera ke sana." Jae hyung langsung menutup telpon. 1 Jam kemudian. "Yoochun..." Jae hyung mengetuk pintu kamar. "Hyung.... masuk." Jae hyung langsung masuk. "Chun... Ada apa sebenarnya dengan Junsu?" Jae hyung langsung bertanya seraya duduk. "Kata dokter dia mengalami depresi dan kurang makan. Kata dokter jika dia tidak bangun dalam waktu 1 minggu dia tidak akan bangun lagi, jika dia bangun ada kemungkinan dia akan hilang ingatan. Bagaimana ini hyung? Aku harus bagaimana?" Aku menunduk mencoba menyembunyikan airmataku. Tiba - tiba Jae hyung memelukku. "Kau harus sabar Chun. Semua ini cobaan, kita pasti bisa melewatinya. Su pasti tidak akan apa - apa." Semalaman aku dan Jae hyung hanya bisa saling menenangkan. End of Yoochun POV Di apartemen Yunho dan Changmin. Yunho POV Semenjak kejadian gelas yang junsu kasih ke aku pecah. Aku terus merasa tidak tenang. Semua yang kulakukan pasti salah. Sekarang aku sedang di dalam kamarku. 'Su.. Apa kau baik - baik saja?' pikirku seraya melihat langit malam. "Hyuuuunnng.... Yunho hyung...." Yunho menggedor kamarku. Memang sejak perginya tiga orang itu aku sering mengunci pintu kamarku. "Ada apa Changmin? Kenapa kau begitu panik?" Tanyaku dengan tenang. "Junsu hyung... Dia... Dia... Masuk rumah sakit... sampai sekarang belum ada kabar lebih lanjut." "Apaaa....!!!!!!! Apa maksudmu? Tahu darimana kau?" Aku menggoncang goncang tubuh Changmin. "Hyung tenang dulu. Aku tahu dari acara entertainment di televisi. Kata mereka Junsu masuk rumah sakit sejak 3 hari yang lalu tapi sampai sekarang mereka belum tahu keadaan Junsu. Mungkin manager hyungdeul menutupi alasan Junsu hyung masuk rumah sakit." Changmin memegang pundakku. 'Itu kan saat gelas yang dari Junsu pecah. Berarti feeling ku benar. Apa Junsu baik - baik saja?' aku sibuk dalam pikiranku saat Changmin menggoncang tubuhku. "Hyung..." "Huh?" "Hyung kau tidak apa - apa?" "Min.. Kita harus cari tahu kenapa Junsu masuk rumah sakit." "Bagaimana caranya hyung? Kita kan tidak boleh berhubungan dengan mereka oleh SM." "Aku akan pikirkan caranya. Kita pasti bisa tahu." Aku langsung balik ke dalam kamar menimggalkan Changmin yang masih kebingungan dan langsung mengambil handphoneku dan menghubungi temanku yang sekarang sudah jadi private investigator. End of Yunho POV Di rumah sakit. Yoochun POV 4 hari kemudian. Aku hanya bisa memegang tangan Junsu dan duduk di samping tempat tidurnya seraya memandang wajahnya yang terlihat pucat. "Hmm...." Junsu bersuara. "Su!! Apa kau sudah sadar?" Aku langsung berdiri mendengar suara Junsu. Aku mengelus pipi Junsu. Mata Junsu perlahan membuka. Aku langsung memencet bel untuk memanggil suster. "Su.... Apa ada yang sakit?" Aku bicara saat Junsu sudah membuka mata tetapi entah mengapa aku merasa kalau mata Junsu menunjukan rasa takut. Aku mendekati Junsu. "Su..." Aku mencoba menyentuhnya tapi dia mundur ketakutan. "Su...." Mata Junsu berlinang air mata. "Sss...siappa...kau? Ommaaaa...... Huaaa..... Aku mau ommmaaaa..." "Su.. Apa ada yang sakit?" Aku mencoba memegangnya lagi. "Lepaskan... Aku mau omma... Ommaaa...." Junsu menepis tanganku. "Suu...." Aku mencoba memegangnya lagi. Tiba - tiba suster datang dengan dokter dan menenangkan Junsu yang histeris. 'Ada apa ini sebenarnya? Kenapa dengan Junsu?' Aku berpikir. End of Yoochun POV TBC Sorri kalo agak aneh ceritanya... Hehe.. Maklum baru kali ini bikin atas plot sendiri... Biasa saduran.. Hehe... Jangan lupa komen yaaa...
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xijunna
#1
Wow, ak Malaysia tapi cuba baca fic kamu, teruskan ya?
hanchulovekyumin
#2
omoo~ Baby Su lupa semua? *speechless*
breakerheart #3
Aku baca ini pas di winglin beberapa bulan yg lalu....<br />
Wait 4 th3 next chappie^^
junsuism #4
@hanchulovekyumin iyaaa...tapi nanti berlanjut jadi yang lain.. hehehe... tetap baca yaaa...
hanchulovekyumin
#5
annyeong! :D<br />
yoosu adalah couple favorit saya di DB5K :)<br />
ini nyeritain tentang tweet Baby Su waktu Keep Your Head Down/Before You Go ya?