# one

Awaken Soul
Please Subscribe to read the full chapter

 

Dari kecil, aku menceritakan cerita yang menurut orang-orang hanyalah khayalan anak kecil. Bahkan orang tuaku juga tidak percaya. Sampai sekarang, setiap aku menceritakan itu, orang akan mengiraku gila. Jadi aku memutuskan untuk diam.

Aku tinggal bersama anjingku yang bernama Monggu. Aku menemukannya di dalam kardus kecil di dekat taman. Saat aku membuka kardus itu, aku melihat anjing kecil dan aku tahu sudah memiliki kenangan tersendiri dengan anjing itu dulu. Aku pun mengambil dan merawatnya.
 

Monggu tidak berubah sama sekali. Cara dia makan, bermain dan tidur sama seperti dulu. Yang membuatnya berbeda adalah ada sebuah tanda di bagian perutnya. Seperti bekas robek. Dan itu yang membuatnya mati dulu.
 

Aku masih ingat rumahku yang asli. Di Seoul dekat dengan Sungai Han. Dulu aku sering bermain disana dengan nuna. Kadang aku merindukannya karena sekarang aku kesepian disini. Di kehidupan baruku, aku tidak memiliki saudara kandung. Hanya seorang ibu dan ayah yang selalu berpergian ke luar negeri.


Sudah 20 tahun aku tinggal di Haeundae, Busan. Aku juga terbiasa tinggal disini. Walaupun suasananya berbeda dengan Seoul. Aku juga terbiasa memakai logat Busan. Tapi aku masih ingat betul cara berbicara dengan logat Seoul. Karena aku tinggal dekat dengan pantai, aku sering berselancar disana. Aku menghabiskan dua hari dalam seminggu untuk berselancar.


Hari ini, aku mengajak Monggu ke pantai. Dia sangat suka berada di pantai. Dia akan sangat bersemangat kalau sudah menginjakkan kakinya di pasir. Monggu ㅡyang sudah basah berlari kearahku. Aku membungkusnya dengan handuk kecil agar dia hangat. Aku menulis 'Monggu' di pasir, dan di bawahnya kutulis 'Jongin' tapi anjing itu keluar dari handuk dan menggali tepat di tulisanku. Aku menghela nafas berat lalu tiduran di atas pasir. Aku menutup mata dan terbangun saat langit sudah gelap. Monggu ikut tertidur di sebelahku.


Aku menggulung celanaku sampai lutut lalu berlari menuju air. Kurendam kakiku di air asin yang dingin. Aku rasa Monggu sadar aku sedang bermain air, jadi dia bangun dan lari kearahku. Aku menangkapnya tapi dia melompat dengan keras dan membuatku terjatuh dalam air.


"Monggu!" aku sedikit membentak anjing itu karena telah membuat seluruh pakaianku basah. Dia malah pergi dan main pasir. Aku menatap anjing itu selama beberapa detik sebelum ombak menghantam seluruh badanku. Alhasil seluruh badanku menjadi basah.


Seseorang menghampiriku dan membantuku berdiri. Aku melihat wajahnya sekilas.


"Luhan?"


Orang itu tampak terkejut saat aku bicara. Dia menggeleng. "Siapa Luhan? Aku Chanyeol," jawabnya.


"Oh, maaf."


Dia tersenyum lalu pergi. Aku mengambil Monggu dan membawanya di lenganku. Dalam sekejap dia langsung menutup matanya. Aku pun memakai sendalku dan pulang ke rumah.

 

 

Hari ini hujan. Monggu tidur di bungkus selimut seperti sushi. Aku hanya melihat keluar jendela menunggu jajangmyeon yang ku pesan datang. Mungkin orang yang mengantar sedang kesusahan karena hujan, tapi itu bukan salahku karena aku memesan sebelum hujan turun.


Tak lama kemudian, seseorang memencet bel. Orang itu mengantar pesananku, tapi sepertinya dia mengenalku. Dia memberi semangkuk jajangmyeon dan aku memberi bayarannya. Dia tersenyum sebelum bilangㅡ


"Kau yang jatuh di pantai."


Lalu aku sadar dia adalah orang yang membantuku waktu itu.


"Aku sih tidak masalah tidak di ucapkan terima kasih," sepertinya dia menyindir.


"Terima kasih atas bantuanmu waktu itu," kataku.


Dia tersenyum, lalu mengambil selembar uang tadi dan menyodorkan kembali untukku. "Mereka tidak mengizinkan memberi tip," ucapnya sambil memperlihatkan pin bulat di dadanya yang bertulisan 'dilarang memberikan tip.'


Aku berdecak dan mengambil uangku dari tangannya. Dia tersenyum lagi lalu pergi. Dia agak aneh.


Hujan turun semakin deras saat aku mengunci pintu. Monggu masih tidur pulas sampai aku membuka plastik jajangmyeonku. Aku mengambil makanan anjing di lemari dan kutuangkan di mangkuk Monggu. Dia langsung berlari lalu memakan makanannya. Aku mengelus anjing itu beberapa kali sebelum aku mulai memakan mieku.


Lalu aku berpikir,


apa aku harus kembali ke Seoul?

 

 

Monggu di titipkan di tempat penitipan hewan yang berada di sekitar rumahku. Aku kembali ke rumah untuk mengemas barang-barang. Aku kehabisan tiket pesawat; jadi aku berencana untuk naik kereta saja ke Seoul. Setelah selesai, aku berbaring di kasur.


Aku menutup mata sembari memutar ulang memori yang ada di pikiranku. Aku bertemu laki-laki dari Cina yang 4 tahun lebih tua

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 1: awalnya gak ngerti kalo jongin itu reinkarnasi,tapi pas akhir akhir aku jadi ngerti:) btw apa ini bkalan ada lanjutannya?