Find you

Labirint

Luhan berlari terengah-engah di koridor gelap panjang dengan dinding tinggi di kiri kanan. Luhan tak bisa melihat jalan lainnya dari balik dinding. Beberapa kali Luhan harus bermimpi labirin yang sama, berlari di tempat yang sama, dan melihat sosok yang sama. Kekasihnya, Xiumin, melintas untuk ketiga kalinya di depan matanya.

"XIUMIN BERHENTI!!" teriaknya frustasi kemudian mengejarnya. Dan dia mendapati koridor lainnya yang lebih gelap dan menyeramkan. Lagi-lagi Xiumin melintas di lain koridor.

Luhan mengejarnya dan lagi-lagi di koridor yang lainnya. Luhan penasaran sampai mana akhir labirin ini. Dan untuk apa Xiumin berada di tempat ini? Berjalan tenang-tampak kosong-di jalan di depannya.

Luhan berlari kembali ketika melihat Xiumin sepuluh meter tak jauh darinya. Dia memanjangkan tangannya, hendak meraih lengan kekasihnya. Dia langsung menariknya begitu ia sudah mencengkeram kuat tangannya. Itu sukses membuat Xiumin berhenti, tapi tidak menoleh.

"Akhirnya kau berhenti juga." Luhan terengah-engah keras dengan dada yang turun naik.

Xiumin tidak menoleh sama sekali. Membuat Luhan ragu apa yang ia dapat  ini seorang Xiumin atau bukan. Luhan menarik sikunya lagi, tetap saja Xiumin diam.

"Berbaliklah, Minnie. Aku Lulu. Bukan siapa-siapa." Luhan melembutkan suaranya, seperti biasa.

Mendadak Xiumin mengabur dari pandangannya. Dia pikir matanya yang bermasalah dan mencoba menggosok matanya. Tapi benar. Xiumin memang mengabur dan menguap perlahan mulai dari ujung rambut, kepala, bahu, punggung, dan kakinya. Luhan menangkap sosok menguap itu tanpa hasil. Perasaannya menjadi kalut, takut dan bingung. Apa maksudnya ini?

"Xiumin!! Kau dimana?!! Jawab aku!!!"

Dan tiba-tiba Luhan tersentak bangun. Matanya membesar, napasnya terengah-engah, dan keringat mengucur banyak. Keadaanya tak kurang dari mimpinya yang kacau. Tangannya merasakan kulit seseorang di ujung jarinya. Dia menoleh. Naasnya menghela lega begitu mendapati sosok mungil di sampingnya. Dia sedang tertidur damai dengan dengkuran lembut.

Luhan kembali menidurkan badannya. Memiringkan badannya berhadapan dengan sosok yang di mimpinya itu. Dia lega Xiumin tidak menghilang. Tidak menguap seperti tadi. Ujung jarinya mengelus helaian rambut orange miliknya.

"Aku senang kau tidak menghilang. Tetaplah disisiku, Minnie." Luhan tersenyum melihat wajah tenangnya.

Luhan mendekatkan badannya dengan Xiumin, melingkarkan tangannya di pinggangya dan menariknya. Luhan tertidur lagi pelan-pelan sampai pagi dengan posisi yang tak pernah berubah. Bersyukur dia tidak bermimpi labirin itu lagi..

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
BaoziNam #1
Chapter 1 udah keluar tuh.. :D
D_Ominor
#2
Di tunggu ya ceritanya..... :D