“kau tinggal bersama ibu, bantu ibu”

Hanya itu yang ku ingat..

……………….

Chorong  pov

Terik sinar matahari mengusik tidurku, ku perjap – perjapkan mataku.

Ah.. ada seorang malaikat berada didepanku “ibu” walaupun bukan ibu kandungku aku senang dapat berjumpa sampai tinggal bersamanya.

Ku lihat dia sedang tersenyum kearahku sungguh indah bentuk senyumu bu.

“ne.. chorongie ayo bangun, semangat bantu ibu memasak yuk” katanya senang, yaampun bu jangankan memasak aku siap membersihkan rumah ini asal bersamamu.

“ya bu, ibu kedapur dulu aku ingin membersihkan badanku ya bu” kataku sambil tersenyum kepadanya. “aiih sangat manis senyummu nak ibu takut diabetes pagi pagi begini, hehe ibu tunggu didapur yah sayang” aku tertawa mendengar apa yang dia ucapkan dan menggeleng ‘iya’ sesudah ia meninggalkan kamarku aku bersiap untuk kekamar mandi.

Suho pov

Sangat segar pagi ini tidak seperti biasanya dan tumben sekali ibu tidak membangunkanku apa karna anak bocah itu? Siapa namanya,aih lupakan..

Aku pun berjalan menuju dapur karna aku mendengar kebisingan tidak seperti biasanya aku mendengar seorang tertawa ria, mereka tidak mengajakku membosankan.

“ada apa ini bahagia sekali hari ini?” kataku mengganggu mereka dan serentak mereka menengok kearahku.

“junmyeon tidak hari ini ibu bahagia mungkin setiap hari ibu bahagia, lengkap sekali rumah ini ada kamu dan ada nak chorong” kata ibuku tersenyum kearah ku dan selanjutnya kearah chorong, chorong? Ah ya itu namanya. Ku lihat mereka saling melemparkan tawa dan senyumannya sungguh indah pagi ini ku melihat mereka. Mereka?astaga hanya ibuku.

Author pov

Chorong yang merasa dilihati terus menerus mulai risih dan memulai percakapan.

“siapa namamu?” kata chorong sambil menaruh makanan yang habis dibuatnya tadi. “kau berbicara padaku?”balas suho sok polos, chorong yang tambah risih atas jawaban namja yang ditanyanya ia pun membalas “apa aku menunjukmu? Aku berbicara pada kentang yang baru saja kubuat” ibu mendengar percakapan mereka hanya menggeleng dan tersenyum.

‘mungkin itu awal dari percakapan lelucon mereka dan diakhiri oleh percakapan serius nantinya’ gumam ibu.

“kau tidak mendengar ibuku tadi memanggil junmyeon?oh ya panggil saja aku suho, aku lebih enak dipanggil suho ya” suho pun menjawab dengar benar, chorong pun mendecih “siapa yang bicara dengan mu? Aku tidak peduli” chorong kembali ketempat duduknya tepatnya berhadapan dengan suho. Suho yang mendengar jawaban chorong yang tidak peduli itu ia kesal dan melemparkan lap yang biasa buat ngelap yang kotor pas dimuka chorong.

“YA! Ibuuu” ngadu chorong kepada ibu “YA!itu ibuku!” balas suho mereka terus menerus begitu sampai munculnya ketertarikan satu sama lain.

……

Terdengar perbincangan diruang tamu.

“ibu bolehkah aku meneruskan pekerjaanku mengantarkan susu?” ucap chorong lirih, ibu yang mendengar pernyataan itu langsung menghadap ke chorong “bukannya ibu tak membolehkanmu apa tidak ada lagi pekerjaan lain?apa kamu tidak capek mengayuh sepeda berkeliling? Mending kita buka toko saja gimana?”

Chorong yang menunduk lesuh mendengar pengusulan ibu pun menoleh dengan gembira bertanda ia ingin sekali “ibu bagaimana kita membuka toko bunga kan ibu suka sekali dengan bunga dan sudah paham betul tentangnya?” usul chorong ibu pun tersenyum dan mengangguk iya.

Chorong pov

Hari ini aku harus membantu ibu membereskan toko, aku harus naik apa kesana? Sedangkan ibu sudah sampai disana. Aku sama sekali tidak terpikiran saking senangnya aku tinggal disini tidak memegang uang sepeserpun semenjakku diusir.

Aku melihat suho sedang santai diruang keluarga,mm..

“oppa, suho oppa maukah kau mengantarku ke toko?” ucapku apa tidak menjijikan?

Suho pov

“oppa, suho oppa maukah kau mengantarku ke toko?”

Apa apaan ini tumben sekali ia manja dan beraegyo didepanku dan tunggu oppa?

“bukankah kau yang lebih tua 2 bulan dariku?” kataku kulihat ia sedang berpikir ahh membuatku ingin tertawa melihat tampang bodohnya.

“benarkah? Tapi mengapa kau terlihat tua dibandingku” jawabnya enteng inginku lempar bantal pas mukanya.”aku bukannya tua tapi aku lebih dewasa dari padamu” ucapku datar dan kulihat dia mendecih tidak suka “mengapa kau masih disitu? Tidak mauku antar” ucapku, “ah ne oppa, eh suho” jawabnya sambil bergegas.

Author pov

Suho chorong pun berjalan menuju mobil belum sempat ia masuk ada yang memanggil membuat mereka menengok kearah sumber suara.

“suho oppa” dilihat ada seorang perempuan berjalan menuju mereka berdua lebih tepatnya kearah suho “chagi, kau mau kemana dan siapa dia? Bukan kah kita pernah bertemu?yaa kau yang membuat masalah kemarin itu?” katanya lebih tepat kekasih suho, chorong pun hanya mendengarnya tidak menjawab dan tidak peduli suho yang melihat itu angkat bicara “ya min ah dia perempuan kemarin itu kau taukan ibu yang menyuruhnya tinggal disini” min ah pun melirik tidak suka. Chorong apa daya dia akhirnya masuk kedalam mobil dan diikuti min ah.

“chagi antarkan aku beli tas aku lihat ditoko baru sangat bagus dan pastinya sangat mahal yaaa” ucapnya manja.

Didalam perjalanan sama sekali ada tanda tanda kehidupan sangatlah sunyi.

Chorongpun yang risih atas keberadaanya berkata “suho turunkan aku diperempatan aku bisa jalan dari situ lagi pula sangat dekat dengan toko” suho awalnya kaget dan ingin menjawab bahwa tidak apa apa diantar sampai depan toko tapi sudah terselak “ yah baguslah kalau kau nyadar turunkan saja disana chagi” jawab ketus min ah. Chorong yang tidak suka atas jawaban dari min ah membalas..

“apa aku berbicara denganmu AHJUMMA? Turunkan aku” terdapat penekanan.

Min ah yang mendengar ingin sekali memukul tapi chorong sudah keluar mobil duluan dan suho yang juga mendengarnya hanya bisa tertawa pelan, min ah pun cemberut didepan suho.