Plan A

If I Meet You

Chapter 4

PLAN A

word:1367

[it has been... sooooo long!! sorry ;-; this semester was so hard so i cant write for awhile but here i am! i hope you still miss me /nope?/ kkk sorry for my mistake and take hiatus before i finished this story but bcs im in holiday now so i can update this story until finish ;)] < sorry if my english was so bad /really bad? im still learning lol <3 love ya!

 

Choi Jinri mengamati apa yang tak teramati oleh orang-orang biasa. Matanya mampu menembus dimensi lain yang tak kasat mata, yang jauh tak berwarna dan diselimuti awan gelap. Dia dilahirkan memiliki kemampuan untuk melihat jiwa-jiwa yang tak tenang untuk meninggalkan dunia. Jiwa yang masih terikat begitu erat pada sesuatu di alam dunia. Bisa dikatakan dia telah terbiasa, dia bersyukur telah mengenal makhluk-makhluk ini sejak lama dan beberapa diantaranya dia anggap sebagai teman hingga dia tak perlu terlalu ketakutan lagi.

Orang-orang menganggapnya sebagai orang aneh, beberapa kali dia tertangkap berbicara pada angin padahal sebenarnya dia tengah berbicara pada seseorang –atau yang dulu pernah menjadi seseorang. Bahkan hingga dia menginjak bangku sekolah akhir makhluk-makhluk disampingnya tak pernah berhenti mengganggunya agar dia terus dianggap aneh oleh seisi sekolah dan hanya menemani makhluk-makhluk itu. Menyebalkan, namun juga menyedihkan. Bagaimana mereka mati dalam perang, ataupun karena keinginan untuk mengakhiri hidupnya adalah alasan paling menyeramkan yang pernah didengarnya. Mata yang hilang, wajah yang rusak, kaki yang buntung, tangan yang hilang adalah sebagian dari makhluk ter-menjijikan yang pernah dilihatnya namun pandangannya terhenti, benar-benar terhenti saat dua sosok hantu pria keluar dari gymnasium.

Tak seperti makhluk-makhluk lainnya mereka berwarna hitam dan putih, seperti televisi pada saat zaman neneknya dulu. “Bukankah mereka tampan?” hantu krystal, wanita yang meninggal tertembak saat perang dunia dua berdiri disampingnya “Tapi- kenapa mereka tak berwarna?” tanya Jinri mengerutkan kedua alisnya tak mengerti.  

“Mungkin tak ada pakaian lain? Kau tau perang dunia dua telah-“

“Aku harus mencari tau”

“Ya!”

Jinri segera berlari menyusul kedua laki-laki itu, mengikuti mereka hingga cafeteria, mereka duduk berdua menatap jendela besar hingga beberapa saat kemudian mereka berlari menuruni tangga menuju lapangan. Jinri mengikuti, berlari sekuat tenaga takut tertinggal jejak mereka, hingga matanya tertuju pada kedua laki-laki itu menatap begitu dalam pada 2 orang yang berlari paling belakang dalam barisan.

“Kau bisa ketahuan membolos jika berada disini” Krystal muncul kembali disampingnya

Bel berbunyi tak lama kemudian, kedua pria itu mengikuti Baekhyun dan Kyungsoo menuju loker. Jinri berdiri diujung lorong, bersembunyi dibalik tembok agar tak terlihat. Tak lama hantu laki-laki yang lebih tinggi menatap sedih pada Baekhyun sementara satunya lagi menatap pada Kyungsoo. Mereka berjalan menuju kelas, yang juga merupakan kelasnya. Jinri berdiri diujung lorong mendengar kegaduhan dan suara tawa terdengar dari dalam. Jinri menyelinap masuk melalui pintu belakang dan dia mampu melihat bagaimana laki-laki yang sedari tadi berada disamping Kyungsoo memarahi anak-anak pembuat onar ini.

“APA MENURUTMU INI LUCU! YA! BERHENTI TERTAWA!”

Jinri terdiam sejenak, hantu laki-laki itu terus berteriak, tak menyadari jika dimensi yang mereka tempati adalah berbeda. Keduanya terus berteriak, berdiri disamping Kyungsoo dan Baekhyun menatap mereka dengan begitu sedih “Apa Kai dan Yeol mati pagi ini?” karena kedua hantu itu terlihat seperti sosok dua laki-laki kaya tersebut tapi juga terasa sangat lain. Tunggu- mereka- ada dua ?! tapi- bagaimana bisa? Jinri menatap gerombolan Kai dan Yeol memasuki kelas bahkan Kai menendang kursi Kyungsoo membuat laki-laki berperawakan kecil itu terjatuh di lantai.

Ini aneh, ini benar-benar aneh, siapa mereka sebenarnya ?


 

 “Ya! Choi Jinri!” teriak Krystal namun Jinri tak menggubris dan mengejar Kai yang menarik paksa Kyungsoo ditangannya. “Kau bisa mendapat masalah!”

“Aku harus membantunya, jadi aku bisa tau makhluk macam apa mereka itu sebenarnya” Krystal berdiri dihadapan Jinri menghalangi pemandangannya yang tengah mengintip Kai menendangi Kyungsoo.

“Kau bisa terluka” Jinri mencari-cari benda disekitarnya yang bisa dia pakai untuk menghentikan Kai tanpa diketahui lagi-lagi tak menggubris perkataan Krystal.

“Kau bisa melihatku?” Kini suara pria yang terdengar, Jinri berbalik dan menatap hantu keabuan berdiri dihadapannya dengan raut wajah kacau dan sedih. “Kau juga bisa mendengarku bukan?” Laki-laki itu hendak mengambil tangannya namun gagal karena tangannya menembus seperti angin bagi Jinri. “Kumohon, selamatkan dia”. Bahkan hanya dengan mendengar suaranya Jinri bisa tahu bahwa laki-laki itu tengah putus asa, suaranya sangat rendah dan sedih menatap Kyungsoo dari kejauhan tanpa bisa berbuat apa-apa.

Jinri mengambil dua penutup tong sampah yang terbuat dari seng dan memadukannya seperti simbal sebelum bersembunyi dibalik dinding. Dilihatnya Kai berjalan pergi dan menghentikan pukulannya sementara laki-laki keabuan itu tengah memeluk Kyungsoo dan menangis bersamanya. “Maafkan aku”

“H-Hei” Jinri dengan canggung menunjukan sosoknya pada Kyungsoo setelah menyimpan kembali tutup tong sampah yang dipegangnya.

“S-Siapa kau?” tanya Kyungsoo, Jinri tersenyum dan membantu kyungsoo berdiri

“Namaku Jinri, seseorang memberitahuku untuk membantumu” Jinri melirik laki-laki keabuan lagi sebelum merangkul kyungsoo dan membantunya berjalan.

“Seseorang?” tanya Kyungsoo bingung, dan Jinri lagi-lagi hanya tersenyum sambil mengangguk mengiyakan. Mereka berjalan cukup lama melewati beberapa toko hingga Kyungsoo membisikan nama Baekhyun dan melepas rangkulannya. Sosok keabuan lain kini dilihatnya, keduanya berada disamping Kyungsoo dan Baekhyun. Setelah pertemuan kecil mereka Jinri memutuskan mengantar mereka hingga ke apartemen dan berpisah setelah menyicip teh hangat.

“Kau berhutang penjelasan padaku, kalian berdua” ucap Jinri berbisik dihadapan kedua laki-laki keabuan yang belum juga dia ketahui namanya itu.

Mereka memutuskan berbicara di lantai teratas gedung apartemen, Chanyeol dan Jongin itulah nama mereka.

“Mungkin kau takkan percaya tapi- kami datang dari masa depan” ucap Chanyeol “Seseorang telah mengubah masa depan Kyungsoo yang ditakdirkan bersama sahabatku ini, karena sahabatku ini hanya akan membuat Kyungsoo menderita tapi pada akhirnya keduanya harus menderita dan Kyungsoo meninggal beberapa saat sebelum kami datang kemari”

“Aku ingin mengubah masa lalu yang ditunjukan ayahku, orang yang mengirim kami kesini, aku hanya terus menyakiti kyungsoo entah dimasa lalu atau masa depan dan aku hanya ingin mengubahnya, aku ingin diriku dimasa lalu bisa membuat Kyungsoo bahagia dan itu akan terus berulang hingga masa depan” Jongin menatap kelangit senja yang kekuningan.

“Syukurlah, kufikir kalian adalah hantu yang rusak atau semacamnya karena kalian sama sekali tak berwarna” Jinri berdecak pelan “Mengubah hati seseorang itu tak mudah, terutama anak-anak itu, Kai dan Yeol, keduanya benar-benar-“ Jinri mengepalkan tangannya kesal mengingatkannya pada pembulian yang terjadi padanya saat masuk kesana dulu.

“Aku akan membantu kalian, membuat kedua laki-laki itu mencintai Kyungsoo dan Baekhyun”


Jinri, Jongin dan Chanyeol duduk membentuk sebuah lingkaran diatas atap. Jinri menutup matanya sesaat sebelum mengeluarkan sebuah kertas dan menuliskan sesuatu didalamnya.

“Aku akan membuat kalian dapat masuk pada alam bawah sadar Kai dan Yeol kurasa itu satu-satunya cara agar mereka dapat berubah fikiran”

“A-apa yang harus kita lakukan disana?” tanya Chanyeol

“Kalian dapat membuat sebuah cerita didalam sana, misalnya bagaimana kalian bertemu, bagaimana kau mulai menyukai Kyungsoo dan Baekhyun dan menikahinya atau apapun yang ada dalam imajinasi kalian, tapi- kurasa kau harus melakukannya dengan cepat” Jinri melirik pada jam tangan yang Chanyeol kenakan. Menit dan detiknya terus berkurang menunjukan waktu kepulangan mereka. “Pastikan kau membuat sebuah cerita yang akan membuat dia berubah”


 

Aku terbangun, kudengar seseorang menyanyikan sebuah lagu, suara yang merdu dan menenangkan. “Jonginnie!” Aku benar-benar terbangun, ditengah padang rumput ilalang dibawah pohon besar yang samar melindungiku dari terik matahari. “Jonginnie!” Aku berdiri, mencari asal suara itu, dengan kakiku yang polos aku berjalan menyusuri rumput panjang yang menghalangi pemandanganku hingga aku dapat melihat sosok laki-laki yang tak asing lagi dalam hidupku.

“Hyung! Kenapa kau keluar, cepat masuk kedalam!” Aku melihatnya, diriku meraih Kyungsoo dan menyuruhnya masuk kembali pada rumah kecil yang beratap jerami dan berdinding bata putih yang tak dicat. Asap keabuan membumbung dari cerobong bersama dengan suara tawa yang berasal dari dalamnya. Aku berjalan mendekat, meraih daun pintu dan membukanya perlahan.

“Hyung, udara diluar sangat dingin, musim dingin sebentar lagi tiba dan kesehatanmu sedang tak baik” Itu tampak seperti dirinya, atau memang itu dirinya ? Kudekati lagi kedua sosok itu dan matanya tertuju pada dirinya disana. Memeluk Kyungsoo dibalik selimut hangat dan mengusap pipinya begitu pelan dan apik. “Jongin, apa menurutmu… aku bisa melihat musim semi?” Sosok Kyungsoo tampak begitu lemah, kulitnya begitu pucat, matanya tertutup rapat dan lingkaran hitam terlihat dibawah matanya. Dan saat itu Kai melihat pantulannya sendiri menangis dalam diam dan tak sadar dirinya juga ikut menangis.

Kai terbangun, nafasnya tersengal dan jantungnya tertekan. Dia terduduk, matanya melihat kearah kamarnya yang gelap gulita dan sesuatu mengalir turun dipipinya. Apa aku menangis?. Alarmnya berbunyi dan matahari perlahan mulai menampakan sinarnya dibalik jendela. Kai turun dari kasurnya dan lagi-lagi menutup matanya kenapa aku memimpikan dia.


Jinri mendapati Jongin dan Chanyeol yang berdiri digerbang dengan senyuman begitu lebar menghasi wajah keduanya. Jinri melihat sekeliling sebelum menghampiri keduanya “Jadi ? apa yang kalian lakukan hingga membuat Kai dan Yeol berjalan seperti zombie ?” senyumannya begitu lebar sembari melirik Kai dan Yeol yang turun dari mobilnya dengan tatapan lelah dan frustasi.

-tbc-

Dont forget your subscribe vote and comment!

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
EyleeLee #1
Chapter 5: can I ask ? can I continue your story instead ?? sayang sangat cerita awak tak siap. saya dah ready nak baca kesudahan cerita awak tadi..
kjkteah #2
Chapter 5: ?????????????
Clovexo
#3
Chapter 5: duh.. padahal aku ufah nunggu2 loh author nim ;(
DOut29 #4
Chapter 4: Aaaaaaa kenapa pendek bangedddd~ TT
Saya nunggunya lamaaa, ini kelewat pendek :')
Pengn liat Kai menderita semenderita menderitanya #halah XD
Please update juseyooo~
DOut29 #5
Chapter 4: Aaaaaaa kenapa pendek bangedddd~
ByunsalaByun
#6
Chapter 4: Duo 'brengsek' hahhahahahahah nggak sabar liat gimana usaha mereka. Lanjut kan kakak :)
Clovexo
#7
Chapter 4: wow... mimpinya membuat jongin dan chanyeol jadi begitu.. keren.. lanjutkan~
kyungkyunglhw #8
Chapter 3: kerennnn banget,,huh makin pnasaran..
kpan d lnjutnya?
rinriin #9
Chapter 3: kak.. ini terlalu pendek.. TT.TT
Clovexo
#10
Chapter 3: eh? jinri kok bisa ngeliat jongin dan chanyeol?