chapter 5

Another Angel

Summary: [Krisho] Slight! Layho, Krislay, Chanbaek, etc/ Sejak kapan Yifan dan Yixing tampak seakrab itu?Apa waktu berjalan sebegitu cepatnya?/Punya hak apa untuk cemburu, kalau orang itu bahkan bukan milikmu sama sekali?/AU, BL, OOC. Mind to RnR?

XoXo-XoXo-XoXo

Another Angel © Kirea

XoXo-XoXo-XoXo

 “Hei, hei, Yifan! Kembalikan buku milikku!” seru Junmyeon sembari melompat ketika Yifan mengangkat tinggi-tinggi buku pelajaran milik namja angelic itu.

“Tidak sebelum kau mengembalikan ponselku.” Ucap Yifan dengan nada datar.

“Kau harus mengembalikan buku-ku dulu!”

“Ponselku dulu!”

“Berbarengan!” seru Junmyeon kemudian sambil meletakkan ponsel Yifan di meja. Dengan gerakan cepat, Yifan mengambil ponselnya, namun masih tidak mengembalikan buku milik Junmyeon.”

“Yaah! Buku-ku?”

“Aku tidak bilang akan mengembalikan bukumu…”

Sedikit sulit dipercaya, Junmyeon bisa bertingkah sesantai itu dengan namja Chinnese-Kanada yang selalu memasang poker face itu. Namja yang selalu tampak angkuh, sangar, pemarah, sombong, kurang ekspresi tapi cakep, berteman dengan namja angelic yang ramah, baik hati, suka mentraktir, murah senyum, dan ceria yang juga cukup cakep. Beberapa (atau banyak?) murid lain pasti iri tentang hal itu. Karena Yifan itu ibarat Ice Prince. Seperti ada tulisan, ‘kau akan membeku ketika mendekatiku,’ di punggung namja tampan itu. Tampaknya susah didekati karena sikap dinginnya. Terkesan memiliki tembok pembatas sedingin es seperti pemeran utama di film Frozen—milik Disney— itu sih menurut penglihatan para murid dari luar. Mereka belum pernah (dan tidak berani) mencoba untuk berteman lebih dekat dengan Yifan jadi tidak tahu kalau Yifan sebenarnya cukup baik dan hangat ketika mengenalnya lebih jauh. Bahkan Yifan rada-rada koplak seperti Chanyeol.

“Terlihat seperti namja dingin yang hanya akan hangat ketika ada angelic hyung.” Gumam Kyungsoo sambil menumpu dagunya dengan tangan. Matanya melirik malas pertengkaran kecil Yifan dan Junmyeon ditengah keributan kelas itu. Tidak begitu banyak yang peduli soal itu karena ini adalah saat-saat genting untuk mengerjakan pr fisika secara bersama-sama. Ya, benar. Saling mencontek.

“Kris-ssi dan Suho-ssi akrab ya?” ucap Yixing.

“Akrab sih, soalnya rumah mereka kan bersebelahan.” Sahut Kyungsoo.

“Oh~” namja ber-dimple itu hanya ber-oh ria.

“Hwaa! Buku apa itu? Pelajaran Fisika ya? Pinjam dong, aku mau nyontek pr,” seru Chanyeol yang baru saja datang. Dia merebut buku pelajaran yang baru saja berhasil Junmyeon ambil dari Yifan.

“Yaah~ Chanyeol!” seru Junmyeon.

“Kita ada pr Fisika?” Tanya Kris kalem.

“Ada, sepuluh soal.” Sahut Chanyeol.

“Myeon, kami pinjam bukumu.” Ucap Yifan mantap.

“Tidaaak! Bagaimana bisa kalian mau menyontek ketua kelas, huh!” semprot Junmyeon.

“Huahaha, apa ini, Kris-hyung juga belum mengerjakan!”

“Aku sibuk latihan klub basket!” sahut Yifan.

“Aku sibuk latihan klub dance~” ucap Chanyeol.

“Alasan saja kalian berdua. Aku yang sibuk latihan klub vocal baik-baik saja. Kembalikan buku milikku.”

“Chanyeol akrab dengan mereka berdua.” Ucap Yixing lagi.

“Tentu saja, karena mereka berteman dari kecil.” Sahut namja bermarga Do itu.

Yixing mengangguk-angguk. Dia baru sekolah beberapa hari di sini. Jadi dia belum memiliki begitu banyak teman. Mungkin karena dia belum begitu lancar berbahasa Korea, dan kepribadiannya yang menjurus empat dimensi itu dianggap sedikit aneh.

“Aah, tenang saja Lay-hyung. Kau juga teman mereka. Temanku juga.” Ucap Kyungsoo. “Ngomong-ngomong sudah mengerjakan tugas Fisika?”

“Ah~ tugas Fisika, igo…” Yixing mengeluarkan bukunya, “Aku tidak bisa mengerjakan nomor sembilan, tolong ajari aku.” Ucap Yixing pada Kyungsoo.

“Nomor sembilan? Oh, ini memakai rumus yang ini…”

Keributan dan kesibukan yang selalu terjadi di pagi hari hari sebelum jam pertama dimulai jika sudah berhubungan dengan pekerjaan rumah. Apanya yang pekerjaan rumah kalau dikerjakan di sekolah? Selalu seperti ini.

Seorang namja muda yang berstatus sebagai guru tampan bin lajang tampak sedang mengambil presensi yang ada di mejanya, “Kita akan membagi kelompok…”

“Horeee!”

Park Ssaem tampak menaikkan tangannya, memberikan gesture meminta agar murid-murid kembali tenang, “Saenim yang akan membagi kelompoknya.”

“Hhuuu~”

Park Ssaem, namja muda yang tampan itu menghela napas sambil bergumam pelan, “Hah… murid-murid ini membuatku merasa sepuluh tahun lebih tua dari umurku sendiri…’’

Dia kemudian berdehem pelan dan membacakan nama-nama anggota kelompok.

“… kelompok lima: Do Kyungsoo, Kim Junmyeon dan Park Chanyeol. Kelompok enam: Kim Seok Jin, Wu Yifan dan Zhang Yi Xing, kelompok tujuh….”

“Oh, kita sekelompok. Mohon bantuannya Kris-ssi.” Yixing menunduk sekilas.

“Ya.” Yifan menyahut dengan tampang datar dan suara dingin khasnya. Mata tajamnya melirik Junmyeon yang ber-high five dengan Kyungsoo dan Chanyeol.

“Yaa~ kau mengambil buku yang salah hyung, lebih ke atas. Disamping buku merah.” Ucap Kyungsoo sambil mengerak-gerakkan telunjuknya ke arah tumpukan buku di atas rak.

“Yang mana sih? Aku tidak lihat nih,” sahut Junmyeon sambil berjingkit. “Chanyeol mana sih?” makhluk tinggi satu itu benar-benar diperlukan sekarang.

“Dia kan kau suruh mencari di rak paling ujung, hyung.” Sahut Kyungsoo.

Srett~

Yifan mengambilkan buku yang sedari tadi diarahkan Kyungsoo dan menyerahkannya pada Junmyeon.

“Wahh, gomawo…”

Ne,” ucap Yifan sambil mengambil satu buku itu lagi kemudian berlalu dan duduk di samping Yixing. Tampak dia membahas halaman tertentu dari buku yang diambilnya tadi bersama Yixing dengan serius. Kemudian Yixing tertawa pelan karena Yifan salah memberikan jawaban. Yifan hanya tersenyum kikuk. Sementara Seok Jin sedang sibuk mengoreksi kesalahan mereka.

Namun yang terfokus di mata Junmyeon adalah kedekatan Yifan dan Yixing. Tampak begitu dekat dan serius. Membuat Junmyeon tidak bisa mengalihkan pandangannya sama sekali.

“Suho-hyung~ aku sudah mendapatkan bukunya lho~ susah sekali karena cuma ada satu ini yang membahas tentang materi yang akan kita diskusikan…” Chanyeol terus berbicara tanpa tahu kalau Junmyeon tidak fokus mendengarkannya. Junmyeon tampak larut dalam pikirannya.

Sejak kapan Yifan dan Yixing tampak seakrab itu?

Apa waktu berjalan sebegitu cepatnya?

Sejak kapan Junmyeon dan Yixing seakrab itu?

“Bagaimana menurutmu?” Tanya Junmyeon yang melipat tangannya di meja kantin.

“Hm! Ini enak sekali! Apa namanya?” Yixing menatap kearah makanan yang baru saja digigitnya.

“Namanya Tokkebi Hot dog khas Korea~” sahut Junmyeon ceria.

Khas korea, hanya itu yang sampai diindera pendengaran Yixing, “Jadi ini hanya ada di Korea?” Tanya Yixing memastikan.

“Tentu saja~” terdengar nada bangga keluar dari namja angelic itu. “Kau tidak alergi pada makanan apapun kan?”

“Tidaak~ tapi aku tidak tahan makanan pedas.” Ujar Yixing masih menikmati Tokkebi.

“Oh, kalau begitu aku harus menjauhkan Jjamppong darimu karena ini sangat pedas,” ucap Junmyeon menyingkirkan makanan itu dari tengah meja. “Kau coba ini, ini namanya Gyeranppang (kue telur).”

“G—ge? Gyepan…? Gyeran?” Yixing berhenti berucap dan menatap Junmyeon dengan tatapan hopeless.

Gyeranppang,” ucap Junmyeon mengulangnya sekali lagi.

“Ah~ Ge—Gyeranppang!” Yixing hanya mengangguk dengan tatapan blank, “Namanya susah sekali.”

“Kau akan terbiasa nantinya,” ucap Junmyeon sambil menepuk bahu Yixing.

“Sepertinya aku akan selalu meminta bantuanmu kalau tentang kuliner.” Ucap Yixing sambil mencoba kue telur itu.

“Boleh. Tapi kau harus mentraktirku.” Ucap Junmyeon dengan nada setengah bercanda.

“Tentu saja~” Yixing tersenyum. Membuat lesung pipitnya semakin terlihat dengan jelas. Bagaimana bisa merasa kesal namja semanis ini?

“Kris, kau sudah selesai membeli minuman kita belum?” Luhan menghampiri Yifan yang berada di depan mesin minuman kantin.

“Aah, ya ya. Sudah.” Sahut Yifan sambil mengalihkan pandangannya dari Junmyeon dan Yixing yang sedang menikmati makan siang mereka di kantin.

“Ayo cepat, nanti kita dimarahi sunbae. Aku tidak mau dihukum mengelilingi lapangan.”

“Ya.” Yifan menatap sekilas ke kantin, kemudian berlalu mengikuti namja China berjuluk flower boys itu.

Mungkin ini yang namanya perasaan cemburu. Merasa tidak nyaman ketika melihat seseorang yang disayangi terlihat bersama dengan orang lain. Punya hak apa untuk cemburu, kalau orang itu bahkan bukan milikmu sama sekali?

Hyung, aku pulang duluan ya, eomma-ku memintaku untuk berbelanja.” Ucap Kyungsoo sambil membereskan buku-bukunya. Saat ini mereka sedang berada di rumah Chanyeol. Mengerjakan tugas kelompok bersama. Tugas dari Park Ssaem.

Ne, hati-hati ya Kyung~” ucap Junmyeon yang menumpu dagunya dimeja.

“Hati-hati Kyungsoo~” sahut Chanyeol dengan suara bass-nya.

Junmyeon menghela napas ketika Kyungsoo sudah pulang. Dia masih setia dalam posisinya, duduk lesehen dan kepala nemplok di meja ruang tamu, membuat Chanyeol heran. “Kau tidak ingin pulang hyung?”

“Kau mengusirku yaa?”

Chanyeol memelankan volume tivi dengan remote, “Aku kan tidak bilang begitu, tapi tumben kau terlihat uring-uringan begini~ ada masalah ya?”

“Apa iya aku punya masalah…” Junmyeon membenamkan kepalanya diantara tangannya. Bergumam tidak jelas.

Chanyeol mengambil toples kaca yang berisi kacang, memakannya dengan pelan sambil memperhatikan tingkah Junmyeon, ‘kenapa nih anak?’ batin Chanyeol penasaran. Walaupun begitu dia tidak berucap apa-apa dan kembali menatap tivi.

Do you love me?

Do you love me?

Do you love me?

Do you love me like the way I love you babe?

Mv Do you love me—2ne1 yang sedang diputar ini terlalu sayang untuk diabaikan. Secara, Chanyeol kan Blackjack, fanboy Dara 2ne1. “Waaahhh~ Dara-noona~ aku padamu~”

Junmyeon ikut mengarahkan pandangannya pada tivi.

“Cerita deh hyung, aku akan mendengarkanmu.” Ucap Chanyeol setelah mv itu selesai diputar.

“Itu lagu nusuk hati banget Yeol…” gumam Junmyeon, “Ngomong-ngomong akhir-akhir ini Yifan sibuk banget latihan basketnya. Udah gitu, saat senggang dia kelihatannya akrab banget gitu sama Yixing…”

Chanyeol mengangguk-angguk. Owh… cemburu toh?

“Kenapa gak pacaran aja sama Yifan-hyung?”

Junmyeon langsung mengangkat kepalanya, “Hah? Siapa? Aku?”

“Yep,” Chanyeol mengangguk.

I don’t know if he feel the same…” sahut Junmyeon sambil menghela napas. Belum pacaran aja rasanya udah gini… “Lagipula sepertinya Yifan suka sama Yixing.”

“Kalau kamu gak mengatakan apapun, gimana bisa sesuatu terjadi. Tidak semua orang bisa tahu apa yang kita inginkan, hyung. Dan kita gak bisa memaksakan perasaan orang.”

“Sebenarnya aku tidak ingin ada hal yang berubah Yeol. Tapi tanpa kusadari, semuanya sudah jadi seperti ini… jadi jauh.”

“Jika dia memang tercipta untukmu, dia akan kembali padamu, hyung.” Ucap Chanyeol kemudian menepuk-nepuk bahu Junmyeon.

XoXo-XoXo-XoXo

Ting! Tong!

Bel pintu rumah Chanyeol berbunyi setelah lima detik ponselnya berdering. Pertanda ada sms masuk. Namja jangkung yang sedang sibuk menggoreng telur untuk makan malamnya sendiri itu segera mematikan api setelah telur gorengnya matang dengan sempurna. Dia meraih ponselnya.

From: Dragon Kris

Aku sedang di depan pintu rumahmu.

Chanyeol mengernyitkan alisnya, “Tumben,” gumamnya pelan, tapi dengan iseng dia tetap membalas pesan itu.

Yifan melirik layar ponselnya yang berbunyi dan melirik nama pengirim pesan yang masuk, ahh… ini pasti kerjaan Chanyeol membuat nama kontak seenaknya sendiri.

From: Happy Virus Chanyeol :D

Wait~

Namja tinggi itu kemudian bergegas menuju pintu depan tanpa melepas celemeknya dan membuka pintu. Dia mendapati namja berkaos hitam dengan jaket biru berdiri didepan pintu sambil mengangkat sebuah kantung.

Coke?”

“Jadi, ada apakah gerangan?” Tanya Chanyeol memakan nasi goreng omelet ala chef Chanyeol—buatan sendiri maksudnya—seraya duduk bersila di sofa.

Yifan masih mengedarkan pandangannya sambil memainkan kaleng sodanya, “Orang tuamu mana? Noona-mu?”

“Sama seperti orangtua Suho-hyung. Sedang sibuk dengan pekerjaan. Yura-Noona sedang ada jadwal siaran.” Sahut Chanyeol sambil menyuap telur omelet.

Yifan hanya mengangguk pelan. Duh, sayang gak bisa lihat wajah cantik noona-nya Chanyeol secara langsung. Yaah, walaupun itu bukan tujuan utamanya sih.

“Tao tidak apa tuh ditinggal sendiri rumah? Dia kan takut kalau sendirian.” Tanya namja yang memakai baju berwarna abu-abu itu.

“Lagi main ke rumah Sehun. Nginap kayaknya.” Sahut Yifan.

“Jadi?” Chanyeol menaikkan alisnya. Tidak mungkin Yifan datang hanya untuk sekedar ngajak minum soda dan makan cemilan bukan? Apalagi ada lebih dari sepuluh jenis merk cemilan, dari cemilan berjenis kacang sampai berjenis keripik sedangkan Chanyeol tahu kalau Yifan tidak begitu suka mengemil. Ini pasti ada udang dibalik nasi goreng buatannya/?

“Akhir-akhir ini aku lihat Junmyeon dekat dengan Yixing. Rasanya nyesek bro…” ucap Yifan to the point.

Chanyeol terdiam selama beberapa saat,  “Kau suka Junmyeon-hyung? Kenapa gak jadiin pacar aja?”

“Ada banyak hal yang berubah. Seperti ada jarak diantara kami. Kami jadi jauh… lagian sepertinya Junmyeon suka sama Yixing.”

Ah… seperti déjà vu dengan kata-kata ini…’ batin Chanyeol sambil menggigit sendoknya.

“Kenapa kau pikir begitu? Coba tanya sama Suho-hyung. Jangan hanya mengandalkan kata ‘sepertinya,’ kamu kan namja sejati hyung. Masa begitu aja gak berani.” Ucap Chanyeol dengan nada sok. Tapi sepertinya Chanyeol merasa sah-sah saja berucap seperti itu, karena sekarang Yifan butuh di dorong. Apalagi dia juga tahu kalau Junmyeon menyukai Yifan. Duh.

“Aku tidak ingin pertemanan kami rusak Yeol, atau jarak kami akan jadi semakin jauh.”

Chanyeol terdiam sejenak begitu mendengar ucapan Yifan, dia mengerti dengan jelas maksud Yifan. “Yaah… aku mengerti… tapi kau juga tidak mau tetap berada dalam keadaan seperti ini kan? Makanya kau jadi seperti ini. kalau tidak bertindak ya begini jadinya. Kalau tidak masalah dengan situasi seperti ini, ya tidak perlu bertindak. Semua hal ada resikonya…”

“Aku pikir begitu… sebenarnya tidak masalah tetap seperti dulu.”

“Kita tidak hidup di zaman dulu lagi hyung, yang ada itu sekarang. Kau senang tidak seperti ini?”

“Sepertinya aku tidak begitu menyenanginya.”

“Aku mendukungmu dengan Suho-hyung. Karena Suho-hyung adalah another angel dalam hidupku. Dia orang yang sangat pantas untuk dibahagiakan. Bertindak seperti namja sejati hyung!” Chanyeol menepuk bahu Yifan dengan kepalan tangannya untuk meyakinkannya sambil bergumam, ‘namja sejati!’

Yifan hanya menghela napas, “Aku memang namja sejati dari dulu kok.” Dia melayangkan pikirannya sambil meminum soda kaleng miliknya.

Chanyeol melihat kepalan tangannya sendiri. “Mudah sekali kau mengatakan hal seperti ini, harusnya kau mengatakan terlebih dulu pada dirimu sendiri, Yeol.”

XoXo-XoXo-XoXo

Suasana melankolis mendominasi berkat gitar yang mengalun sendu di klub dance. Tampak dua orang sedang duduk lesehan di lantai keramik sambil memainkan alat musik yang dipetik itu. Chanyeol dan Yixing. Berbeda dengan Chanyeol yang memainkan gitar dengan nada mayor, Yixing malah bermain dengan nada minor. Membuat suasana klub menjadi suram seketika. Kenapa Yixing bisa berada di klub dance? Tentu saja karena dia telah resmi menjadi anggota klub dance sejak beberapa hari yang lalu. Dia lulus tes dance dengan gerakan dancenya yang bersemangat dan energik. Dia membuat para sunbae terkesima. Dan Chanyeol merasa bangga karena berhasil mengajak Yixing masuk klub dance.

“Ngomong-ngomong… kenapa kita jadi bermain gitar Yeol?”

“Karena para sunbae sedang tidak ada dan ini bukan jam latihan.” Ujar Chanyeol sambil memainkan gitar.

“Ah~ begitu~” sahut Yixing lambat. Enak juga bisa nongkrong di ruangan klub pas sepi seperti ini. rasanya seperti menguasai ruangan ini dan bisa melakukan apapun sepuasnya termasuk bergelindingan di lantai.

“Kau memainkan nada yang sedih. Kenapa?” Tanya Chanyeol yang melihat Yixing tampak murung.

Yixing menghela napas, “Akhir-akhir ini aku memang merasa myeonboong (cotton bud)…”

Chanyeol melongo, “Hah? Myeonboong? Cotton bud?” otaknya tampak mencerna kosakata Yixing yang berantakan.

“Iyaa, Suho-ssi itu memiliki orang yang disukainya ya? Dia dekat dengan Kris-ssi. Apa dia suka Kris-ssi ya? Haahh… memikirkannya membuatku merasa menboong (gloomy)…”

“Aahh~ gloomy~ feel down~” sahut Chanyeol mengerti, sesaat kemudian dia tersadar, “K—kau suka Suho-hyung?”

“Hm~ Suho-ssi orang yang baik dan ramah, aku menyukai sifatnya itu~ tapi kalau memikirkan dia sudah memiliki orang yang disukai, rasanya aku jadi myeonboong (cotton bud)…”

Menboong (gloomy).” Koreksi Chanyeol.

“Iya, itulah pokoknya,” sahut Yixing kembali larut dalam kesuraman. Dia memainkan musik random yang sedih dengan gitarnya.

Chanyeol mulai mengerti garis besarnya. Oh, ini cinta segitiga… dan ini rumit~

Padahal kemarin dia sudah mendukung hubungan Junmyeon dan Yifan, tapi kalau begini bagaimana jadinya? Apa dia harus menyemangati Yixing juga?

Chanyeol rasanya ingin mengacak-acak rambutnya sambil berteriak keliling lapangan. Kenapa dia malah ikutan depresi?

Chanyeol menghela napas kemudian diam sejenak, setelah beberapa saat dalam keheningan, dia berdehem pelan, “Cinta kadang bisa berarti melepas, jika dia memang diciptakan untukmu, dia akan kembali padamu, hyung. Cinta adalah ketika kebahagiaan dia lebih penting daripada kebahagiaan kita sendiri.” Ucap Chanyeol entah mengutip dari mana. “Akan sia-sia memiliki seseorang tapi kita tidak memiliki hatinya. Apa artinya jika dia tidak bahagia karena bersama kita. Iya, kan?”

Yixing terdiam, kemudian dia memainkan lagu What is love –EXO secara akustik.

I lost my mind neo reul cheoeummannasseulttae [I lost my mind, the moment I saw you]

Neo hanappaego modeungeoseun get in slow motion [Except you, everything get in slow motion]

Naege malhaejwo ige sarangiramyeon [Tell me, if this is love…]

“Chanyeolie~ ahh, sudah kuduga kau berada disini!” seru Baekhyun memasuki ruangan klub dance dengan santai. Mata sipitnya yang memakai eyeliner mengarah pada Yixing.

“Oh~ murid baru dari China itu kan yaa?”

Nde, Zhang Yixing imnida. Tapi kau bisa memanggilku Lay.” Yixing menunduk sekilas.

“Namaku Byun Baekhyun~ member klub vocal! Wuahh, kau punya lesung pipit yang manis!”

“Benarkah? Khamsa hamnida~” Hening sesaat, Yixing tampak berpikir sejenak, “Oh ya, aku ingat sekarang, Suho-ssi bilang kau adalah orang yang beris—ceria dan cute.”

“Wahh~ apakah itu berarti pujian?” Baekhyun tertawa mendengar Yixing hampir berkata ‘berisik’. “Mau soda?” tawar Baekhyun pada Chanyeol dan Yixing, dia tampak membawa bungkusan berisi minuman soda dan roti isi.

“Aku mau roti yakisoba~ ada tidak?” Chanyeol mengangkat tangannya sembari meletakkan gitarnya ke lantai.

“Ada dong~” sahut Baekhyun ceria. “Aku beli banyak roti nih. Tadi khilaf gara-gara semua kelihatan enak…”

“Wah, mian… aku sudah ada janji akan makan siang bersama dengan Luhan-ssi, Xiumin-ssi dan Chen-ssi…”

“Heh? Kau kenal dengan mereka?” Tanya Chanyeol sedikit terkejut sambil membuka bungkus rotinya.

“Suho-ssi yang mengenalkanku dengan mereka, waktu itu sepulang sekolah. Kami berkenalan di gerbang sekolah. Karena Luhan-ssi juga berasal dari China, aku jadi cepat akrab dengannya. Dia juga membantuku belajar bahasa Korea,” Jelas Yixing. “Kalau begitu aku duluan ya,” Yixing melambaikan tangannya.

Baekhyun yang sudah duduk lesehan di samping Chanyeol balas melambaikan tangan pada Yixing.

“Kalian ngobrol apa tadi?” Tanya Baekhyun kepo.

“Biasalah, cinta, galau, ya begitu.” Ucap Chanyeol sambil menggigit rotinya. “Dan kayaknya galau itu menular deh.”

“Ehh~ cinta ya~” Baekhyun tampak menerawang. “Bicara tentang itu, sepertinya aku menyukai Kris-hyung! Ahh~ dia keren sekali tadi saat mengoper bola pada Luhan-hyung! Lalu…”

Sepertinya ini bukan lagi cinta segitiga.

Chanyeol terdiam dengan roti yang berada di depan wajahnya, dia menatap mata Baekhyun yang tampak berbinar saat membahas Yifan.

“Wah, apalagi saat Luhan-hyung melempar bola kearah Yifan-hyung dan berhasil mencetak skor, kereeennn sekali!” Baekhyun kelihatan begitu excited, “Kau setuju kan Yeol?”

“I—iya. Yifan-hyung memang keren…”

“Itu sangat jelas! Yang menyukai Yifan-hyung pasti banyak yaah, hm… tapi menurutku aku cukup cute dan popular, kemungkinan pasti selalu ada, benarkan Yeol?”

“Hm, tentu…” Chanyeol menyahut singkat sambil tersenyum pada Baekhyun.

Berarti orang yang terlibat dalam hubungan rumit ini adalah Yixing – Suho – Kris – Baekhyun – Chanyeol. Karena Chanyeol sudah sayang sama Baekhyun sejak dulu. Jauh, semenjak mereka masih junior high school. Zona friendzone is ! Karena itu adalah zona yang rentan, berharap lebih dari sekedar teman bisa jadi membuat yang namanya status pertemanan itu berubah. Tentu saja bisa jadi lebih baik atau buruk, tapi kemungkinan terbesar selalu yang terburuk, dan tidak semua orang berani mengambil resiko kehilangan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama.

Chanyeol tidak ingin kehilangan persahabatan dengan Baekhyun…

Ini bukan hanya tentang perasaan cinta, tapi juga persahabatan.

Chanyeol masih bisa tersenyum lebar sampai hari ini, ‘Suho-hyung, Kris-hyung, Lay-hyung, cinta diam-diam itu menyakitkan. Kalian tahu itu kan sekarang?’

Tahu gak, Chanyeol juga butuh dorongan…

XoXo-XoXo-XoXo

You wouldn’t know, you probably don’t know, about my feelings for you

Love love love

[tbc]

XoXo-XoXo-XoXo

Kapuas Timur, 12/12/2014

repost, edited: 01/02/2018

-Kiriya-

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sweet_cheesecake
#1
Chapter 10: Nah lho hayoo ada yang bakal dimarahin mama habis ini wkkk
Makasi updateannyaa~
Krisho_daughter #2
Chapter 10: Next juseyooo
Krisho_daughter #3
Chapter 8: Akhirnya update ?
Sky_Wings
#4
>_< ♡
BabyBugsy
#5
Chapter 5: Waduh ternyata ini lbh dr sekedar cinta segitiga tp segi lima wkwkwkkwk.. Kira kira siapa nih ya mau nyatain duluan? Ayo dong kriss ngmng dulu sama suho. You are the real prince cool man bro hahahhaa.. Dont be a coward. Fighting!!!
BabyBugsy
#6
Chapter 4: Kyaaaa junmyeon tingkahnya emng ajaib banget dah hahahhaa.. Heemm kekny seru kalau lay sma kris terlibat cinta segita dg junmyeon wkwkkwkwkw..
Makin sweet ajah nih kriss
BabyBugsy
#7
Chapter 3: Aigoo fighting tao... Pengen lihat tao makin deket sama junmyeon sebenernya. Pasti gemesin kalau dia nempel mulu sama jumnmyeon hahahhaha
Mereka ga buli tao kn?? Fighting baby taoo
BabyBugsy
#8
Chapter 2: Haahaha kencan di pagi buta pada hari minggu. Otu terasa menyenangkan hahahhaa..
Cieee kris..
BabyBugsy
#9
Chapter 1: I love it. Gemesin lhat mereka berdua kenalan.. Wkwkkwkwk si dingin kris ternyatabisa senyambung itu kalau ngmng sama suho yg bawel ^^~
ihc_ocohc #10
Chapter 4: Makin manis aja hubungan krishonya, semoga cepet jadian ya kalian berdua <3
Btw kalo ada scene sulay, please lay aja yg jadi semenya hehe