Part 2

The Worst
Please Subscribe to read the full chapter

Previous Chapter

“Oh… Kalau begitu ayo manis, kita makan disana. Hwangsoo-ah. Maaf cucuku jadi merepotkanmu.” Ajak tuan Kim sambil mengucapkan maaf kepada kepala sekolah dasar itu yang merupakan sahabat dekatnya. Kepala Sekolah Kang Hwangsoo tersenyum dan mengangguk sebelum mempersilahkan mereka untuk meninggalkan ruangannya karena masalah mereka sudah selesai.

“Tapi tuan Kim…” Suho yang masih tidak enak karena akan merepotkan atasannya tersebut mencoba menolak tawaran tuan Kim sekali lagi. Hanya saja tatapan yang sedikit mengintimidasi dari tuan Kim, membuat Suho terdiam kikuk.

“Tak ada penolakan Suho-ssi. Kita makan malam bersama.” Tegas tuan Kim sekali lagi dan kali ini, Suho tak mampu menolaknya. Wanita cantik berkulit putih nan mulus itu pun akhirnya mengangguk.

Tuan kim tersenyum senang lalu menggandeng tangan kecil Sehun. Tak lupa dia mengarahkan pandangannya kepada Tao lalu mengajak bocah kecil pemalu itu.

“Ayo nak. Kau juga ikut. Restoran Cina itu milik appamu bukan?! Sekalian haraboji mengantarmu pulang. Tampaknya appamu tidak bisa datang.” Ucap tuan Kim. Tao terlihat sungkan namun anggukan pasti dari Sehun membuat Tao yakin lalu berdiri dari tempat duduknya dan menerima uluran tangan tuan Kim. Kini tangan tuan Kim menggandeng tangan Sehun dan Tao sementara Suho mengikuti dari belakang.

“Maaf saya terlambat. Pekerjaan saya baru seles…” suara berat yang sedikit terengah-engah karena kemungkinan dia berlari ke kantor kepala sekolah tersebut, menyebabkan tiga orang dewasa dan dua orang bocah menoleh ke arahnya.

Suho menatap wajah pria berambut pirang itu dengan seksama dan matanya membulat sempurna ketika dia mengenali siapa pria tersebut.

“Kris…”

( 。・_・。)人(。・_・。 )

“Kris…” lirihnya memanggil satu nama yang tidak pernah ingin dia ucapkan dari bibirnya lagi. Nama yang telah membuatnya berjuang seorang diri membesarkan Sehun. Nama yang telah membuatnya menyusahkan kakak dan kakak iparnya selama ini. Nama yang telah begitu dalam menyakitinya.

Sementara pria yang ternyata adalah Kris, mantan kekasih Suho, terlihat sama terkejutnya seperti Suho. Namun berbeda dengan Suho yang tidak ingin bertemu dengan Kris lagi, Kris justru sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan Suho setelah sekian lama dia gagal mencari keberadaan Suho.

“Suho.” Panggilnya pelan namun dapat terdengar dari nada suaranya bahwa Kris begitu bahagia bertemu dengan Suho lagi. Keduanya saling menatap sampai,

“Baba!” pekik Tao yang menghambur ke arah Kris dan memeluk kaki jenjang pria tampan itu.

“Baba?” ucap Suho dan Sehun bersamaan. Sehun bingung dengan sebutan baba yang berarti ayah dalam bahasa cina sedangkan Suho yang berasumsi sendiri dan tahu arti kata baba, menganggap Kris sudah menikah dan memiliki Tao. Hati Suho bertambah sakit karena semua dugaannya menjadi kenyataan bahwa Kris mampu melanjutkan hidupnya dengan mudah.

“Ya, Sehunnie. Ini baba-nya Tao. Um, maksudnya appa Tao.” Suara malu-malu Tao menyadarkan Suho dari lamunannya. Dia kembali menatap Kris setelah mengendalikan dirinya sendiri.

“Oh. Kenalkan baba-nya Tao-ah. Namaku Choi Sehun. Panggil saja dengan Sehunnie.” Sapa Sehun sambil membungkuk hormat kepada Kris.

Kris memandang Sehun dengan seksama. Dia memperhatikan gadis kecil itu yang menurutnya merupakan perpaduan antara dirinya dan juga Suho. Kris membelalakan matanya ketika dia menyadari sesuatu.

Jangan-jangan gadis kecil ini…

“Sehun. Kita pulang.” Ucapan tegas Suho membuat semua orang menatap ke arahnya.

“Umma, bukankah kita akan makan malam bersama dengan harab…”

“Kita pulang Choi Sehun.” Tegas Suho sekali lagi dengan penekanan kepada nama Sehun. Sehun terkejut dengan suara Suho yang dingin ketika memanggil namanya. Sehun tahu jika Suho sudah memanggil nama lengkapnya maka Suho sedang tidak ingin dibantah.

Sambil menahan airmatanya karena merasa takut dengan Suho, Sehun melepaskan genggaman tangan tuan Kim lalu berjalan perlahan ke arah Suho. Suho sendiri sebenarnya langsung menyesal berbicara sedingin itu kepada Sehun. Ibu muda itu tahu pasti sekarang Sehun ingin menangis karena takut kepadanya.

Maka dari itu, Suho menyamakan tinggi badannya dengan Sehun lalu membawa tubuh Sehun dalam dekapannya dan langsung dibalas dengan pelukan erat Sehun di leher Suho. Suho menggendong Sehun, mengecup pelipis gadis kecilnya itu seakan mengatakan kata maaf karena kata-katanya, kemudian membungkuk kepada tuan Kim dan kepala sekolah Kang. Suho hanya mengucapkan beberapa patah kata berpamitan dan kata maaf karena keputusan mendadaknya itu.

Tuan Kim pun hanya bisa mengangguk dan tidak mencoba menghalangi kepergian Suho. Kakek tua itu mengerti bahwa pasti ada sesuatu yang menyebabkan Suho sedemikan cepatnya berubah pikiran. Dan tuan Kim sedikitnya bisa menebak karena apa atau lebih tepatnya siapa.

“Tampaknya rencana kita makan di restoran baba-mu harus di tunda dulu ya Tao-ah.” Ucap tuan Kim dengan lembut dan hati-hati kepada Tao yang terlihat murung sejak Suho dengan paksa membawa Sehun pergi.

Tao sendiri tidak berkata apapun dan hanya mengangguk pelan sambil meremas celana panjang Kris. Jelas sekali bocah kecil itu begitu sedih karena Sehun tidak jadi makan malam di restoran ayahnya. Namun Tao lebih sedih dan takut dengan sikap Suho. Tao mengira Suho tidak menyukai dirinya dan ayahnya meski dia tak paham mengapa Suho sampai tidak suka kepada mereka berdua karena yang Tao tahu, Suho baru pertama kali bertemu dengannya dan Kris hari ini.

“Anda appa-nya Tao?” tanya tuan Kim kepada Kris setelah dia tahu bahwa sekarang percuma membuat Tao merasa lebih baik.

Kris yang sejak tadi hanya melamun dan juga ikut murung dengan sikap penolakan dari Suho, tersentak dengan pertanyaan tuan Kim. Pria keturunan Cina itu akhirnya sadar bahwa ada orang lain selain dirinya dan Kris pun tersenyum kikuk kepada tuan Kim sebelum membungkuk hormat.

“Nama saya Kris Wu. Saya baba, ah… Saya appa dari Tao.”

“Saya Kim Hyunjin. Saya kakek Kim Jongin atau Kai. Maafkan cucu saya yang sudah membuat Tao-ah susah.” Balas tuan Kim dan membungkuk sedikit.

“Ah tidak Kim Hyunjin-ssi. Namanya juga anak-anak, pasti hanya terlalu aktif. Lagipula Tao memang butuh sesekali diganggu anak lain agar dia lebih berani.” Ujar Kris sembari mengacak rambut putra pemalunya itu dengan sayang. Tuan Kim dapat melihat betapa sayangnya Kris kepada Tao secara tulus sehingga pria tua itu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
NanyKyu #1
Chapter 3: Np ceritanya bikin aku meweeek..huweee..lanjuuut thor..jgn lm2 y..pliiiissss..
ELPouu #2
Chapter 3: Yaaaaaaaaaaaa crtaaaaa nyaaaa aigoooooo
Heheh kyuuuu diriku trpesona dg kelembutan nya kyu
marsya9088 #3
Chapter 3: Cpt d update dunk,,
Raemyoon #4
Chapter 3: Smoga masalah mereka berdua sgera terselesaikan
agar sehun tahu siapa daddynya
Raemyoon #5
Chapter 2: syukurlah tao anak angkat kris
sekarang tinggal menunggu bagaimana cara kris untuk minta maaf pada suho
Raemyoon #6
Sehun dan tao berteman ?
terus beneran tao anaknya kris
Raemyoon #7
Chapter 1: Semoga suho dan anaknya bisa selamat
BabyBugsy
#8
Chapter 3: yah itu lebih baik suho.. Selesaikan kesalah pahaman ini, kalau memang msih cinta ya bisa dilanjut klu engga ya udah gpp. Yg penting sehun tahu ayahnya dan hubunganmu dengan kris tdk seperti ini..
BabyBugsy
#9
Chapter 2: oh jadi tao bukan anak kandungnya kris. Aku pikir kris udah nikah dan punya anak.. Penyesalan memang selalu datang terlambat, semoga kamu jera kris setelah nya ini dan suho bisa memaafkanmu.....
BabyBugsy
#10
Chapter 1: aduh sehunnie gadis pembela kebenaran. Wkwkwk... Gemes banget lihat tingkah polahnya dia. Ternyata kai berkelahi cuman buat menarik perhatian sehun, ya ampun ga usah segitu kali, dasar adik manis :)))))) OMOOOO kris? Tao anaknya kris sama siapa? Ohhhhh nooooooo........