Part 1

The Worst
Please Subscribe to read the full chapter

Kepada Kris Wu yang sangat aku cintai,

Krisku sayang. Ah, mungkin ini akan menjadi kata sayangku yang terakhir untukmu Kris. Aku mungkin tidak bisa lagi memanggilmu demikian karena untuk apa aku memanggilmu begitu jika kau akhirnya hanya menatapku jijik seolah-olah aku ini sampah.

Tapi sudahlah, mungkin memang itu arti diriku bagimu sekarang. Aku tidak tahu sejak kapan kau begitu membenciku tapi aku bersyukur kau tidak pernah ringan tangan kepadaku. Aku bersyukur kau tidak pernah mengusirku secara terang-terangan. Aku bersyukur, karena mungkin kau tidak melakukannya karena kau masih memiliki sedikit rasa cinta kepadaku.

Kris, begitu banyak pertanyaan yang tersimpan di hatiku. Aku tak pernah sempat bertanya kepadamu, tapi sekarang akan aku tanyakan.

Kau siapa Kris? Apa kau kekasihku? Kris kekasihku yang begitu menyayangiku, yang selalu tersenyum dan memanjakan diriku, yang selalu ada untukku saat suka dan duka. Kris yang suka memelukku dengan erat sampai terkadang aku sulit bernafas. Kris yang menciumku terkadang lembut dan juga terkadang penuh gairah, menuntut agar aku menyerah dalam kungkungan cintamu. Kris yang terus mengatakan cintanya kepadaku, Kris yang membuktikan cintanya kepadaku, Kris yang berjanji akan terus mencintaiku sampai maut memisahkan kita.

Kau bukan dia Kris. Kau orang lain yang berada dalam raga kekasihku Kris.

Mungkin akulah yang salah. Mungkin aku yang tak becus mengurusmu. Mungkin aku yang bodoh karena sempat menunda pernikahan kita karena keinginanku untuk menyelesaikan kuliahku. Mungkin karena itu kau merasa aku tak serius denganmu. Mungkin karena itu kau tak menganggapku lagi sebagai kekasihmu. Kau menganggapku sebagai pembantumu, sebagai orang yang menumpang di apartemen yang seharusnya menjadi milik kita berdua. Kau mungkin lebih menganggapku sebagai patung penghias rumahmu.

Kris, kau bukan kekasih yang aku cintai dulu meski entah hatiku yang tolol atau aku yang terlalu keras kepala karena masih menyimpan rasa tersiksa ini. Kau bukan Krisku dan untuk itu, aku akan pergi. Kau bebas Kris. Kau bebas dengan duniamu. Kau bebas bergaul dengan siapa saja. Kau bebas berkencan dengan siapa saja karena aku bukan lagi kekasihmu. Kau bisa teruskan apa yang kau anggap baik untukmu.

Aku dan dia, calon bayiku, akan pergi dari kehidupanmu. Kami akan memulai semuanya dari awal, tanpa kehadiranmu. Kau tak perlu cemas jika dia suatu saat datang dan memintamu mengakuinya sebagai ayah karena bayiku tidak memiliki ayah. Dia hanya memiliki aku, ibunya.

Selamat tinggal Kris. Aku berterima kasih karena kau sempat mengisi hari-hariku dengan kenangan indah. Ini terakhir kalinya kau akan mendengar kabar dariku.

Semoga kau bahagia.

Dari Choi Suho yang pernah, kini dan selalu mencintai Kris Wu di dalam hatinya.

.

.

.

Ruang bersalin itu dipenuhi erangan-erangan kesakitan dan suara dukungan dari setiap orang yang berada di dalamnya. Di ruang antara hidup dan mati itu, terbaring di ranjang persalinan seorang wanita yang sampai saat ini masih bersusah payah untuk menghadirkan buah hatinya ke dunia.

Ditemani seorang wanita cantik berambut ikal kecoklatan yang sayangnya harus tertutup topi untuk operasi, calon ibu muda itu terus berusaha sekuat tenaganya, mengejang, mendorong bayi yang telah dikandungnya selama sembilan bulan lebih.

Dokter dan para suster yang menangani persalinan itu pun masih dengan segenap keahliannya mencoba menyelamatkan keduanya. Mereka semua sudah di ruangan ini selama berjam-jam. Dokter tersebut benar-benar ingin agar keduanya selamat, namun dilihat dari raut wajahnya yang terlihat penuh sesal, dengan berat hati dia mungkin harus melakukan apa yang telah disepakati dengan keluarga calon ibu tersebut sebelum mereka masuk ruang bersalin ini.

Meski pun begitu, meski keadaan sang ibu dan sang bayi tidak terlalu baik, sampai detik ini sang dokter masih bertekad bahwa keduanya harus bisa dia selamatkan. Dokter itu melaksanakan tugasnya dengan memanjatkan doa kepada Tuhan untuk dapat memberikan kekuatan kepadanya demi keselamatan wanita dan juga bayi yang sedang menunggu untuk bisa melihat dunia, seberapa kejamnya dunia itu nanti.

.

.

.

Beberapa Jam Kemudian

“Oek!! Oek!!” Suara tangis bayi perempuan menggema di ruang bersalin tersebut. Semua orang menarik dan membuang nafasnya lega karena satu jiwa telah dilahirkan dengan selamat. Sedangkan sang ibu masih terbaring lemah walau terlihat senyuman manis dan linangan airmata kebahagiaan karena dia bisa melihat buah hatinya hadir di dunia ini.

“Kau hebat baby Su. Kau hebat. Eonnie bangga padamu. Oh sayang, eonnie bersyukur kau selamat. Eonnie menyayangimu.” Ucap wanita yang ternyata Kyuhyun itu kepada Choi Suho, adik iparnya. Mendengar puji syukur dan kata-kata sayang dari Kyuhyun membuat Suho memalingkan sejenak perhatiannya dari sang buah hati dan tersenyum kepada wanita yang telah sangat berjasa kepada dirinya itu. Wanita yang merupakan istri kakaknya yang sudah menyayangi dirinya seperti adik kandungnya sendiri.

“Eonnie… Terima kasih eonnie… Terima kasih eonnie sudah berada bersamaku selama ini. Aku juga menyayangi eonnie.” balas Suho tersenyum dengan linangan airmatanya. Kyuhyun membelai rambut Suho dengan penuh kasih sayang. Wanita cantik itu lalu mengecup kening Suho sebelum berpamitan keluar, ingin memberi tahu Siwon bahwa dia sudah memiliki keponakan perempuan yang begitu cantik dan menggemaskan.

Sementara Suho, kebahagiaannya terus menguar tatkala suster memberikan bayi cantik itu ke dalam dekapannya. Suho lalu mencium pucuk kepala bayi merah itu lama sebelum kembali menyerahkannya kepada suster untuk dibersihkan.

“Nyonya akan bertemu dengannya setelah nyonya dipindahkan ke kamar. Selamat ya nyonya.” Ucap suster itu sambil tersenyum lebar. Suho hanya membalas dengan anggukan sebelum kelelahan membuatnya memejamkan mata. Namun, sebelum mata itu benar-benar menutup, Suho masih sempat menggumamkan sesuatu.

“Kris, dia cantik sekali. Dia ca

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
NanyKyu #1
Chapter 3: Np ceritanya bikin aku meweeek..huweee..lanjuuut thor..jgn lm2 y..pliiiissss..
ELPouu #2
Chapter 3: Yaaaaaaaaaaaa crtaaaaa nyaaaa aigoooooo
Heheh kyuuuu diriku trpesona dg kelembutan nya kyu
marsya9088 #3
Chapter 3: Cpt d update dunk,,
Raemyoon #4
Chapter 3: Smoga masalah mereka berdua sgera terselesaikan
agar sehun tahu siapa daddynya
Raemyoon #5
Chapter 2: syukurlah tao anak angkat kris
sekarang tinggal menunggu bagaimana cara kris untuk minta maaf pada suho
Raemyoon #6
Sehun dan tao berteman ?
terus beneran tao anaknya kris
Raemyoon #7
Chapter 1: Semoga suho dan anaknya bisa selamat
BabyBugsy
#8
Chapter 3: yah itu lebih baik suho.. Selesaikan kesalah pahaman ini, kalau memang msih cinta ya bisa dilanjut klu engga ya udah gpp. Yg penting sehun tahu ayahnya dan hubunganmu dengan kris tdk seperti ini..
BabyBugsy
#9
Chapter 2: oh jadi tao bukan anak kandungnya kris. Aku pikir kris udah nikah dan punya anak.. Penyesalan memang selalu datang terlambat, semoga kamu jera kris setelah nya ini dan suho bisa memaafkanmu.....
BabyBugsy
#10
Chapter 1: aduh sehunnie gadis pembela kebenaran. Wkwkwk... Gemes banget lihat tingkah polahnya dia. Ternyata kai berkelahi cuman buat menarik perhatian sehun, ya ampun ga usah segitu kali, dasar adik manis :)))))) OMOOOO kris? Tao anaknya kris sama siapa? Ohhhhh nooooooo........