[Jinwoo] Cursed

WINNER ONESHOTS
Please Subscribe to read the full chapter

Ibuku bilang setiap orang memiliki sisi baik dan sisi buruk, tapi ia mengatakan seolah-olah kedua sisi itu benar-benar hidup—seolah-olah dalam diri manusia kedua sisi itu saling bertarung untuk memegang kendali.

Aku selalu mempercayai hal yang dikatakan ibuku itu, setidaknya aku berpikir bahwa kedua sisi tersebut memang kadang mengendalikanku—walaupun ibu selalu berkata bahwa aku pun bisa memegang kendali atas sisi mana yang ingin kupilih—tapi aku takut aku tak bisa. Sewaktu kecil aku sering melukai teman-temanku tanpa menyadarinya, sampai mereka berlari dan tidak mau berteman lagi denganku. Aku takut sisi buruk itu mulai mengambil alih atas diriku. Aku takut menjadi jahat dan melukai orang-orang. Itulah sebabnya aku tidak pernah punya teman lagi.

.

Aku tinggal bersama ibuku hingga usiaku menginjak 18 tahun, setelahnya aku pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Keluarga kami bisa dibilang kurang mampu, sejak ayah pergi, ibu harus menanggung tanggung jawab sebagai pencari nafkah. Kadang aku membantu dirumah, tidak banyak yang bisa kulakukan diluar rumah, karena warga disekitar menganggapku aneh, nakal, kejam, dan sebagainya. Jelas mereka mengatakan begitu; saat aku baru enam tahun, aku hampir membunuh temanku dengan mencekiknya karena dia mengolok-olokku yang tidak punya ayah, aku pernah menghujamkan beling ke perut seseorang yang menggangguku, aku pernah melemparkan batu kearah seseorang yang mengusikku. Aku cenderung melakukan kekerasan, tapi aku juga cenderung tak menyadarinya.

Ibuku tak elak diperolok karena mempunyai anak seperti diriku, tapi ibuku tabah. Ibuku penyayang, beliau selalu percaya padaku. Walau kadang saat makan malam, aku selalu merasakan tatapan tajamnya, seakan-akan dia juga sedang menghakimiku.

Di awal Desember yang dingin, setelah hampir delapan bulan aku sibuk bekerja dan tidak sempat mengunjungi ibuku, akhirnya aku memutuskan untuk kembali menemuinya sebentar saja. Untuk melihat keadaan ibuku yang tidak lagi membalas suratku. Aku khawatir ibuku mulai sakit dan tidak sanggup pergi ke kantor pos. Memikirkan ibuku yang sakit dan sendirian membuatku semakin gelisah.

.

Setibanya di kampung halamanku, aku merasakan nostalgia mengerikan berkelabat dalam benakku. Sebagian besar kenangan itu tentang diriku yang menyakiti orang-orang. Aku tidak tahan dan berusaha menepis pemikiran itu. Warga disana menyambutku dengan wajah yang menunjukan keterkejutan. Ibu-ibu yang sedang duduk-duduk didepan teras rumah mereka bahkan menyuruh anak-anak yang sedang main dihalaman untuk masuk kedalam rumah. Aku tidak ingin peduli, Aku menabahkan diri dalam hati

Rumahku terletak diujung desa, dimana pepohonan rimbun tersebar dibelakang rumah. Sekitar seratus meter sebelum rumah juga terdapat pemakaman desa yang membuatku selalu ketakutan ketika harus melewatinya. Disamping itu disekitar rumahku juga terdapat tempat menarik menghadap ke bukit. Pokoknya tempat itu tempat favoritku untuk menyendiri saat aku masih kecil.

Rumah itu sedikit berubah semenjak aku meningalkannya delapan bulan lalu saat kunjungan terakhirku. Ilalang setinggi pinggang tersebar dihalaman, rumput-rumput liar bahkan tumbuh didinding rumah bersama dengan lumut-lumut kuning kecokelatan. Ibuku tak akan membiarkan rumah kami seperti ini. Tidak kalau ibuku baik-baik saja.

Aku panik menyadari mungkin ibuku sedang sakit didalam sana, segera saja aku berlari kearah pintu, menggedor-gedor pintu rumah dengan brutal sambil memanggil-manggil ibuku. Tapi tak ada ada sahutan, hanya keheningan dan ciat burung dikejauhan hutan. Aku mengintari rumah, mendapati semua jendela tertutup rapat. Jantungku mulai berpacu cepat, aku sangat gelisah. Aku menendang-nendang pintu dengan putus asa sambil mem

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 5: eh eh itu mau ngapain ??wah...ntar klo mempelai pria nya liat gimana tuh,,,ada-ada aja..
keyhobbs
#2
Chapter 2: whahaha temen2nya mino niat bngt yah buat jailin mino :) kasian itu si mino,padahal udh terbang setinggi langit eh malah d lempat ke dasar jurang :D
aimeharumaa17 #3
Chapter 3: ini baru asli creepy.. entah, aku juga sering ngebayangin jinwoo yg polos dan imut punya sisi gelap atau dia punya kepribadian ganda, lebih seru, jadi lebih kuat karakternya...
aimeharumaa17 #4
Chapter 2: duhh mino, kamu kelewat pede -_- pas awal entah kenapa aku malah ngerasain nuansa creepy dan sempat menduga-duga kalau yg ngirim surat itu makhluk astral, tapi ternyata eh ternyata bwahahahahahaa.. Good job authornim, twistnya dapet banget..!
aimeharumaa17 #5
Chapter 1: percaya atau tidak, aku menahan napas saat membacanya kekekekeke... Good job authornim ;) koreksi sedikit untuk penulisan di- dan ke- kurang tepat, setahuku selain kata kerja itu dipisah, seperti di atas, di bawah, di udara, di buku, ke atas, di sini... Itu aja, fighting~!
kyuzizi891
#6
Chapter 3: aaaah author, knpa Jinwoo yang polos itu jadi jahat begini >,<
kyuzizi891
#7
Chapter 2: hahahaha :D
poor Mino, udah ge'er duluan
pasti lucu bgt liat ekspresinya Mino yg malu2 narsis, kekeke :p
nice update authornim
ditta99
#8
Chapter 2: hahaha,, lucu!
Keep update ya ^^
kyuzizi891
#9
Chapter 1: ini kereeeenn thor..,
bikin lagi palli ^^,