3. Should we say goodbye
Should we say goodbye"Aku pulang" Junmyeon menggigil saat menutup pintu, dihentakkannya sepatu hitam miliknya yg penuh salju, hening menyambutnya.
"Jongin . . Kau belum kembali?" Junmyeon melangkah masuk dan menemukan Jongin tengah duduk di sofa. "Kau disini? Kenapa tidak menjawabku?"
"Oh hyung kau sudah pulang, maaf aku tidak mendengarmu"
"Kau tak apa?" Pemuda itu bertanya cemas ketika melihat raut muka adiknya
"Tentu . . Em, kurasa"
"Ada masalah apa? Dimana Kyungsoo?" Junmyeon duduk di samping Jongin, tempat dimana Kyungsoo berada beberapa saat lalu.
Junmyeon hanya mendapat diam sebagai jawaban adiknya, dia melepas syalnya dan menaruhnya di meja. Kedua pemuda itu menikmati heningnya rumah mereka. Pikiran Junmyeon berkelebat sekitar beberapa tahun yang lalu. Pada hening yang lebih mencekik.
Rumah yg tenang, tanpa ada yang tau para penghuni berkumpul lengkap di dalamnya, Jongdae merengut antara kesal, marah, malu dan lainnya. Sedang dirinya, Kim Junmyeon, menatap kecewa pada pintu kamar di ujung selasar yg menutup rapat, tak terbuka sejak 2 jam lalu.
Adik bungsunya, masih duduk di kelas 1 sekolah menengah, Junmyeon menghela nafas berat untuk kesekian kali. Kepalanya pening. Jongdae mendadak bangkit mengagetkannya.
"Kau mau kemana?" saat dilihatnya Jongdae menuju pintu depan
"Hyung kira? Apakah aku harus diam saja seperti ini? Dia satu satunya sahabatku" Jongdae menjawab kaku
"Tapi Jongin adikmu" satu hela nafas berat lagi "T
Comments