Park Chanyeol POV

Sudah 2 jam, Kim Jongdae brengsek. 
Kubuang puntung rokok ke 4 ku, kuinjak rata dengan tanah, udara semakin dingin akhir ini, kumasukkan tanganku ke dalam saku jaket, kabut putih muncul seiring nafasku berhembus.
"Oi Chanyeol-ah!'" Jongdae mengeratkan jaket tebalnya dan berlari santai ke arahku
"Kau tak tau ini jam berapa?"
"Hehe . . Maaf, aku tak menyangka kelas akan selesai selarut ini. Kau menunggu lama? kutraktir ddeobokki ya?'"
"Tak mau"
"Ddeobokki dan ramyeon kalau begitu. Ah kkaja"
"Dan ini?" kukeluarkan sebungkus rokok yg sudah kosong isinya
"Yah! Kau merokok lagi? Bukankah kau bilang ini berhenti?"
"Ck . . Bagaimana bisa?" Aku menatap ujung sepatuku yg basah karena salju "Dia kembali kemari bukan" kusedot keras hidungku. Jongdae tak menjawab, karena dia tau maksudku.
"Dia--- Hanya berkunjung, kurasa dia tak akan berani kembali kemari"
"Berkunjung atau kembali pun sudah bukan urusanku" Hari ini atau dulu pun dia tak pernah ingin jadi urusanmu Park Chanyeol. Sama saja. Tak ada yg berubah.
"Darimana kau tau bahwa dia akan kemari?" Jongdae bertanya pelan
"Tak penting. Sudahlah, kau bilang ingin mentraktirku kan? Kka!" kutarik kepalanya ke dalam gamitan lenganku dan menyeret Jongdae pergi.

Do Kyungsoo POV

"Hyung kau dimana? Kami sudah sampai" ucapnya setelah menutup pintu di belakang kami.
Seorang pemuda menyambutnya, memberiku pelukan hangat dan mempersilahkan kami masuk. Kuperhatikan dengan seksama kedua pemuda didepanku, tak ada kemiripan yg berarti yg bisa menunjukkan bahwa mereka adalah saudara kandung.
Kusesap perlahan teh yg dihidangkan, "Jongdae hyung belum kembali?" yang muda bertanya pada yang tua.
"Belum, biasanya dia sudah pulang. Kau jangan khawatir, mungkin dia mampir ke suatu tempat bersama teman temannya. Kau tau bagaimana pemuda pemuda desa ini, kemana mana selalu bergerombol. Aku masih ingat saat kau masih lebih muda kau selalu mengkuti kemanapun Jongdae dan Cha---" Ucapannya terhenti "Ah maafkan aku" lalu bangkit dari tempatnya duduk bersama kami dan masuk ke dapur.
"Ada apa?" Tanyaku 
"Tak apa, mungkin Junmyeon hyung lelah mempersiapkan kedatangan kita. Kau ingin beristirahat? Aku sudah membawa barang barang kita ke kamar, kalau kau lelah duluan saja." jawabnya sambil tersenyum tenang.
"Lalu kau?""Aku ingin menunggu Jongdae hyung dulu, lagipula ada yg ingin kubicarakan den