Part 2

Cause You're My Destiny
Please Subscribe to read the full chapter

“Oppa... Sungkyu oppa...”

Panggilan Eunji kali ini melemah. Ia seolah tak mempercayai apa yang terjadi didirinya saat ini.  Ada apa dengan mantan kekasihnya ini? Ada apa dengan orang spesial dihatinya ini? Ada apa?

Sungkyu, sosok itu hanya memandang dengan wajah polos bak anak kecil. Tatapannya terlihat sayu dan tak setajam dulu. Sesekali ia menggembungkan pipi yang tak lagi chubby. Ia tak melakukan apa-apa kala mata cantik Eunji menitikkan air mata.

Eunji menangis, ia menangis didepan Sungkyu. Ia merasa paling bodoh disini. Apa yang sebenarnya terjadi?

Tak lama kemudian, seseorang mendekat kearah mereka.

“Sungkyu hyung.... Sudah kubilang jangan kemana-mana. Kenapa kau ada disini?” tanya lelaki itu khawatir. Eunji mendongak saat mendengar suara itu. Ia memperhatikan lelaki itu, ah ia ingat. Lelaki ini yang membawa Sungkyu ditaman sore tadi.

Lelaki itu mengerutkan dahinya. Mungkin ia heran kenapa Sungkyu bersama dengan seorang gadis dan gadis itu menangis. Tapi, lelaki itu juga tampaknya tengah mengingat sesuatu. Ah, iya.. Ia ingat..

“Kau.. Bukankah kau Jung Eunji-sshi...” tanya lelaki itu hati-hati.

Eunji tersentak kaget. Siapa lelaki ini? Bagaimana ia bisa tahu siapa dia? Eunji mengangguk pelan.

Lelaki itu tersenyum manis. “Aku Lee Hoya, teman sekaligus penjaga Sungkyu hyung.. Aku tahu siapa kau. Kau mantan kekasih Sungkyu hyung bukan? Dulu Sungkyu hyung sering bercerita tentangmu..” jelasnya.

Gadis bersurai cokelat tua itu mengangguk paham. Pantas saja kalau ia mengenalnya.  “Apa yang sebenarnya terjadi dengan Sungkyu oppa?” tanya Eunji pelan. Isakannya masih tersisa diwajah cantik itu.

Lelaki bernama Lee Hoya itu melengkungkan senyum pahit. “Panjang jika harus aku ceritakan sekarang. Temui aku nanti.. Aku harus membawa Sungkyu hyung pulang..” jawab Hoya.

Eunji hanya mengangguk. Namun sebelum ia melihat Sungkyu pergi lebih dulu ia memeluk lelaki itu. Lelaki yang sangat ia rindukan. Lelaki yang telah membuatnya seperti ini.

Pelukan Eunji menggetarkan tubuh Sungkyu. Sedikit kehangatan menjalar ditubuhnya. Ia tak tahu apa yang ia rasakan. Rasanya ini berbeda. Rasanya ini pernah ia terima dulu, tapi ia tak tahu.. Ia lupa kapan ia pernah menerima itu.. Ia tak ingat.. Namun... Ia memang pernah merasakannya..

“Ini kartu namaku, telepon aku kalau kau ingin mengetahui sesuatu..” Ujar Hoya seraya menggandeng tangan Sungkyu.

Eunji mengangguk paham lalu mengijinkan mereka pergi.

Lagi, sebuah desahan berat lolos dari bibir tipisnya diantara isakan tangis yang masih terdengar. Hatinya mencelos, perih, sakit. Kenapa? Kenapa ia harus bertemu dengan lelaki itu dalam keadaan yang seperti ini? Kenapa?

Ia senang, senang bertemu kembali dengan lelaki itu. Ia sama sekali tak jijik, meski ia tahu bagaimana sebenarnya lelaki itu, tapi... Kalau keadaannya seperti ini.. hatinya menjadi sangat terluka.

∞∞∞

Riuh rendah celoteh unggas-unggas kecil tertangkap pendengaran gadis cantik ini. Suara riangnya mampu membangunkan gadis ini dari lelap tidur semalam. Sedikit mengerjab, ia menggosok matanya agar kantuk yang sewaktu-waktu bisa menghasutnya kembali tidur menghilang sempurna. Setelah dirasa kesadarannya cukup, ia bangkit dari tidur dan memandang sekilas jendela kaca yang sengaja tak ditutup tirai.

Kakinya melangkah kekamar mandi. Segera ia ingin mengguyur tubuhnya dan menyelesaikan semua persiapan pagi ini. Rencananya gadis manis ini ingin menemui teman Sungkyu. Rasa penasaran dalam dirinya tak mampu bertahan lebih lama. Rasa itu memaksanya untuk cepat bertemu dan tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Sungkyu.

Setelah semua dirasa siap. Eunji melangkah keluar kamar. Tampak dari gerak kakinya, ia tengah terburu-buru. Seolah tak akan ada waktu esok hari. Bahkan Eunji tak mengindahkan pertanyaan Sooyeon yang ia terima pagi itu. Eunji masih fokus dengan langkahnya yang semakin lama semakin membawanya menjauh dari rumah.

Ditemani semilir angin yang sesekali menyentuh kulitnya, Eunji mengerjab berulang kali mata indahnya. Ia tengah menunggu Hoya disebuah taman dekat rumahnya. Dadanya terasa sesak, hatinya perih. Mau tak mau ia harus menyiapkan mental sekuat mungkin atas apa yang akan ia dengar hari ini. Namun bibalik kegelisahan hatinya, ia menyimpan sejuta pertanyaan kepada Hoya dan ingin sekali bertemu dengan Sungkyu lagi. Eunji masih mencintai lelaki itu, Eunji masih menginginkan lelaki itu. Walaupun kemungkinannya kecil jika sosok Sungkyu mengingatnya apalagi mencintainya.

Cukup lama ia menunggu, sosok Hoya muncul dengan pakaian rapi. Sepertinya ia baru saja datang dari kantor dan bergegas menemui Eunji.

“Annyeong Eunji-sshi... Maaf membuatmu menunggu lama..” sapa Hoya seraya membungkukkan tubuhnya.

Eunji bangkit dari duduknya lalu membalas dengan bungkukan.

“Apa yang ingin kau ketahui dariku?” tanya Hoya to the point. Hoya tak perlu berbasa basi ia telah tahu kedatangannya adalah untuk menjawab rasa penasaran gadis cantik ini.

Sekilas senyum tipis terurai dari bibir Eunji. “Eung, aku ingin tahu semua yang berkaitan dengan Sungkyu oppa. Apa yang sebenarnya terjadi dengannya..” sahutnya pelan.

Hoya menghela nafas berat. “Banyak yang terjadi dengan Sungkyu hyung. Apa aku harus menceritakan dari awal?”

Tanpa berkata, Eunji hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan itu.

“Sungkyu hyung mengalami kecelakaan dua tahun yang lalu dan itu yang mengakibatkan Sungkyu hyung seperti saat ini..”

Eunji terhenyak kaget. Apa ia tak salah dengar? Kecelakaan?

“Sempat Sungkyu hyung koma selama lima bulan, setelah ia sadar dari komanya ternyata kenyataan lain menimpa hyung...” suara Hoya terdengar lebih berat dari sebelumnya. Hatinya sesak kala menceritakan tentang Sungkyu.

“Apa yang terjadi? Ada apa?” Eunji memaksa Hoya meneruskan ceritanya.

“Sungkyu hyung mengalami demensia akibat gegar otak yang diterimanya. Demensia ini yang membuat Sungkyu melupakan sebagian memori hidupnya. Bukan melupakan, tapi kehilangan...” jelas Hoya.

Darr....

Bagaikan dicambuk oleh pedang yang sangat tajam, dada Eunji begitu perih sekali. Hatinya mencelos, sesak tiba-tiba semakin menyiksa dirinya. Tak ia tahan lelehan air hangat menyeruak dari pelupuk matanya. Jadi ini penyebab Sungkyu tak mengingatnya kala bertemu? Padahal dulu mereka sepasang kekasih yang cukup lama.

“Selain itu, Sungkyu hyung juga terkadang berperilaku layaknya anak kecil. Dia bahkan tidak ingat kalau dia sudah dewasa..”

Eunji hanya mendengarkan dengan diam. Bibirnya seolah terkunci kala itu.

“Aku kasihan dengan Sungkyu hyung... Dia tidak punya siapa-siapa selain orang tua dan aku.. Apalagi orangtuanya sangat sibuk. Jadi aku yang membantunya setiap hari...”

Lagi, hatinya mencelos kembali. Separah itukah hidup Sungkyu? Kenapa ia tak memiliki teman? Tunggu, kemana ‘kekasihnya’ dulu?

“Eung, kalau Sungkyu oppa hidup sendiri kemana Woohyun-sshi kekasihnya?” perih saat nama Woohyun terucap dari bibir Eunji. Gara-gara lelaki itu mereka harus berpisah.

Hoya terlihat begitu geram mendengar nama Woohyun. Tampak ada sesuatu yang menyakitkan.

“Sungkyu hyung kecelakaan bersama Woohyun hyung... Setelah Woohyun tahu kalau Sungkyu hyung koma dan mengalami demensia, dia pergi ke Amerika Serikat... Dia tidak kembali sama sekali...” jelas Hoya.

Eunji dapat mengerti mengapa raut muka Hoya berubah kesal. Ternyata seperti itu, pantas jika ia membenci Woohyun. Sungguh, hati Eunji bagaikan dirajam dan ditaburi garam diatasnya. Rasanya sakit sekali mendengar cerita Sungkyu. Ia menyesal baru kembali tahun ini. Andai saja ia tahu dua tahun yang lal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yonara
#1
Chapter 2: Aku suka... Lanjutkan ya author-nim ^^