berawal

TIME

Yixing telah kembali dari Changsa setelah berhasil menuntaskan liburannya di rumah sang nenek tercinta. Saat ini ia berada di Beijing. Lebih tepatnya di atap gedung kampusnya. Bagaimana Yixing bisa sampai disitu? Tentu saja. Itu adalah tempat favoritnya saat merasa harus mengistirahatkan diri. Sejauh ini, belum ada yang mengetahuinya. Termasuk Chanyeol.

Bicara soal Chanyeol, anak itu lagi-lagi bersama Jongin. Sejujurnya, Yixing suka cemburu sih dengan pacar hitam Chanyeol itu. Bukan karena Yixing suka sama Chanyeol, Tapi karena Chanyeol lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Jongin ketimbang bersamanya.

Saat pulang ke dorm, Yixing di serbu berbagai pertanyaan oleh Chanyeol. Tentu saja Chanyeol peduli. Yixing sudah seperti kakak laki-lakinya di Beijing. Jadi ia penasaran bagaimana kisah Yixing saat gagal menaiki kereta pertamanya hingga ia berhasil pulang dengan selamat dan duduk di hadapannya saat itu.

Yixing menceritakan semuanya. Termasuk... pertemuannya dengan Kris. Tentu saja. Karena itu bagian terpenting dalam cerita.

Ngomong-ngomong soal Kris. Bagaimana Ya..

“—hey pendek. Aku mencarimu kemana-mana.”

Suara itu. Suara yang seminggu ini memenuhi pikirannya. Ia membalikkan tubuhnya dan mendapati Kris sudah berdiri dibelakangnya. Pemuda itu berjalan santai dan ikut menyandar disampingnya.

Terhentak, Yixing menjauhkan diri dari tubuh Kris.

“Kenapa mencariku?” Tanyanya. Mencoba untuk berbicara senormal mungkin, walaupun ia sangat terkejut bagaimana si bodoh itu bisa menemukannya disini.

“Aku menagih scarf milikku yang kamu ambil paksa malam itu.”

Sebenarnya bukan sih. Itu hanya alasan Kris saja untuk bisa bertemu Yixing. “Bagaimana kamu bisa tau aku disini?” Yixing meliriknya hati-hati.

“Kan aku tau segalanya tentangmu, Yixing.”

Ah. Lagi-lagi dia mengatakan hal itu. Membuat Yixing ingin menyumpal bibirnya dengan bibirnya saja—bukan, maksudnya dengan penghapus papan.

Yixing teringat malam itu. Saat Kris dengan tiba-tiba memanggil marganya. Ia terkejut bukan main. Yixing bahkan belum pernah mengenalkan dirinya secara resmi—dan tidak akan pernah untuk seorang Kris. Tapi bagaimana Kris bisa mengetahuinya.

Yixing refleks menjauhkan tubuhnya dari Kris saat itu dan membuat Kris tertawa pelan. Lalu Kris mendekatkan tubuhnya kembali dan Yixing menjauhkan diri lagi. Terus seperti itu sampai Yixing merasa lelah.

“Sudah selesai bermain geser tempat duduknya, Zhang?”

Yixing merinding saat Kris memanggilnya seperti itu. “Jelaskan padaku bagaimana kamu bisa tau nama margaku, Kris! Atau aku akan meneriakimu sebagai seorang stalker dan orang-orang akan mengangkapmu!”

Kris lagi-lagi tertawa pelan. Gemas dengan tingkah Yixing yang mirip dengan anak kecil.

“Teriak saja. Memang ada orang disini?”

Dan perkataan Kris menyadarkan dirinya ke alam nyata. Yixing ingin menjedukkan kepalanya saat itu juga. Oh tuhan, lindungilah dirinya dari siapapun manusia yang berada disampingnya saat ini. Yixing masih belum menuntaskan kuliahnya. Dia tidak mau dirinya mati mengenaskan.

“Jangan berpikir bodoh, Yixing. Aku tidak akan membunuhmu.”

Kris seperti bisa membaca pikiran Yixing dan itu membuat Yixing semakin pasrah. “Baiklah, jelaskan padaku. Tolonglah. Berhenti membuatku ketakutan.”

“Hm, bagaimana ya? Kamu mau darimana?”Ia bertanya ringan.

Kris merapatkan kembali tubuhnya. Tapi saat itu—ia dengan sengaja—tidak menyampirkan tangannya di bahu Yixing lagi pada kondisi seperti ini. Ia tidak mau wajah tampannya hancur karena mendapat santapan dari Yixing. Meskipun begitu, Yixing laki-laki, ingat?

“Terseramu saja, Kris. Cepat.”

“...Sebenarnya kamu berkuliah di kampus milik ayahku.”

“—EH?”

“Iya. Tempatmu menuntut ilmu saat ini adalah milik ayahku. Dan aku yang mengatur tempat tinggal mu sekarang. Dorm yang kamu tinggali bersama Chanyeol, aku yang memilihnya. Biaya yang kamu rasa sangat murah, itu karena aku sengaja meminta ayahku untuk menurunkan harganya. Aku tau kamu harus bekerja untuk membayar semuanya. Maka dari itu aku sengaja melakukannya biar kamu tidak merasa terlalu terbebani.”

Yixing masih diambang keterkejutannya. Sampai tidak menyadari bahwa perlahan tangan besar Kris mulai tersampir di bahunya. Kris tertawa dalam hati. Memeluk Yixingnya seperti ini adalah keinginannya dari dulu.

“Kenapa kamu melakukan itu?”

“Bukan apa-apa. Aku hanya merasa kasihan padamu. Kamu bekerja keras untuk menyelesaikan kuliahmu. Pemuda jenius sepertimu harus diberi apresiasi, kan?”

Yixing tanpa sadar mengangguk-anggukkan kepalanya. Menyetujui kalimat Kris. Jadi terlihat menggemaskan sekali. Yatuhan jadi selama ini, alasan kenapa tagihan dorm dan biaya kuliahnya dengan Chanyeol berbeda sangat jauh karena Kris yang menurunkan harganya? Meskipun begitu ia masih harus bekerja keras untuk mebiayainya. Ia tidak membayangkan bagaimana jika ia tidak mendapat keringanan itu.

Kris menikmati keterkejutan Yixing dengan mengusap-usap pundak Yixing lembut. Ah, pemuda disampingnya itu benar-benar obat yang mujarab untuk menyembuhkan lukanya saat ini.

“Eh, singkirkan tanganmu.”Perintahnya.

Yixing tersadar dari keterkejutannya. Dan mendapati Kris sudah dengan nyaman merengkuh tubuhnya seperti ini. Kedua pipinya mulai menghangat. Malu karena Kris memeluknya.

“Tidak mau. Kamu tidak ingin menghiburku, ya? Biarkan seperti ini saja. Hanya sebentar. Aku meminta rasa terimakasihmu, Yixing.” Kris beralasan.

“—Baiklah.” Balasnya lemah.

Yixing tidak mampu berbuat apa-apa. Ia membiarkan Kris memeluknya seperti ini. Tidak memungkiri rasa nyaman yang menghampiri tubuhnya secara perlahan. Rasanya hangat sekali.

“Dan bagaimana kamu bisa berada di peron yang sama denganku saat itu?”

“Kalau itu, aku tidak tau. Aku juga terkejut saat tidak sengaja menabrakmu.”

“Bukan karena kamu sengaja menguntitku, kan?”

“Untuk apa? Aku tau segalanya tentangmu jadi aku tidak perlu menguntitmu seperti itu.”

Yixing memejamkan matanya rapat-rapat saat itu juga. Tubuhnya sedikit bergetar saat mendengar kalimat Kris yang terakhir. Ia tidak tau kenapa tubuhnya merespon seperti itu. Seperti ada sengatan listrik yang besar menyentuh tubuhnya. Tapi membuatnya ketagihan. Dan juga... merinding.

Seperti itulah penjelasan yang ia terima. Yixing tidak sepenuhnya percaya, karena ia masih penasaran alasan Kris melakukan hal itu untuknya. Setelah percakapan panjang itu, Yixing tanpa sadar terlelap dalam dekapan hangat Kris.

Mempersilahkan Kris untuk menyalurkan perasaan yang tidak disadarinya. Membiarkan Kris memeluk tubuhnya seolah memberikannya sebuah perlindungan.

Saat pagi menjelang, Yixing masih mendapati Kris di sampingnya. Tertidur dengan nyaman di pasir yang bersih. Ia membangunkan Kris untuk meminta kembali ke stasiun.

Selama perjalanan ke Changsa, Yixing terus mengingat malamnya bersama Kris. Begitu juga seminggu setelahnya. Ia tidak mampu menghilangkan bayangan itu dalam pikirannya. Karena ketika berada di pantai saat itu merupakan hal yang tidak diduga olehnya, ditambah kehadiran Kris yang muncul secara tiba-tiba. Membuat hari yang panjang itu terasa berbeda.

“Kamu membolos, ya? Bukannya kamu ada kuliah sekarang? Kenapa disini?”

Yixing mengalihkan pembicaraan mereka. Memperhatikan puluhan mahasiswa yang berlalu lalang dibawah mereka.

“Yatuhan, sejak kapan kamu mengetahui jadwal kuliahku, Xing? Kamu menguntitku?”

Kris tersenyum lebar. Membuat Yixing melotot karena menyadari kalimat yang keluar secara tidak sengaja dari bibirnya. Bodoh sekali. Kenapa bisa keceplosan di hadapan Kris? Sebenarnya, setelah kejadian malam itu, Yixing mulai mencari tahu tentang Kris di kampusnya. Dan sedikit informasi dari Chanyeol menambah pengetahuan Yixing tentang Kris.

“Mengaku saja kalau kamu tertarik padaku~”

Kalimat Kris seperti petasan yang meledak-ledak ditelinganya. Ingin sekali ia memberikan sebuah tendangan pada tulang kering pemuda itu agar ia bisa diam dan tidak mengeluarkan kalimat-kalimat aneh lagi.

“Iya, kan? Kamu tertarik pada—“

“—Tertarik pada alismu, Iya! Alismu itu menarik untuk dijadikan pajangan di dapurku!”

Yixing sudah bersiap pergi meninggalkan Kris. Berlama-lama dengan Kris membuat kesehatannya memburuk. Jadi lebih baik dia mengantisipasinya dengan cara menjaga jarak dengan mahluk itu.

Langkahnya terhenti saat Yixing mendengar Kris berdehem keras. Terdengar seperti bel kematian untuk Yixing. Ia berdiri kaku di tempatnya tanpa menoleh sedikitpun.

Lalu ia merasa bulu kuduknya berdiri saat menyadari Kris yang berdiri di belakangnya. “Sebenarnya, aku kesini untuk memberitahukan sesuatu padamu.”

Yixing tidak bersuara.

“Kamu mendapat panggilan dari ketua yayasan. Yah, papaku. Katanya ada yang harus dibicarakan denganmu besok. Mungkin sesuatu tentang kuliahmu? Aku juga tidak tau.”

Kris tersenyum samar. Menyembunyikan seringaian dibibirnya. Setelah mengatakan itu, ia melangkah melewati Yixing yang masih berdiri ditempatnya.

“—Oh, aku lupa. Kamu terlihat manis sekali hari ini. sampai ketemu lain waktu ya... Zhang.”

.

Chanyeol tidak pernah setakut ini saat memasuki dorm. Ia melongo. Benar-benar melongo saat mendapati dorm nya dalam keadaan mengenaskan seperi ini. Sepatu terlempar kemana-mana. Gantungan baju yang tersampir diatas tangga. Kaos kaki secara mengenaskan jatuh diatas meja makan. Dan..dan.. celana dalam berwarna ungu mencolok yang dengan tidak sopannya menutupi layar televisi. Bukan, itu bukan celana dalamnya. Tapi milik...

“Yatuhan!”

Chanyeol mundur selangkah saat melihat teman sedormnya berjalan keluar dengan apron yang terikat cantik di tubuhnya bersama sebuah spatula hitam yang tersampir di tangan kanannya. Tapi bukan itu yang membuatnya terkejut setengah mati. Tapi... sesuatu yang berada di wajah hyungnya itu.

“K-kamu... kamu baik-baik saja, hyung?”

Chanyeol tergagap membuka suaranya. Mencoba bertahan pada posisinya seperti itu karena ia tidak akan pernah memperpendek jarak mereka ketika seseorang didepannya berpenampilan sangat ajaib seperti sekarang.

“...Kenapa, Chanyeol?” Ia balik bertanya dengan tatapan bingung diwajahnya. Membuat Chanyeol ingin mengubur dirinya secara hidup-hidup di taman belakang dorm.

“K-kenapa kamu menumpahkan susu di wajahmu? Dan.. dan.. apa itu yang berwarna coklat? Yatuhan! Itu madu?! Hyung... K-kamu.. ada apa denganmu?”

Chanyeol benar-benar tidak tau harus berbuat apa. Menyaksikan Yixing yang seperti orang gila di depannya membuat ia menjadi ragu apakah ia memasuki ruangan yang salah. Tapi saat ia melangkah mundur untuk melihat nomor pada pintu mereka... benar. Chanyeol menepuk dahinya sendiri.

Yixing mencolek wajahnya sendiri lalu memasukkan jarinya ke dalam mulut. Mengecap lidahnya sejenak dan terlihat seperti berpikir. Chanyeol terdiam kaku. Setelah itu Yixing terlihat cemberut.

“Ini manis..” Katanya.

“Tetapi kenapa tidak ada semut atau bahkan lebah yang menempel pada wajahku, Chanyeol?”

“Apa maksudmu, Hyung?”

“Dia bilang aku manis. Jadi aku mencoba untuk membuktikannya sendiri. Dan sekarang sudah terbukti kalau aku tidak manis. Aku memang tidak manis karena aku tampan. Dasar naga sialan!”

Yixing membalikkan tubuhnya dan pergi dari situ. Meninggalkan Chanyeol yang masih membeku karena kelakuan Yixing yang tidak normal.

.

“Hyuuuung! Kenapa kamu merusak dorm kita!”

“Itu karena aku marah, Chanyeol!”

“Tapi kenapa harus dorm?!”

“Itu karena aku tidak mungkin merusak gedung kampus! Nanti aku di D.O.!”

“Selesaikan ini, Hyung!”

“Jangan memerintahku, Chanyeol! Aku lebih tua darimu!”

“Jongin mau datang!”

“Urus dirimu sendiri! Aku mau masak!”

“Haaa! Kenapa tuhan tidak adil padaku? Kenapa hidupku sangat menyedihkan sepe—“

“—Berhenti bicara atau kamu tidak akan dapat makanan dariku!”

 

a/n : aku keranjingan baca STEP!!! >< knp ada ff dengan tingkat kerumitan setinggi itu ya? Daebak bener! Btw, masih ada yg mau nungguin ff ini ngga ya? Kenapa aku ngerasa makin lama gaya nulisku makin aneh?.____.

a/n : ini knp aff jadi aneh gini sih? drtd masukin chapter ribet amat?-__-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
dimpleXING
ff absurd yang main juga absurd. emak bapak fanxing aku kangen kalian~ thank u subs vote dan commentnya! ㅠㅠ

Comments

You must be logged in to comment
MamaSehun #1
Chapter 4: Hahh... Baru baca ffmu karena baru nemu. Maaf gak komen dri awal, jdi langsung aja dsni XD
Kirain ini bakal jd ff dg konflik berat soalnya gue pikir kereta senja itu bkal bwa mereka ke neverland, taunya ke pantai doang. Abis kris sok mistis gtu kwkwkwk. Overall keren kok, gue demen nih ff kocak macem gni. Sumpah kris gajenya amit2 bnget hahaha...
KikyKikuk #2
Chapter 4: 1). Aku jg suka Beast,jd kita sama thor *tos*
2). Ini lawak krna klakuan Kreasse yg idiot maximal itu,masa mau nembak kek gtu caranya xD
3). Tolong jgn lg taro suami aku yg LAKI bgt itu (re:Kai) "dibwh" TT^TT dia jantan lho..
afindaxoxo #3
tag nya coba ditambahin kray... soalnya bnyak yg buka aff dgn tag kray ^^
Clovexo
#4
Chapter 4: ini dua orang pada gesrek apa gimana sih? terutama yifan.. gaya amet nembak pake begituan wkwk.. mana abis itu blg ada yg nemenin dia main sama ace lol
Mokuji #5
Chapter 4: A, ace, tiba tiba keinget, keinget abi yifan lagi nimang nimang ace :' da aku ma apa atuh cuma butiran kerikil di pinggir pager, cuma bisa membayangkan doang hehe
pollydimples
#6
Chapter 4: Demi Tuhan! Ini pasangan absurd bingits sih! Aneh bin ajaib gituh. Hahaha :))
Tapi seneng skali, akhirnya jadian. Yeayy!
Btw, gak sabar nunggu Yixing ketemu Ace xD
ReiSama #7
Chapter 4: Yixing lg sakit malah dikerjain...tapi, senengnya mereka uda jadiaaannnnn.. *horeee traktirann!!!
pacar baru buat temen maen ama Ace.. kekekekeee... bikin keluarga baruuu>>>daddy Yifan, papa Yixing dan son(?) Ace...
:D
makasiiii uda update di tengah kesibukannya... ^^
aku suka ma ff ini..tapi ini uda end yaa.. :( sebenarnya sihh aku pengen kelanjutannya.. :( tapi author lagi sibuk ya..
makasiiiiiiih banyak uda bikin cerita ini yaaa... ^_^
dan
tetep semangat!
~♥~
good luck~
llalallala #8
Chapter 3: Oh jadi yang stalker itu yifan ya? Aduh bisa aja nih manfaatin kekuasaan bapaknya ckck.. yixing yaampun! Cukup kris aja yang nista kamu jangaaann
Oke lanjut lanjut authornim *wink*