“Aku..............” Chen perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir cherry baekhyun. Yang merah merekah. Berusaha mendekatkan wajahnya. Semakin dekat...semakin dekat...

“Apa yang sedang kalian lakukan?” Ucap seseorang pria bernada bass. Memergoki kegiatan Baekhyun dan Chen dengan sangat dingin dan bertekuk wajah.

“Astaga Chanyeol!” Baekhyun terkejut dan refleks mendorong tubuh Chen keras menjauh membuat Chen terjatuh tidak elite di bangkunya. “Aduh bokongku....”

“Melakukan tindak seksual jangan ditempat terbuka seperti ini.” Chanyeol berkata dengan sangat dingin dan memandang lurus tanpa menoleh kearah baekhyun.

“Yeol—a-aku dan Jongdae ti-dak sep-“

“Cukup baek. Aku tidak mempersalahkan itu.”

“Chanyeol...” Baekhyun berusaha menahan aliran airmatanya yang telah menumpuk di kedua bola mata indahnya.

“Kau tidak sedang amnesia kan?”

“Ya—aku ingat kita sudah putus beberapa waktu lalu. Maafkan aku...” Baekhyun menunduk sedih dan melihat tetesan airmatanya yang telah terdahulu jatuh kelantai.

“Baguslah. Akhirnya otak tololmu berfungsi juga.”

“KEPARAT KAU PARK CHANYEOL!!!!” Chen menendang perut Park Chanyeol sehingga membuat sang pemilik tubuh terjatuh ke lantai dengan sangat keras.

“KIM JONGDAE!!!!!!!!!!!!!” Baekhyun teriak memekik melihat perkelahian antar kedua temannya itu.

“Ah..” Chanyeol memegangi perutnya yang menurutnya itu sangat sakit sekali.

“Gwaenchana?!” Baekhyun memegangi lengan chanyeol dan perut Chanyeol. Matanya tersirat kekhawatiran dan menatap mata chanyeol sedih.

“Gwaenchana?” Baekhyun bertanya pelan dan menatap mata Chanyeol sedih. Mengusap pipi Chanyeol pelan.

Chanyeol menatap mata baekhyun melihat pria yang dulu sangat ia cintai kini masih menghawatirkannya. Chanyeol terkejut melihat ada luka di Tangan cantik ‘mantan kekasihnya’ itu. ia menggapai tangan indah baekhyun.

“Tanganmu kenapa?”

 Baekhyun berusaha menarik tangannya dari genggaman tangan Chanyeol.  Baekhyun tidak mau menjawab. Kenapa tangannya terluka.Tapi Chanyeol memaksa Baekhyun untuk menjawab kenapa tangannya bisa terluka.

“Aku bertanya padamu baek. KENAPA TANGANMU TERLUKA?!!!!” Chanyeol membentak baekhyun keras. Membuat baekhyun menangis takut dan menunduk.

“BERHENTI PARK CHANYEOL! KAU SUDAH CUKUP DALAM MENYAKITINYA!!!!!”

“TUTUP MULUT MU KIM JONGDAE! AKU SEDANG TIDAK BERTANYA PADAMU!”

“Aku terjatuh....” Baekhyun menjawab dengan sangat lirih.

“Dari sepedamu?” Chanyeol berusaha menggapai dagu baekhyun dan mengarahkannya untuk menatap mata Chanyeol.

Baekhyun mengganguk pelan. Mengiyakan pertanyaan park chanyeol akan lukanya. Chanyeol berdeham pelan dan mengelus ngelus luka ditangan Baekhyun sambil tersenyum lirih.

“Tangan ini sangat cantik.. Aku tidak ingin ada luka didalamnya.”

“Chanyeol apa yang kau lakukan?”

.

.

.

.

.

 

Tidak! Tidak! Tidaaaaaaaaaaaaaaak!!! Baekhyun menjerit kencang di kamarnya bak gadis yang baru kehilangan keperawanannya. Baekhyun menjambak rambutnya dan berguling gulingan dikasur seperti orang kesetanan.

“CHANYEOL KENAPA KAU MENJILAT TANGANKU?!” Teriakan baekhyun menggema diseluruh sudut ruangan rumahnya. “ARGHHHHHHHHHHHHHHH” Baekhyun kembali berguling gulingkan dirinya dilantai dengan digulungi oleh selimut putih yang menggulungnya.

Baekhyun berdiri dari selimut yang menggulungnya, menatap kaca yang ada dihadapannya. Menjabak rambutnya ke kanan dan kiri berteriak berteriak tak terima.” KENAPA HARUS?! KENAPA HARUS MENJILAT TANGANKU HIKS KAU MEMBUAT AKU LEBIH MENGHARAPKANMU LEBIH PADAHAL KAU SENDIRI SUDAH TIDAK MENGHARAPKANKU LAGI HIKS HIKS..” Baekhyun merutukki dirinya sendiri yang dengan mudah membiarkan mulut indah Chanyeol mengecapi tangannya terluka.

“Jangan bilang... itu bentuk tanda pertemanan saja.” Baekhyun menangis meraung-raung. Kembali menggulung gulungkan tubuhnya dilantai bersama selimut putih kesayangannya.

 

.

.

.

.

“Baek? Gwaenchana?” Kai menepuk pundak baekhyun pelan. Menyadarkan baekhyun dari buyaran lamunannya.

“Kau sakit?”

Baekhyun menggelengkan kepalanya pelan. Tapi masih terus terfokus ke suatu benda dihadapannya. Yang bagi kai itu..... Cuma tembok. Apa yang menarik?

“Bagaimana menurutmu ketika mantan kekasihmu melakukan hal yang spesial terhadapmu?”

Kai mengerutkan dahinya bingung. “maksudmu?” Kai berpindah duduk yang tadi disebelah baekhyun, kini berpindah duduk dihadapan Baekhyun. Cukup serius sepertinya cerita yang akan dimulai..

“Hal spesial seperti apa?” Kai melanjutkan perkataanya.

“Seperti... err—menjilat tanganmu yang terluka?” Tiba-tiba pipi baekhyun bersemu merah. Karena kembali mengingat moment ketika chanyeol mengecupi tangan baekhyun yang terluka.

“Jadi maksudmu chanyeol mengecupi tanganmu yang terluka?” Ceplos Kai tanpa berfikir disekitar mereka masih ada teman-teman yang sibuk ngerumpi mengobrol topik yang berbeda. Disaat yang sama baekhyun menjitak kepala Kai kasar.

“Bodoh!”

“WAE?!” Kai terperajat dari bangkunya tidak terima, kepalanya dijitak baekhyun yang menurutnya cukup sakit-_-

“Kau berbicara terlalu keras, Bodoh!”

“Ups.. Sorry.” Kai menutup mulutnya dan cengegesan bodoh sambil bersign V ria. Tanda maaf, mungkin.

“Bagaimana menurutmu?” Baekhyun mengalihkan pembicaraan dan kembali kepada bertanya pada topik yang awal ia bicarakan dengan Kai.

“Menurutku, Chanyeol masih sangat mencintaimu.”

“Bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu?” Sekarang baekhyun yang mengkerutkan dahinya bingung.

Kai memutar bola matanya malas, “Kau itu bodoh atau gimana? Itu terlihat dari tindakan kecilnya!” Kai sedikit meninggikan suaranya.

“Tapi bisa aja itu tanda kepedulian Chanyeol terhadapku seperti kau dan aku.”

“Terserah kau.” Sepertinya Kai sudah mulai muak dan lelah dengan otak lamban baekhyun yang sangat lambat memproses maksud perkataan Kai tadi. Kai beranjak dari bangkunya.

Melihat respon teman yang mendengar ceritanya bangkit dari tempat duduknya Baekhyun mencegahnya pergi, “Maksudmu Chanyeol masih menyayangiku? Melebihi sayangnya terhadap Kyungsoo?”

“Bisakah kau liat Chanyeol menjadikan Kyungsoo hanya sebagai pelarian ketika ia bosan?”

Baekhyun kembali mengkerutkan dahinya bingung, “Maksudmu Chanyeol bosan berhubungan denganku?”

Kai tersenyum tipis seperti smirk-an andalannya.

“Itu PR untukmu.” Kai berjalan pergi meninggalkan baekhyun yang sedang berfikir keras maksud perkataan Kai barusan.

“Chanyeol masih mencintaiku...?” Baekhyun berkata pelan sangat pelan. Perasaan senang membucah dihatinya. Pipinya memerah hingga kupingnya. Menangkup kedua tangannya dan berdoa semoga hari ini adalah hari terbaiknya. Dan tiba-tiba hatinya menjadi sangatbahagia. Good day! Thanks God!

 

.

.

.

.

“Chanyeeeoolll~~~~~~~~~~~~~~~” Baekhyun duduk disamping chanyeol yang sedang duduk dibangkunya dengan buku yang ia pegang. Chanyeol sibuk membaca buku kawan!

“Ada apa baek?”

“Mau pulang bersamaku hari ini?” Baekhyun berpuppy eyes ria dihadapan Chanyeol. Hihi semoga chanyeol mau~ aku kangen naik sepeda bersamanya.

“Maaf baek. Aku sudah ada janji dengan Kyungsoo akan ke lotte World sepulang sekolah.”Chanyeol menjawab dingin tanpa melihat kearah Baekhyun yang tadi memberikan nya jurus puppy eyes andalannya.

“Oh.. baiklah. Aku akan pulang sendiri saja nanti.” Baekhyun beranjak dari tempat duduknya. Ada perasaan sakit hati kembali menyelimuti hatinya yang barusan ada perasaan Berharap ia dan Chanyeol akan kembali bersatu. Baekhyun memukul dada kirinya keras. Sungguh ini sakit....

Baekhyun berlari ke luar kelas dan dan duduk di taman dibelakang sekolah. Yang selalu sepi. Tapi terkadang ada dua atau empat siswa yang ikut duduk di taman belakang sekolah yang cukup luas. Sekedar untuk berpacaran hehe

Dulu, taman belakang sekolah ini tempat Baekhyun dan Chanyeol berduaan. Makan es krim bersama. Tertawa bersama. Bercerita hal-hal lucu. Berpelukan. Dan di tempat ini juga Baekhyun kehilangan Ciuman pertamanya bersama Chanyeol. Ya bersama Chanyeol. Ia lewati bersama di taman belakang sekolah yang cukup Luas.

Baekhyun menitikan airmatanya. Kembali terlarut dalam memori memori indahnya bersama Chanyeol.  Aku harus benar benar melupakan Park Chanyeol....

.

.

.

.

Baekhyun sibuk mengeluarkan sepedanya yang berada didalam didekat motor motor temannya yang bagi baekhyun besar-besar. Merepotkan! Kenapa khusus sepeda pakai ada motor segala ditaruh disini? Kasian sudah kelas 12 belum bisa membaca. Huh!

“Baek! Aku duluan yaa~~~” Baekhyun menoleh ketika ada seseorang yang menyebut namanya. Ia kenal suara itu. Kyungsoo melambai lambaikan tangannya dengan senyuman smirk-nya.

“Chanyeol.....” Baekhyun menatap chanyeol sedih ketika melihat pria yang dicintainya pergi bersama pria lain. Baekhyun semakin sedih melihat Chanyeol mengendarai motor Ninja hitamnya. Dengan helm hitamnya dan Jaket hitam ciri khas Chanyeol ketika mengendarai motor.

Baekhyun melihat dirinya sendiri, dan sepeda bututnya. “Aku tahu...” Ia tersenyum miris. Baekhyun mengusap airmatanya kasar dan kembali memfokus kan sepedanya untuk bisa keluar dari motor motor sialan ini!

“Byun Baekhyun..”

Ketika telinga Baekhyun kembali menangkap suara seorang pria yang tidak ia kenal. Bukan suara Chen bukan suara Kai bukan suara Luhan bukan suara Chanyeol. ih apalagi chanyeol -_-

Baekhyun menoleh keasal suara yang memangilnya, “Kris Hyung?!” Baekhyun terkejut membuat mata sipitnya terbuka lebar.

“Apakabar?” Kris melambaikan tangannya kearah Baekhyun dan tersenyum cukup manis. Senyuman ciri khas Kris yang siapapun yang melihat senyuman itu akan langsung terpesona dan jatuh dalam pesona nya kris. Senyuman itu... kenapa manis sekali.

“Aku seperti kembali melihat pangeran tampan...”

                                                              TBC

 

Ceritanya makin jelek ya? Maaf kkk~ lagi banyak tugas tapi disempetin ngetik. hehe

Kritik & saran sangat diperlukan^^

Gamsahamnida :D

 

Naomi-201014