SCULPTURE

SCULPTURE
Please Subscribe to read the full chapter

Ini ff edisi special Birthday Prince Changsa Little Pride siapa lagi kalo bukan Zhang Yixing tersanyang :*

Tadinya mau bikin yang fluff2 gitu ehh gak tau kenapa mood belakangan ini ancur banget dan jari2 ini malah menghasilkan ff ini...

Aku gak berharap banyak sih bakalan pada suka apa gak.. soalnya sudut pandangnya aku bikin laen dari kebanyakan ff.. sudut pandangnya adalah seonggok patung.. kenapa? karna ini juga nyeritain gimana nano-nano Nya ngeshipperin dua makhluk, satu berdarah China-Canada dan yang satu asli Changsa nan jauh disana.. yg udah bikin aku sayang banget sm mreka.. tp aku gak bisa berbuat banyak untuk mereka.. aku cuman bisa melihat mreka layaknya patung.. mungkin kray shipp juga pd ngerasain yang sama...

dan…

This is it!

Happy Reading^^

Adam beserta semua keturunannya itu merupakan makhluk yang sangat egois.
Mereka terlalu sibuk dengan segala kesibukannya.
Hingga terkadang mereka melupakan segala hal yang ada di sekitar mereka.

Apalagi keberadaanku. Seonggok batu tua berwarna pucat yang hanya berfungsi sebagai penghias taman.
Ya, aku hanya seonggok batu tua yang menikmati setiap lembar hidup anak adam seperti menikmati rentetan adegan film box office, tentu saja tanpa sebotol cola dan semangkuk pop corn.

 

Lima puluh tahun aku berdiri diam di taman ini. Pandanganku hanya fokus pada satu titik. Dimana kursi panjang ditemani oleh sebuah lampu jalan yang redup. Beberapa minggu sekali beberapa orang akan memperbaiki kondisi taman ini. Merapikan tanaman, memotong tanaman-tanaman liar yang menganggu, menambahkan beberapa hiasan seperti lampu jalan, kursi taman, ataupun hanya sebuah tempat sampah berwarna hijau yang menurutku berbentuk sangat aneh. Tak jarang juga mereka membersihkan bagian-bagianku.

Dibandingkan dengan beberapa hiasan taman yang lain akulah yang paling lama berdiri disini. Aku sudah banyak menyaksikan berbagai macam kejadian di taman ini. Dari kisah cinta romantis hingga tragis, drama picisan yang menguras air mata, cerita bahagia kehidupan manusia, bahkan kejadian-kejadian kecil yang yang tidak penting sekalipun. Semua itu terjadi tepat di depan mataku.

Setiap menit berbeda cerita. Selalu ada masalah-masalah baru yang dibuat oleh mereka para anak adam. Dan setiap masalah itu, mereka selalu menceritakannya kepadaku, sampai-sampai mereka memanggilku ‘The Joy’ mungkin karena pemahatku memahatkan raut wajah yang sedang tersenyum lebar. Sehingga seburuk apa pun permasalahan yang mereka ceritakan, aku tetap menanggapinya dengan senyum tololku ini.

Tapi dari sekian ribuan cerita yang aku dengarkan, aku memiliki beberapa cerita yang aku favoritkan. Salah satunya adalah kisah dua anak adam yang menjalin kasih. Sederhana? Ya, kalau saja mereka tidak melanggar norma-norma yang ada. Salah satu anak adam itu menjelaskan padaku bahwa norma adalah sesuatu yang wajar. Saat itu aku berpikir, lantas apa mencintai seseorang itu merupakan perbuatan yang tidak wajar?

Ah, terkadang pemikiran anak adam itu terlalu rumit.

 

8 Januari 2013

Anak itu lagi. Laki-laki berwajah tampan dengan pakaian lusuh itu selalu duduk terdiam memeluk gitar tuanya. Pakaiannya yang lusuh itu terliat sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih, bukan putih seperti tubuhku dan wajahnya yang manis apalagi jika sedang tersenyum dan cerukan di pipi kanannya akan terlihat. Senandung apa lagi yang akan ia bawakan hari ini? Beberapa minggu ini aku selalu terhibur dengan lantunan musik yang dinyanyikan oleh laki-laki itu. Ia selalu menempati kursi taman yang selalu menjadi fokus pandanganku, sehingga aku bisa dengan mudah mengamati gerak-geriknya.

Ada yang berbeda dengannya hari ini. Sinar matanya terlihat berseri-seri, sesekali aku menangkap senyuman tipis diwajahnya. Dan ketika ia melantunkan lagu cinta. Aku tahu ia sedang jatuh cinta.

“Yixing...” laki-laki berbaju lusuh itu mengangkat wajahnya, mengalihkan pandangannya dari gitar ke arah suara serak dan berat yang memanggilnya itu berasal.

Suara yang menggoda.

Laki-laki berbaju lusuh yang baru saja kuketahui bernama Yixing itu tersenyum bahagia. Sial! Aku ingin memutar kepalaku untuk melihat sosok yang memiliki suara yang menggoda itu.

Yixing tidak kembali lagi ke bangku taman. Mungkin dia pergi bersama pemilik suara itu.

 

21.00
1 Februari 2013

Sekarang di depanku terdapat pemandangan menyenangkan ketika Yixing bergelayut manja dengan seseorang laki-laki yang terlihat lebih tinggi jika dibandingkan dengannya.

“Kamu suka ya ke taman ini,” kata laki-laki di samping Yixing dengan suara serak. Kali ini aku tahu siapa pemilik suara seksi dan menggoda itu.

“Kenapa? Kris bosen ya? Mau pindah ke tempat lainnya?” Yixing melepaskan pelukannya pada lengan laki-laki bernama Kris.

“Nggak..” laki-laki bernama Kris itu menggeleng pelan lalu menelusuri setiap sudut taman dengan matanya yang berwarna hitam. “Aku suka kok, apalagi sama patung itu,” katanya sambil menunjukku. Letakku memang tidak jauh dari tempat mereka duduk sehingga aku dapat mengamati dan mendengarkan semua percakapan mereka.

“Kamu mau tau cerita tentang patung itu, Kris?” cerita tentangku? Aku menjadi ikut penasaran, sedangkan Kris hanya mengangguk pelan.

“Dulu... dulu banget.. waktu jaman penjajahan jepang taman ini dipakai buat markas tentara jepang. Sampai suatu hari satu kompi tentara datang membawa tawanan yang kebetulan mereka satu keluarga. Ayah, ibu, dua orang anaknya. Sampai suatu hari si ayah dan ibu dibunuh tepat di depan mata kedua anak mereka. Kejadian itu bikin si Sulung jadi dendam sama tentara jepang dan si Bungsu yang tadinya ceria berubah jadi pendiam. Si Sulung akhirnya membantai semua tentara jepang pada saat semua tentara lengah. Tujuannya supaya dapat mengembalikan senyuman ceria si Bungsu. Tapi waktu terus berjalan si Bungsu pun tetap diam, dia nggak pernah lagi tersenyum sampai akhir hayatnya. Si Sulung yang merasa sedih akhirnya merancang patung itu untuk mengingat senyuman adiknya. Gitu ceritanya,” Yixing menghentikan ceritanya dan kemudian tersenyum kepada Kris.

Aku tahu Yixing membual. Entah siapa yang mengarang cerita itu hingga tersebar seperti saat ini. Yang aku tahu pasti pemahatku membuatku hanya untuk menghias taman ini. Tanpa ada alasan khusus. Sayangnya aku tidak bisa berteriak dan mengatakan pada Yixing dan Kris kalau semua itu adalah bohong.

“Tragis ya,” komentar Kris singkat setelah mendengarkan cerita Yixing. Kemudian keduanya hanya terdiam menatap lurus ke arahku. Tangan Kris tidak henti-hentinya mengelus lembut rambut Yixing.

Baiklah meskipun cerita itu merupakan suatu kebohongan akan kubiarkan mereka menikmatinya toh aku tidak bisa melakukan aksi protes kepada Yixing tau pun kepada orang-orang yang telah menceritakan kebohongan itu.

 

14 Februari 2013



Valentine. Bunga-bunga bermekaran dimana-mana. Hiasan-hiasan valentine banyak terpasang di lampu-lampu jalan. Banyak pasangan-pasangan muda datang ditaman ini saling menyatakan cinta mereka. Sama seperti valentine-valentine pada tahun sebelumnya.

Tadinya aku mengira akan bertemu dengan Kris dan Yixing di taman ini tapi mereka sama sekali tidak terlihat. Sayang sekali aku tidak bisa memutar kepalaku dan mengamati seluruh taman dan mencari mereka.
 

00.01
15 Februari 2013

“Aku nggak mau Kris jadi kayak aku!” Aku terbangun dari tidur nyenyakku malam ini. Hari ini aku merasa sangat lelah setelah melihat puluhan pasangan seharian. Suara Yixing. Aku mendapati Yixing sedang beradu mulut dengan laki-laki yang bisa kutebak laki-laki itu adalah Kris. Tidak terlihat air mata di sana, tapi ada gurat kesedihan di wajah manis Yixing.

“Bukan gitu, Xing. Dengerin aku dulu. Aku suka sama kamu. Cuma sama kamu. Laki-laki pertama yang bikin aku jatuh cinta. Aku maunya cuma sama kamu Xing...” Kris juga berteriak. Keduanya mempertahankan argumen mereka. Wajah Kris terlihat menggebu-gebu. Merah. Menandakan kuatnya emosi Yixing pada saat itu.

Apa yang telah terjadi dengan mereka? Aku semakin penasaran. Aku tidak tahu apa yang sudah mereka bicarakan. Kumohon seseorang menjelaskan semuanya padaku. Aku benar-benar ingin tahu.

“Tapi masa depanmu itu indah tanpa aku, Kris. Aku nggak mau ngerusak kamu. Aku.. aku..” Bahu Yixing terlihat berguncang. Ia menangis dan aku semakin penasaran. Tangisannya membuat ia tidak bisa melanjutkan kalimat itu.

“Yixing...” panggil Kris lembut. Haaah, aku selalu menyukai suara serak dan dalam itu. “Aku mau masa depanku sama kamu. Aku nggak peduli apa kata orang, yang terpenting adalah aku suka kamu. Aku mau tau gimana perasaanmu sama aku. Selama ini cuma kamu yang ada di otakku.” Kris berbicara sambil menghampiri Yixing.

“Aku... aku juga suka sama Kris,” kata Yixing sambil sesegukan. “Tapi...”

Sebelum Yixing melanjutkan kalimatnya, Kris melangkah menghampiri Yixing dan membuka kedua lengannya. Membiarkan tubuh Yixing yang lebih kecil dari tubuhnya masuk ke dalam pelukannya. Keduanya terdiam. Diam yang menenangkan dan menyenangkan bagiku. Karena ada senyum tipis yang tulus di kedua wajah tampan anak adam itu.

Mungkin kalau aku bisa merubah ekspresi wajahku, saat ini aku akan memberikan senyuman terbaikku, bukan senyuman tolol yang diberikan oleh pemahatku.

“Maafin aku, Kris. Aku bikin Kris jadi kayak gini...” Kris hanya menggeleng pelan untuk menghentikan kalimat Yixing.

“Udah, yang penting sekarang cuma ada kamu sama aku...” suara serak Kris berusaha menenangkan Yixing. Tidak ada ciuman mesra atau belaian sayang. Tapi di kedua mata anak adam itu aku bisa melihat cinta bertabur seperti warna-warni confetti dalam karnaval.

Sekarang aku tahu apa yang mereka debatkan. Dasar anak adam merusak tidurku saja.
 

20 Februari 2013

Kris dan Yixing sama sekali tidak pernah menampakan wujud mereka di taman ini lagi setelah kejadian beberapa hari lalu. Hah, aku merindukan mereka. Bagaimana keadaan mereka sekarang? Kemana saja mereka. Dan kenapa aku sibuk mengawatirkan mereka? Mereka bukan siapa-siapaku. Bahkan mereka bukan pemahatku. Anak adam yang paling aku sukai hanyalah pemahatku meskipun dia memberikan wajah tolol ini kepadaku.

 

2 Maret 2013

Tidak ada yang spesial hari ini. Kris dan Yixing masih belum menampakan diri. Hari-hariku kembali seperti semula. Memandang pasangan-pasangan menjalin cinta di bangku taman. Ya, setiap hari aku melihat beribu cerita, hanya saja saat ini cerita Kris dan Yixing merupakan cerita favoritku.

 

09.00
14 Maret 2013

Hampir satu bulan lamanya. Sekarang dua anak adam itu terlihat bahagia bercanda di atas bangku taman. Berbeda dengan pasangan lainnya yang aku lihat, tidak ada pelukan mesra ataupun ciuman hangat. Yang ada hanyalah tatapan penuh cinta dan ucapan sayang yang selalu diucapkan Kris dan Yixing..

“Kris hari ini nggak kerja?” tanya Yixing dengan nada manja.

“Nggak, ah. Aku mau nemenin kamu kerja aja,” kata Kris menatap penuh kasih sayang ke arah Yixing.

“Ngejeeek, nih.. Yixing kan cuma ngamen,” Yixing merajuk.

“Siapa yang bilang pacarku ngamen? Pacarku itu musisi hebat. Sekarang emang baru bisa nyanyi ditaman ini. Tapi aku percaya masa depan Yixing bakal lebih baik.” Apa? Yixing sering bernyanyi ditaman ini? disebelah mana? Ah! Pasti di salah satu sudut taman yang jauh dari tempatku berada, sehingga aku tidak dapat mendengar suaranya dan melihat wujudnya. Aku benci aku tidak dapat memutar wajahku!!

“Apaan sih Kris” Yixing tersipu malu, ada semburat merah diwajahnya. Aku yakin Kris juga melihat semburat itu. Yixing terlihat lebih menggemaskan.

“Aku cuma ngomong jujur kok,” kata Kris tersenyum melihat tingkah laku kekasihnya itu.

Bagus, mereka menghilang selama satu bulan dan sekarang mereka muncul bermesraan di depanku. Rasanya aku ingin terlepas dari badan kaku ini dan bertanya kepada mereka apa saja yang telah terjadi selama satu bulan ini. tapi itu tidak mungkin.

Kris dan Yixing. Keduanya terus berbicara mengenai topik-topik yang menurutku tidak penting. Kadang keduanya tertawa, atau Kris akan menjahili Yixing membuat laki-laki berkulit putih itu tersipu malu. Membuatku ikut serta dalam kebahagiaan mereka. Menurutku ini merupakan akhir cerita yang indah dalam cerita cinta mereka.

 

15 Maret 2013

Aku ingin membuktikan kalimat Kris yang menyatakan bahwa Yixing selalu bernyanyi disini. Aku menajamkan pendengaranku, memusatkannya pada satu suara. Hmmm, ada banyak hal yang aku dengar disini. Suara anak kecil tertawa, suara tangisan bayi, obrolan gerombolan remaja yang berada beberapa meter dariku, dan suara petikan gitar. Petikan gitar!!

Ya, petikan gitar itu dan suara itu sangat familiar di telingaku. Itu suara Yixing. Pantas saja aku tidak pernah mendengarnya, suara lantunan lagu indahnya itu berbaur dengan segala macam bebunyian yang ada di taman ini.

Kembali aku memfokuskan pendengaranku dan menikmati lantunan lagu yang dinyanyikan oleh Yixing.
 


...And in this crazy life, and through these crazy times
It's you, it's you, you make me sing.
You're every line, you're every word, you're everything...

 

(Michael Buble-Everything)


Aku tidak tahu jenis lagu apa itu, siapa penyanyinya dan apa judulnya. Yang aku tahu Yixing terlihat menikmati dirinya membawakan lagu itu. Aku rasa lagu ini ditujukan untuk Kris, laki-laki yang selalu membuat wajahnya berubah seperti bunga crimson.

 

Mereka memang manis.

 

20 April 2013

Akhir-akhir ini aku menikmati rutinitasku mendengarkan lantunan musik Yixing setiap sore. Begitu juga sore ini. Suasana di taman sore ini cukup ramai. Mungkin karena hari ini adalah hari sabtu. Hari dimana muda-mudi menikmati akhir pekan bersama sahabat, teman-teman, dan kekasih mereka.

Sementara telingaku fokus terhadap suara lantunan musik yang dinyanyikan oleh Yixing, mataku terus mencari sosok Kris. Seharusnya dia ada di sini sore ini menemani Yixing, tetapi mataku tidak bisa menemukannya. Ya, pandanganku hanya terbatas di beberapa titik taman. Apa dia ada di taman ini? Atau dia berada di suatu tempat di luar sana? Bukankah seharusnya Kris menemani Yixing seperti sepasang kekasih pada umumnya yang selalu aku lihat di akhir pekan.

Hah! Aku patung dan aku tidak mempunyai otak secerdas anak adam, tidak seharusnya aku memikirkan hal rumit seperti ini.

 

21 September 2013

Yixing menghilang. Begitu juga Kris. Maksudku mereka tidak benar-benar menghilang. Aku berani bertaruh demi putih di tubuhku kalau mereka masih berada di kota ini. Hanya saja aku tidak pernah melihat mereka berkunjung ke taman ini. Hah! Rasanya aku ingin terlepas dari tubuh kaku ini dan segera mengelilingi kota ini dan mencari dua anak adam itu.

Yixing yang selalu menyanyi di sini pun pergi entah kemana. Sudah hampir beberapa bulan belakangan aku tidak mendengarkan lantunan lagu yang dibawakan oleh Yixing.

Terakhir kali aku melihatnya tiga bulan yang lalu, Yixing hanya duduk terdiam di kursi taman. Ia memeluk erat gitar tuanya yang biasa ia gunakan untuk mengiringi suara merdunya. Pandangannya kosong entah apa yang sedang dia pikirkan di dalam kepalanya. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihatnya hingga hari ini.

Tiba-tiba saja aku merindukan mereka. Aku merindukan Yixing.

 

29 September 2013

Kalau saja aku merupakan salah satu dari anak adam itu saat ini yang aku lakukan adalah menghajar tubuh Kris, menendangnya, dan membuat wajahnya bengkak seperti baru disengat lebah. Aku tidak peduli dengan suara seraknya yang menggoda atau wajahnya yang sangat tampan dan berkelas. Yixing masih menghilang dan sekarang Kris muncul di taman ini bersama seorang wanita yang bergelayut manja di lengannya.

Wajah Kris membelakangiku seolah ia menghidar dari tatapanku. Aku tidak bisa melihat raut wajahnya dan ekspresi yang dibuatnya saat ini. Yang bisa aku lihat hanyalah ekspresi berlebihan yang ditunjukan wanita menor itu kepada Kris. Senyumnya yang berlebihan, pandangan mata yang berlebihan, wajah berseri-seri yang berlebihan. Aku tidak menyukainya.

Semua itu terlihat memuakan bagiku. Seperti yang sudah sering aku katakan, aku pernah melihat jutaan pasangan. Tapi pasangan Kris dan wanita-yang-selalu-bertingkah-berlebihan itu membuatku muak.

Ya Tuhan, Yixing, kemana saja kamu!

 

6 Oktober 2013

Aku sudah tidak terlalu berharap lagi untuk bertemu dengan Kris dan Yixing. Kenyataannya mereka benar-benar menghilang dan seminggu yang lalu merupakan kunjungan terakhir dari Kris di taman ini. Aku berharap Kris tidak lagi membawa wanita genit itu ke taman ini untuk yang kedua kalinya.
Hari ini terasa membosankan. Tidak ada alunan musik Yixing. Tidak ada suara canda Kris dan Yixing. Semua pasangan yang melintas di depanku justru mengingatkanku kepada wanita genit yang selalu bertingkah berlebihan di samping Kris. Salahkan Kris yang membuatku mengomel tidak karuan sepanjang hari.

 

22.00
6 Oktober 2014

Dugaanku ternyata salah. Kris datang ke taman ini dan dengan bodohnya ia hanya duduk terdiam di kursi taman. Sendirian. Dengan pandangan mata lurus menatap ke arah bintang-bintang dilangit. Apa yang dia cari di sana? UFO? Di sisi lain kursi yang kosong tempat dimana seharusnya Yixing berada, aku melihat sebuah kotak berwarna coklat berbahan kulit dan terlihat sangat... elegan. Tiba-tiba muncul perasaan menggelitik yang memaksaku ingin mengetahui tentang kotak itu.

 

00.00
7 Oktober 2013

Aku mulai bosan.

Aku tidak tahu siapa yang ditunggu oleh Kris. Apakah dia sedang menunggu Yixing? Atau wanita menor yang selalu bertingkah berlebihan itu? Yang jelas tidak ada satupun dari mereka yang datang untuk menemuinya. Apa dia benar-benar sedang menunggu seseorang? Ya, dia sedang menunggu tapi entahlah sikapnya tidak seperti sedang menunggu seseorang.

Ia lebih terlihat cemas dan... pasrah. Kalian tidak percaya denganku? Silahkan saja, aku sudah melihat jutaan orang duduk di atas kursi taman memasang sikap ‘menunggu’ yang kumaksudkan. Ah! Kalian para anak adam tidak akan paham. Aku yakin demi kawat-kawat dalam tubuhku.

Kris masih tidak bergerak dari posisi duduknya. Ia hanya terdiam. Aku takjub dengan kemampuannya untuk bertahan berjam-jam ditengah dinginnya malam. Hmmm, baiklah, tubuhku terbuat dari jadi mana aku tahu diluar sana suhunya sangat dingin atau sangat panas. Yang aku tahu sangat tidak wajar anak adam keluar ditengah malam seperti ini apalagi anak adam dengan penampilan yang sangat rapi seperti Kris.

 

00.30
7 Oktober 2013

Kris masih belum bergerak dari tempat ia duduk. Apa dia mati? Kurasa tidak, berkali-kali aku melihat bahunya bergerak tanda ia sedang bernafas. Berkali-kali juga aku melihat raut wajahnya yang gelisah tersamarkan oleh malam. Hmm, kenapa di saat seperti ini waktu terasa berjalan sangat lambat.

 

03.45
7 Oktober 2013

Wajah Kris terlihat lelah, rambutnya kusut dan dibawah matanya terdapat kantung mata tipis memang. Terkadang pandangannya mengelilingi taman, terkadang matanya tertuju pada jam tangan yang berada di pergelangan tangannya, terkadang ia merogoh telepon seluler yang ada di saku celananya dan kembali memasukan ke dalam saku celana yang lain. Seolah ia ingin mengalihkan pikirannya dari sesuatu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
_MYoungshin
#1
Chapter 1: Anjir jleb amat X) apalagu kata2 authornim d akhir. Bikin tambah jleb
Overall aku suka, sudut pandang yg gk biasa malah bikin fanfic ini menonjol. Setidaknya dimataku.
Dan yah, authornim bener2 menggambarkan perasaan seluruh kray shipper ketika tau kris keluar. I must say did a really good job.

Terus berkarya ya!
Abel_channie
#2
Chapter 1: ya ampun ini mah sedih,,
nyelekit tau..
ini mah curahan hati para KLS pisan,,,
good job tia :-D
chamii704 #3
Chapter 1: Ada typo...november 2014 trus slnjut'a april 2014.
Hah..qt macem ky patung aja yah..
kepergian kris adlh brakhr'a qt dgn sgla hal tntang kray..haha..nyeeesss lho.. :(
kkamJUN #4
Chapter 1: Duuh kmana aja sih thor..coba ff yg laen bhsnya kyk gini..lbih rapih ,lbih puitis..lebih ngenaa..KEREN BGT PKOKNYAH !! :D
sudut pandang yg beda mulai dr patung smpe spatu bauknya yixing tu sumpah keren abis..ngejleb lah sbg kray shipper !
Coba deh bkin sudut pandang ACE jg..wkwkwkwkw
XD

ini apa coba genrenya ? Angst bukan..fluff jg bukan..ngambang aja yaah..biar kyk status hubungannya kray.. :"
#eaaakkk

THIS AWESOME FANFIC !! :*
keep writing yah thor..di tunggu karya selanjutnya.. :3
fighting~ !!
lay9095 #5
Chapter 1: Gue pengen nangis....makjleb banget ff nya....kita emang cuman fans yg ga tau hal-hal yg terjadi dibelakang kamera...
awesomepearlescent
#6
Chapter 1: bagus banget penuturannya thor T___T jadi sedih mengenang kray huhu
XiahKy #7
Chapter 1: Lian n alvan itu nuguya author-ssi.. nyelip ahahahaa xD

ini keren.. patung itu ibaratkan kita ya (KLS) kita cuma bisa liat mrk dari jauh, ga bisa komunikasi scr langsung, hanya bisa menebak apa yg terjadi, tanpa tau Hal yg trjadi sebenarnya #eaaaa wkwkwk!
hm nice..
n happy bday uri beloved unicorn Zhang yixing!
Julianeka
#8
Chapter 1: Jadi kangen kris, tapi masih bingung kok tiba-tiba ada sepatu pov gitu haha.
Jadi ini si Yixing tau engga sih kris selingkuh?