chapter 2

Because khunfanny Fanfict

happy ready

maaf typos dimana-mana ^_^

 

***********

 

"Kalian pacaran?" tanya sang Magnae yeogyeom, yeogyeom dengan evil smirk andalannya. wooyoung tersentak kaget, tentu saja! nichkhun hanya tersenyum ramah menanggapi ucapan honbaenya itu.

"B-bukan begitu y-yeogyeom ah.." ucap wooyoung tergagap. yeogyeom makin menunjukkan evil smirk nya dan menatap sunbaenya itu dengan tatapan menyelidik.

"baiklah kalau begitu,kami permisi dulu hyung!" Ucap jr kemudian berjalan lagi. wooyoung hanya menundukkan kepalanya."hyung,apa junho hyung sudah datang?" tanya sang pemilik suara merdu –yongjae- ramah. wooyoung kemudian menatapnya dan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Hey! Kau ini! kenapa menanyakan junho sunbae?" ucap jackson merangkul pundak yongjae dan mulai berjalan. Tak lama mereka semua berjalan kembali dengan tidak lupa melambaikan tangan mereka pada nichkhun dan wooyoung yang hanya menundukkan."Enak saja! Dia sudah kuanggap hyung ku sendiri.wajar kalau aku menanyakannya" Ucap yongjae masih didengar nichkhun dan wooyoung."Yang benar saja! Kau itu tak pantas menjadi dongsaengnya!" balas jackson sengit. Selanjutnya yang dilihat nichkhun dan wooyoung, yongjae berlari mengejar jackson.

Setelah GOT7 berlalu melewati mereka, wooyoung menghela napas lega. Lagi-lagi wooyoung mengembalikan posisi semula.

"hyuuung~... sebaiknya kita segera menuju ruang latihan! Nanti kalau junsu hyung marah-marah gimana?" rengek wooyoung yang sama sekali tak dipedulikan nichkhun. nichkhun mulai mendekatkan kepalanya, hingga hidung dan dahi mereka menempel. Bahkan bibir nichkhun dan bibir wooyoung hanya berjarak kurang lebih 3 cm. Wow.

"Tidak bisa kah kau jujur?" bisik nichkhun tepat didepan bibir wooyoung. wooyoung merasakan sensasi aneh saat hembusan napas nichkhun terasa oleh bibirnya.

"S-sungguh hyung, bukan apa-apa." Lirih wooyoung sedikit menundukkan kepalanya. Tangan kanan nichkhun yang menempel di dinding bergerak menuju bibir wooyoung dan mengelusnya dengan jari telunjuknya."Benarkah bibir mungil nan tipis ini tidak berbohong?" tanya nichkhun menatap wooyoung dengan tetap mengelus bibir wooyoung dengan telunjuknya. wooyoung menggeleng pelan. Entah bagaimana bisa saat nichkhun mengelus bibirnya, serasa ada sesuatu yang melilit di perutnya. nichkhun makin mengeratkan genggamannya dan memajukan kepalanya lagi."Bagaimana jika berbohong? Apa perlu aku menghukumnya?" bisik nichkhun sangat pelan. Saat ini posisi sangat membuat speechless. Hanya perlu sentuhan kecil dipunggung nichkhun agar kedua bibir itu menyatu. wooyoung menatap mata nichkhun balik.

"hyung.." bisiknya. nichkhun memajukan kepalanya dan memejamkan matanya. Tinggal sedikit lagi jarak yang harus ditempuhnya untuk mengecup bibir mungil nan tipis milik wooyoung, tapi menjadi sangat jauh saat ponsel milik nya bergetar. nichkhun mulai menjauhkan kepalanya dan mengangkat panggilan yang ternyata dari junsu itu dengan tetap tak melepaskan genggaman tangannya.

"Hm?" gumam nichkhun malas.

'Kau dimana? Sudah waktunya latihan nichkhun.' Ucap junsu terdengar well, sedikit marah.

"Iya." Jawab nichkhun singkat.'Sekalian carilah wooyoung. Dia juga belum datang.' Ucap junsu. nichkhun menatap wooyoung yang juga menatapnya bingung.

"Baiklah.Tunggu sebentar lagi, kami akan sampai." Ucap nichkhun kemudian memutuskan sambungannya. Selanjutnya dia menari tangan wooyoung sedikit paksa."Yak hyung! Pelan-pelan!." Histeris wooyoung.

 

***

alunan musik dengan 6 orang namja yang melakukan dance menakjubkan, 6

orang yang dikenal sebagai beastle idol yaitu 2pm, kini tengah berlatih dance untuk lagu.

Saat ini seluruh member 2pm tengah beristirahat karena tadi mereka berlatih dengan semangat dan hasil nya cukup memuaskan untuk sang pelatih,"Kau tadi dari mana saja woo?" tanya junho pada wooyoung yang tengah memainkan ponselnya. ."Tidak dari mana" jawab wooyoung.

Satelah selesai latihan semua member 2pm kembali kedrom mereka,namun mereka tidak pulang bersama karena masing-masing masih ada sedikit urusan yang harus dilakukan.seperti nichkhun,dia baru saja pulang entah dari mana. sesampainya dia di  dorm, nichkhun Dengan perlahan membuka pintu yang passwordnya sudah menjadi rahasia umum bagi member 2pm dan manager-manager mereka. Dengan perlahan nichkhun masuk dan langsung melirikkan matanya mencari tanda-tanda kehidupan. Namun hasilnya nihil. Sama sekali tak ada orang di dorm."Bukannya wooyoung sudah pulang? Dan kemana junsu-hyung dan taec?" gumamnya.

Perlahan dia membuka pintu kamar yang di tinggalinya bersama wooyoung. nichkhun langsung mengedarkan pandangannya dan mendapatkan seseorang yang tengah duduk di kursi dengan laptop menyala yang ada di depannya dan earphone yang setia menggantung ditelinganya.

nichkhun berjalan mendekat, 'wooyoung' batinnya. Perlahan namun pasti dia berjalan mendekat dan setelah tepat berada di belakang wooyoung, nichkhun yang penasaran dengan apa yang dilakukan wooyoung mulai menunduk dan ikut membaca sebuah artikel, mungkin? (ket=>kata-kata yang bergaris bawah berupa sedikit kutipan fanfict yang tengah asyik dibaca wooyoung)

"Apa yang kau lakukan disini, dear?" tanya seorang namja tampan dengan tinggi menghampiri seorang yeoja yang tengah duduk dipinggir pantai pagi itu dengan pakaian tipis.

"Hanya sedang melihat matahari terbit, khun." Balasnya. Namja bernama nichkhun itu mulai duduk di samping sang yeoja dan memeluknya erat.

"khun.." panggil sang yeoja."Hum?" gumam nichkhun makin mengeratkan pelukannya.

"Apa kau mencintai ku?" tanya sang yeoja pelan. nickhun langsung melepaskan pelukannya dan menatap mata yeojanya."Apa maksud mu, dear?" tanyanya dengan nada lembut.

"Mereka membicarakan mu khun. Mereka bilang kau akan menikahi Im Yoona artis papan atas itu." Ucap yeoja itu dengan mata sendu.

"Dengar tiffanny hwang. Aku hanya mencintaimu selamanya. Hanya kau dan tak ada yang lain. Ingat itu! Dan aku tak terima protes." Ucap nichkhun pada yeojanya yang ternyata bernama tiffany itu. tiffany menatap mata Kris mencoba mencari kebenaran dari ucapannya dan tiffany menemukan itu.

"I Love You, khun." Ucap tiffany. nichkhun tak membalas. Ia hanya memperkecil jarak antara dirinya dan tiffany. Sedikit lagi sampai dan...-Brakk!!! wooyoung terkejut saat tiba-tiba seseorang dari belakang menutup laptop miliknya secara kasar yang menyebabkan music yang tengah di dengarkannya berhenti. wooyoung kemudian melepaskan earphonenya dan berdiri kemudian berbalik untuk melihat siapa yang telah berani menganggu acara nya.

Setelah berbalik, untuk beberapa saat wooyoung lupa cara bernapas. Saat ini di depannya nichkhun sang prince thai yang tengah menatapnya tajam dan mengerikan.

"h-hyung.." cicit wooyoung menatap ngeri nichkhun."Kau!" geram nichkhun yang sudah sangat marah –terlihat dari wajahnya- dengan kedua tangan terkepal erat. nichkhun berjalan mendekati wooyoung. wooyoung mengelak dan berusaha berlari dan sial baginya.

Bukannya berlari menuju pintu, dia justru berlari kearah lemari pakaiannya dan nichkhun. nichkhun semakin dekat dan kini tepat di hadapannya."h-hyung. Dengarkan aku dulu..." ucap wooyoung mencoba membuat sang hyung tenang. nichkhun tak peduli dan tetap menatap garang wooyoung. Dan wooyoung hanya bisa pasrah dengan apa yang akan nichkhun lakukan "h-hyung..."cicit wooyoung menatap takut mata nichkhun. nichkhun menatapnya masih tetap seperti tadi. Mata nichkhun menatap wooyoung seolah-olah wooyoung adalah mangsa yang sudah waktunya untuk dihabiskan.

"Sudah berapa kali ku ingatkan." Ucap nichkhun dengan geraman. wooyoung menggigit bibir bawahnya takut.

"Jadi itu yang kau bicarakan dengan junho setiap pagi?" tanya nichkhun dengan nada datar. Terlihat dari wajahnya dia sedang menahan amarahnya.

"h-hyung..." cicit wooyoung mencoba menatap mata nichkhun.

"Jadi kau berharap kami real?" tanya nichkhun dengan nada datar. wooyoung menundukkan kepalanya lagi.

"Kau senang jika aku bersamanya dan scandal rekayasa itu menjadi real?" tanya nichkhun dengan nada mulai naik. wooyoung tak menjawab. Dia hanya diam, menunduk sambil menggigit bibir bawahnya.

"Kau senang jika aku melakukan apa yang dikatakan cerita itu padanya?" tanya

 nichkhun. Tangannya kanannya mulai terkepal erat. Lagi-lagi wooyoung hanya diam.
"APA KAU PIKIR AKU MENYUKAI TIFFANY, HAAH...?" Praaanngg…!!wooyoung
 yang tadi nya ingin menangis saat nichkhun membentaknya menjadi terdiam saat terdengar suara dari sampingnya. wooyoung mulai mengangkat kepalanya dan melirik samping kirinya dan matanya langsung terbelalak. Kaca di lemari pakaiaannya dan nichkhun kini retak tak beraturan dan sudah ada beberapa bagian kecil yang jatuh ke bawah. Jangan lupakan sesuatu yang lebih membuat wooyoung terbelalak. Terlihat oleh matanya bercak darah segar di retakan kaca tersebut. wooyoung langsung menoleh kearah nichkhun. Dilihatnya kini napas nichkhun memburu. Buru-buru diliriknya tangan kanan nichkhun yang mulai mengalirkan darah segar dan jatuh kelantai.
"h-hyung..." gumam wooyoung menatap mata nichkhun. nichkhun langsung membalikkan tubuhnya berniat beranjak pergi. Tepat sebelum nichkhun melangkahkan kakinya tangan wooyoung menahan pergelangan tangan kirinya. nichkhun hanya melirik wooyoung dari sudut matanya.
"Tangan hyung berdarah. B-biarkan aku mengobatinya." Cicit wooyoung pelan.

 
***

 
Terlihat dua orang namja tengah duduk saling berhadapan di sofa ruang tv. wooyoung kini tengah membalutkan perban ke tangan nichkhun dengan nichkhun hanya menatapnya datar. Setelah selesai mengobati luka yang di buat oleh nichkhun sendiri, dengan perlahan wooyoung mengarahkan tangan kanan nichkhun itu ke hadapannya dan...Chuu~wooyoung mengecup luka yang sudah diperbannya itu. nichkhun terkejut, tentu saja! Tapi dia sama sekali tak menunjukkan rasa terkejutnya. Tatapannya masih sama seperti tadi, datar. Kemudian wooyoung membisikkan kata-kata seperti doa untuk kesembuhan sang luka. 
Tepat setelah wooyoung mencium luka itu untuk kedua kali, pintu utama dorm mereka dibuka –didobrak mungkin kata yang lebih tepat- cukup kencang dari luar yang langsung membuat wooyoung maupun nichkhun menoleh kearah siapa pelakunya.
"A-yo! He'eh? Apa yang kalian lakukan?" tanya chansung yang telah sampai duluan di ruang tv diikuti junho, taecyeon,dan junsu yang berada di belakangnya. taecyeon mulai mendekat kearah sofa."Itu kenapa?" tanya taecyeon menunjuk luka nichkhun yang tengah di pegang wooyoung.
"A-ah. I-ni tadi erm anu i-itu..." wooyoung bingung harus menjawab apa. Dia sangat terkejut saat nichkhun hanya diam saja. Biasanya jika wooyoung dalam kesusahan dan membutuhkan bantuan nichkhun tanpa diminta pasti langsung membantunya. 'nichkhun hyung benar-benar marah' batinnya menatap nichkhun sendu.
"Sudahlah  tak apa." Ucap nichkhun datar dan langsung berlalu, wooyoung menatap punggung nichkhun yang sudah sangat jauh masuk kedalam kamar mereka. wooyoung kemudian menunduk, Menyesali perbuatannya. junho langsung menghampiri wooyoung dan duduk di hadapan wooyoung."youngie... Kau tak apa?" tanya nya lembut menepuk pelan pundak wooyoung. wooyoung mengangkat kepalanya dan berusaha tersenyum walau miris."aku tak apa ho." Ucapnya kemudian pergi begitu saja kedapur.
"Kelakuan mereka aneh. Apa mereka sudah putus?" celetuk chansung mengeleng-gelengkan kepalanya –sok- dramatis yang langsung mendapatkan lemaran bantalan sofa dari junho.
"Hey! Kenapa kau melemparku nuneo chagi?" ucap Chansung yang membuat junho langsung mendengus.
"Ingat Channie. nichkhun dan wooyoung tidak pacaran." Ucap junsu yang langsung membuat Chansung menepuk jidatnya dan tersenyum lebar kearah junsu"Lupa..." ucapnya.

 
***

 
wooyoung membuka pintu kamarnya bersama nichkhun secara perlahan. Diedarkan pandangannya keseluruh sudut kamar."khun hyung tak ada." Lirihnya menunduk dan langsung menutup pintu kamarnya kemudian berjalan menuju ranjangnya dan duduk di pinggiran ranjang. wooyoung sedikit melirik lemari yang tadi telah menjadi sarana kemarahan nichkhun. Sedikit tersentak kaget saat dia tak melihat ada pecahan kaca maupun darah lagi di lantai. 'Apa khun hyung yang membersihkannya?' tanya nya dalam hati. wooyoung langsung mendongak saat mendengar suara pintu terbuka, Ternyata nichkhun sedari tadi berada di kamar mandi untuk mandi sepertinya. nichkhun hanya melirik wooyoung sebentar kemudian berjalan menuju meja nakasnya.
"h-hyung kenapa perban nya d-di lepas?" tanya wooyoung saat melihat tangan kanan nichkhun yang tak terbalut apa pun. nichkhun berhenti tepat di depan wooyoung.
"Aku mandi tadi." Ucapnya dingin. wooyoung melirik kearah tangan nichkhun dan di buat terkejut saat dengan perlahan darah segar kembali menetes. Kemudian dia menggenggam tangan nichkhun yang membuat sang pemilik terkejut."Darahnya k-keluar lagi hyung." Ucapnya menatap nichkhun. nichkhun hanya diam.
"hyung tunggulah di sini. aku akan ambilkan obat untuk hyung." Ucap wooyoung dan kemudian secepat mungkin dia berlari keluar kamar. nichkhun hanya menatap pintu mahogany yang telah tertutup itu. nichkhun tersenyum tipis, sangat tipis malah.
Untuk kedua kalinya wooyoung mengobati tangan kanan nichkhun. Dengan telaten dia mengobati luka milik hyung yang selalu membantunya itu. nichkhun yang dihadapannya hanya menatap wooyoung dan kemudian lagi senyum tipis itu tersemat di bibir plum miliknya."Sudah selesai." Ucap wooyoung riang kemudian mendongakkan kepalanya menatap nichkhun.
Namun kemudian dia kembali menunduk saat menatap tatapan dingin nichkhun.
"woo." Panggil nichkhun pelan. Butuh beberapa detik bagi wooyoung membangun keberanian untuk mendongakkan kepalanya menata balik nichkhun.
"N-ne hyung?" jawabnya lirih. nichkhun menghela napasnya pelan. Perlahan tatapannya berubah melembut.
"Kau tau 'kan betapa marahnya aku atas perbuatan mu itu?" tanya nichkhun. wooyoung tersentak pelan dan kembali menundukkan kepalanya kemudian menggenggam erat ujung kaos yang di gunakannya.
"Ma-maafkan aku, hyung. Taku tidak tau kalau hyung akan semarah ini padaku." Ucapnya kemudian mendongakkan kepalanya. nichkhun sedikit terkejut saat mata yang di kaguminya itu terlihat berkaca-kaca. 
"aku mohon, maafkan aku, khun hyung." Lanjutnya menangkupkan tangannya di depan dada. nichkhun terlihat menghela napas –lagi-."aku akan memaafkan mu asal kau mau menurutiku." Ucap nichkhun kemudian tersenyum lembut. wooyoung langsung menatapnya tak percaya."B-benarkah hyung?" tanya nya tak percaya. nichkhun hanya mengangguk. wooyoung tersenyum kemudian memeluk tubuh nichkhun dan menggumamkan kata 'Gumawo' berkali-kali. nichkhun mengusap punggung namja yang sangat di sayanginya itu."Ingat ne! Turuti hyung." Ucap nichkhun. Kemudian wooyoung melepaskan pelukannya dan menganggukkan kepalanya lucu. nichkhun mengacak pelan rambut wooyoung dengan tangan kirinya.
"Nah untuk yang pertama, aku ingin kau berjanji." Ucap nichkhun. wooyoung menatapnya bingung."Berjanji apa hyung?" tanya nya."Berjanjilah untuk tidak akan pernah membaca cerita seperti itu lagi, berhenti untuk  menjadi 'khunfany shipper', berhentilah mengambil foto atau pun video kami jika kami kebetulan bersama, karena aku tak suka itu dan satu lagi. Hapus semua foto dan video tentang aku dan tiffany-ssi." Ucap nichkhun 
membuat wooyoung menatapnya ragu."T-tapi hyung.." 
"Kau tak mau?" tanya nichkhun memicingkan matanya menatap wooyoung. wooyoung meringis menatap nichkhun. Beberapa detik kemudian dia hanya mengangguk."Bagus. Sekarang laksanakan lah." Ucap nichkhun. wooyoung mengangguk dan kemudian mengambil ponselnya di sakunya dan mulai mengutak atik touchscreen itu. nichkhun sedikit melirik dan terkejut saat melihat 456 foto dirinya bersama tiffany. 'Kapan dia mengambil itu semua?' batinya. Setelah semuanya di hapus oleh wooyoung hingga tak tersisa satu pun foto nichkhun dan tiffany, wooyoung mengangguk menatap nichkhun.
"Nah, sekarang yang ada di laptop mu." Ucapnya menunjuk laptop milik wooyoung yang ada di meja nakas. Perlahan wooyoung berjalan menuju laptopnya diikuti nichkhun yang ada dibelakangnya. Setelah menghidupkannya dan membuka passwordnya yang menjadi rahasia umum baginya dan nichkhun, dia kemudian membuka file bertuliskan nama 'khufany love4ever'. nichkhun sedikit cengo membaca file itu dan di buat semakin menganga saat ada 980 fotonya dan tiffany. wooyoung langsung mnghapus file tersebut. Kemudian tangannya bergerak lincah menyentuh touchpad laptop miliknya dan langsung membuka file bertuliskan 'khunfany video kyeopta'. nichkhun hanya memasang tampang -_-. Kemudian langsung menghapus file itu.
"Sudah semua, hyung." Ucap wooyoung menatap nichkhun. nichkhun tersenyum dan mengusap-usap kepala wooyoung."Anak pintar." Ucapnya. wooyoung menundukkan kepalanya dan memainkan ujung kaos nya lucu.
"Errr hyung." Panggilnya masih dengan posisinya. nichkhun mengerutkan keningnya."Ne?" jawabnya.
"Apa hyung benar-benar memaafkan ku dan tak melakukan hal yang seperti tadi?" tanya nya ragu menatap takut-takut kearah nichkhun. nichkhun tersenyum lembut dan mengusak rambut wooyoung. nichkhun tau saat dia marah dan menghancurkan kaca lemari mereka tadi, wooyoung ketakutan. Entah takut akan keadaan tangan nichkhun atau takut di apa-apakan oleh nichkhun, Entahlah. Yang pasti nichkhun tau kalau wooyoung ketakutan. 
Kemudian nichkhun langsung menarik wooyoung kedalam pelukannya yang membuat wooyoung tersentak."Maafkan aku yongie. aku benar-benar tak bisa menahan emosi tadi." Ucapnya sambil mengusak surai halus wooyoung dengan tangan kanan yang telah di perban wooyoung sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang wooyoung. 
wooyoung hanya diam, menunggu apa yang akan di ucapkan nichkhun lagi."Kau tau kan woo aku sama sekali tak memiliki perasaan apapun jenis perasaan itu pada tiffany-ssi, Aku hanya menganggapnya teman, Hanya itu.kalau tentang pernyataan yang disampaikan oleh pihak menejamen  didepan public mengenai hubunganku dengan tiffany-shi sebagai sepasang kekasih yang sudah terjalin selama 4 bulan itu sebuah rekayasa, tentang foto-foto kebersamaan kami juga sebuah rekayasa woo, karena itu semua sudah diatur oleh pihak menejeman untuk meningkatkan image 2PM dan juga SNSD, Aku sama sekali tak memiliki perasaan apapun padanya, wooyoung-ah." Lanjut nichkhun dengan nada yang lirih. wooyoung mulai membalas pelukan nichkhun dengan memeluk pinggang namja tampan itu. nichkhun yang menyadari wooyoung membalas pelukannya, dengan perlahan meletakkan kepalanya di pundak kanan wooyoung (posisi mereka sekarang sedang berdiri). 
Entah bagaimana bisa dia merasa sangat lelah hari ini. wooyoung hanya tersenyum kemudian tangan kiri wooyoung terangkat untuk mengelus surai coklat nichkhun. nickhun memejamkan matanya, menikmati elusan tangan wooyoung. Tangan kanan nichkhun mulai memeluk pinggang wooyoung dan mengeratkan pelukannya. wooyoung hanya tersenyum semakin cerah.
"Apa kau tau, youngie?" ucap nichkhun yang membuat tubuh wooyoung sedikit bergetar akibat hembusan napas nichkhun di lehernya.
"Huh?" jawab wooyoung menyenderkan kepalanya kekepala nichkhun.
"Saat aku melihat mu membaca cerita itu tadi, hati ku sangat terasa sakit." Ucap nichkhun memejamkan matanya erat mengingat kejadian tadi.
"eh? Benarkah hyung? Maafkan aku." Ucapnya merasa tak enak.
"Kau tau, kenapa hati ku sangat sakit?" tanya nichkhun lagi. wooyoung hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Aku sangat sakit jika membaca hal-hal tidak real seperti itu. Karena aku sudah memiliki seseorang yang akan menjadi real untuk hidupku. Seseorang yang sangat berharga dan membuatku semakin ingin hidup terus." Ucap nichkhun. Senyum nya tersemat di bibir plumnya. wooyoung kaget. Percaya atau tidak saat ini terlihat pancaran kecewa dari mata onixnya.
"Benarkah hyung? Siapa orang beruntung itu?" lirihnya memejamkan matanya erat mencoba menahan liquid bening keluar dari mata indahnya.
"Dia satu grup kita. Dia sangat manis, Dia juga manja, sangat tak cocok dengan umurnya. Aku benar-benar menyukainya. Ah tidak. Aku sangat mencintainya." Ucap nichkhun tersenyum masih dengan posisinya. Gagal sudah wooyoung menahan air matanya. Liquid bening itu kini menuruni pipi chubby milik wooyoung. 
Bayangan wajah junsu dan junho pun memenuhi kepalanya. Entah sejak kapan Ia merasakan ini, Ia sangat possesive pada nichkhun. Dia tak terlalu suka jika nichkhun dekat-dekat dengan orang lain. Bahkan hanya jika nichkhun memuji yeoja atau namja lain, wooyoung benci itu. Tapi entah bagaimana bisa dia menjadi 'khunfany' shipper. Dan sekarang Ia merasa sakit saat nickhun menyebutkan ciri-ciri orang yang di sukainya. Entahlah, Mungkin karena selama ini dia tau nichkhun dan tiffany itu memang benar-benar tak memiliki hubungan apapun.
"Be-benarkah hyung? Siapa o-orang itu." Ucap wooyoung mencoba untuk tidak mengeluarkan isakan sekecil apapun. Liquid bening itu masih belum ingin berhenti.
"Kau mengenalnya. Sangat mengenalnya. Aku yakin kau bisa menebaknya." Ucap nichkhun. Disadari atau tidak dari ucapan nichkhun terlihat betapa riang nya dia. wooyoung menahan sakitnya. Berusaha sekuat mungkin. wooyoung mendongakkan kepalanya mencoba menahan air matanya. Walaupun sia-sia.
"Eungh? junsu hyung kah?" ucap wooyoung. Setelah mengucapkan itu wooyoung mendongakkan kepalanya lagi menahan air matanya keluar lebih banyak.
"Yang benar saja! Kau ingin aku di hajar taecyeon sigigi besar itu?" ucap nichkhun. wooyoung diam dengan air mata tetap mengalir di pipinya.
"Atau junho?" tanya nya lagi mencoba menebak, Dia tak bisa membayangkan betapa sakitnya dia jika dongsaeng sekaligus sahabatnya itu adalah orang yang di sukai nichkhun.. nichkhun terkekeh."Hahaha. Aku tak suka berebut dengan chansung woo. Dia terlalu manja." Ucap nichkhun. wooyoung memejamkan matanya erat."Kau tau,youngie?" belum sempat wooyoung membuka suara lagi, nichkhun sudah duluan berucap."Namja itu adalah orang yang sangat ku sayangi. Aku tak pernah membiarkannya tersakiti. Walaupun aku tau dia terkadang menagis diam-diam. Namja yang mengenalkan indahnya hidup jika di nikmati. Namja yang selalu berada di sampingku. Namja yang memiliki cara apapun itu untuk membuat ku menurut padanya dan tersenyum untuknya. Namja yang aku yakin di takdirkan oleh Tuhan hanya untuk ku." Ucap nichkhun panjang. wooyoung semakin merasakan sakit. Air matanya sudah deras mengalir dipipinya."Namja itu kau, woo." Ucap nichkhun tegas. wooyoung terbelalak kaget. Dan langsung melepaskan pelukan nichkhun. nichkhun menatapnya. Kaget saat aliran liquid bening tercetak jelas di pipi bersih milik wooyoung."Kau menangis, woo?" tanya nya. Berusaha menggapai pipi wooyoung dan menghapus jejak air mata itu.
"Apa yang kau ucapkan itu benar, khun hyung?" tanya wooyoung menatap nichkhun ragu. nichkhun tersenyum kemudian berjalan mendekat dan menempelkan dahi dan hidung mereka."Tentu saja. Kau pikir aku orang yang suka berbohong, heum?" bisik nichkhun. wooyoung menatap mata nichkhun mencoba mencari kebohongan di mata itu. Tapi wooyoung yakin dia sama sekali tak menemukannya. Kemudian perlahan namun pasti sebuah senyum tercetak di bibir mungil milik wooyoung. nichkhun yang melihat wooyoung tersenyum ikut tersenyum.
"saranghae, wooyoung ah." Ucapnya tegas."nado saranghae, khun hyung." Ucap wooyoung riang.nichkhun terkekeh melihat tingkah wooyoung. Perlahan namun pasti nichkhun memajukan kepalanya, memperkecil jarak di antara keduanya. wooyoung seakan mengerti, mulai memejamkan matanya. Dan Chu~bibir plum bertemu dengan bibir mungil yang indah itu. Hanya saling menempel, nichkhun hanya mencoba menyalurkan rasa sayang dan cinta nya melalui ciuman yang di yakini adalah ciuman pertama wooyoung.
"Akh! Menyingkir sedikit Chansung!" bisik seorang namja manis pada namja tinggi yang berada di sampingnya."Ya! Kenapa lama sekali junho ya!" gerutu namja manis lainnya "Sabar junsu-hyung! Susah nih!" gerutu namja manis bernama junho itu pada namja yang berada tepat di belakangnya, junsu."Kau saja yang terlalu pendek." Gerutu  junsu. junho langsung menatapnya garang."Sadarlah kau kim junsu! Kau pikir kau lebih tinggi dari ku? Hah!" bisik junho memaki Kim Junsu atau lebih sering di panggil junsu dan menatapnya sinis. junsu hanya mendengus.
"Ah kalian lama! Sini!" ucap namja paling tinggi dan langsung mengambil ponsel yang tengah di pegang junho.
"Ih! Dari tadi kan gampang kalau begitu!" gerutu junho menatap Chansung kesal.
"Nah sudah dapat." Ucap -bisik- Chansung. "Baguskan foto mereka?" Lanjutnya. Yang lain hanya mengangguk-anggukkan kepalanya setuju.
"Eoh? Sudah? Kok enggak terasa?" ucap taecyeon menatap polos Chansung. Semua yang ada di dekatnya hanya sweetdrop."kucing ijo gila!" ucap junho sengit dan langsung melenggang pergi di ikuti Chansung,dan junsu yang mengekor di belakangnya. taecyeon hanya memandang kepergian mereka tak mengerti.

 

***

 

hohoho...adaapa denganku lagi >_<
author mengupdate story yang geje ini lagi...
huff...yah sudahlah
pease jangan lupa tinggalkan comentnya yaaa...anyyeong

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
vickywahyu #1
Chapter 3: Endingnya si khun kog mesum bgt yackkk..kkkk
YoungieChannie
#2
Chapter 3: Dasar khun ahjussi mesum modus mulu kerjaanya.
Oke thur step by stepnya di update donk.
hwootestjang #3
Chapter 3: Horeee!!! *tepuk2*
Kok mesum banget sih khun
2pm_4ever #4
Chapter 3: Horeeeee.....akhirnya ky happy ending ^^

Thor....thanks a lot dan mau lagi hehehe
Fighting!!!
LenkaChakhi
#5
Chapter 3: Hahahd :-D khundaeng gila :-D kekekek :-D . ert :-P suka suka . Sequelnya dong ! Kalo gak new story yg lebh menarik lg .
adeumi
#6
Chapter 3: kocak kocak thor ..
dasar khunkoala ert ^^
LenkaChakhi
#7
Chapter 2: Ahahaha :-D lenka setuju kalo kyak gni :-D suka . Semoga bisa lancr amin . Suka suka suka .
adeumi
#8
Chapter 2: oh oh oh, i really really hate them, itu couple bener" bikin aku sebel ..

pokoknya menurut aku khunyoung is the real ^^
2pm_4ever #9
Chapter 2: Seandainya semua ini benar?! -_-
Udahlah....kenyataannya tetep sama....kople itu real and I HATE THEM!!!!

Aaahhhh....what is morning?!
Begitu buka khunyoung aff langsung liat ff yg baru update ^^

" khunyoung ff in the morning?"
Hahahaa.....thanks author udh pada update ff-nya.
Lagi yaaaaaaa!!!!
Azalea22 #10
Chapter 2: wah soo sweet banget deh ceritanya.