Main casts: Choi Seunghyun, and Kwon Jiyong.

Support casts: Find by yourself.

Warning: AT, typo(s), and manymore.

Genre: Hurt/comfort and romance.

Recently song by Seventeen - Don't wanna cry

youngdinna present

.

.

.

Enjoy it!

Jiyong's side

"Sampai jumpa."

Jiyong menatap langkah demi langkah orang-orang pergi, tak lupa mereka menepuk pundaknya penuh prihatin. Jiyong sekali lagi menghela napas sembari mendudukkan tubuhnya yang entah kenapa lebih letih dari biasanya. Matanya tiba-tiba terasa begitu pening, ingatannya menajam setajam ia mengingat ucapan Young Bae beberapa jam yang lalu, saat sebelum ia menginjakkan kakinya lagi ke Seoul, tapi ia tak menyangka bahwa ia akan menginjakkan kaki di salah satu rumah sakit demi menunggui Seunghyun yang belum juga pulih siumannya.

Jiyong tentu paham bagaimana situasinya, ia paham betul bagaimana rasanya menjadi sorotan karena kasus yang di nilai amat sangat haram dan dosa besar di mata masyarakat. Narkoba, , ganja apapun jenisnya, sekali mereka terjerat, sebersih apapun mereka berusaha, kesalahan itu akan selalu di ingat di mata mereka. Benar, mereka yang tidak tahu betapa keras perjuangannya untuk mencapai puncak rantai makanan industri musik, sekali mereka melambung mereka akan mengelu-elukan namanya, sekali ia jatuh berbondong-bondonglah kesalahan kecil menyertai keterpurukannya.

"Jiyong-ah?"

"Ah, ye.. omoni?"

Wanita itu nampak lelah, sama seperti dirinya. Airmata seolah kering, bahkan sulit rasanya ia mengungkapkan segala rasa yang ada dalam dadanya. Bagaimanapun, dialah pihak yang paling merasakan sakit atas apa yang di dapat Seunghyun, dialah orang yang paling menyesal membiarkan Seunghyun terlibat dengan dunia artis yang begitu kejam.

Ah, andaisaja saat itu Seunghyun masih seperti dulu, Seunghyun dengan pipi chubby yang lucu, Seunghyun yang hanya tahu bagaimana caranya meraih impiannya, bagaimana ia meraih restu dari orang tuanya, bagaimana perjuangan pria itu melewati semua badai di antara badai-badai lain. Tapi, seingat Jiyong mungkin baru kali ini Seunghyun mengalami yang terparah.

"Jiyong-ah, kau mendengarku?"

"Ah, mianhae omoni."

"Kau tidak perlu minta maaf."

Sekali lagi, wanita itu tersenyum. Begitu tulus, namun terasa perih di hati Jiyong. Apakah karena aku? Karena aku yang membawa anaknya serta terlibat dengan dunia ini? Karena aku anaknya terlena dengan kehidupan keras industri ini? pikiran Jiyong terus saja bergolak seperti api.

'Mianhae, omoni..'

Seunghyun's side

Hal pertama yang Seunghyun rasakan saat ia membuka mata adalah sorot mata lembut ibunya yang berkaca-kaca. Matanya yang teduh itu berhiaskan airmata penuh syukur atas kembalinya dia, putra yang sudah mengecewakannya.

"Eomma."

"Gwenchana, suster!"

Seunghyun belum mampu mencerna dimana ia sekarang, apa yang barusan terjadi, berapa lama ia berbaring di sini. Matanya menyalang, mata yang biasa menyorotkan tatapan tajam yang mampu mem