Chapter 2

Rainbow In Your Eyes
Please Subscribe to read the full chapter

 

Sorry untuk para readers, author telat up date, karena ada sedikt masalah pada laptop. Tapi sekarang sudah benar dan bisa update lagi. Selamat membaca dan maaf banyak typosnya.

 

                                                                                                      *****************************************

 

Hidup Nichkhun sempurna.

Sangat sempurna. 

Usianya belum genap 30 tahun, tapi dia sudah memiliki segalanya.

Muda, tampan, terkenal, dan kaya. Siapapun pasti iri padanya. Menjadi seorang novelis yang laris manis, menjadikannya seorang jutawan. Tidak sedikit novel-novelnya yang telah dijadikan sebuah film, dan properti yang dia terima tidaklah sedikit. Dia mampu membeli sebuah penthause mewah di tengah kota Seoul yang ramai. Dia mampu membeli sebuah mobil mewah dan sebuah motor Harley Davidson, yang sekarang terparkir di gedung parkir khusus di sebelah penthausenya.

Semua wanita yang dia inginkan, bertekuk lutut untuk menjadi istri atau pacarnya, tapi dia belum memilih satupun dari semua wanita itu. Dia ingin memuaskan masa mudanya dengan bermain dan bersenang-senang.

Dia juga mengeluarkan sebuah label assesories yang memproduksi bermacam bentuk tas, sepatu, ikat pinggang, dompet, bahkan parfume khusus untuk pria. Dia juga memiliki  sebuah Butik di daerah Gangnam untuk menjual hasil rancangannya.

Dia sedang menjalin hubungan dengan seorang model dan artis cantik bernama Tiffanny, hampir dua tahun. Dan itu adalah hubungan terlama yang pernah dia jalani. Tiffanny bukanlah seorang wanita yang menuntut perhatian. Mungkin mereka sama-sama sibuk, jadi dia tidak menuntut untuk bersama menghabiskan waktu berdua. Kadang-kadang Tiffanny pergi ke luar negeri beberapa bulan, untuk syuting ataupun untuk pemotretan, sedangkan Nichkhun terus mengunjungi club, tidur dengan wanita yang dia temui di club tersebut, tanpa dia tahu nama wanita itu, lalu pulang kembali ke penthausenya menjelang pagi.

Yah, hidup memang untuk di nikmati bukan? Tapi sesungguhnya, bukan tanpa tujuan dia melakukan semua itu. Dia hanya mengumpulkan inspirasi untuk menjadi bahan tulisannya.

Sekarang novel serialnya sangat laris, dan sudah di beli oleh seorang sutradara yang ingin menjadikannya sebuah film action.

Malam itu, setelah dia pulang dari club, dia mengalami kecelakaan. Retina matanya robek terkena pecahan kaca depan mobilnya. Dia menuntut orang yang sudah menabraknya dan memaksa untuk mengganti semua kerugiannya. Dia bahkan sudah menuntut, jika dia tidak mendapatkan seorang donor mata, orang yang menabraknya itulah yang harus memberikan matanya untuknya. 

Tapi sudah hampir setahun, dia belum mendapatkan seorang donorpun. Dan itu sungguh membuatnya frustasi, karena dia harus menyelesaikan novelnya yang sudah ditunggu-tunggu oleh editornya karena penggemarnya juga menuntut agar novel itu segera di terbitkan.

Sebab itulah dia membutuhkan seorang asisten untuk membantunya menyelesaikan novelnya. Dia meminta tolong pada pacarnya untuk mencarikan seseorang yang dapat membantunya mengetik. Namun semua orang yang telah dipilihkan kekasaihnya itu, tidak becus bekerja. Mereka hanya terpesona dengan isi penthause ini. dan berlaku tidak jujur. Mereka juga tidak mengerti apa yang dia inginkan, jadi Nichkhun memecat mereka. Sedangkan beberapa asistennya yang wanita, berhenti mendadak dan menghilang tanpa pamit padanya, padahal ada satu yang Nichkhun sukai, karena dia pintar, sopan, jujur, dan jika Nichkhun mau jujur, tubuhnya mengeluarkan aroma memikat. Dan mereka sempat menghabiskan malam-malam panas di kamar Nichkhun. 

Sekarang hampir satu bulan dia tidak memiliki asistent. Tulisannya terbangkalai, dia stres jika Taecyeon menelponnya untuk menanyakan novelnya sudah selesai atau belum. Taecyeon adalah menagernya merangkap sebagai editor dan pengacaranya. Kemarin Tiffanny menelponnya memberitahu jika dia akan membawa seorang asistent baru untuk membantunya hari. 

Dia hampir satu jam menunggu dengan tidak sabar kedatangan Tiffanny dan orang yang akan menjadi asistentnya. Dia mendengar suara keributan di depan pintu penthausenya. Dia berjalan menggunakan tongkat ke depan dan mendengar suara riang kekasihnya.

 

 

                                                                                          ********************************

 

"Honey, kami datang!"

Wooyoung mengikuti Tiffanny masuk kedalam apartement itu, matanya terbelalak melihat betapa luas dan mewahnya apatement yang dia masuki.

"Fanny apa yang membuatmu lama, aku sudah menunggu hampir 2 jam."

Suara arogant itu menyadarkan Wooyoung dari ketercengangannya. Dia menoleh ke orang yang sedang berjalan mendekat dengan menggunakan tongkat. Pria itu masih muda, tinggi dengan tubuh proposional. Wooyoung terpesona dengan ketampanan pria itu, dia bisa menebak pria itu tampan walaupun dia menggunakan kaca mata hitam untuk menutupi kebutaannya. 

"Aku harus menelpon managerku dulu untuk membatalkan beberapa acaraku." Tiffanny memeluk pacarnya erat dan mengecup bibirnya cepat. Wooyoung membuang pandangannya kesamping melihat adegan yang romantis tersebut.

"Mana orangnya? Apakah dia cantik? Apakah dia pintar?" tanya Nichkhun antusias.

"Dia seorang namja sayang, tapi ya dia cantik. Menurutku, dia adalah seorang namja yang cantik. Dan dia pasti pintar, karena dia sedang kuliah di Uneversitas Seoul  jurusan hukum." jawab Tiffanny.

"Ck, aku tidak suka asistent pria,  Mereka tidak becus jika bekerja. Mengapa kau tidak mencarikan asistent yang wanita saja." Nichkhun merajuk.

"Honey, yang melamar adalah seorang pria, jika kau ingin asistent wanita, mengapa kau tidak mengatakannya." Jawab Tiffanny. "Nah sekarang kau harus berkenalan dulu padanya. Dan kalau dia tidak becus bekerja, kau bisa memecatnya bukan?" 

Mereka membicarakanku seolah aku tidak disini. Kata Wooyoung dalam hati. 

Wooyoung mendekati Nichkhun dan menjulurkan tangannya. "Anneyohaseyo, aku Udong, salam kenal." katanya bersopan santun

Nichkhun yang tidak bisa melihat uluran tangan Wooyoung membiarkan tangan itu menggantung diudara. "Mengapa kau memakai nama samaran?" tanya Nichkhun heran.

"Ye?"

"Aku tanya mengapa kau menggunakan nama samaran. Apa untungnya bagimu?"

Wooyoung terdiam dan melirik Tiffanny untuk meminta pertolongan menjawab pertanyaan itu

"Honey, itu mungkin nama kecilnya, dia ingin mendekatkan diri pada kita, jadi dia menggunakan nama itu." Tiffanny yang menjawab pertanyaan itu.

"Ok, lagi pula apa untungnya bagiku mengetahui nama aslimu." 

"Sekarang, biarkan aku mengantar Udong pergi kekamarnya dulu, setelah dia beristirahat, kalian bisa melanjutkan perkenalan kalian." Tiffanny memberi isyarat pada Wooyoung untuk mengikutinya. Sedangkan Nichkhun kembali ke ruangan kerjanya.

Setelah didalam kamar, Tiffanny bertanya pada Wooyoung tentang namanya itu. "Adakah yang tahu tentang nama itu? Ataukah kau hanya mengarangnya?"

"Aku mengarangnya, dan nuna jangan khawatir, tidak seorangpun yang tahu nama itu."

"Baiklah, aku akan meninggalkan kalian. Aku harap kalian bisa akur." kata Tiffanny tersenyum sinis, lalu berlalu dari kamar itu.

Wooyoung melihat sekeliling kamarnya. Baginya kamar itu cukup besar, lebih

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxxjenaaaaya #1
Chapter 15: Lanjut dong?
Khun0430
#2
Chapter 15: Semoga ceritanya dilanjut ya thor, penasaran bnget sama cerita ini, banget bangeet
aisykahernand #3
Chapter 15: Please update. We're waiting for a long time
tcha0304 #4
Chapter 15: pls update author....
oryzae12 #5
Chapter 15: kapan updatenya?
cahyaAngAngel #6
Chapter 15: Finnaly . Khunwoo ?
hwootestjang #7
Chapter 15: Rindu pada ceritanya author... yeeeessa,, ketemukan mereka.. oh yeah
Amaliaambar
#8
Chapter 15: Aahh authornim diriku penasaran lanjutkaaan donggg pleaseee
Deahartika #9
Chapter 15: aahh.. penasaran bangett.. please update lagi ya authornim..
Kalel27
#10
Chapter 15: Waahh penasaran bgt..semoga cpt updatenya..