Final Story

Our Love Like This (Between Love & Friendship Sequel)

Listen to this (Beast - Will You be Alright?)

---SECOND POV---

Sehun memasuki rumahnya, kejadian semalam membuatnya tak bisa tidur dengan tenang. Sesuatu terjadi padanya, pada Sehun, lebih tepatnya pada hati Sehun. Ia tak mengerti mengapa tapi jantungnya tak bisa berhenti berdetak dengan cepat. Ia sedikit gemetar saat memegang kenop pintu, ia tak tau harus bagaimana menghadapimu nanti.
“Sehun... apa yang terjadi padamu! Calm down... calm down...” ia mengetuk pintu putih itu berkali-kali namun tak ada jawaban. “Apa Namjoo masih tidur?” tanyanya pada dirinya sendiri. Ia mengeluarkan kunci candangan dan membuka pintu putih itu. Ia berjalan menuju kamar kalian sedikit ragu untuk membuka pintu itu sebelum akhirnya memberanikan dirinya untuk masuk. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan namun tak mendapati sosokmu di sana. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan mengetuknya. “Namjoo, kau didalam?” tanya Sehun namun ia tak mendapatkan jawaban darimu.  Ia membuka pintu itu namun kembali tak menemukan sosokmu. Ia panik dan menelponmu berkali-kali. Ia meneriaki namamu dan mencarimu keseluruh penjuru rumah namun hasilnya nihil. Ia menelpon orang tuamu dan orang tuanya namun tak satupun dari mereka ada janji denganmu. Ia menelponmu kembali namun hasilnya masih tetap sama. Saat ingin beranjak keluar ia menemukan secaangkir kopi di meja makan, ada sebuah amplop coklat dibawah cangkir itu. Ia membukanya dan mendapati surat cerai yang sudah kau tanda tangani. Sepucuk surat darimu mengisi amplop coklat itu juga.

 

Dear Sehun oppa

Oppa, terimakasih telah menjagaku selama tujuh bulan terakhir ini. Kau benar-benar seperti seorang dokter bagiku, terimakasih telah mengembalikanku seperti semula. Bukan aku tak menganggapmu sebagai suamiku, aku selalu menganggapmu sebagai suamiku. Tidak hanya suami, kau segalanya bagiku...

Kau seperti udara yang kuhirup, entah sejak kapan aku mulai tak bisa hidup tanpamu. Seperti udara, kau memenuhi hidupku.
Bagaimana bisa aku menjauh dari udara?

Kau seperti cermin yang ku tatap, entah sejak kapan aku mulai tak bisa berhenti memandangmu. Seperti cermin, aku selalu membutuhkanmu.
Bagaimana bisa aku hidup sehari saja tanpa cermin?

Kau seperti bumi yang kuinjak, entah sejak kapan aku tak bisa berdiri jauh darimu. Seperti bumi, kau membantuku berdiri.
Bagaimana bisa aku berdiri tegak tanpa bumi?

Namun aku rasa aku harus mengucapkan selamat tinggal padamu oppa. Hubungan ini, kita akhiri sampai disini...

Kau harus kembali ketempat yang seharusnya sehingga aku bisa melihatmu tertawa lagi, aku bisa melihatmu kembali tersenyum, aku bisa melihat pangeran tampanku seperti dahulu. Maafkan aku, aku sudah berani mencintaimu. Maafkan aku, aku sudah berani bermimpi hidup bahagia bersamamu. Maafkan aku oppa... maafkan aku merebut kebahagianmu dan membuatmu kehilangan cintamu.

Memori indahku bersamamu akan kukenang seperti hujan...
Aku pernah bilang aku suka hujan, kau tahu alasannya? Karena kau juga suka hujan, setiap hari hujan kau selalu mencariku untuk bermain bersama. Tapi... seperti hujan yang akan berhenti, kau juga berhenti melakukan itu.

Karena itu, seperti hujan yang akan berhenti aku juga akan berhenti. Aku akan berhenti mengganggumu, aku akan berhenti mencintaimu, aku akan berhenti menjadi bebanmu. Hingga ketika hari hujan kau tak harus mencariku, kau bisa pergi mencari cintamu.

Hujan akan terus mengguyur bumi lalu berhenti... itu akan terus berulang.
seperti hujan yang datang dan pergi, seperti itu aku akan mengingatmu. Ketika hujan turun, aku akan mengenang masa indahku bersamamu dan ketika hujan berhenti aku akan melupakanmu.

Meski rasanya sakit, tapi melihatmu sedih karena merindukan cintamu membuatku lebih sakit. Meski aku ingin menangis, tapi melihatmu merasa bersalah karena tidak bisa mencintaiku lebih membuatku sedih. Meskipun aku tak ingin pergi, tapi melihatmu dalam dilema harus memilihku atau Hayoung membuatku semakin ingin pergi. Kurasa ini jalan yang terbaik, kita akhiri kisah sedih ini disini.

Oppa.... Saranghae...

Kata itu akan menjadi pertama kali dan terakhir kali terucap dari mulutku untukmu. Aku janji itu terakhir kalinya, kuharap kau bisa bahagia dengan Hayoung. Ketika kau membaca surat ini, aku mungkin sudah bicara pada Hayoung. Aku sudah meyakinkannya untuk kembali padamu... berbahagialah oppa. Melihatmu bahagia sudah cukup bagiku.

Your Ex-Wife
Namjoo


Sehun meremas suratmu dan menghempaskannya. Ia berlari keluar rumah entah kemana kakinya membawanya.

***

“Kai, aku pergi terimakasih telah menjadi temanku selama ini” ucapmu di telpon.
“Kau benar-benar akan pergi? Kau tahu apa yang sehun katakan padaku semalam?”  Kai menjawabmu dari sebrang saluran. “Ia mengatakan, tak ada alasan baginya untuk meninggalkanmu dan kembali pada Hayoung”

---FLASHBACK---

Malam itu Sehun berbaring di depan televisi apartemen Kai. Mereka berencana menonton pertandingan sepak bola. Kai membawakan beberapa makanan dan minuman ringan.
“Sehun, kau habis berkencan dengan Namjoo?” tanya Kai.
“Hmm” jawab Sehun singkat.
“Kau... apa kau sudah melupakan Hayoung?” tanya Kai lagi. Sehun berbalik menatap Kai dengan tatapan tidak senang. “Kau masih mencintai Hayoung kan? Namjoo sudah kembali normal kurasa kau sudah bisa melepaskannya” Sehun melemparkan kulit kacang yang ditangannya ke wajah Kai.
“Kau ini sembarangan sekali! Memang Namjoo itu apa?” Sehun terlihat sangat terganggu dengan ucapan Kai.
“Aku hanya bicara kenyataan, jika memang kau tak bisa mencintainya bukannya lebih baik jika kau melepaskannya? Dia akan tersiksa jika tahu hidup dengan seseorang yang tak mencintainya” ucap Kai.
“Aku mencintai Namjoo” ucap Sehun.
“Seperti adikmu? Wake up Sehun! Dia wanita, dia juga ingin dicintai seperti wanita. Jika kau tak bisa mencintainya, aku bisa melakukannya” sahut Kai.
Mwo?” Sehun menatap Kai heran.
“Kau bisa kembali pada Hayoung, aku yang akan mencintai dan menjaga Namjoo menggantikanmu. Anggap saja hutang budimu lunas! Hanya berikan Namjoo padaku” jelas Kai. Sehun menarik kerah baju Kai .
“Kau pikir dia mainan? Setelah bosan, setelah tidak suka kau membuangnya? Kau pikir dia barang? Karena kau menginginkannya aku memberikannya dengan senang hati?” tanya Sehun.
“Kenapa kau marah? Kau tidak mencintainya kan? Selama aku dekat dengannya perasaan ini muncul, perasaan dimana aku mulai melihat Namjoo sebagai wanita. Kau tak pernah menyentuhnya kan? Kau tidak bisa berhenti memikirkan Hayoung ketika melihat Namjoo, kenapa kau marah? Kau lah yang keterlaluan!” Kai melepaskan cengkraman Sehun.
“Aku tidak menyentuhnya bukan karena aku tidak ingin... aku hanya takut ia kembali mengingat kenangan buruknya. Aku tak pernah memandangnya bukan karena aku mengingat Hayoung, tapi aku tak bisa mengontrol jantungku yang mulai berdegup kencang ketika bersamanya. Bukan aku tak mencintainya atau hanya mencintainya sebagai adikku, aku mencintainya karena dia istriku. Dia istriku yang setiap malam wajahnya aku rekam dikepalaku, dia istriku yang setiap pagi tersenyum padaku, dia istriku yang setiap aku jauh selalu merindukanku, dia istriku kai, DIA ISTRIKU!” Sehun menekankan kata-katanya. “Hari ini dia menciumku, kau tau berapa lama aku menahan diriku untuk meminta cintanya. Aku bertahan, karena aku menginginkan cintanya. Aku diam, karena aku ingin ia bisa menerimaku. Aku menginginkannya Kai... aku benar-benar menginginkannya” Sehun mengerang frustasi. “Tidak ada alasan bagiku untuk meninggalkan Namjoo dan kembali pada Hayoung, karena orang yang kucintai saat ini adalah Namjoo bukan Hayoung”

---FLASHBACK END---

“Kau masih mendengarkanku kan?” Kai masih berbicara di sebrang telpon. Kau tak bisa menghentikan isak tangismu mendengar cerita Kai. “Harus kuakui aku cukup tertarik padamu, tapi setalah kupikir kau tidak cocok denganku. Kau lebih cocok dengan Sehun. Kau salah Namjoo, aku yang benar! Kau tidak tahu isi hati Sehun seperti yang kau katakan karena kau tak menyadari  bahwa hati Sehun telah memanggilmu, kau tidak menyadari cinta Sehun untukmu. Kau salah meninggalkannya... Sehun akan lebih menderita kalau kau pergi” ucapan Kai menusuk jantungmu. Dia benar, kau tidak memahami Sehun seperti apa yang kau katakan pada Kai. Kau tidak sadar jika selama beberapa bulan terakhir kau sudah menempati tempat spesial dihati Sehun, beberpa bulan terakhir nama yang terpahat dihati Sehun adalah namamu, beberapa bulan terakhir wajah yang selalu terekam dikepala Sehun adalah wajahmu, beberapa bulan terakhir orang yang selalu Sehun pikirkan adalah dirimu. Ya, hati Sehun telah berubah.  Ia telah memandangmu, ia melihatmu, ia mencintaimu. Sehun, pangeranmu telah mencintaimu namun kau tidak bisa mengenali cinta Sehun padamu.

Hujan turun, hari ini hujan turun. Kau memandang langit mendung dibawah atap halte yang melindungimu. Kau sedang berdiri di halte menantikan bis yang akan datang membawamu menjauh dari Sehun. Bismu datang, bisa yang akan membawamu menjauh dari Sehun datang. Kau melangkahkan kakimu, satu langkah, dua langkah, lalu kau berlari, kau berlari menjauhi bis yang akan menjauhkanmu dari cintamu dan menjauhkan pangeranmu dari cintanya. Kau berlari, kau berlari mencari Sehun seperti dulu. Seperti kenangan masa kecilmu bersama Sehun di hari hujan. Kau terus berlari hingga menemukan Sehun di sebrang jalan. Kau diam, kau melihat Sehun berjalan kearahmu dan berhenti didepanmu.
“Aku ingin bertemu Hayoung” ucap Sehun. Kau membulatkan matamu tak percaya apa yang kau dengar. “Karena aku tahu kau ada di tempat Hayoung” lanjutnya. “Aku ingin mengatakan pada Hayoung bahwa aku minta maaf, aku minta maaf telah mengkhianati cintanya” Sehun masih berbicara tersenggal-senggal akibat rasa dingin yang menjalar ditubuhnya karena terpaan hujan dan napasnya yang tak teratur. “Aku juga ingin mengatakan pada sahabat Hayoung bahwa dia sangat bodoh!” Sehun mengatur napasnya dan kembali berbicara. “Yah! Apa kau sudah pikirkan baik-baik kata-katamu? Keputusanmu? Kau tau aku benar-benar benci ketika melihatmu merasa bersalah dan sedih karena aku. Aku mungkin akan baik-baik saja tanpamu, tapi bagaimana denganmu? Aku sangat khawatir hidupmu tanpa diriku. Kau hanya gadis bodoh, the clumsy girl, kau tidak pernah benar melakukan apapun sendirian. Kau bilang aku segalanya bagimu, apa kau akan baik-baik saja tanpa aku disisimu? Apa kau akan baik-baik saja tanpa memandangku? Apa kau akan baik-baik saja tanpa aku? Tanpa orang yang bisa kau ajak bicara, kau ajak bertengkar, kau ajak berdebat, kau ajak tertawa, kau ajak bercanda, apa kau baik-baik saja? Kau akan kesepian jika kau sendirian. Pikirkan baik-baik, jika kau meninggalkan aku apa kau benar-benar akan baik-baik saja? Aku tau kau tidak akan baik-baik saja, terakhir kali kau tidak disisiku sesuatu terjadi. Aku melindungimu dan menganggapku seperti adikku bukan berarti aku tidak mencintaimu seperti seorang wanita. Kau seperti anak kecil yang rapuh, karena itu aku memilih ada disisimu, kau butuh aku. Kemana kau akan pergi tanpa aku? Apa yang akan kau lakukan tanpa aku? Pada akhirnya kau akan menghabiskan harimu dengan menangisi diriku. Bagaimana aku bisa melepaskanmu?" Sehun berhenti untuk mengatur napasnya. "Kau akan hancur jika aku melepaskanmu. Jangan pergi.... Jangan tinggalkan aku... tinggalah disisiku, tetap berada didekatku... kumohon” kau memeluk erat tubuh Sehun. Sehun memelukmu lebih erat lagi dan mengecup pucuk kepalamu. “Aku diam bukan berarti aku merindukan Hayoung, aku diam karena aku terus berpikir apa yang harus kulakukan untuk membuatmu tersenyum. Aku tak menyentuhmu bukan karena aku tak bisa mencintaimu, aku takut kau terluka karena kembali mengingat kenangan burukmu. Aku memang dalam dilema, tapi bukan karena harus memilih antara dirimu dan Hayoung melainkan harus menahan keinginanku untuk menyentuhmu atau menuruti nafsuku. Istriku, Kim Namjoo, aku mencintaimu... aku benar-benar menginginkanmu. Jangan pergi, jangan tiinggalkan aku” Sehun mencium bibirmu lembut, cukup lama hingga kau berani membalas ciumannya.
“Sehun oppa... saranghae” ucapmu pelan namun Sehun mampu mendnegarnya.
“Jangan katakan itu yang terakhir! Karena aku akan terus mencarimu setiap hari hujan dan menganggumu untuk mendengar kata itu” kau tersenyum, Sehun pun tersenyum padamu.

***

Disisi lain Hayoung memandang pemandangan indah itu dengan senyum terukir diwajahnya.
“Sudah kukatakan padamu Kim Namjoo! Kukatakan padamu Sehun oppa tidak benar-benar mencintaiku seperti dia mencintaimu. Jika dia lebih mencintai diriku dia akan terus memandangku, tapi hari itu hari saat Sehun oppa datang bersama Kai oppa dia memandangku lekat untuk terakhir kalinya. Itu adalah pandangan selamat tinggal darinya. Perjalanan cinta Sehun oppa sudah berakhir setelah ia menemukanmu, tidak, selama ini dia sudah menemukanmu hanya saja dia tidak paham dengan perasaannya padamu. Ia menganggap rasa pedulinya padamu karena ia menyayangimu sebagai adiknya, pada kenyataannya tidak. Ia tidak sadar bahwa perasaan pedulinya padamu lebih dari itu” ucap Hayoung pada dirinya sendiri.
“Kau berbicara sendiri?” tanya seseorang yang tiba-tiba berteduh dibawah payungnya.
Kamjakiya! Kai oppa!” Hayoung menepuk dadanya terkejut. "Kenapa kau tiba-tiba muncul seperti hantu!"
“Aku seperti menyaksikan film india. Jika ini film india maka akan ada background music yang mengalun lalu ada penari yang mengitari mereka wah sangat romantis!” Hayoung menggeleng dan memandang aneh Kai lalu meninggalkannya. “Yah Oh Hayoung! Aku kehujanan! Hei berikan aku free service! Aku sudah membantumu menyadarkan Sehun dan Namjoo bahwa mereka saling mencintai!”
“Ya, aku berterimakasih karena kau menemuiku setelah bertemu Namjoo hari itu dan mengatakan segalanya padaku! Tapi bukankah itu yang seharusnya kau lakukan untuk temanmu Sehun oppa, dan itu yang kulakukan untuk temanku Namjoo!” Hayoung terus berjalan tanpa memandang Kai.
“Yah kalau aku tidak bilang aku menyukai Namjoo, mungkin Sehun tidak akan tergerak untuk mengakui perasaannya. Dan kalau aku tidak menambahkan bumbu pada ceritaku tentang yang terjadi antara aku dan Sehun malam itu, Namjoo mungkin sudah pergi. Tapi apa yang kau lakukan? Kau meyakinkan Namjoo bahwa Sehun mencintainya saja tidak bisa! Kau tidak punya andil banyak, jadi kau harus membayarku! Hey Oh Hayoung! Kau dengar aku tidak?! Yah! Setidaknya kenalkan aku pada wanita cantik! Yah Oh Hayoung!” Kai memanggil Hayoung yang terus berjalan cepat seakan tak mengenalnya. Kau dan Sehun mungkin tidak tahu, namun kisah ini berakhir baik terimakasih pada Hayoung dan Kai yang merencanakannya.

***

>1 Tahun Kemudian<

“Namjoo akan melahirkan! Cepat datang oppa!!!” Hayoung sedang menemanimu di rumah sakit. Tangan kanannya sibuk menggenggam tanganmu yang sedang kesakitan, sedangkan tangan kirinya sibuk memegang telpon untuk menghubungi suamimu. “Namjoo sabar, sabar kau akan baik baik saja” dokter membawamu ke ruang persalinan, rasanya sangat sakit. Kau harap suamimu bisa segera datang dan sedikit menghilangkan rasa sakitmu.

Tak lama Sehun dan Kai datang bersamaan.
“Mana? Dimana Namjoo?” tanyanya.
“Didalam! Cepat masuk! Dia terus memanggil namamu!” Hayoung mendorong Sehun masuk.
“Dia akan baik-baik saja kan?” tanya Kai.
“Tentu saja! Namjoo kuat” ucap Hayoung.
“Bukan Namjoo tapi Sehun! Aku lihat dalam drama-drama ketika istri melahirkan ia akan menarik apapun yang ada dihadapannya untuk melepaskan rasa sakitnya, apa sehun akan baik-baik saja?” tanya Kai lagi.
“YAH!!!” Hayoung berteriak pada Kai dan Kai pun diam tak berani berkata lagi. Tak lama orang tua Sehun dan Namjoo datang. Mereka menantikan kelahiran cucu pertama mereka dengan tidak sabar. Setelah menunggu, terdengar suara bayi menangis dari dalam ruang persalinan. Semua orang tampak senang, dan berdoa semoga ibu dan bayinya dalam keadaan sehat.

Persalinan bejalan lancar, kau melahirkan normal dan bayimu menangis tanda ia dalam keadaan sehat. Perawat membawa bayi yang mirip sekali dengan Sehun, namun ia memiliki bibirmu. Kau beruntung kejadian yang menimpamu saat itu tidak membuatmu hamil. Kau tidak dalam keadaan subur, sehingga pria bejat itu tidak meninggalkan jejak berarti untukmu. Itu anak Sehun, dia mirip dengan Sehun, bukan pria bejat itu. Sehun masih menungguimu di dalam. Ia melap keringatmu dan mengecup keningmu lembut sebelum mencium bibirmu. Perawat itu membiarkanmu menggendong bayimu, kau mengecup wajah bayimu.
“Anak kita mirip denganmu” ucapmu.
“Hmm bibirnya mirip denganmu, rasanya aku ingin terus mengecupnya haha” Sehun bercanda. Kau memberikan bayimu pada Sehun.
“Kau akan menamainya siapa?" tanyamu pada Sehun.
“Hmm.... Ki Joon! Oh Ki Joon!" Sehun mengangkat putranya dengan bangga. "Joonie kau akan jadi anak paling tampan yang pernah ada!” Sehun mencium dahi anak laki-lakinya itu. Kau tersenyum, kau tersenyum dengan pemandangan yang kau lihat. Seperti mimpi, seperti mimpi kau hidup bersama pangeranmu. Seperti mimpi kau dicintai olehnya, seperti mimpi ia menggendong bayi kalian, bayimu dan bayinya. ya seperti mimpi.

Love is something you can't predict...
Kau tak pernah menyangka bahwa kau bisa berakhir bahagia disini bersama pangeranmu. Kau tak pernah menyangka bahwa cintamu terbalas, itu bukan cinta yang bertepuk sebelah tangan seperti yang kau kira. Dan kau tak pernah menyangka kau bisa mendapatkan keduanya, persahabatan dan cinta. Kau beruntung memiliki sahabat baik yang peduli padamu dan cinta murni yang datang padamu. Cinta... sesuatu yang klise namun selalu dapat menggetarkan hati setiap orang. Termasuk hatimu... kisahmu dan Sehun berakhir disini. Berakhir bahagia meski perjalannya menyakitkan..

TAMAT

OUR LOVE LIKE THIS :

 

hueee end~ yeshhh it's end!
Terimakasih buat semua orang yang udah baca dan komen ^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
AnnisaIchaLuhanEXO #1
Chapter 2: oh se hun... kiyowo... ak gak bisa bayangin anaknya itu seganteng apa? pasti ganteng... daebak thor...
dsytw09 #2
Chapter 2: speechless T~T keren seriusan deh. terharu, apalagi yg bagian sehun nyegah /? namjoo. duuhhh <333 thanks sequel nya ><
gorgeousmaknaes_ #3
Chapter 2: I love you ~ *sambil nyanyi lagu 2ne1* bagus author-nim !! Ayo buat sequel lagi ! (?) Atau gak, buat fic Hayoung × Kai p.o.v dari cerita ini, gimana mereka bikin Sehun dan Namjoo bersatu lagi. Nice story:))
Cherrynamie
#4
Chapter 2: Terima kasih sudah membuat sequel ny .. Saya menyukainya <3
Sangat sedih, saya sampai menangis membacanya XD
Saya tidak menyangka sehun sudah mulai menyukai namjoo, soalnya sehun selalu bersikap diam terhadap namjoo.
Pikiran saya sama seperti namjoo yang mengira sehun masih menyukai hayoung ^o^
Thanks da buat ending nya namjoo bersama sehun, sampai mempunyai seorang anak yang lucu XD
Hayoung juga cute bersama kai

^^
dewi_sari20 #5
Chapter 2: Wah bagus banget ceritanya, aku sampe nangis bacanya,tp endingnya sangat indah, kamu hrus translete ke eng spy bnyk yg baca, anyway klo kamu bikin cerita lagi infoin ke aku ya, I would be honoured to read your story, your writting skill is awsome :)