Flashback yang ada dalam cerita ini masih berkaitan dengan flashback dalam cerita Our Impression.

Selamat membaca (:

---

Cause you’re my earth, air, water, fire

You’re my earth, air, water, fire

Neol boneun nal boneun neol boneun na

Nal boneun neo-neo neol boneun na-na..

Soojung tengah asyik menghias kue yang dibuatnya sembari mendendangkan lagu. Wajahnya tampak serius saat menata letak irisan buah strawberry di atas kue.

"Ta-da. Akhirnya selesai juga.." senyum puas mengembang di wajah gadis itu begitu maha karyanya sudah selesai dibuat, strawberry shortcake.

"Waah.. tampaknya enak." Ujar sebuah suara wanita paruh baya.

"Good morning, Mom." Sapa Soojung begitu mendapati wanita paruh baya yang dipanggilnya 'Mom' sudah berdiri di hadapannya.

"Morning, Princess. Untuk Kyungsoo?" Tanya nyonya Jung, ibunda Soojung.

“Yup. Hari ini jadwal oppa sangat padat. Jadi, aku sengaja menyiapkan makanan dan dessert kesukaannya. Aku juga membuatkan untuk Mom, Daddy and Sooyoen eonni.” Jawab Soojung.

“You’re really sweet. Thank you, Princess.” Nyonya Jung memberikan kecupan di pipi Soojung.

“Mom, can you help me?”

“Sure. What can I do for you?”

“Semua makanan untuk Kyung-I oppa sudah aku bungkus. Tinggal cake saja yang belum, mommy bisa bungkuskan untukku. Aku ingin bersiap-siap. Please..”

“Dengan senang hati, Princess..”

“Thank you soo much, Mom.” Seru Soojung sambil memeluk nyonya Jung sebelum bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

***

Atap Gedung SM Entertainment

Sudah hampir satu jam Kyungsoo duduk di kursi di sebelah Krystal. Menemani gadis itu menumpahkan seluruh tangisannya. Selama itu juga genggaman tangan Krystal tidak pernah terlepas menggenggam tangan Kyungsoo.

Kini gadis itu sudah tampak tenang. Tubuhnya bersandar tegak di sandaran kursi. Matanya menatap lurus ke arah depan.

“Ehm..”

Krystal mengarahkan pandangannya ke samping, sepasang matanya menatap langsung ke arah sepasang mata milik Kyungsoo.

“Kau sud..dah baikan, Krystal-ssi?” Tanya Kyungsoo canggung.

Krystal berkedip beberapa kali sebelum mengangguk. ‘Kwiyeobda.’ Ujar Kyungsoo dalam hati melihat gadis di hadapannya. Mata dan gadis itu terlihat memerah.

“Gom..awo..” Kata-kata Krystal membuat Kyungsoo tersadar dari lamunannya. Suara gadis itu terdengar parau.

Kyungsoo hanya tersenyum.

***

Melihat senyum laki-laki di sampingnya membuat perasaan Krystal semakin membaik. Jangan tanyakan alasannya. Krystal sendiri tidak memiliki jawabannya. Situasi yang saat ini tengah gadis itu alami adalah situasi yang tidak pernah terpikirkan olehnya. Dirinya berada di tempat ini dengan di temani oleh seorang laki-laki asing. Laki-laki asing itu tidak hanya sekedar menemaninya, laki-laki itu juga melihatnya menangis. Hal yang tidak pernah ia perlihatkan kepada orang lain selain keluarganya. Dan yang lebih absurd lagi, ia tidak ingin melepaskan genggaman tangannya terhadap laki-laki di hadapannya. Terlalu nyaman untuk di lepaskan.

“Do Kyungsoo. Namaku Do Kyungsoo. Kau bisa memanggilku Kyungsoo, Krystal-ssi.”

“Soojung. Panggil aku Soojung.”

Begitu saja, mengalir begitu saja. Gadis itu hanya mengizinkan keluarga dan orang-orang terdekat untuk memanggilnya dengan nama Koreanya. Lagi, pengecualian untuk laki-laki di sampingnya. Ia ingin laki-laki itu memanggilnya dengan nama Soojung, bukan Krystal.

Senyum. Laki-laki itu tersenyum lagi. Senyuman itu tidak hanya membuat perasaan Krys.. Soojung membaik. Nyaman, senyum itu memberikan kenyamanan dan perasaan lain yang tak dimengertinya. Euforia yang membuat hatinya meletup-letup.

***

Entah menguap ke mana perasaan canggung Kyungsoo. Laki-laki itu juga tidak mengerti. Ia adalah tipikal orang yang tidak bisa dengan mudah merasa nyaman di dekat orang asing. Tapi, situasi apa ini? Laki-laki itu membiarkan dirinya menemani gadis asing di sampingnya—tapi.. bisa dibilang tidak asing, karena ia tahu siapa gadis di sampingnya. Siapa yang tidak mengenal magnae f(x)? Gadis cantik dan bertalenta.

“Terima kasih sudah menemaniku. Hari ini bisa dibilang hari buruk bagiku.” Gadis itu menarik nafas sebelum menatapa ke arah Kyungsoo.

“Aku menjadi laki-laki beruntung malam ini.” Ujar Kyungsoo. Kata-kata laki-laki itu membuat Soojung tersenyum. Senyum pertama gadis itu setelah skandalnya hari ini.

“Ahh..” Kyungsoo tiba-tiba teringat sesuatu. Dibukanya resleting tas ransel miliknya yang tergeletak di bawah kakinya dengan sebelah tangannya yang bebas. Sepersekian detik kemudian, laki-laki itu mengeluarkan sebuah kotak dari dalam tasnya dan memberikan kotak itu kepada Soojung.

“Apa ini?” tanya Soojung

“Strawberry shortcake buatan ibuku. Rasanya sangat enak, kau pasti akan suka. Itu kue favoritku. Tapi maaf hanya tinggal sepotong.”

Wajah Soojung berseri melihat potongan kue stroberi di hadapannya. Gadis itu hendak mengambil potongan kue stroberi itu begitu menyadari bahwa tangan kanannya masih menggenggam erat tangan Kyungsoo. Wajah gadis itu merona.

Kyungsoo tidak dapat menahan senyumnya melihat wajah gadis di sampingnya merona.

“Kau bisa melepaskan genggaman tanganmu atau menggantinya dengan tangan kirimu, jika kau mau.”

Kyungsoo tidak bermaksud menggoda, Soojung tahu itu. Tapi kata-kata laki-laki itu tidak urung membuat Soojung makin merona.

Kyungsoo mengambil kotak berisi kue dari tangan Soojung, mengambil potongan kue dari dalam kotak dengan tangan kanannya dan menyuapkan potongan kue itu ke mulut Soojung.

“Aaa..”

Refleks Soojung membuka mulutnya dan membiarkan Kyungsoo untuk menyuapinya.

“Enak?” tanya Kyungsoo.

Please log in to read the full chapter