When You Were My Man
Songfic CollectionWhen I Was Your Man (Female Version) by Madilyn Bailey
Same bed but it feels just a little bit bigger now
Baekhyun terbangun dari tidurnya saat dia merasakan temperatur di kamarnya menjadi lebih dingin. Baekhyun tidak pernah menyukai udara dingin. Dia lebih memilih berkeringat karena udara terlalu panas daripada harus menggigil kedinginan. Baekhyun meraba- raba ranjang yang berada di sebelahnya, meraih seseorang yang selalu menjadi penghangatnya, karena dia selalu melakukannya saat dia terjaga karena udara terlalu dingin.
Dan dia hanya merasakan tempat di sebelahnya kosong, tak tersentuh dan dingin. Baekhyun menghembuskan nafas panjang saat mengingat bahwa kini tidak ada lagi orang yang selalu membuatnya merasa hangat di saat- saat seperti ini.
Ranjangnya tidak pernah terasa sebesar itu sebelumnya.
Our song on the radio but it don’t sound the same
I’m in trouble. I’m an addict
“Baekhyun Baek Baek B!” Luhan memukuli lengan Baekhyun, dengan cukup keras tanpa melihat ke arah Baekhyun, matanya sedang mengarah ke arah sesuatu, lebih tepatnya seseorang.
“Aw! What Lu?!” sentak Baekhyun sambil memegang lengannya yang telah menjadi korban Luhan.
“Baekhyun, Chanyeol!” jawab Luhan, menunjuk ke arah panggung.
Dan saat itulah Baekhyun baru menyadari suara yang begitu dalam, yang mulai menjadi begitu familiar tengah bernyanyi.
I’m addicted to this person.
He’s got my heart tied in a knot
And my stomach in a whirl
Baekhyun melihat Chanyeol, Park Chanyeol yang selama ini secara terang- terangan menunjukkan bahwa dia tertarik kepada Baekhyun, Park Chanyeol yang bisa menjadi benar- benar berisik dan sangat mengganggu saat dia sedang berada dalam mood yang sangat baik (dan moodnya selalu baik 24/7), Park Chanyeol yang mengunjungi rumah Baekhyun hanya untuk meminjam sebuah pensil meskipun jarak rumah mereka lebih dari dua blok (padahal ada sebuah toko peralatan tulis yang berada sangat dekat dengan rumah Chanyeol), ya Park Chanyeol yang selalu Baekhyun anggap sebagai seorang idiot, tengah memetik senar gitar dengan begitu lancar, menyanyi dengan suara yang begitu dalam di hadapan banyak orang.
But even worse i can’t stop calling him
He’s all i want and more
I mean, damn what’s not to adore
Baekhyun tahu bahwa Chanyeol memiliki suara yang sangat dalam dan seringkali suara itu mengganggunya saat chanyeol mulai berteriak- teriak (sejujurnya Baekhyun menyukai suara Chanyeol yang begitu dalam itu, meskipun Baekhyun tidak akan pernah mengakuinya), tapi saat suara yang begitu dalam itu kini digunakan untuk menyanyi, Baekhyun tidka bisa memungkiri bahwa Chanyeol memiliki suara yang bagus.
I’ve been playing too much guitar
Baekhyun tidak pernah tahu bahwa Chanyeol bisa bermain gitar. Tapi jika dia mengingat kembali, Baekhyun tidak tahu banyak hal mengenai Chanyeol.
I’ve been listening to jazz
I call so many times, i swear he’s going mad
Dan baekhyun ingat malam sebelumnya, saat dia akhirnya membentak Chanyeol karena Chanyeol menelfonnya berkali- kali hanya untuk menanyakan hal- hal yang tidak penting.
And that cellular will be the death of us, i swear, i swear.
Baekhyun melihat Chanyeol turun dari panggung, sambil membawa gitarnya, berjalan ke arahnya.
“Baek Baekhyun, dia datang kemari! Ohmygod” Luhan, seperti biasanya menjadi drama queen memukul lengan Baekhyun untuk kesekian kalinya.
“Shut up Lu, aku tahu”
Saat Chanyeol berhenti di depan Baekhyun, sambil tersenyum menunjukkan seluruh giginya, Baekhyun tahu apa yang akan dilakukan Chanyeol selanjutnya.
“Be mine?”
Baekhyun menghembuskan nafas panjang saat dia mendengar lagu yang telah menjadi lagu mereka.
I’m in trouble, im so cliche
See, that word just wear me out
Makes me feel like just another boy
To laugh and joke about
But even worse, i can’tstop calling her
Baekhyun mematikan mp3 miliknya. Mungkin dia sudah gila, tapi Baekhyun lebih menyukai lagu itu saat Chanyeol yang menyanyikannya.
When our friends talk about you, all it does is just tear me down
Cause my heart break a little when i hear your name
“Apakah kau masih berbicara dengan Chanyeol?” Baekhyun sedikit berjengit saat Jongdae menyebut namanya.
Baekhyun hanya tersenyum (meskipun senyuman itu tidak mencapai matanya) sambil menggelengkan kepalanya, karena dia tidak yakin dia bisa menjawabnya dengan suaranya.
Too young too dumb to realize
“Chan—“
“Nanti Baekhyun, tidakkah kau lihat aku sedang sibuk?” ucap Chanyeol tanpa melihat ke arah Baekhyun.
“Okay”
That you should have bought me flowers
And held my hand
Chanyeol tidak pernah memegang tangan Baekhyun saat mereka sedang berkumpulbersama teman- teman Chanyeol. Mungkin Chanyeol malu, Baekhyun tidak pernah tahu.
Should have give me all your hours
When you had the chance
“Yeol, Luhan memberiku dua tiket film, maukah—“
“Aku sibuk Baek”
“Oh, okay”
Take me to every party
Cause all i wanted to do was dance
Baekhyun selalu menyukai menari, meskipun dia tidak begitu hebat dalam menari, tapi dia tetap menyukainya. Saat musik yang keras membuatnya menari dan melupakan segala hal.
Seharusnya Chanyeol tahu.
But now baby i’m dancing
But i’m dancing with another man
Kris
Kris memiliki segala hal yang Baekhyun inginkan. Kris mengetahui segala hal yang disukai hingga dibenci oleh Baekhyun. Dan Kris selalu membawanya ke setiap pesta dimana Kris diundang, memperkenalkan Baekhyun dengan bangga kepada semua orang.
Although it hurts
I’ll be the first to say that i was wrong
Oh, i knowi’m probably much too late
To try and apologize for the mistakes
But i just want you to know
That he buys me flowers
And he holds my hand
And he gives me all his hours
Cause he has the chance
Takes me to all the parties
Cause he remembers how much i love to dance
Does all the things you should have done
When you were my man
a/n:
gimana menurut kalian?
kritik saran diterima dengan baik (?)
lagu fav kalian apa?
Comments