Gone

Description

Cerita ini ter isnpirasi dari MV nya JIN yang GONE jadi pasti banyak samanya tapi kayanya emang sama banget haha cuma ditambah tambahin aja kaya novel di jadiin film tapi ini kebalikannya MV dijadiin Tulisan hihi cuma cast yeoja nya aku ganti jadi si imut Kim Soohyun hihi maaf yaaaa >< Langsung aja kayanya ya soalnya udah kebanyakan ngomong ><

Foreword

Title : Gone (Long Shoot)

Author : Riniknik

Genre : Romance (maybe hahahaha), sad

Cast : - Xiumin EXO

          - Kim SooHyun ( disini kim soohyun yg cewe yaa.. yg imut imut bukan alien oppa haha.. yg gak tau tonton MaBoy deh >< )

 

Hai Hai ini sebenernya FF ke dua aku nih tapi jadi yang pertama buat di post soalnya ff yg pertama belom berani post kalo belom selesei hihi soalnya itu kayanya chapter..

Cerita ini ter isnpirasi dari MV nya JIN yang GONE jadi pasti banyak samanya tapi kayanya emang sama banget haha cuma ditambah tambahin aja kaya novel di jadiin film tapi ini kebalikannya MV dijadiin Tulisan hihi cuma cast yeoja nya aku ganti jadi si imut Kim Soohyun hihi maaf yaaaa >< Langsung aja kayanya ya soalnya udah kebanyakan ngomong ><

 

WARNING !! cerita ini real pemikiran saya INSPIRED BY MV JIN-GONE!! No Plagiat No Bash Dan karna saya manusia pasti di ff ini banyak typo nya~~

Selamat membaca Imnidaaaaa(?)

 

            ------------------------------------GONE------------------------------------------

 

 

- Xiumin Pov-

 

            Hari ini adalah hari pertama ku menginjakkan kaki di tempat ini, tempat untuk bermain sebuah alat musik yang paling kusukai karna setiap tuts tuts yang kutekan dapan mengeluarkan setiap nada yang berbeda dan mengeluarkan suara yang sangat indah menurutku.. Ya benar aku mengikuti kursus bermain piano.. aku ingin menjadi pemain piano yang terkenal dan dikenal banyak orang.. sepulang dari sekolah aku pun di antar oleh tangan kanan Ayah ku yang sudah bersama ku sejak aku kecil, Kim Ahjussi.

            Hari pertama kulalui seperti biasa belajar piano dengan diajarkan oleh seorang guru yang yah lumayan galak.

"Hari ini kau belajar dengan sangat cepat dasar dasar dalam bermain piano Xiumin-ssi. aku harap kau dapat terus belajar seperti ini."

"Benarkah? mungkin karna aku sangat menyukai alat musik ini." Ucapku yang sedikit senang mendengar pujian dari guru ku ini..

"baiklah mungkin cukup untuk hari ini.. kau bisa beres beres dan pulang." Guruku mengatakannya sambil menepuk pundak ku dan pergi menuju.. ruangannya sepertinya? entahlah aku tak tau..

             Aku pun membereskan barang barang ku, tanpa sengaja aku melihat seorang gadis cantik di luar jendela dan lalu memasuki ruangan di sebelah ruanganku yang terdapat sebuah piano yang indah. Diapun duduk di sebuah kursi yang berada di dekat jendela.

'siapa gadis itu? cantik sekali' Batinku yang penasaran sambil melihat ke arah jendela yang memperlihatkan gadis tadi sedang duduk dan menunggu. entahlah mingkin menunggu pengajarnya datang.. Tetapi tunggu.... kenapa tatapannya begitu lurus dan kosong? apa dia melamun? Aku pun bertanya tanya.. Ketika aku sedang asik memperhatikan gadis tersebut Kim ahjussi mengagetkanku dengan menepuk pundak kanan ku, langsung saja aku membalikkan badan ku karna terkejut...

"Ah Ahjussi kau mengejutkan ku saja.."

"Maaf tuan hehe.. tapi apakah tuan sudah selesai?" Tanyanya.

"Sudah ahjussi.." JAwabku dengan senyuman ku yang terukir di bibir ku.

"Baiklah,kita bisa pulang sekarang tuan." Ujar Kim ahjussi yang langsung menggapai tas ku dan membawanya.

"Keunde Ahjussi Chakkaman.." Ucapku yang masih terdiam di tempat memandangi gadis itu.

"Ada apa tuan?" tanya Ahjussi.

"Bukankah kau yang menyarankanku untuk private disini? apakah ahjussi kenal dengan gadis itu?" Tanyaku sambil menunjuk ke arah jendela.

"Gadis? GAdis mana tuan?" Tanya Kim Ahjussi heran..

"itu gad..... loh?" Ucapku terpotong.. kemana dia? Kenapa dia menghilang begitu saja? apa dia ke toilet?

"Tuan lebih baik kita pulang sekarang karna jika ayah tuan tau tuan belum meminum obat karna senaja tuan tinggalkan, tuan akan terkena marah oleh tuan besar." ucap kim ahjussi. Sial..... aku bosan meminum obat itu..aku sengaja meninggalkannya di rumah..

            Dengan langkah gontai pun aku akhirnya pulang ke rumah. sesampainya di rumah, langsung ku baringkan badan ku di kasur ku yang empuk.Tiba tiba bayangan wajah yeoja tadi terlintas begitu saja..

"Imut sekali yeoja tadi" gumamku.

 

"ARGHH" aku pun memegang dada kirikiku yang terasa sangat sakit. Rasanya seperti di remukkan sangat menyakitkan. aku pun mengambil sebuah tabung kecil *bayangin tabung yg di pegang xiumin di mv gone nya JIN* dan lalu membuka tutupnya dan mengambil sebuah benda padat yang berbentuk bulat dan tampak seperti sebuah permen yang kecil karna berukuran sama, namun itu sangat pahit. Alu pun meminumnya dan lalu kemudian aku meng istirahat kan diri di kasur untuk tertidur.

 

---------------------------------GONE------------------------------------

 

 

2 Hari Kemudian....

 

 

             Bel pulang sekolah pun berbunyi.. aku pun lekas membereskan barang ku dan segera keluar dr ruangan. Ketika aku hendak berjalan keluar lorong satu satunya jalan penghubung antara kelas ku dan lapangan parkir tiba tiba saja ada yang memanggilku..

"Xiumin.. buru buru sekali kau?" Ucap temanku yang biasanya sepulang sekolah selalu bersama ku.. ya dia adalah Chanyeol yang tidak bisa diam,selalu berisik namun sangat menyenangkan.. Dia adalah happy virus di kelasku..

"Ah kau.. Mianhae Chanyeol-ah aku ada jam private.. Aku takut terlambat." ucapku berbohong. Berbohong? ya tentu saja.. Jika Chayeol mendapati aku cepat ke tempat private karna ingin cepat cepat melihat yeoja yg 2 hari lalu ku lihat di sana, dia pasti akan mengejekku habis habisan.

"Jinja? Kau benar benar mengikuti Private piano? Chuakaeeee..Mianhae Xiumin-ah aku tidak tau.. Kalau begitu Fighting.." ucapnya sambil mengepalkan kedua lengannya memberiku semangat..

"Ne.. gomawo~ aku duluan ne? annyeong" ucapku sambil berlalu meninggalkan nya dengan sedikit berlari.

 

Tempat private....

 

            Seperti biasa aku mengikuti apa yang dikatakan guru ku dengan baik. Begitu aku melihat jendela ternyata ada yeoja yang kemarin kulihat berjalan lurus menuju ruangannku. Aku terus memperhatikannya sampai sampai aku lupa ada guru ku di sana yang memperhatikan ku.

 

"BRAK"  Suara pukulan kepada piano sukses mengejutkan ku dan tersadar.

"Apa yang kau perhatikan? cepat kembalikan fokusmu" Ucap guruku. Akupun lalu kembali mem fokuskan pikiranku ke piano dan guru ku.. Aku pun melirik sekilas ke arah yeoja tadi. Namun sepertinya guru ku menyadarinya.

"Fokus Xiumin-Ssi" ucapnya. BAiklah aku sepertinya harus kembail fokus.

 

-skip-

 

            Selesai latihan pun aku diperbolehkan pulang dan aku pun membereskan barangku dan pergi keluar menuju Kim Ahjussi diikuti oleh guruku. Tak kusangka dia pun bangkit juga dan berjalan ke area tempat tadi aku bermain piano. KAmi pun berpapasan "CAntik sekali" ucapku dalam hati dan terus melihatnya sampai dia menghilang dari pandanganku.. TApi tunggu... Dia hanya menatap lurus ke depan dan hampir menabrakku apa dia buta? Aku pun penasaran..

"Sam, apakah dia buta? Tidak dapat melihat?" Tanyaku pada Guru ku sambil menunjuk yeoja tadi.

"Sudahlah ayo jalan tidak perlu kau urus dia." Ucap guruku sepertinya agak marah sambil agak sedikit mendorongku.

Aku pun berlalu untuk menuju Kim ahjussi lalu pulang.

 

1 Bulan Kemudian....

 

            Hari ini aku kembali ke tempat ku private untuk mempelajari alat musik favorit ku.. Aku pun mengalami kemajuan cepat dan sudah dapat menguasai lagu lagu klasik.

            Tak kusangka Yeoja cantik itu ternyata sudah ada disana dan diapun sedang memainkan piano dengan guru yang sama denganku. terlihat dia mengajarinya dengan sangat kasar dan terus memarahinya. Yeoja itu terlihat hanya dapat menangis, lalu guru itupun pergi dan meninggalkan yeoja itu sendiri. Aku melihatnya dengan rasa iba..

            Akibat sebuah gebakan yang dilakukan guru itu sebuah piring kecil yang berisi permen pun jatuh dan membuat permen tersebut berhamburan.. Yeoja itu pun turun dr kursinya dan duduk dilantai untuk mencari permen. Tetapi kenapa dia meraba raba lantai? pdahal permen itu ada tepat di depannya.

            Akupun bertanya kepada Kim ahjussi yang sedari tadi diam di belakang ku. Setia menunggu giliranku dan menemaniku.

"Ada apa tuan?"

"Itu ahjussi yeoja itu (sambil menunjuk kearah yeoja itu) apakah dia tidak bisa melihat? apa dia buta? (sambil melambaikan tangan di depan mata)?"

"sstt (sambil menaruh jari telunjuk di depan bibir)." HAnya itu jawaban Kim ahjussi.

Kim Ahjussi pun meninggalkanku menuju mobil. Gadis tadi sepertinya sudah selesai membereskan permen tadi dan kembali meraba raba tuts piano.

                                                                                                                                                Aku pun menghampirinya dan duduk di sebelahnya dengan hati hati takut ada yang melihat. Aku tersenyum melihatnya dan lalu menekan tuts" piano dan memainkan sebuah lagu sambil menatapnya. Astaga dia tersenyum..... Sungguh manis..

"Nuguseyo?" Tanyanya dengan suaranya yang imut.

"Xiumin imnida.. neo?"

"Soohyun Imnida.. Kim Soohyun. Sepertinya kau sudah sangat profesional." Ucapnya dengan senyum indahnya.

"Ah tidak. Aku juga seoorang murid disini."

Sebentar sepertinya ada orang yang datang.. ah mengganggu saja.

Aku pun lalu segera bersembunyi di balik piano tersebut. Benar saja guru galak itu yang datang!! Untunglah dia segera pergi lagi.. Aku pun mengintip yeoja itu dr balik piano tempatku sekarang berada.

                                                                                                                                                Aku kembali duduk di sebelahnya dan tiba tiba dada kiri ku kembali sakit. aku mengerang pelan menahan sakit. Dengan secepat mungkin aku mengambil tabung di saku kanan jas sekolahku dan meminumnya. Sepertinya dia mendengar suara yang di timbulkan oleh obat obat td yg saling bertabrakan..

"Waegeureyo?" Tanyanya.

"Ani, ini hanya permen." aku pun mengambil permen yg tadi ada di atas piano itu lalu menyuapi nya.

"Buka mulutmu." ucapku sambil menyuapkan permen ke mulutnya. Diapun membuka mulutnya dan menerima permen itu.

 

-Xiumin Pov End-

 

------------------------------------GONE------------------------------------------

 

 

 

-Author Pov-

 

                                                                                                                                                Beberapa bulan berlalu Sohyun dan Xiumin pun sangat dekat bahkan sekarang mereka sudah menjalin hubungan dan akhirnya Xiumin pun mengetahui bahwa Soohyun adalah anak dari gurunya tersebut.

                                                                                                                                                Mereka kini sedang sembunyi sembunyi agar dapat bermain di halaman belakang rumah kekasihnya. Kenapa mereka harus sembunyi sembunyi? Itu kan rumah Soohyun? Ternyata hubungan mereka tidak di setujui oleh orangtua nya Xiumin dan Soohyun. Itulah penyebab mereka sekarang sedang mengendap ngendap menuju taman belakang dan mengintip di balik tembok. Lebih tepatnya Xiumin yang mengintip dan Soohyun hanya berdiri di belakang Xiumin dengan meraba raba tembok/sekitar takut menabrak sesuatu atau bahkan menabrak Xiumin.

                                                                                                                                                Setelah dirasa aman Xiumin pun memberi tanda kepada Sohyun untuk segera mendekat..

"Soohyun-ah ppali.. tidak ada orang disini.. palli.." Ajak Xiumin yang sepertinya lupa dengan keadaan Soohyun.

"Oppa-ya bisa bantu aku?"

"Ah miane.. Aku lupa Soohyun-ah.." Ucap Xiumin sambil menarik lengan Soohyun terburu buru menuju kursi yang ada di taman belakang.

                                                                                                                                                Mereka pun duduk bersebelahan dengan tangan Xiumin yang menggenggam erat tangan Soohyun..

"Oppa-ya aku ingin merasakan wajahmu.. pasti kau tampan.." Ucap Soohyun tiba tiba. Xiumin yang terkejut dengan hal itu kemudian tersenyum dan menjawab.

"Itu hanya perkiraanmu saja Soohyun-ah.. Aku tak setampan yang kau kira.. Kemari sentuh wajahku.." Ucap Xiumin sambil memegang kedua tangan Soohyun dan menuntunnya menuju wajah nya sendiri..

                                                                                                                                                Soohyun pun tersenyum setelah merasakan/meraba wajah kekasihnya tersebut.

"Kau tampan oppa.. Berjanjilah jangan pernah meninggalkkan ku.. Aku ingin melihatmu nanti ketika aku menemukan pendonor yang tepat.." ucap Soohyun. Xiumin hanya membalas nya dengan senyuman walaupun dia yakin bahwa Soohyun tidak dapat melihat Xiumin sekarang sedang tersenyum ke arahnya.. Tetapi pasti Soohyun dapat merasakannya.

                                                                                                                                                Xiumin pun lalu menggenggam lengan tangan Soohyun dan mengarahkannya menyentuh dada kiri Xiumin yang bertujuan untuk menunjukan bagaimana detak jantungnya jika berada di dekat Soohyun.. Sangat cepat dan tidak beraturan.

                                                                                                                                                Tiba tiba saja dada kirinya terasa sakit kembali. Xiumin berusaha menahan rasa sakitnya itu dengan mengatur nafasnya dan melepaskan lengan kanan Soohyun dengan pelan dan lembut. Soohyun pun hanya diam dan tersenyum.

                                                                                                                                                Xiumin mengambil tabung yg berisi benda yang membantunya menghilangkan rasa sakit itu namun ternyata kosong..

"erhh" erang Xiumin sangat pelan dan tertahan.. Namun sepertinya indra pendengaran Soohyun sangat baik, dia dapat mendengarnya.

"Oppa wae? Gwaenchana?" ucap Soohyun sedikit takut.

Xiumin pun terkejut dan langsung memasukan tabung tersebut ke dalam saku nya namun terjatuh. Xiumin yang tak kuat lagi menahan sakit kemudian berusaha mengambil tabung tersebut. Namun sayang Xiumin yang sudah tak kuat lagi menahan sakitnya yang amat sangat itu pun terjatuh. Soohyun pun tau bahwa ada sesuatu yg sedang berusaha di ambil Xiumin. sebuah tabung yang selama ini Xiumin bawa dan berisi "Permen".

"Oppa waeyo?? Gwaencaha?" Tanya Soohyun yang sangat panik karna mendengar Xiumin yang makin menggeram kesakitan. Soohyun pun ber inisiatif memanggil bahkan berteriak Appanya untuk membantu Xiumin.

                                                                                                                                                Saat appanya datang, Appa nya sangat terkejut melihat keaadan Xiumin yang sedang menggerang kesakitan berada di tanah namun masih berusaha berdiri. Appa Soohyun pun kemudian menelfon Kim Ahjussi beserta supirnya untuk menjemput Xiumin.

                                                                                                                                                Ternyata Kim Ahjussi memang sudah ada di depan rumah Soohyun dan segera masuk ke dalam beserta supirnya.

"Tuan anda baik baik saja?" Tanya Kim ahjussi yang membantu Xiumin berdiri.

"N-nan g gwaen gwanchana ahjussi" ucap Xiumin terbata.

"Baiklah saya masuk dulu." ucap ayah Soohyun yg sekaligus guru Xiumin itu lalu memberi hormat kepada kim Ahjussi yang memang sudah berumur 50 tahun dan di balas anggukan oleh Kim ahjussi.

                                                                                                                                                Sebelum masuk Appa Soohyun hanya menatap iba putrinya tersebut. Rasa kasihan karena Xiumin, orang yang putrinya cintai tidak dapat bertahan lama.. Itulah penyebab keluarga Xiumin dan Soohyun melarang hubungan mereka.

                                                                                                                                                Kim Ahjussi pun kemudian membantu Xiumin berjalan pergi untuk pulang, Namun Xiumin berbalik dan berlari menuju Soohyun, karena ia tau setelah ini akan sulit bahkan mungkin tidak bisa bertemu dengan Soohyun. Sayangnya, semua usaha Xiumin sia sia dia tertahan oleh Kim ahjussi yang dibantu oleh supirnya lalu menyeretnya pergi. Tetapi bukan Xiumin namanya jika tidak melawan.. Dia pun melawan dengan sisa tenaga yang dia punya.

"Soohyun-an, Soohyun!!! Tunggu aku!! Aku pasti kembali!!" Teriak Xiumin sembari melawan Kim ahjussi dan supirnya tersebut sambil menahan sakit dengan sisa tenaganya

"oppa... oppa......" ucap Soohyun lemah dan kebingungan sambil menjulurkan tangannya berharap Xiumin berada di depannya dan masih dapat di sentuh. Suara Xiumin pun menghilang dengan hilangnya suara mobil yang semakin menjauh..

                                                                                                                                                Soohyun terduduk di tanah lemah. Dia kemudian ingat bahwa Xiumin menjatuhkan tabung "Permen" yang biasa di bawa Xiumin kemana pun dia pergi. Soohyun pun mulai meraba tanah dan mulai mencari tabung tersebut dalam diam dan air mata yang mengalir.

                                                                                                                                                Disisi lain appa nya memandang sedih,iba,kasihan,tidak tega kepada putri nya itu yg sedang mencari tabung obat milik Xiumin dari jendela lantai 2 rumahnya.

"Igo!!" Soohyun pun akhirnya menemukannya dan sedikit senang. Appanya pun tersenyum simpul melihat putrinya.

 

 

 

 

------------------------------------GONE------------------------------------------

 

 

                                                                                                                                                Sudah lebih dari 2 minggu Xiumin menghilang tanpa kabar. Terlihat Soohyun hanya diam di kamarnya dengan menghadap jendela yg berada di kamarnya dengan harapan Xiumin melihat bahwa dia selalu menunggunya. TAk lupa Tabung "Permen" itu selalu ia bawa dan selalu ia genggam tak pernah ia lepas.

"Oppa eodiseo?" Soohyun bergumam dengan suara yg bergetar menahan tangis.

 

Di lain tempat...

 

                                                                                                                                                entah kenapa Xiumin mempunyai firasat kuat ingin bermain piano di rumah Soohyun ah bukan, di rumah gurunya, memainkan sebuah lagu untuk Soohyun. Ia memohon kepada Kim ahjussi untuk menelfon gurunya dan memohon agar dapat bermain piano disana.. Ia pun akhirnya mendapat izin dengan syarat tidak dapat bertemu dengan Soohyun.

"Baiklah tidak apa. Asal aku dpat memainkan sebuah lagu disana dan dapat di dengar oleh Soohyun itu tidak apa" Ucap Xiumin senang namun dengan perasaan sedih karna tidak dapat bertemu kekasihnya.

 

Keesokan Harinya

 

                                                                                                                                                Pada malam hari Soohyun masih tetep diam di kamarnya sembari menghadap jendela. Xiumin pun datang dan menuju ruang piano biasa ia dan gurunya belajar. Dengan memakai kaos putih agak kebesaran dan celana abu dia pun duduk di piano dan mulai menekan beberapa tuts piano membentuk sebuah iirama kemudian ia pun tersenyum.

"Soohyun-ah, mungkin ini yang terakhir.. aku harap kau mendengarnya dan menyukainya." Xiumin tersenyum tulus dan lalu melanjutkan memainkan sebuah lagu klasik tetapi romatis *bayangin mv jin deh Xiumin main lagunya gimana hehe*.

                                                                                                                                                Soohyun yang berada di kamarnya pun terkejut karna mendengar sebuah piano berbunyi pada malam hari. "Appa tidak pernah bermain selarut ini. Dia selalu merasa mengganggu tetangga" Pikirnya.

"Oppa..." Soohyun beranjak dari kasurnya dan berdiri setelah mendengar lagu itu.. lagu yang selalu Xiumin mainkan..

"Oppa kau kembali.." Ucap Soohyun tersenyum senang dan mulai berkaca kaca..

 

 JRENGG hanya tinggal bagian akhir saja tiba tiba nada piano yang tidak beraturan seperti asal tekan pun terdengar.Soohyun yang mendengar nada tersebut dari kamarnya pun kaget dan terdiam.

"Xiumin oppa..." Ucapnya lemah sambil terkejut.

Ternyata benar firasat Soohyun penyebabnya adalah Xiumin. Kepala Xiumin dan lengan Xiumin yang menekan Tuts Tuts piano sehingga terdengar kasar seperti itu.Xiumin ternyata pingsan.... Dia segera di bantu dan digendong oleh Appa Soohyun dan kemudian diberikan kepada Kim ahjussi yang langsung membawa Xiumin segera ke rumah sakit.

"Xiumin oppa..." Ucapnya lemah sambil terkejut.

 

Rumah Sakit...

 

Xiumin sempat sadar dan meliaht seluruh keluarganya berkumpul..

"Eomma, Appa ingat pesanku saat aku kemarin? Berjanjilah padaku.. itu permintaan terakhirku." ucap Xiumin sambil memegang kedua lengan orang tuanya. Eomma dan Appanya sudah menangis dan memaksakan senyum.

"Ne sayang itu pasti.kami berjanji" Ucap Appanya. Xiumin tersenyum lemah.

"Kim ahjussi?"

"Ne, tuan?" Ucap Kim Ahjussi mendekat.

"Terima kasih sudah menjaga ku dan telah menjaga kepercayaan  yang orang tua ku berikan untuk menjagaku saat mereka tidak ada. kau adalah orang tua ku juga Kim ahjussi" Kim ahjussi pun hanya tersenym sedih sambil mulai mengeluarkan air mata.

Mereka semua menangis sambil memaksakan senyum melihat keadaan Xiumin.

"Gomawo Eomma,Appa,Kim ahjussi.. Aku menyayangi kalian. sampaikan salamku pda Soohyun bahwa aku sangat mencintainya.." Ucap Xiumin dengan terbata bata lalu menutup mata dan tersenyum tenang..

 

TIIIIIIIIIIIIIIT terdengar suara mesin untuk mengukur detak jantung berbunyi. Akhirnya Xiumin pun menutup mata untuk selamanya.. Takdir sepertinya tidak memihak dan tidak mengizinkan Xiumin dan Soohyun bersatu. Xiumin pun pergi untuk selamanya dan meninggalkan janjinya terhadap Soohyun,Soohyun dan keluarganya.

 

------------------------------------GONE------------------------------------------

 

 

                                                                                                                                                Dilain tempat, setelah Appa soohyun membantu Xiumin, dia pun menuju ruang piano tempat Xiumin bermain Piano dan melanjutkan bait terakhir dari lagu yang Xiumin mainkan agar putrinya senang. Soohyun yg mendengarnya pun kembali tenang dan tersenyum, bahkan dia mengeluarkan air mata bahagia.

 

Beberapa bulan kemudian...

 

                                                                                                                                                Terlihat seorang dokter sedang membuka perban yang mengelilinya sekitar matanya.

"Coba buka matamu perlahan.. jangan terburu buru karna mata mu harus membiasakan dengan cahaya."

Yeoja itu pun membuka matanya perlahan dan dia begitu senang karna kini dia mulai bisa melihat semua..

"Appa aku bisa lihat.." Ucap yeoja itu senang bisa dilihat dari ekspresi mukanya kini.

"iya Soohyun, sayang, akhirnya kau bisa melihat juga." Ucap Appanya yang tak kalah bahagia melihatnya.

"Akhirnya aku bisa melihat Xiumin oppa. Aku tidak sabar Appa" Ucap Soohyun antusias. Appa nya pun terdiam dan hanya membalasnya dengan senyuman..

"Xiumin, saat itu aku melanjutkan lagu yang kau mainkan untuk putri ku. Terimakasih sudah mencintai nya dengan tulus dan menerimanya apa adanya. Maaf kan aku melarang hubungan kalian. Ternyata kau benar benar mencintai putri ku dengan tulus.. Dan terima kasih karna sudah memberikan kornea matamu untuk putriku agar dia dapat melihat.. Aku tidak akan melupakan jasamu." Ucap Appa Soohyun didalam hati sambil berkaca kaca.

"Appa besok kita temui Xiumin oppa ne?"

"Arraseo.. sekarang kau istirahat agar besok bisa bertemu dengan Xiumin.. Arra?"

"Ne appa.. Gomawo sudah merestui hubungan kami.." Ucap Soohyun senang dan lalu kembali tidur.

"Mianhae aku baru merestui kalian. Aku baru tahu Xiumin adalah namja yang sangat baik." Ucap Appa Soohyun sambil mengelus rambut putrinya dan tersenyum nanar penuh penyesalan.

 

 

------------------------------------GONE------------------------------------------

 

 

Keesokan harinya....

 

                                                                                                                                                Akhirnya Soohyun dibawa appanya menuju tempat Xiumin berada.. Soohyun terkejut melihat appanya membawanya ke sebuah makam dan terdapat sebuah makan dengan nisan bertuliskan nama XIUMIN..

 

"Appa, Igo mwoya?" Tanya Soohyun mulai berkaca kaca.

"Mianhae sayang disinilah Xiumin sekarang.. namun dia selalu bersamamu karna sayang.. kornea matanya ada di dalam matamu sayang" Ucap appa nya sambil memeluknya untuk membuat Soohyun tenang.

"Appa Jehbal..." Ucap Soohyun yang merasa jantungnya seperti ditusuk oleh ribuan jarum dan menancap di jantungnya. Dia pun menangis di pelukan Appanya..

 

"Oppa sekarang aku dapat melihat indagnya dunia berkat dirimu.. Gomawo telah menjaga, menyayangiku dengan tulus tanpa memandang aku buta.. Bahkan Oppa rela memberikan mata oppa untukku. Maaf kan aku belum sempurna untuk oppa. Aku menyayangi mu Oppa .. Aku tidak akan melupakannmu, Aku akan selalu menjaga oppa dengan cara menjaga mata yang kau berikan ini oppa. aku menyayangimu sampai kapan pun.. Selamat jalan oppa.. Aku berharap kau tenang disana dan mendapatkan tempat yang paling indah.. Selamat jalan oppa.. Aku mencintaimu selamanya.."

 

 

The End...

 

 

 

Huaaaaaa akhirnya selesaiiii... No silend rider yaaaaaa

Makasih banget udah luangin waktunya baca FF gak jelas ini~

bantu aku benerin FF nya hihi maklum masih baru mau saran mau kritik boleh kok.. asal jangan BASH :( hehe RCL juseyooooooo ^^

 

Gomawooooo ^^

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet