2

나야 (It's Me)
Please Subscribe to read the full chapter
II

 

                Sore itu sepulang dari universitas, Hyunra langsung melangkahkan kakinya menuju gedung tempat ia berteduh semalam. Topi berwarna hitam milik pemuda yang ditemuinya kemarin pun tak lupa ia bawa.

                 Hari ini Hyunra memang bermaksud mengembalikan topi tersebut sekaligus berterima kasih kepada pemuda misterius itu. Lucu memang cara Hyunra menamai pemuda itu sebagai pemuda misterius. Namun memang begitu kenyataannya. Pertama kali dalam hidupnya ada seseorang yang tak dikenalnya tetapi mau menolongnya. Meskipun itu hanya sekaleng kopi dan sebuah topi.

               Selama ini Hyunra selalu berpikir bahwa tidak ada orang yang benar – benar memiliki hati yang tulus. Setiap orang hanya akan menolong seseorang yang dikenalnya, itu pun dengan meminta imbalan setelahnya. Itu lah yang Hyunra rasakan selama ini. Teman – teman semasa sekolahnya hanya akan membantunya jika Hyunra mau mengerjakan tugas – tugas mereka. Namun jika ia menolak ia akan dianggap tak ada, atau lebih buruknya ia akan di tindas.

                Setelah sekitar 20 menit berjalan, akhirnya ia sampai di depan gedung tersebut. Ternyata gedung tempatnya berteduh kemarin adalah sebuah tempat les menari. Karena kemarin ia kehujanan, ia sudah tak berpikir untuk melihat tempat apa itu.

               Tanpa berpikir panjang, Hyunra langsung memasuki gedung yang terhitung kecil di bandingkan dengan gedung – gedung besar yang ada di Seoul. Matanya memerhatikan seluruh penjuru ruangan yang ada di hadapannya.

                “Nona.” Hyunra melirikan wajahnya ke sumber suara. Seorang wanita berumur sekitar 30 an sedang menatapnya.

               “Ada yang bisa saya bantu, Nona?” Tanya nya sembari tersenyum hangat.

                “Ah saya mau mengembalikan topi ini.” Ujar Hyunra sambil menunjukan topi hitam dengan huruf “K” di depannya.

                “Apa Nona tau siapa nama pemiliknya? Mungkin nanti bisa saya berikan kepada pemiliknya.” Kata wanita itu sembari menatapnya bingung.

                “Maaf tapi saya tidak tahu namanya.”

                “Boleh saya lihat topi itu? Mungkin disana tertulis nama pemiliknya.” Usul wanita tersebut. Hyunra langsung memberikan topi hitam itu. Wanita itu mengecek bagian dalam topi tersebut, namun tak ada tulisan nama pemiliknya.

                “Nona apa kau tau ciri – ciri pemiliknya? Mungkin saja dia bukan salah seorang yang bekerja di tempat kami.”

                “Emmhh kemarin saya melihat ia keluar dari gedung ini. Dia seorang pemuda dengan rambut berwarna kecoklatan.” Kata Hyunra. “Hanya itu yang saya ingat.”

                “Baiklah biar kuingat – ingat, siapa pemuda dengan rambut berwarna kecoklatan dan sering menggunakan topi.” Kata wanita itu sembari mengerutkan dahinya.

                “Ah! Betapa bodohnya aku!” Seru wanita itu sembari tertawa. “Tentu saja, siapa lagi yang akan menggunakan topi ini!” katanya sembari tertawa.

                “Anda tahu pemiliknya?” Tanya Hyunra. Wanita itu mengangguk sembari tersenyum lebar.

                “Pemuda yang kau temui kemarin itu Kai. Dia salah satu penari terbaik di tempat ini.” Jawabnya. Hyunra hanya mengangguk – nganggukan kepalanya.

                “Kau mau aku mengembalikan ini kepadanya?” Tanya wanita itu lagi.

                “Ah bisakah..” omongan Hyunra terpotong.

                “Kau mau mengembalikannya sendiri dan berterima kasih?” ujar wanita itu sembari tersenyum semakin lebar. Hyunra hanya menganggukan kepalanya pelan.

                “Mungkin kau harus datang lusa nanti, Nona.” Kata wanita itu. “Kai tidak ada jadwal berlatih dan mengajar hari ini dan juga besok.”

                “Ooh baiklah, terima kasih engg..”

                “Panggil saja Lee Eommonim.” Katanya sembari terkikik. “Begitu lah Kai dan yang lainnya memanggil.”

                “Ah ne, terima kasih Lee Eommonim.” Ujar Hyunra lagi sembari membungkukan badannya dan bergegas pulang ke apartemennya.

***

                Hari ini Hyunra akan kembali menuju ke tempat les menari itu seperti yang telah ia janjikan kepada Lee Eommonim. Kebetulan sekali hari ini ia tak ada jadwal untuk pergi ke universitas maupun kerja sambilan.

                Ia melihat jam yang tergantung di dinding kamarnya. Jam 10 tepat. Mungkin ia bisa segera mengembalikan topi itu dan langsun

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 2: ahhh....hyunra ninggalin Kai? Padahal kan itu bukan sepenuhnya salah Kai, dia kan gak tau apa-apa soal hyunra...duh,keep writing lah, I'll be waiting for the next chapter^^
delevaprilla #2
Chapter 2: Update soon ^^
jungdamy
#3
Chapter 2: It would be great if you translated this story to english so that everyone could read it xD
nice chapter btw, I'm curious about hyunra'past u.u
jungdamy
#4
Chapter 1: when you pick up the phone call, you can say 'yeoboseyo', not 'annyeong haseyo' okay kkkk just telling /wink wink/
and and and that guy must be jongin right xD im waiting for the next update~~~
fresh-salad
#5
can't wait to read. lets check my new story, I write something new. hehe