1

나야 (It's Me)
Please Subscribe to read the full chapter

I

 

                Rintik – rintik hujan mulai berjatuhan membasahi tanah. Setiap orang yang berada di luar rumah maupun gedung segera melangkahkan kakinya mencari tempat berteduh. Begitu pula dengan seorang gadis berjaket biru tua yang sedang terduduk di halte bus. Disebelahnya terdapat sebuah kanvas putih berukuran sedang.

                Lee Hyunra, itulah nama gadis itu, ia menghirup nafasnya dalam – dalam. Ia sangat menyukai bau tanah yang telah tersiram hujan. Menurutnya wangi hujan dapat menenangkan pikirannya sejenak. Kedua tangannya terus ia gosok – gosokan agar tetap hangat. Jaketnya itu sudah tak dapat menghangatkan tubuhnya karena sudah terguyur air hujan saat ia berlari menuju halte tadi.

DUK

                Pundak Hyunra tersenggol oleh badan seorang pejalan kaki. Tanpa ia sadari tubuhnya mulai menegang. Ia tak pernah suka berkontakan secara fisik dengan orang – orang. Terkecuali ibunya. Hyunra juga tidak suka berada disebuah ruangan atau tempat yang penuh sesak dengan orang – orang karena dengan begitu ia akan semakin mudah bersentuhan dengan orang lain. Semua hal itu akan mengingatkannya akan masa kecilnya. Karena itu ia sebisa mungkin menjaga jarak dengan orang – orang sekitarnya dan menghindari tempat – tempat yang ramai.

                Setelah menunggu beberapa menit, hujan pun mulai berhenti. Hyunra segera melangkahkan kakinya menuju apartemen yang disewanya. Semenjak awal ia memang tak berniat menunggu bus, hanya menumpang berteduh tak ada salahnya bukan? Begitu pikirnya.

                Tak lama kemudian, gedung tua dengan cat yang telah memudar itu sudah terlihat didepan matanya. Hyunra semakin mempercepat langkahnya. Tubuhnya butuh istirahat, selain itu ia menghindari kontak dengan orang – orang.

                Begitu memasuki gedung tempat ia menyewa sebuah kamar, ia melihat ibu pemilik gedung tersebut. Atau para tetangga biasa memanggilnya Sung Ahjumma. Rambutnya terlihat sangat berantakan, terdapat bulatan hitam dibawah matanya. Sung Ahjumma berjalan mendekati Hyunra. Dan semakin lama Hyunra dapat melihat jelas bahwa tatapan mata Sung Ahjumma kosong. Ia habis minum lagi. Hyunra ingat betul ciri – ciri Sung Ahjumma setelah mengkonsumsi minuman keras.

                “Annyeonghaseyo, Sung Ahjumma.” Hyunra mencoba menyapanya sembari membungkukan badannya. Namun Sung Ahjumma hanya mendecakan lidahnya.

                “Yaa! Cepat bayar uang sewa kamarmu itu!” Seru Sung Ahjumma dengan suara seraknya. Dari mulutnya tercium bau alkohol yang cukup menyengat.

                “Ne?” Hyunra menatapnya bingung. Ia ingat betul, awal bulan ia sudah membayar uag sewanya. Bahkan ia sudah membayar uang sewa bulan depan.

                “Aish! Jangan pura – pura tak mengerti! Cepat bayar! Aku butuh uang!” Teriaknya.

                “Tapi aku sudah membayarnya, Ahjumma.” Jawab Hyunra pelan. Ia benar – benar takut ketika seseorang membentaknya.

                “Hey jangan coba – coba berbohong kau!” Sung Ahjumma menarik rambut Hyunra. Tubuhnya kembali menegang. Hyunra benar – benar ketakutan. Bayang – bayang yang pernah terjadi di masa lalu mulai menghampirinya. Lidahnya terasa kelu, ia tak bisa berkata apa – apa. Hyunra mencoba mengatakan sesuatu ketika Sung Ahjumma menarik rambutnya semakin keras.

                “Ss.. Sungguh Ahjumma... Aku memiliki bukti pembayarannya.” Ujarnya dengan suara gemetar. Dengan cepat, Hyunra mengaduk – ngaduk isi tasnya, mencoba mencari bukti pembayarannya. Begitu menemukannya ia langsung menyerahkannya pada Sung Ahjumma.

                Setelah berusaha meneliti kertas yang diberikan Hyunra, Sung Ahjumma hanya mendecis sebal dan berlalu dari pandangan Hyunra.

                Hyunra hanya menarik nafasnya dalam – dalam. Ia benar – benar ketakutan dengan perilaku Sung Ahjumma yang terpengaruh oleh alkohol. Padahal ia tahu betul seperti apa Sung Ahjumma sebelum mencoba minuman keras itu. Sung Ahjumma seperti ibu kedua bagi Hyunra, pada saat itu. Namun setelah suaminya meninggalkannya dengan hutang – hutang yang menumpuk, barulah Sung Ahjumma menjadi sangat berubah. Mengingatkan Hyunra akan ayahnya.

                Hyunra benci alkohol. Itu mengingatkannya kepada mimpi buruknya.

                Ia harus mencoba menghentikan kebiasaan minumnya itu. Pikir Hyunra sembari melangkahkan kakinya menaiki tangga dan memasuki kamarnya.

                Begitu kakinya telah mencapai kamar tidurnya, ia langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Perlahan ia memejamkan matanya, namun ia tak berniat untuk tidur.

                Tanpa sengaja otaknya kembali mengulang kejadian antara dirinya dan Sung Ahjumma tadi, dan juga kejadian yang dialaminya di masa kecil. Kejadian – kejadian tersebut membuat tubuhnya menjadi gemetaran. Keringat mulai bermunculan dari tubuhnya. Hal itu sangat.....

RING RING RING

                Bunyi handphonenya itu menyelamatkannya dari ingatan masa lalunya. Dengan cepat Hyunra

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 2: ahhh....hyunra ninggalin Kai? Padahal kan itu bukan sepenuhnya salah Kai, dia kan gak tau apa-apa soal hyunra...duh,keep writing lah, I'll be waiting for the next chapter^^
delevaprilla #2
Chapter 2: Update soon ^^
jungdamy
#3
Chapter 2: It would be great if you translated this story to english so that everyone could read it xD
nice chapter btw, I'm curious about hyunra'past u.u
jungdamy
#4
Chapter 1: when you pick up the phone call, you can say 'yeoboseyo', not 'annyeong haseyo' okay kkkk just telling /wink wink/
and and and that guy must be jongin right xD im waiting for the next update~~~
fresh-salad
#5
can't wait to read. lets check my new story, I write something new. hehe