EXO “Bo’ong?!”

EXO “Bo’ong?!”

“Akhirnya sampe juga.” Tao buka pintu dengan semangatnya. Dibelakangnya, sesosok wajah angry bird berhansaplast(?) mengikuti. Si angry bird baru saja akan memasuki dorm ketika tiba-tiba ditahan Tao.

“Tunggu, Kris ge! Ada yang aneh di sini.” Tao masang tampang serem sambil memandang sekeliling.

“Apaan Tao?” tanya Kris makin bingung. Wajah angry birdnya keliatan makin angry(?). Tao memasuki dorm perlahan tapi pasti dan segera menuju ruangan terdekat. Dari seluruh ruangan, hanya satu pintu itu yang tertutup dan terdengar suara-suara misterius(?) dari dalamnya.

“Tu..wa..GA!”

 

BRAK

 

Dengan sekali tendangan, pintu kamar XiuTao itu rusak dan ambruk seketika. Di dalamnya, terlihat enam sosok manusia berwajah horror(?). Sementara Kris dan Tao pasang tampang cengo.

“Eh ngapain lo pada leha-leha di sini?” tanya Kris heran ngeliat anak EXO K di sana.

“Leha-leha apaan?! Kita tu shock tau, hyung! Lo juga Tao maen tendang aja! Untung kita uda mundur. Kalo kita ketiban gimane?!” teriak Chanyeol ga terima.

“Salah sendiri tau-tau nongol di dorm orang.” Bales Tao cuek.

“Kita kan pengen bikin surpres, hyung.” Dio bangun dari shocknya. “Eh ngomong-ngomong kok cuma berdua?” lanjutnya.

Seluruh member EXO K celingak-celinguk dan menemukan bukti akurat(?) dari omongan Dio. Yang ada di depan mereka sekarang ini cuma dua member EXO M! Lalu kemana empat ekor yang lain?? Mari kita tanya pada pet- Kris.

“LUHAN HYUNG MANAAAA??” Sehun histeris. Lari ke pojokan.

“LAY HYUNG?!” Kai ikutan histeris sambil jambak-jambak rambutnya sendiri.

“CHEN-CHEN?” Suho teriak sembari(?) ngesot ke pojokan.

“BAOZI HYUNG?!”  Baekhyun bahkan ikutan menyuarakan suara cemprengnya dan menghampiri tiga manusia lain di pojokan untuk menangis bersama.

“JANGAN BILANG MEREKA KETINGGALAN!” teriak mereka berempat dan melanjutkan tangisan mereka yang tertunda. Beruntung empat manusia yang masih waras(?) berhasil menutup kuping mereka guna menghindari suara-suara itu. Sekarang, anda bisa lihat Kris, Tao, Chanyeol, dan Dio menatap keempat makhluk pojokan(?) itu dengan tatapan jijik.

“Eh hyung ngomong-ngomong itu napa idung lo di hansaplast?” Chanyeol nunjuk-nunjuk idung si angry bir- Kris.

“Ini kan gara-gara dia!” Kris ngelirik Tao yang pura-pura ga denger. Ingatannya kembali pada kejadian beberapa hari yang lalu dimana ia dijadikan tumbal(?) oleh beberapa bandit dan berakhir di puskesmas setempat karena hantaman stick wushu Tao.

“Eh tapi beneran. Yang laen mana hyung? Trus kok lo ama Tao kaga bawa barang apa-apa kesini?” Dio nanya lagi. Rupanya ia mulai ngerasa gedeg karena pertanyaannya dicuekin dari tadi.

“Mereka-”

“Chen, buruan bego! Pegel neh!” tiba-tiba suara Luhan terdengar dari kejauhan.

“Tau lo. Ngapain sih? Jangan berenti tengah jalan, woy!” suara Lay nyaut.

“Bentar hyung. Pala gue gatel.” Kali ini Chen.

“Puhweaseee deh Chen. Itu bukan urusan kita. Kalo lo kaga jalan juga diitungan ketiga, kita sunat lo!” Xiumin kedengeran ngancem. Percakapan ini sontak membuat semua makhluk di dalam dorm lari keluar dengan Sehun memimpin(?) sementara. Tapi sesampainya diluar..

“Loh? Mana?” mereka celingukan lagi.

“Tadi ada suaranya deh.” Baekhyun mulai kesel. Dia uda bela-belain lari ngebalap Sehun, tapi ternyata tidak menemukan apapun yang dicarinya.

“Dimana mereka hyung??” tanya duo maknae Sekai. Bahkan Kris dibuat merinding karena pertanyaan mereka. Dikarenakan dua anak itu teriak tepat dikuping Kris -__-

“KITA DI SINI!!” SeKaiSuBaek langsung lari ke tangga dan...eng ing ENG! Tampaklah sebuah kardus besar di sana.

“Masa’ kardus bisa ngomong?” tanya Kai dengan tampang polos dan langsung dapet jitakan maha dasyat(?) dari Baekhyun.

“Enggak lah! Bego jangan diperdalam dong Kai.” Baekhyun nengok ke belakang kardus dan tampaklah empat manusia. Mereka berempat nyengir kuda ngeliat kedatangan sodara-sodara mereka itu.

“Ngapain kalian gotong-gotong gituan?!” tanya Suho histeris.

“Tanya aja dia noh!” Xiumin ngarahin kepalanya ke Kris. Si manusia angry bir- d. Semua pasang mata mengarah ke Kris. Diapun langsung angkat tangan dan menjelaskan mengapa ia terpaksa(?) melakukan hal kriminalnya itu.

“Oke. Gue yakin lo pada belom pikun kan? Pasti inget apa yang mereka lakuin ke gue pas di vidio kol kemaren.” Keenam member EXO K ngangguk-ngangguk.

“Nah. Yauda. Itu hukuman buat mereka.” Kris menyelesaikan pidatonya dan berjalan kembali ke sarangnya, eh dormnya. Tao yang bingung cuma ngikutin induknya itu dan kembali ke dorm.

 

Sementara keenam member EXO K?

 

Mereka menatap iba pada empat makhluk di tangga itu. Ditambah lagi mereka berempat menunjukkan wajah (sok) melas, (sok) lelah, (sok) letih, (sok) lesu, dan (sok) lain-lain.

“Tetep aja Kris hyung kejem ah!” Sehun ga terima ngeliat empat hyung yang dianggapnya baik itu. DIANGGAPNYA.

“Ho’oh ih. Tega amat.” Baekhyun ikutan. Dio yang terkenal berhati malaikat pun ikutan ngangguk. Mereka serempak menengok ke arah empat orang itu.

“Aduh punggung gue!” teriak Xiumin tiba-tiba. Tangannya melepas kardus dan megangin punggung malang(?)nya.

“Wah hyung, encoknya kambuh ya?” Chen ikutan ngelepas pegangannya dari kardus dan ngelus-ngelus punggung Xiumin.

“Ya ampun, min. Kenapa kambuh sekarang sih? Kan nanggung angkat-angkat kita tinggal deket lagi noh.” Luhan ngelepas kardus, ngedeketin Xiumin, dan nunjuk-nunjuk dorm mereka.

“Ini pasti gara-gara kita uda angkut-angkut berkilo-kilo meter deh.” Semua anak EXO K membelalakkan mata denger kata-kata Lay.

“Berkilo-kilo??” tanya Suho kaget. Lay ngangguk sambil nunduk. (berusaha) terlihat sedih.

“Ya ampun. Tega bener dah tu Kris hyung. Yauda sekarang hyung berempat istirahat aja gih. Ke dorm duluan. Biar kita yang gantiin angkut.” Kata Kai akhirnya ada inisiatip baik.

“Eh tapi..” Chen ragu.

“Kaga apa-apa hyung.” Kai ngeyakinin.

“Tapi ini kan tugas kita.” Suara Luhan kedengeran (sok) halus.

“Tenang aja hyung. Uda sepantesnya kita yang muda bantu-bantu.” Sehun nepuk-nepuk dadanya sendiri.

“Yauda deh kalo gitu. Makasih ya.” Lay bungkuk-bungkuk.

“Hyung sekarang ke dorm aja buruan. Kasian Xiumin hyung tuh.” Dio mau nuntun Xiumin ke dorm tapi di cegah.

“Justru itu. Xiumin hyung encoknya baru sembuh kalo ngirup udara seger. Kita keluar dulu aja ya. Makasih.” Chen, Luhan, dan Lay segera jalan pelan-pelan sambil nuntun Xiumin. Anak EXO K geleng-geleng prihatin ngeliat tetua mereka.

“Kasian ya mereka.” Kata Sehun.

“Iya. Sampe encok gitu.” Tambah Baekhyun.

“Tapi encoknya aneh banget ya. Masa’ baru sembuh kalo jalan-jalan?” Chanyeol heran.

“Ada kali, yeol. Mungkin sumpek jarang ngirup udara seger. Makanya baru sembuh kalo keluar.” Bela Suho. Yang lain ngangguk-ngangguk.

 

 

Sementara itu...

 

 

 

 

“Mereka masih liat kita ga?”

“Aman.”

“Yakin?”

“Ho’oh. Liat aja noh.”

“Siip!”

 

BRUK

 

“Adooh! Kampret lo ye pada. Kurang ajar ama orang tua. Maen lempar orang aja!”

“Sori hyung..”

“Uda jangan pada berantem. Mending sekarang cepetan ayo keluar. Gue laper.”

“Iya. Sebelum mereka liat kita!”

Dan keempat manusia berwajah malaikat tapi berhati setan itu pun berlari sekuat tenaga menuruni tangga darurat apartment.

“Eh tapi kalo dipikir-pikir, kita tadi boong yak?” tanya Lay ragu. Hati nurani(?)nya bicara.

“Iya ya!” Chen ikutan ragu.

“Wah dosa dong kitaa?!” Xiumin histeris.

“Adoh, nyantai aja napa. Kita tu ga boong.” Kata Luhan tenang. Semua heran.

“Kok bisa?”

“Kita emang ga boong. Cuma akting.”

 

 

-o0o-

 

 

TING TONG

 

“Yeol, buka pintunya dong!” Chanyeol yang lagi leha-leha di depan tipi cemberut karena istirahat damainya terganggu.

“Hun, buka Hun.” Chanyeol nyolek-nyolek kepala Sehun yang duduk tepat dibawahnya pake kaki.

“Yeeh kan Suho hyung nyuruhnya elo hyung. Kenapa harus gue?” Sehun sewot.

“Lo disuruh ama yang lebih tua harus nurut!” Chanyeol ngebales.

“Lah Suho hyung kan lebih tua dari lo hyung. Lo juga harus nurut dong.” Skak mat. Chanyeol manyun dan berjalan ke pintu dan membukanya dan..

“Loh Chen. Ngapain lo ke sini?” Chanyeol kaget ngeliat muka nyengir Chen di depan pintu. Bukannya jawab, Chen malah bergeser dan menampakkan(?) tiga muka nyengir lainnya. “Lay hyung, Luhan hyung, Xiumin hyung! Kok pada ke sini?” tanya Chanyeol lagi. Tiba-tiba beberapa hentakan kaki terdengar dari arah belakang dan POP! muncullah wajah innocent Sehun dan Kai.

“HYUNGS!!” teriak mereka jamaah tepat di kuping Chanyeol.

“Kampret ni bocah-bocah! Mau teriak liat-liat woy! Lo pikir kuping gue toa?!” Chanyeol marah-marah tapi sayang........ tidak satupun yang mendengarnya.

 

Poor Chanyeol

 

“Kita mau numpang di sini dulu sampe sore. Boleh ga?” Luhan masang mata belonya semelas mungkin. Diikuti Xiumin, lalu Lay, terakhir Chen.

“Emang kenapa di dorm lo hyung?” Kai nanya.

“Kita belom berani balik. Ntar si Kris nyincang kita dah gara-gara tau kita tadi nyuruh lo pada ngangkat kardus.” Xiumin nunduk dan air mulai bertetesan dari matanya.

“Kan kita yang mau, hyung. Kaga ada yang nyuruh tadi.” Suho tiba-tiba nongol sambil bawa panci. Xiumin, Luhan, Lay, dan Chen tatap-tatapan sejenak.

“Tapi tetep aja kita kaga enak ama kalian, Ho. Kris hyung juga mana mau denger.” Lay ikutan terisak kayak Xiumin.

“Tapi kita tadi uda bilang ke Kris hyung kok.” Baekhyun tiba-tiba ikutan nongol.

“Yauda kalo gitu kita ke taman aja. Ayo, bro.” Luhan berbalik dan ngegandeng tangan tiga solmetnya. Xiumin, Chen, dan Lay nunduk dan ikutan berbalik.

“Eh tunggu!” teriakan Dio bikin mereka berhenti. Mereka nengok dan tampaklah Dio yang ngacungin sendok sayur di tangannya. “Uda sini aja. Di taman ntar masuk angin. Kalo masuk angin siapa yang mau ngerokin? Kris hyung kan kaga mungkin. Ntar yang ada kalian malah di kerokin pake parut.” Seluruh member EXO K merinding ngebayangin muka sangar Kris yang ngerokin anak EXO M pake parut.

“Serius? Emang kaga papa?” Lay ngeyakinin.

“Iya. Kita kan sodara.” Sehun ngacungin jempolnya. Luhan, Xiumin, Chen, dan Lay nangis terharu. Bahkan Lay sibuk ngusap air matanya yang paling deres keluarnya.

“Yauda masuk yuk, hyung!” Baekhyun masuk dorm diikuti Suho, Dio, Chanyeol, dan duo SeKai.

“Gue beruntung deh punya sodara yang baik kayak kalian!!” teriak Luhan dari luar. Ia bersiap masuk tapi ditarik Chen. Dia nengok.

“Nih hyung insto lo. Mujarab!” Chen ngacungin jempolnya. Luhan ngangguk-ngangguk bangga.

“Tapi aduh mata gue perih beneran ni. Si Chen kampret bener dah netesinnya kebanyakan!” Lay ngucek-ngucek matanya sambil misuh-misuh. Chen nyengir.

“Sowwy hyung..”

“Yauda ayo kita masuk. Ntar mereka curiga ama kebohongan kita.” Xiumin ngedorong-dorong tiga badan di depannya.

“Eh kita ga boong tau!” Luhan berhenti mendadak. Chen, Lay, Xiumin masang tampang bego.

“Maksud lo?” Luhan senyum misterius sambil goyang-goyangin jari telunjuknya.

“Tau apa itu air mata kan?” tanyanya. Chen, Lay, Xiumin ngangguk-ngangguk.

“Air di mata.” Jawab Lay.

“Nah! Tadi instonya di mana?” tanya Luhan lagi.

“Mata!” Jawab bertiga kompak.

“Yauda. Berarti menurut lo pada, kita boong ga?” Chen, Lay, Xiumin geleng-geleng. Sesaat kemudian, muncullah senyuman puas di bibir tiga manusia bodoh itu.

 

 

-o0o-

 

 

07.00 PM

 

“Lo duluan!”

“Elo ah!”

“Paling tua duluan!”

“Enak aje! Paling muda kudu nurut ama yang tua! Duluan!”

Empat anak laki-laki dorong-dorongan di depan sebuah pintu bercat putih. Entah apa yang mereka ributkan, mari kita saksikan bersama.

“Aduuh kaga ada urusan umur di sini. Justru yang paling tua kan kaga bakal dimarahin.” Seorang anak berlesung pipi bicara.

“Heh! Siapa bilang. Kaya kaga tau die aja lo.” Anak laki-laki berwajah bayi nyaut.

“Muka lo kan paling lucu hyung. Lo aja gih!” anak laki-laki yang bermuka troll(?) nunjuk anak disebelahnya yang bermuka bakpao.

“Mau muka lucu mah Luhan noh.” Si muka bakpao nunjuk anak bermuka bayi yang ternyata bernama Lohan. Ralat, Luhan.

“Jangan gue! Gue uda berjasa di tempat EXO K tadi. Sekarang giliran kalian berjasa buat gue dong!” si Lohan Luhan mundur beberapa langkah jauh dari pintu.

“Gambreng aja deh! Yang kalah maju!” semua ngangguk setuju denger ide si troll.

“Mulai!”

“Hompimpah alaiyum GAMBRENG! Mak lampir pake baju ROMBENG!”

“Yeah! Gue aman. Lalalaaa~” si troll nyanyi-nyanyi bahagia.

“Lanjut!”

“Hompimpah alaiyum GAMBRENG! Mak lampir pake baju ROMBENG!”

“Eh sama. Lagi. Lagi!”

“Hompimpah alaiyum GAMBRENG! Mak lampir pake baju ROMBENG!”

“Sama lagi!”

“Hompimpah alaiyum GAMBRENG! Mak lampir pake baju ROMBENG!”

Dan..

“Hompimpah alaiyum GAMBRENG! Mak lampir pake baju ROMBENG!”

 

Lagi..

 

“Hompimpah alaiyum GAMBRENG! Mak lampir pake baju ROMBENG!”

 

 

Lagi-lagi..

 

 

“Hompimpah alaiyum GAMBRENG! Mak lampir pake baju ROMBENG!”

 

1 jam kemudian..

 

 

 

 

 

“Hompimpah alaiyum GAMBRENG! Mak lampir pake baju ROMBENG!”

“Adoh hyung buruan ngapa! Tangan gue uda pegel ni nenteng belanjaan. Lagian ntar mak lampir lama-lama dateng beneran gimane?” si troll gulung-gulung ga sabaran.

“Ya gimana lagi. Sama mulu neh. Kayaknya kita emang jodoh deh.” Keripik berdimple(?), Luhan, dan muka bakpao mulai nyerah. Tiba-tiba sebuah senyum evil nongol di wajah mereka. Mereka ngangguk bareng-bareng dan ngedeketin si troll.

“Chen, karena lo satu-satunya yang uda menang, jadi lo yang maju.” Si troll Chen langsung berdiri denger omongan si bakpao.

“Eh mana ada? Perjanjiannya kan-”

“Maknae harus nurut!”

“G-gue bukan maknae.”

“Di sini lo maknae!”

Chen nelen ludah ngeliat wajah-wajah serem hyungnya. Badannya merinding seketika. Bukan karena takut sama muka hyungsnya. Tapi gara-gara keinget muka serem penghuni dorm di balik pintu itu.

 

CKLEK

 

Sebelum mereka sempet buka pintu, pintu uda terbuka dengan sendirinya dan menampakkan seorang anak laki-laki lain bermata panda.

“E-eh Tao.” Si keripik buka suara tapi panda di depannya cuma natap mereka dengan muka datar.

“Kalo mau masuk, masuk aja. Ga usah gambreng segala.” Si panda langsung ngeloyor ninggalin mereka berempat.

“Eh kita bawa gucci loh!” panda Tao langsung berenti dan berbalik. Matanya berbinar-binar denger nama yang sangat dipuja(?)nya itu.

“MANA? MANA? MANAAA??” tanyanya ga sabaran. Tangannya langsung nyamber kantong-kantong plastik di tangan Chen.

“Gucci..gucci..gu- KYAAAAA!! Ini kan yang limited edition! Ngerti aja sih aku kepingin ini?! Kalian emang hyung yang pengertian deh!!” Tao langsung meluk hyung-hyungnya tanpa peduli keadaan mereka sekarang yang ga bisa napas gara-gara Tao meluk kekencengan.

 

Poor hyungs

 

“T-tao kita ka-kaga bisa nap-napas.” Si bakpao yang setelah dicari tahu ternyata bernama Xiumin itu, bicara sekuat tenaganya. Tao langung ngelepas pelukannya.

“Siape tu?” sesosok muka angry bird nongol dan bikin anak-anak itu berdiri tegak seketika.

“Kris ge, semua uda pulang. Kita dibeliin kado loh. Ini aku dapet gucci limited edition! Kalo buat Kris ge ini tadi aku liat ada boneka alpaca lagi.” Tao ngeluarin boneka putih yang langsung bikin Kris melotot. Chen, Luhan, Xiumin, dan keripik Lay langsung nahan napas. Apalagi waktu Kris tiba-tiba lari ke kamarnya.

“Kris marah.” Xiumin merem.

“Tamat kita.” Chen gigit-gigit kukunya.

“Emak, bapak, maapin Lay ya..” Lay nangis dengan air mata bercucuran. Air mata beneran.

“Mau gue telponin tukang gali kubur?” Luhan nyiapin hapenya.

Mereka masih sibuk masing-masing. Ada yang sibuk baca mantra(?), ada yang sibuk baca doa, ada yang sibuk minta maap ke siapa-siapa, bahkan ada yang sibuk bicarain ukuran badan mereka ke telpon. Dan yang terakhir, ternyata ada juga yang sibuk nyiumin sebuah tas gucci.

 

Tiba-tiba..

“ACE, LO DAPET SODARA BARU! AKHIRNYAAAAA!!!” Kris lari-lari dari kamarnya sambil nenteng boneka putih yang sama persis dengan yang dibeliin Luhan cs. Dia lalu muter-muter sambil ngangkat dua bonekanya. Pemandangan ini bikin Luhan cs cengo seketika.

“Kris ga marah?” Xumin cengo.

“Kita ga jadi tamat?” Chen juga cengo.

“Emak, bapak, Lay kaga jadi minta maap.” Lay juga cengo. Dan Luhan pun..

“Pak, maap pesenan saya tadi batal ya. Kami berempat selamat. Makasih.”

 

 

-o0o-

 

 

EPILOG(?)

 

“Eh ngomong-ngomong hyung dapet duit dari mana?” tanya Tao. Mereka berenam sekarang lagi makan malam bareng-bareng.

“Yaelah Tao. Lo pake nanya segala. Kaga usah khawatir. Kita kaga macem-macem kok.” Lay nyaut.

“Tapi Tao bener tu. Gue juga mau nanya. Secara kalian kan agak meragukan.” Kris natap empat makhluk itu dengan tatapan tajem. Bikin mereka nelen ludah. “Apalagi tu gucci limited edition kan kaga murah.”

“Kali ini kita beneran ga meragukan.” Xiumin ngeyakinin. Kris masih ragu.

“Tu duit halal ga?” serempak semua diem denger pertanyaan Kris.

“Holol dong!” Luhan nyaut penuh semangat dengan mulut penuh. “maksud gue halal. HALAL!” ulangnya lagi begitu makanan uda ketelen. Ia nyengir sementara ada tiga pasang mata yang ngeliatin dengan tatapan ga yakin.

“Gue ke kamar mandi dulu ya.” Kris berdiri dan berjalan ninggalin meja.

 

KRIING

 

“Telpon tuh!” Tao langsung ngangkat telpon.

“Halo?”

“Oh, Suho ge!” teriak Tao semangat tanpa nyadar kalo ada empat orang yang keselek di meja makan.

“Apa ge? Uda pulang semua kok.”

“Hah? Emang kenapa?”

“Hah? Apaan? Kaga denger, ge. Ribut amat itu belakang.”

“Apaan? Ap- WHAT??!”

“Apaan, Tao?” Kris yang tau-tau dateng, nepuk pundak Tao. Tao nutup telpon dan nengok dengan muka suram. Dia nengok ke meja makan. Kosong.

“Kemana Xiumin ge, Luhan ge, Lay ge, sama Chen ge?”

“Kaga tau. Uda deh lo jawab gue dulu. Ada apaan?”

“Suho ge..”

“Iya kenapa dia?”

“Dompetnya Suho gege tiba-tiba kosong mendadak.”

Dan ruangan seketika berubah hening.

 

 

Sementara itu di jalanan kota Seoul..

 

 “Han, lo pake boong segala ah! Dosa ni kita!” Xiumin marah-marah sambil ngos-ngosan. Secara mereka jogging malem-malem lagi.

“Tau ni, Luhan hyung!” Chen ikutan ngamuk.

“Boong apaan?” tanya Luhan dengan muka innocent yang bikin mereka pengen nabok.

“Itu lo tadi dengan pedenya bilang duitnya halal!” teriak Lay frustasi. Sebel juga ngeladenin Luhan.

“Siapa bilang gue boong?” tanyanya nyantai. Bikin yang lain berenti mendadak.

“Kalo kaga boong trus apaan dodol??!” Xiumin serasa pengen memusnahkan makhluk didepannya itu. Luhan diem sebentar lalu senyum.

“Ooh, jadi kalian ngira gue nyolong?” Semua diem ga jawab. Luhan ketawa.

“Mana mungkin! Ga ada kala NYOLONG dalam kamus kehidupan gue.” Luhan lanjut jalan dengan santenya. Yang lain akhirnya ngikutin.

“Lha terus?”

 

FLASHBACK

“Gue ambil minum yak.” Luhan bangun dari sofa.

“Iya. Ambil aja di dapur hyung.” Dio jawab tanpa nengok. Mereka semua memang lagi nonton kaset yadong(?) koleksi terbaru Kai.

Luhan jalan ke dapur yang sepi. Ga ada satupun makhluk di sana. Dia buka kulkas dan ngambil sebotol aq*a. Lalu jalan ke rak untuk ngambil gelas ketika..

“Apaan ni?” tangannya ngambil sebuah benda berwujud kotak warna item.

“Dompet?” Luhan buka dompetnya dan ngeliat ID card disana.

“Oh punya Suho.” Luhan berniat ngebiarin dompetnya dan balik nonton ketika sebuah bisikan cemerlang(?) muncul.

Dengan cengiran lebar, ia merogoh kantong celananya dan ngeluarin selembar kertas bon makannya di warung tadi pagi dan bersiap menulis dibaliknya. Ia juga mengambil pulpen yang selalu dibawanya ke mana-mana dan mulai menulis sesuatu. Setelah selesai dan ngeliat hasil coretannya sekali lagi dengan bangga, ia ngambil semua lembaran dari dompet Suho dan naruh kertas tadi di atasnya. Lalu dengan senyum bahagia keluar dari dapur.

END OF FLASHBACK

 

“Gue nyolong ga? Boong ga?” Lay, Xiumin, Chen geleng-geleng. Luhan senyum puas.

“Kan. Makanya apa gue bilang. Seorang Lu Han kaga mungkin boong!” ketiga manusia bodoh itu mengangguk puas. Beban yang menghimpit(?) setelah insiden Suho telpon, terasa hilang dan musnah sudah. Dan mereka pun teriak bersama.

“ALHAMDULILLAH KITA KAGAK DOSA!!”

 

 

-o0o-

 

 

Sementara itu di dorm EXO K, Suho sedang memandangi selembar surat(?) yang menyesakkan(?) dadanya.

Dear, my lovely cutie Junmyeonie~

Secara tidak sengaja, dompetmu ini bertemu denganku. Awalnya aku sama sekali tidak ada pikiran apa-apa. Tapi dompetmu ini yang merayuku dan terus menggodaku dengan apa yang ada di dalamnya. Alhasil..

Aku pinjam dulu ya. Bukan mencuri apalagi nyolong. Ini murni PINJAM.

Kalau aku uda ada uang, pasti aku ganti. Ne?

Aku tau kau adalah member paling pengertian dan baik hati. Aku akan berusaha mengembalikan secepatnya. Tapi manusia hanya bisa berusaha dan Tuhan yang menentukan.

Terima kasih :* CHU~

Luhan Tanpa nama

 

 

 

-END-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yupsyupi
#1
Chapter 1: sumpahh, pipi n perutku kram baca ini.
itu LUHAN emg malaikat (malaikat pencabut nyawa). Gak bener bgt ngajakin trio xiulaychen ke jalan yg sesat.
trus itu Kris emg odd bgt y, bdan gedhe suara bass tampang cool, eeh tapi sama plushie aj lembek.
btw poor myeonie, beneran poor kalo itu mah.

seru2 ceritanya. dari awal kuartet ini emg cocok bgt edannya. C:
cit___
#2
Chapter 1: Luhan selalu benar xD