Stage 3

The Bandaged Finger

Eunji tidak ada henti-hentinya memukul lengan Baekhyun. Bahunya, punggungnya, semua mendapat pukulan dari lengan Eunji. Wajah Baekhyun terlihat tersiksa diperlakukan seperti itu. Tetapi anehnya  ia diam saja.

 

Pulang ke rumah ditemani pukulan Eunji adalah pertama kali dalam hidupnya.

 

Baekhyun mengerti ini salahnya karena meninggalkan buku sejarah Eunji dikamar. Akibatnya Eunji dipermalukan Woohyun-ssaem habis-habisan. Dan inilah balasannya.

 

“Kau benar-benar tidak tahu terima kasih! Ihiks, ihiks!”

 

Baekhyun hanya mengangguk. Ya, ya, Eunji sudah susah payah mencatatkan segala perkatan Woohyun-ssaem untuknya yang asik tertidur dikelas dan sekarang ia lupa membawa buku milik orang yang sudah membantunya… ah, hidup memang kejam.

 

“Baekhyun! Ayo pulang bersamaku!” tiba-tiba sebuah suara memanggil. Kim Jongdae dari arah utara mengangkat tangannya ke udara. Ia tersenyum kepada Baekhyun dan Eunji. Kemudian ia berlari menghampiri mereka.

 

“Oh? Eunji.. kau terlihat..” Jongdae menggantungkan kalimatnya lalu berkata dengan ragu, “—sedikit buruk.” Lanjutnya. Eunji tak menggubris, tangannya tetap memukuli Baekhyun. Dahi Jongdae mengernyit lalu berpaling ke Baekhyun meminta penjelasan. Baekhyun hanya menghela nafas panjang, menyuruh Jongdae diam.

 

Ya. Jung Eunji! Berhenti memukuli anak ini!” Jongdae tak tahan melihat kawannya yang baru dibanting diarena hapkido kemarin kini dipukuli seorang gadis. Ia berusaha menangkap tangan Eunji.

 

“Ya, minggir!” bentak Eunji.

 

“Dia baru dibanting Shin-ssaem kemarin saat latihan!” jelas Jongdae. Jongdae kemudan berhasil menangkap tangan Eunji. Baekhyun yang melihat itu merasa sedikit cemburu. Baekhyun segera berdiri diantara mereka, lalu memisahkan tangan keduanya.

 

“Kalian berdua diamlah, membuatku pusing saja.”  Katanya.

 

Jongdae yang mendengar itu protes, merasa usaha penyelamatannya tidak dihargai, “ya—ph”. Baekhyun membungkam mulut anak itu.

 

Mata Eunji membulat terkejut tiba-tiba, “omo! Baekhyunnie, “ ia menatap lelaki itu, “ada apa dengan jemarimu?” tanyanya sambil menunjuk jari telunjuk Baekhyun yang dibalut plester. Raut mukanya berubah seketika menjadi khawatir.

 

Alis Baekhyun terangkat menyadari sesuatu. Kemudian ia buru-buru menyembunyikan tangan kanannya. Ini adalah luka berkat tertusuk jarum kemarin saat ia belajar menjahit. Baekhyun merutuki kebodohannya, padahal hari ini ia berniat menyembunyikan jemari ini dari Eunji. Inilah alasan kenapa Baekhyun membiarkan Eunji memukulinya, Baekhyun tidak bisa mengangkat tangannya untuk menghentikan pukulan Eunji.

 

Baekhyun mulai gugup. Eunji yang khawatir berusaha melihat jemari Baekhyun tetapi si pemilik jemari tidak mengizinkannya. Jongdae hanya melihat dua orang di depannya degan heran.

 

“Arkh, aku bilang aku tidak apa-apa. Sudahlah,” Baekhyun terpaksa berpura-pura sebal agar Eunji berhenti bertanya waeyo waeyo. Baekhyun tidak tahan lagi dengan pipinya yang terus terasa panas karena perhatian Eunji. Baekhyun menjadi salah tingkah saat Eunji menggunakan bahasa formal padanya karena khawatir.

 

Baekhyun kemudian meraih tangan Jongdae yang mengaggur. “Ayo!  Kita ke rumah Chanyeol untuk berlatih baseball!” teriaknya kemudian melenggang pergi.

 

Eunji yang melihat itu merasa khawatir. Apakah anak itu baik-baik saja? Apakah Baekhyun melakukan sesuatu yang berbahaya?

 

Itu hanya sebuah luka di satu jemari Eunji, pikirnya. Sepertinya ia mulai berlebihan kepada Baekhyun. Ia yakin Baekhyun akan baik-baik saja. Tapi, sejak kapan lelaki byun itu suka baseball?

 

 

*

 

 

Tidak.

 

Baekhyun sama sekali tidak baik-baik saja.

 

“Itu sudah yang ke sem-bi-lan kalinya jemarimu dibalut secara bergilir, Baekhyun” desis Eunji dari bangku belakang. Ditengah kelas sastra korea.

 

Baekhyun yang tepat di depannya, menidurkan bukunya dan melipat tangannya agar Eunji tidak melihat. Walau sudah terlambat, Eunji jelas melihat jemarinya ketika ia meletakkan bukunya agar berdiri karena lehernya lelah membaca sembari menunduk.

 

Baekhyun hanya diam.

 

Eunji kembali mendesis, dan kali ini dengan penekanan di setiap suku katanya, “i am watching you … Byun. Baek .Hyun”.

 

Baekhyun menelan ludah.

.. to be continue ..

[][][]

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
yllials
Jika kalian menyukai fanfiksi ini tolong tinggalkan komentar, ya! :')

Comments

You must be logged in to comment
nurulsolehah_9909 #1
Chapter 5: Update juseyo jeball..
syasya2002 #2
update soon please...........
dewi_sari20 #3
Chapter 3: Update soon please