Mysterious Man

can you feel me?

Mysterious Man

“aku ingin terus bersamamu~ itu cukup untukku. Apa lagi? Bagaimana denganmu?” tanya ken sambil menatap wajah istrinya, menunggu jawaban apa yang akan ia dapatkan. Hyuna menundukan kepalanya sejenak dan menarik nafas panjang, “aku ingin Jaehwan kecil hadir disini...” hyuna menghentikan kata-katanya. Seketika suasan menjadi hening, hyuna masih menundukkan kepalanya. Semntara raut wajah ken berubah, menjadi datar. Ia menarik nafas dalam dan mencoba mencari jawaban yang tepat untuk menaggapi harapan istrinya tersebut, “maaf~”.

 

 

“maaf~ aku belum bisa memberikannya” ucap ken pelan sambil mengenggam tangan hyuna. Mendengar jawaban tersebut hati hyuna sedikit sakit, sedih? Sudah pasti. Tapi ia masih berusaha mengontrol emosinya yang tercampur aduk. Ken mengenggam erat tangan hyuna dan mencoba menenangkannya.

Hyuna perlahan mengangkat kepalanya sembari tersenyum manis kepada ken yang menundukkan kepalanya. Tangan lembutnya membelai pipi ken perlahan hingga ia mengangkat kepalanya. Mereka tak berkata apapun. Hanya saja pandangan mereka saling berbicara tanpa suara melainkan batinnya.

Ini bukan salah siapapun, hanya saja mereka berdua sedang dalam posisi yang sama. Ada kalanya sesuatu yang teramat erat menjadi sangat renggang ketika sebuah perbedaan muncul diantaranya. Hyuna dapat memaklumi jawaban apa yang ia dapat karna selama ini mereka berdua memang belum pernah membicarakannya secara serius.

“mianhae~ jika ini terlalu cepat. Aku tau ini salahku, aku tak membicarakannya padamu terlebih dahulu. Mungkin aku terlalu egois Ken..” hyuna melepas tangannya dan beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan masuk kedalam kamar mandi, saat ini ia tak dapat menahan air matanya, ia merasa sangat bodoh karna kecerobohannya sudah melukai perasaan suaminya. Ia menyalakan kran di bath tub dan masuk kedalamnya, membiarkan dinginnya air merasuki tubuhnya. Saat ini ia ingin mendinginkan perasaannya, karna tak tau harus berbuat apa. Air matanya yang hangat terus mengalir membasahi pipi halusnya, sementara dingin air yang ada di bath tub terasa menusuk tulangnya.

Diluar sana Ken memejamkan matanya, menyandarkan kepala diatas meja. Pikirannya kacau, ia merasa sangat bersalah karna sudah merusak acara makan malam mereka dengan jawabannya. Sebenarnya Ken juga menginginkan hal yang sama, tapi ia tak ingin menelantarkan istrinya sendiri jika ia benar-benar mengabulkan permintaan Hyuna. 3 bulan lagi Ken akan dikirim perusahaannya ke Swiss untuk menyelesaikan urusan yang ada disana selama 10 bulan, tak mungkin jika ia mengajak Hyuna untuk tinggal bersamanya karna pekerjaan Hyuna dan biaya hidup disana yang mungkin lebih mahal. Selama ini mereka memang masih bisa mencukupi kebutuhan hidup bersama tanpa mengalami kekurangan, tapi Ken sudah memikirkan semua itu untuk investasi masa depan mereka nanti.

Sudah 1jam lebih Hyuna mengurung dirinya dikamar mandi, Ken mulai khawatir saat teringat istrinya ada didalam sana. Ia mencoba mengetuk pelan pintu kamar mandi, “hyuna-ya~ kenapa kau lama sekali didalam sana?” tanya ken dengan suara sedikit sumbang karna kekhawatirannya. Beberapa menit kemudia masih sama, tak ada jawaban yang diterima ken. Ia semakin memikirkan hal yang tidak-tidak tentang Hyuna.

“hyuna! Buka pintunya, apa kau baik-baik saja?” Ken sedikit meninggikan suaranya sambil mengetuk-ngetuk pintu itu.

‘Kreek’ setelah itu pintupun terbuka, ia dapat melihat istrinya tersenyum manis dibalik balutan handuk kimono. Seketika Ken langsung memeluk tubuh Hyuna, “aku minta maaf sekali lagi. Kumohon jangan membuatku khawatir~ aku janji akan mengabulkan hal itu jika saatnya sudah tepat”, pelukannya semakin erat membuat Hyuna merasa sesak.

Hyuan membalas pelukan itu dengan tangannya sambil mengelus pelan punggung ken dan berkata, “baiklah aku akan menunggumu”, hyuna tersenyum. “aku tidak marah padamu, sudahlah. Aku tak ingin kita bersedih dimalam spesial ini, maukah kau melupakan semuanya?” hyuna melepas pelukan dan menangkup pipi ken, menatap matanya intens.

Ken mengangguk bahagia, ia langsung menggendong tubuh hyuna dan membawanya ke kasur, diletakkannya perlahan dan hati-hati –tak ingin menyakiti lagi wanita cantik itu. “lebih baik kita istirahat, aku sangat lelah hari ini, kupikir kau juga lebih lelah dariku”, Ken mencium dahi hyuna dan mencubit hidungnya. Mereka berdua kembali tersenyum satu sama lain. “aku akan menutup pintu dulu, jika ingin tidur duluan silahkan tuan putri kkk~”, hyuna hanya mengangguk menanggapinya.

 

 

“nona kim, kita harus segera memulai rancangan busana musim panas depan, Bos bilang bulan depan beliau akan menambah pekerjaan kita,” kata salah seorang rekan kerja hyuna setelah mereka berdua menyelesaikan Pameran Busana musim semi tahun ini.

 Ya, begitulah pekerjaan hyuna, membuat prediksi rancangan baju-baju musim depan. Dia memang berpenampilan bisa tapi siapa sangka tangannya telah menghasilkan banyak produk-produk yamg booming dipasaran. Sosoknya memang sederhana dan rendah hati, selalu membagi perhatiannya pada pekerjaan dan rekan kerjannya ketika dikantor. Tak heran jika banyak yang hoobae yang mengaguminya, termasuk Lee Hongbin. Dia adalah asisten hyuna dikantor.

“emm~ baiklah Hongbin, aku akan mencari referensi trend apa yang bakal booming musim depan. Bisakah kau membantuku membuat angket?” tanya hyuna yang tetap sibuk memilah-milah file di mejanya.

“tentu nona~ tapi untuk apa angket tersebut?” hongbin tak mengerti tujuan apa yang hyuna ingin dari pembuatan angket tersebut.

“kita tidak punya banyak waktu untuk mencari referensi dari media apapun, akan lebih cepat jika kita mendengar keingian konsumen. Kita juga masih harus mempersiapkan rancangan untuk kompetisi diluar negri. Kau mengerti sekarang?”

“ah~ ne! Akan segera kubuat nona, itu ide cemerlang,” puji hongbin yang makin bersemangat untuk melanjutkan pekerjaannya.

Hyuna hanya tersenyum sambil menggelangkan kepalanya, ya begitulah dirinya tak pernah puas jika hanya memakai sesuatu yang biasa. Ia akan selalu berusaha menemukan sesuatu yang baru, entah itu dalam hal cara merancang ataupun hasil rancangan.

Hongbin kembali ketempat duduknya dan menghadap komputernya. Terlihat ia mengetik sesuatu sambil membayangkan apa saja yang akan ia tuliskan dalam angket tersebut. Hyuna kembali menangani file-file rancangan timnya.

 

 

Ken membuka matanya ketika seberkas cahaya menyilaukan mengenai matannya, dibalik tirai yang sedikit terbuka. Ia mengerjapkan matanya lalu memandang keluar balkon, siluet indah terlihat dibalik bayangan yang tertutup tirai. Ia mulai menyingkap selimut yang menutup tubuhnya dan hendak menghampiri sosok itu. Ken berjalan pelan-pelan dan memeluk istrinya yang tengah menyandar dipagar balkon dengan secangkir kopi ditangannya, menyandarkan kepalanya dibahu wanita manis itu. Sesaat hyuna tersontak, namun ia kembali seperti biasa dan tersenyum. “kau sudah bangun?”

“iya, tidurku sangat lelap tadi malam. Apa kau libur hari ini?” tanya ken sembari mengecup pipi hyuna dari belakang.

“hmm.. aku mengambil cuti dan memindahkan pekerjaanku dirumah. Wae?” hyuna menyeruput kopi ditangannya.

“bisakah kita menghabiskan waktu bersama hari ini? Aku akan pulang lebih awal.”

 

 

“hongbin oppa, dimana Hyuna unni? Apa dia tidak masuk hari ini?”

“dia memutuskan untuk mengerjakan semuanya dirumah seminggu ini, wae sohyun-a?” tanya hongbin pada gadis diseberlah meja kerjanya itu.

“aniyo~ aku ingin menanyakan sesuatu padanya...” sohyun mengantungkan kalimatnya dan membayangkan sesuatu.

“kau bisa menlefon atau datang apartemennya,” jawab hongbin yang masih sibuk menatap kearah pekerjaannya.

“bisakah kau beri tahu aku alamatnya oppa?” sohyun menoleh kearah hongbin sambil menarik-narik manja bajunya.

Hongbin hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan hobbaenya itu, kemudian ia mengambil secarik kertas dan menuliskan alamat hyuna. “ini~ hubungi dia dulu jika ingin kesana, ok?” hongbin tersenyum lalu memberikan kertasnya.

Sohyun pun yang girang segera menerima kertas itu lalu berkemas, “gomawo oppa. Aku akan kesana sekarang,” sohyun melambaikan tangannya lalu meninggalkan ruang kerja mereka.

Sekitar 1 jam perjalanan akhirnya sohyun menemukan alamat apartemen hyuna, ia memasuki gedung itu dan bertanya kepada resepsionis. Setelah itu ia pun memasuki lift dan menekan angka ditempat yang ia tuju. Tapi beberapa menit kemudian lift kembali terbuka ketika ada orang yang ingin masuk kedalamnya, ia pun menunggu. Seorang lelaki yang memakai coat dan kaca mata hitam memasuki lift itu. Sejenak sohyun pun menatapnya, kemudan tersirat di fikirannya ‘sepertinya aku mengenal orang ini?’.

Sohyun akhirnya memberanikan dirinya untuk menyapa, “annyeonghaseyo~” sapa sohyun sambil membungkukkan badannya. Sementara orang tersebut hanya menoleh menatapnya sebentar. “umh~ apa benar anda kakak dari Jung Ilhoon? Perkenalkan, saya teman kuliahnya.” Sohyun mengulurkan tangannnya.

Pria tersebut kemudan menoleh lagi dan menjabat tangan sohyun tanpa menjawab pertanyaannya, hanya mengangguk saja.

 

‘ding’ bunyi lift terbuka, sohyun sudah sampai ditempat tujuannya. Ia langsung keluar dan mencari tempat dimana hyuna berada. Lelaki tadi ternyata juga turun dilantai yang sama. Sohyun merasa sangat canggung ketika dia diacuhkan oleh kakak temannya itu. Tapi bukan sesuatu yang besar untuk seorang kwon sohyun. Ia akhirnya menemukan apartemen milik hyuna lalu menekan belnya.

Tak lama kemudian pintupun terbuka, “sohyun-a~ ada apa kau kemari? Silahkan masuk.”

Sohyun mengikuti hyuna masuk kedalam apartemen itu dan duduk di sofa merah yang berada di ruangan yang tak terlalu besar namun cukup menawan karena disekitarnya terdapat hiasan dinding yang unik. “unni~ kenapa kau hari ini tidak masuk? Aku butuh bantuanmu mengerjakan semua pekerjaanku. Oh tapi ada hal lain yang ingin aku tanyakan tapi sesudah kau selesai membantuku.” Cerocos gadis berambut coklat tersebut.

“ah baiklah, apa yang bisa ku bantu? Kau ingin minum apa?” tanya hyuna yang beranjak menuju dapur.

“aku ingin jus saja unni~ maaf merepotkanmu” teriak sohyun dari ruang tamu ketika sosok hyuna yang sudah menjauh. Ya, mereka berdua memang sudah seperti kakak beradik jika diluar kantor. Hyuna tidak mengingankan sesuatu yang terlalu formal ketika berada diluar kantor, meski sohyun adalah karyawan baru dikantornya tapi ia lebih senang jika mereka berdua akrab seperti sekarang ini.

Beberapa menit berlalu dan kini mereka tengah membahas pekerjaan yang dibawa oleh sohyun, “unni~ apa ilhoon tinggal disekitar sini?”

“molla~ aku tidak terlalu kenal dengan tetanggaku disini. Kenapa memangnya?” tanya hyuna setelah menyeruput jus berrynya.

“tadi aku bertemu dengan oppanya ilhoon didalam lift tapi kenapa mereka berbeda sekali ya?” sohyun membandingkan kedua kakak beradik itu dalam pikirannya.

Hyuna menyilangkan kaki dan menatap wajah sohyun, “memangnya kenapa kalau mereka berbeda? Bukankah itu sesuatu yang wajar?”

“ani~ tapi ini jauh sekali dari yang kubayangkan...” sohyun mengetuk dagunya.

‘ring~ ring~’ hp sohyun tiba-tiba berbunyi. “ah unni~ miahnae aku harus segera kembali kekantor. Jam makan siang akan segera berakhir, aku sudah berjanji pada hongbin oppa akan menyerahkan proposal ini,” ucap sohyun gelisah.

“ah baiklah, sampaikan salamku padanya,” hyuna memberi seutas senyum pada bibir manisnya dan mengantar sohyun sampai ke pintu.

“gomawo atas semuanya unni~ aku sangat terbantu hari ini,” sohyun membungkukan badan sebelum pergi meninggalkan tempat itu.

“hati-hati dijalan,” hyuna melambaikan tangannya dan setelah punggung sohyun menghilang dari pandangannya, ia menutup pintu dan kembali bersandar di sofa.

‘ring~ ring~’ sebuah bunyi hp terdengar, hyuna merasa asing dengan ringtone tersebut. Ia mencari asal suara itu dan akhirnya menemukannya. “aish~ anak ini... bagaimana dia bisa melupakan ponselnya sendiri?” gerutu hyuna.

 Dengan cepat hyuna memakai sendal dan mengejar sohyun yang mungkin belum jauh, ‘Brakkkk’ hyuna terjatuh. Ia menabrak seseorang berpakaian hitam dari atas sampai bawah lengkap dengan kacamata hitam. “ah~ miahnae tuan. Aku terburu-buru, apakah anda baik-baik saja?” tanya hyuna semakin panik. Entah kenapa orang itu hanya diam dan bangun lalu pergi meninggalkan hyuna tanpa sepatah kata pun.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
vixxstarlight3012
#1
Chapter 3: update plz..
vita27 #2
Chapter 3: Update soon <3<3<3
vixxstarlight3012
#3
Chapter 3: Update plz
michellejanety #4
Chapter 3: lanjutannya ga ada lagi? T^T penasaran masaaa T^T ff nya buat sedih walau singkat :')
Hyunajs #5
Chapter 3: Hehehe..
Da baca ni cerita da lma tpi bru sempet komen skrg..
Critanya keren bru kali ni bca crita hyuna ma anggota vixx..
Di tggu klnjtanya..
cutehyunah
#6
hehe terimakasih udah baca dear :3 iya aku bikin shipper yg beda soalnya aku suka bgt sm hyunanya lol
vip4nia #7
Chapter 3: FF nya Daebak ! Meskipun aku gak terlalu familiar Sama member vixx but I still love to read it ^^ update soon :D
Hyunlover #8
Can you please try to write in English, because I really like hyuna and vixx