Its Hurt

can you feel me?

Its Hurt

“yeoboseyo, honey? Aku sudah sampai di tempat biasa, bisakah kau segera turun?”

“ne, tunggu sebentar. Aku akan segera kesana.” Hyuna baru saja menutup telfonnya dan bergegas membereskan file-file yang terpapar di mejanya. Ia tersenyum senang, ingin segera meninggalkan tempat itu.

“nunna-ya!” seorang lelaki muda menepuk bahunya. Sontak membuat hyuna sedikit kaget. “wae hongbinnie~?” hyuna menoleh kearahnya.

“sepertinya kau senang sekali hari ini, apa Ken hyung memberi sesuatu?” tanya hongbin.

“ah, aniyo~ dia datang untuk menagajakku makan siang hehe. Apa kau ingin ikut bersama kami?” hyuna tersenyum.

“tidak, aku akan menganggu kalian nanti hehe. Permisi nuna~ aku akan makan siang bersama tim sebelah saja.” Hongbin pergi meninggalkan ruangan mereka.

Hyuna selesai berkemas dan pergi menuju tempat yang telah ditentukan Ken. Setelah sampai disana, hyuna menghampiri ken yang tengah menikmati secangkir teh hangat. “mian, aku sudah membuatmu menunggu lama,” hyuna duduk di depan ken.

Ken tersenyum melihat istrinya tersebut, “gwaenchana~ baby. Kau ingin makan apa?”

“aku ingin makan ramyeon,” ken langsung menatap hyuna sinis.

“anniyo! Kau tidak boleh makan ramyeon setiap hari. Aku tak ingin kau sakit nantinya, kumohon hentikan kebiasaanmu memakan mie,” omel ken pada istri kesayangannya. Hyuna hanya terdiam sambil memanyunkan bibirnya.

“waeyo? Tapi itu enak,” protes hyuna. Ken menggelengkan kepalanya. “baiklah, aku makan sup ayam gingseng saja.” Akhirnya hati hyuna melunak, wanita satu ini memang sangat menyukai mie. Hampir setiap hari dia akan memesan ramyeon untuk makan siangnya. Dan kali ini, dia makan siang bersama suaminya. Bagaimanapun juga yang dikatakan ken benar, hyuna memang tidak terlalu memikirkan pola makannya sendiri.

“pelayan,” ken memanggil seorang wanita yang tengah sibuk melayani pelanggan lain. Tak lama setelah itu, pelayan tersebut datang. Wanita berseragam itu kemudia menyerahkan daftar menu sembari tersenyum. “sup ayam ginseng 2, air mineral 2, dan salad 1.” Wanita tersebut mencatat semua pesanan lalu mengambil daftar menu, “baiklah tuan, harap tunggu sebentar.” Kemudia wanita tersebut berlalu.

“apakah eomma menelfonmu hari ini?” tanya hyuna.

“iya, beliau ingin kita menjenguknya. Apa kau ada waktu luang?”

“sedikit sulit, jadwalku padat bulan ini. Bagaimana denganmu?”

“ada waktu luang, sehari – dua hari di akhir pekan.”

“hyuna unni~” sebuah suara membubarkan obrolan mereka, hyuna yang merasa terpanggil, menoleh untuk mencari asal suara tersebut.

“sohyun~a?” ia melihat rekan kerjanya dan melambaikan tangan. Sohyun menghampiri mereka berdua.

“ken oppa?” sapa sohyun, melihat lelaki yang bersama hyuna. Ken tersenyum menanggapinya.

“siapa lelaki ini?” tanya ken melihat sosok yang bersama sohyun.

“dia Jung Ilhoon, kekasih sohyun haha~” celetuk hyuna.

Lelaki bernama ilhoon tersebut mengangguk dan menjabat tangan ken, “bagaimana jika kalian ikut saja makan bersama kami?” ken menawarkan.

Sohyun menoleh kearah kekasihnya tersebut, mereka berdua bertatapan sejenak dan akhirnya menagngguk setuju.

 

 

“yeoboseyo? Eomma?” hyuna menerima panggilan yang masuk ke ponselnya. Ia berjalan menuju balkon yang ada di kamarnya.

“ne, sayang. Tidak bisakah kau menjenguk eomma?” suara sendu dari seberang sana. Hyuna menggigit ujung jari telunjuknya, ia bingung harus menjawab apa.

“akhir-akhir ini, pekerjaanku sangat banyak.”

“sebaiknya kau berhenti bekerja dan mengambil cuti, sayang. Kesibukan itu bisa mengganggu keharmonisan hubungan kalian. Kenapa kau tidak menjadi ibu rumah tangga saja?” omel ibunya.

Ken baru keluar dari kamar mandi, ia berjalan mendekat kearah jendela di balik balkon sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

“tapi, eomma~...”

“kenapa sampai sekarang kau belum menunjukan tanda-tanda kehamilan? Itu karna kau terlalu mementingkan pekerjaanmu! Harusnya kau dirumah untuk melayani suamimu, sayang. Jangan terlalu menyibukan diri, kami sebagai orang tua ingin segera melihat cucu kami tumbuh besar. Kau dan ken adalah satu-satunya yang bisa kami andalkan,” pinta ibu hyuna dengan suara yang pelan.

Sejenak hyuna terdiam, semua yang dikatakan ibunya memang benar. Tapi, kenyataannya tidak seperti itu. Dia bisa saja meninggalkan karirnya yang tengah berada dipuncak untuk hal itu. Keadaan yang belum mengijinkannya bisa memenuhi permintaan ibunya. Hyuna akhirnya angkat bicara, “baiklah eomma, aku akan berusaha. Kuharap kalian bisa bersabar sedikit lagi.” Air mata menetes melewati pipi hyuna. Ia mencoba menahan isakan dengan menutup mulutnya. “eomma, aku ingin tidur. Sebaiknya kita teruskan besok lagi.” Hyuna menutup telfonnya.

Ken yang mendengar hal itu merasa sakit, istrinya harus menerima sesuatu yang terjadi karena ulahnya. Posisinya sangat sulit, ia tak tau harus berbuat apa. Ken segera tersadar dan pergi menjauh. Tak lama setelahnya, hyuna memasuki ruangan. Ia duduk di depan meja riasnya. Melihat pantulan dirinya di cermin, matanya tampak sembab karena menangis.

“honey, kau belum tidur?” ken datang dari kamar mandi. Berjalan mendekati istrinya. Memeluk hyuna dari belakang. Hyuna tersenyum dan memegang tangan ken.

“aku sedang menunggumu. Baiklah ayo kita tidur.” Hyuna berdiri dan menggandeng tanangan ken. Mereka berdua berjalan menuju ranjang.

 

 

“ken-ssi, kepala bagian ingin berbicara denganmu. Kuharap kau segera kesana sekarang.” Seorang staf menghampiri meja kerja ken.

“ne, aku akan segera kesana. terimakasih atas infonya.” Ken membereskan meja kerjanya, lalu berjalan menuju ruangan atasannya. Ia mengetuk pintu ruangan yang berjarak tak jauh dari tempatnya. “permisi,” ken membuka perlahan pintunya.

“masuklah, Ken,” pinta orang berbadan gendut tersebut.

Ken duduk, dan bertanya, “ada apa tuan?”

Orang tersebut mengeluarkan sebuah surat dan memberikannya kepada ken. “baca ini! Segera siapkan semua berkas yang dibutuhkan.”

Diterimanya surat tersebut, ken membukanya dan membacanya dengan teliti. “mwo?” ia kaget mengetahui isi surat itu.

“wae?” tanya atasannya yang masih duduk santai didepannya.

“tuan, kenapa kontraknya dipercepat? Bukankah masih 3 bulan lagi?” ken masih terlihat kaget bercampur bingung.

“banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan, dan ternyata perusahaan di swiss ingin segera mempercepat kontrak kita. Semua masalah transprortasi dan tempat tinggal kalian sudah aku urus. Kau hanya tinggal menyiapakan berkasnya.”

“baiklah, aku mengerti. Apakah masih ada yang ingin anda sampaikan, tuan?” orang itu hanya menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum, lalu ken berpamitan dan keluar dari ruangan tersebut.

“! Kenapa semuanya semakin buruk? Apa yang harus ku katakan kepada hyuna?” gerutu ken. Ia menendang meja kerjanya. Pikirannya sangat kacau sekarang, disaat seperti ini semuanya semakin menjadi buruk. Orang tua mereka yang terus menuntut hyuna mengabulkan permintaannya, sedangkan itu semua karena salahnya sendiri. Keadaan masih belum memihaknya, ia ingin menyelesaikan semua ini dengan segera agar tak lagi melihat istrinya menangis. Tapi semuanya bukan hal yang mudah.

 

 

‘apa ini?’ batin hyuna ketika ia tengah membersihan meja kerja suaminya. Perlahan jemarinya membuka amplop berwarna putih itu. Ia tak pernah mencampuri pekerjaan suaminya, entah kenapa, tetapi amplop putih itu sangat mengusik rasa ingin tahunya. “mwo?” hyuna terkejut setelah membaca isi surat tersebut. ‘Ken? Apa ini serius?’ hyuna bertanya dalam hatinya.

 

“aku bisa ceritakan semua padamu, hyun” ken menarik nafas dalam. “aku tak tau bagaimana memulainya, kuharap kau bisa mengerti posisiku.”

Hyuna mengangguk,  Ken memegang tangan kecilnya sambil menatap dalam wajah istrinya yang nampak tenang itu. “bulan depan aku akan dikirim ke Swiss untuk bekerja disana 10 bulan. Apa kau tahu kenapa aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu saat itu? Aku tidak ingin meninggalkanmu sendiri di saat-saat membahagiakan dalam hidup kita. Aku ingin selama kau hamil nanti, aku berada disampingmu bukan meninggalkanmu seperti ini. Mungkin itu terdengar konyol. Tapi aku ingin menjadi ayah yang baik untuk anak-anakku. Aku tak ingin membiarkan istriku kesulitan sendirian.”

Hyuna terdiam sejenak mendengar perkataan Ken. Ia segera memeluk tubuh suaminya, menyandarkan kepalanya ke dada Ken. “maaf, aku tidak tau apa yang akan terjadi jika kau tak memberitahuku dari awal. Harusnya kau mengatakan semua ini Ken, agar tidak terjadi salah paham. Apapun yang terjadi aku percaya padamu, aku mencintaimu Ken.”

Air mata hyuna menitih disela matanya. Ken mendekap erat tubuh itu, perasaannya sudah sedikit lega karena memberi tahu semuanya pada Hyuna. Tapi dia masih tak tega jika harus meninggalkan istrinya nanti.

 

 

“Daddy~ kemarin malam aku mendengarmu mengigau. Kau memanggil nama ‘Hyuna’ terus, siapa dia?” tanya ilhoon pada ayahnya yang tengah menyiapkan sarapan.

“dia adalah cinta pertamaku, bahkan sampai sekarang aku belum bisa menggantinya dengan siapapun.” Jawab lelaki itu sambil menyajikan masakannya di piring.

“beruntung sekali wanita itu, lalu kenapa kau tak pernah mengenalkannya padaku? Sudah saatnya kau harus menikah, Daddy”

“aku belum menemukannya, aku tak akan menikahi orang lain selain dia hoon~” ucap lelaki itu dingin.

 

 

“hyuna~ apa kau sudah melihat Direktur baru? Dia sangat tampan sekali,” celetuk Gayoon.

“memangnya setampan apa dia? Aku bahkan belum melihatnya.” Hyuna sibuk membaca majalah tanpa menatap wajah temannya itu. Gayoon adalah salah satu artis yang menjadi model untuk semua pakaian yang dirancang Hyun. Mereka berdua sudah dekat semenjak Gayoon sangat menyukai rancangannya dan didaulat menjadi modelnya. Hari ini Hyuna dan Gayoon pergi ke salon bersama, mereka sering terlihat berjalan bersama.

“kau bisa melihatnya nanti, ah tapi kau sudah punya suami. Mana mungkin kau akan tertarik, hihi.” Gayoon terkikik.

“hubungan kami sedikit ada masalah akhir-akhir ini,” hyuna menghela nafas. “tak lama lagi kita akan terpisah dan aku harus hidup sendiri selama 10 bulan. Ini menyakitkan,” ucap hyuna.

“dia begitu untuk kebaikan kalian, mungkin kau terlalu muda untuk menikah Hyun. 24 tahun sudah membina rumah tangga, mentalmu harus lebih siap,” Gayoon menasehatinya.

“arraseo~ aku harus membiasakan hidup sendiri. Yah, kuakui kau orang yang hebat Gayoon. Sebaiknya kau mengajariku cara menikmati kesendirian, haha” ledek Hyuna.

 

“apakah semua barangmu sudah siap?” Hyuna bertanya pada Ken yang tengah membereskan semua barang yang akan di bawanya. Ken mengangguk, “aku rasa begitu,” ia memasukan kopernya ke dalam bagasi mobil.

Hyuna masuk kedalam mobil duluan, Ken lalu mengendarai mobilnya menuju bandara. Hyuna hanya memandang keluar jendela mobil selama perjalanan, hatinya masih belum sepenuhnya rela untuk melepas kepergian suaminya. Daun maple terlihat berguguran disepanjang jalan, seperti suasana hati hyuna yang tengah gelisah. ‘tidak bisakah kau disini lebih lama?’ pertanyaan itu yang selalu muncul dalam pikirannya. Dengan lemah dia menoleh kearah Ken yang sedang sibuk mengendarai.

“kau kenapa sayang?” Hyuna terdiam mendengar pertanyaan itu. “aku tak ingin meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini. Percayalah aku akan segera kembali jika pekerjaanku selesai,” ucapan Ken yang mencoba menenangkan perasaan istrinya itu. Ia sangat tau sekali perasaan Hyuna. Istrinya itu adalah orang yang gampang cemas, tapi itu adalah salah satu hal yang Ken suka. Hyuna adalah wanita yang sangat perhatian dan bukan orang yang mudah menyerah.

“hidup sendirian itu membosankan, apa kau tau itu? Aku terbiasa hidup denganmu,” Ken menghela nafas sejenak. “Bagaimana jika kau mengajak Sanghyuk tinggal di apartement kita? Adikmu itu pasti bisa menjaga Noonanya seperti aku menjagamu.” Ken meraih tangan Hyuna dan mengenggamnya.

“aish~ baiklah.” Hyuna menggumam. “Aku akan mengunjungimu jika nanti aku bisa kesana saat liburku datang. Bahkkan kita belum menikmati bulan madu, sayang~” hyuna merengek kembali. Tidak biasanya ia seperti ini, Ken tersenyum. Ia sangat senang mengetahui betepa besar cinta istrinya itu tetapi dia tidak bisa menemaninya untuk sementara waktu.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
vixxstarlight3012
#1
Chapter 3: update plz..
vita27 #2
Chapter 3: Update soon <3<3<3
vixxstarlight3012
#3
Chapter 3: Update plz
michellejanety #4
Chapter 3: lanjutannya ga ada lagi? T^T penasaran masaaa T^T ff nya buat sedih walau singkat :')
Hyunajs #5
Chapter 3: Hehehe..
Da baca ni cerita da lma tpi bru sempet komen skrg..
Critanya keren bru kali ni bca crita hyuna ma anggota vixx..
Di tggu klnjtanya..
cutehyunah
#6
hehe terimakasih udah baca dear :3 iya aku bikin shipper yg beda soalnya aku suka bgt sm hyunanya lol
vip4nia #7
Chapter 3: FF nya Daebak ! Meskipun aku gak terlalu familiar Sama member vixx but I still love to read it ^^ update soon :D
Hyunlover #8
Can you please try to write in English, because I really like hyuna and vixx