mark don't leave me!!

my sister in law.. i love you

“benarkah kau akan pergi?” ucap kim yoohee pada mark suami yang baru dinikahinya selama sebulan ini. Mukannya menyiratkan kekecewaan.

“iya, lagi pula kan hanya 1 bulan, kau tau kan proyek ini sangat menguntungkan jadi sayang jika aku lewatkan.” Mark segera menyelesaikan sarapannya dan bangkit dari kursinya. “Hanya 1 bulan sayang, tidak lama kan.” Mark berlalu sambil tangannya mengusap lembut rambut yoohee.yoohee segera bangkit dari duduknya dan menghampiri mark yang sedang bersiap untuk berangkat bekerja “ kau tahu, aku akan sangat kesepian disini, rumah sebesar ini hanya aku seorang diri.” Wajah yoohee memelas menatap suaminnya.

“bagaimana kalau aku suruh adikku untuk tinggal disini menemanimu, hem? “ mark menunduk menatap wajah yoohee lekat-lekat.

“Jaebum? Dia itukan laki laki. Masa aku tinggal dengan dia? Apa kata orang nanti” yoohee protes

“semua orang disini tahu kalo jaebum adikku, jadi tidak masalah kan sayang.” Mark menyakinkan yoohee “lagi pula Cuma 1 bulan, jaebum hanya akan menemanimu pada malam hari sepulang dia kuliah. Aku akan berpesan padanya untuk menjagamu disini.” Mark berucap seraya merapihkan pakaiannya. “kau setuju?” mark menoleh ke yoohee di sebelahnya. “nee. Bila itu yang terbaik.” Jawab yoohee lemas.

“good. Ini baru istriku” mark meraih dagu yoohee dan mencium lembut bibir istrinya itu dan bergegas pergi. “ aku akan menghubungi jaebum secepatnya.” Mark pun berlalu.

…..

Tiba dimana mark harus pergi untuk perjalanan bisnisnya ke hongkong. Yoohee pun mengantar mark kebandara, setelah mark lepas landas, yoohee kembali ke rumah.Setibanya dirumah, yoohee menyibukan dirinya dengan merapihkan rumah seperti biasannya. Tanpa terasa waktu sudah berlalu begitu cepat. Sekarang jam menunjukan pukul 4 sore. Rasa lelah menghampiri tubuh yoohee. Yoohee duduk disofa dan merileksasikan tubuhnya. Tak berapa lama terdengar suara bel pintu berbunyi. Sontak yoohee agak sedikit kaget dan langsung menghampiri. Dibukanya pintu rumahnya perlahan. Dilihatnya sesosok laki-laki yang tak asing olehnya.

“kau sudah sampai? Silahkan masuk!” yoohee mempersilahkan jaebum untuk masuk. Jaebum membawa 2 tas besar, 1 ransel dan 1 lagi tas jinjing.

“kau membawa banyak barang ya jaebum ah” tanya yoohee

Jaebum menatap yoohee lekat “kenapa? Ini barang barang ku, jangan ikut campur.” Jawab jaebum agak kasar. “dimana kamarku?” tanya jaebum

“dilantai 2, pintu warna coklat.” Jawab yoohee pelan.

Tanpa banyak bicara jaebum langsung berjalan menuju kamarnya. Yoohee agak kaget melihat perubahan drastis dari jaebum. jaebum yang lembut, ramah dan ceria berubah menjadi jaebum yang dingin.namun semua pikiran jeleknya langsung dibuangnya jauh- jauh. “mungkin dia punya sedikit masalah.” Yoohee berucap dalam hatinya.

Malam harinya saat jam makan malam pun yoohee dan jaebum tampak diam. Tidak satupun diantara mereka yang memulai pembicaraan. Namun keadaan itu membuat yoohee resah dan memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.

“sudah lama sejak penikahan aku dan mark kau tidak ada kabar. Bagaimana kuliah mu? Lancar?” yoohee menatap jaebum lekat.

“lancar.” Jawab jaebum singkat tanpa menoleh ke yoohee

“bukankah sebentar lagi kuliah kau akan selesai?” tanya yoohee lagi.

“apa kau bahagia menikah dengan mark?” jaebum menghentikan makannya dan menatap yoohee tajam.

Yoohee sontak kaget. “kenapa tiba-tiba kau menayakan itu?” yoohee pun menghentikan makannya. Raut mukannya agak marah.

“jawab saja. Pertanyaanku itu sepela kan. Iya atau tidak?” oceh jaebum sambil meneruskan makannya yang dihentikannya tadi.

“tentu saja aku bahagia. Mark pria yang baik dan aku sangat mencintainnya.” Yoohee pun melanjutkan makannya.

Mendengar kata-kata yoohee tadi muka jaebum pun memanas. Sontak dia bangun dari bangkunnya dan langsung meninggalkan meja makan.

“hey, makanan mu belum habis.” Teriak yoohee. Namun teriakan itu tidak diindahkan oleh jaebum.

Yoohee pun tambah heran dengan sikap jaebum. ada sesuatu yang tidak beres disini. Tatapan matannya, sikapnya, perilakunnya,cara bicarannya semuanya berbeda.namun yoohee enggan menceritakan keanehan yang ia rasakan kepada mark suaminnya.

Hari demi hari pun dilalui dengan rasa canggung. Setiap hari sepulang kuliah jaebum selalu menyendiri dikamarnya. Begitupun jam makan malam. Yoohee makan  sendiri sedangkan jaebum akan makan setelah yoohee meninggalkan meja makan. Namun suatu malam tepatnya jam 11. Yoohee masih terjaga menunggu jaebum pulang. Tidak biasannya dia pulang sampai selarut ini. Sampai sampai yoohee tertidur disofa ruang tengahnya. Tak lama terdengar bunyi pintu terbuka dan jaebum pun masuk dengan sempoyongan. Bajunnya pun berantakan dan wajahnya memerah. Dilihatnya yoohee sedang tertidur lelap disofa. Tanpa banyak berfikir dia mendekati yoohee dengan berjalan sambil menyeimbangkan badannya. Dia duduk disampingnya, mendekatkan wajahnya ditatapnya wajah tertidur yoohee lekat-lekat. Tanpa ia sadari tangannya dengan lembut menyentuh pipi yoohee. Sontak yoohee terbangun dan kaget mendapati jaebum sudah berada sangat dekat dengannya.

“yaaaaa..jaebum ah. Sedang apa kau?” yoohee berusaha bangkit dari tidurnya. Namun sayang, jaebum menahan badan yoohee dan mendorongnya kembali kesofa. Dia memeluk yoohee dengan erat sampai yoohee kesulitan bernafas. Namun yoohee berontak.

-TBC-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
MartintunYP #1
Chapter 5: Ya ampuun! o.o ini kereeeen
Afinagd #2
Chapter 5: Keren thor! Jarang2 gw nemu yg bahasa -_-