Chapter 7

Waterfall
Please Subscribe to read the full chapter

Previous Chapter

“Aku ikut appa.”

“Untuk apa kau ikut? Lebih baik kau pulang dan menunggu dengan umma. Appa juga takut nanti kehadiranmu akan membuat Siwon tidak nyaman. Dia belum mengenalmu jadi lebih baik kalian tidak bertemu dulu.” Ucap Kangin dingin dan lalu masuk ke dalam mobil, menyalakannya dan menyetir ke arah pintu keluar parkiran rumah sakit, meninggalkan Yunho tanpa menunggu balasan dari Yunho.

Putra kedua Kangin itu menatap mobil sedan mewah sang appa dengan nanar. Yunho sadar benar bahwa matanya memanas dan airmata sudah membasahi pipinya, tetapi dia tidak perduli. Yang dia perdulikan adalah bagaimana caranya agar Kangin tidak bersikap sedingin itu kepadanya. Yunho tidak paham jika Kangin hanya sedang kesal dengan Heechul. Namun memang tidak seharusnya kepala keluarga Jung itu melampiaskan kekesalannya kepada Yunho.

Yunho menundukkan kepalanya agar orang-orang yang berada di sekitar parkiran rumah sakit tidak melihat wajahnya yang basah. Dia berbalik ke arah yang berlawanan dengan Kangin dan meninggalkan rumah sakit tersebut. Yunho meremas dadanya yang sakit karena kejadian tadi. Dalam hatinya, pemuda berusia 15 tahun yang masih labil itu berpikir,

Appa tidak menyayangiku lagi. Appa lebih menyayangi Siwon hyung. Ini pasti karena aku anak yang dihasilkan dari hubungan gelap. Aku anak yang sebenarnya tidak diinginkan.

( 。・_・。)人(。・_・。 )

Kediaman Keluarga Kim Heechul

Heechul sedang serius membaca dan memeriksa laporan perusahaannya ketika dia mendengar suara pria membentak marah di teras depan rumahnya. Ruangan kerja Heechul di desain agar bisa dia bisa melihat keadaan teras depan rumahnya. Heechul memincingkan matanya untuk melihat dengan jelas siapa pria yang berani datang ke rumahnya dan membuat onar. Ketika iris matanya mampu mengenali siapa pria tersebut, kedua bola mata Heechul menatap sosok pria itu dengan tajam.

“Ck. Ternyata Kangin. Dia datang juga akhirnya. Cih. Katanya dia menyayangi Siwon tapi baru datang sekarang.” Desis Heechul sinis kemudian beranjak dari kursi empuknya dan berjalan keluar dari ruang kerja untuk menemui Kangin di luar.

Saat Heechul sampai di lantai satu rumahnya, dia berpapasan dengan Siwon yang berdiri terpaku sambil membawa dua wadah kecil yang berisi es krim di kedua tangannya. Heechul menghentikan langkahnya sesaat dan menepuk bahu pemuda yang sudah resmi tinggal di rumahnya itu sejak beberapa jam yang lalu. Kening Heechul berkerut heran memandang kea rah Siwon. Mengapa dia berdiri mematung di bawah tangga?

“Kau sedang apa Wonnie? Lihat es krimmu meleleh.” Tegur Heechul sambil tersenyum kepada Siwon. Siwon menoleh ketika gendang telinganya menangkap suara lembut Heechul. Siwon menggeleng pelan sebelum berbalik dan menuju ruang keluarga tempat dia harus membawa es krim ini untuknya dan juga Jaejoong.

Jaejoong dan Siwon secara menakjubkan mudah sekali beradaptasi satu sama lain hanya dalam hitungan jam. Mungkin rasa kesepian yang dirasakan oleh Siwon yang sudah hidup sendiri sejak meninggalnya Leeteuk dan Jaejoong yang juga sering ditinggal sendiri oleh Heechul karena pekerjaan. Rasa kesepian itu ditambah dengan keduanya sangat menginginkan saudara, maka Siwon dan Jaejoong bisa langsung akrab dan dekat. Seperti saat ini, Jaejoong dan Siwon bermaksud menonton film bersama sambil menikmati es krim dan makanan kecil yang sudah terlebih dahulu Siwon bawa. Setelahnya, keduanya akan pergi berbelanja kebutuhan Siwon sehari-hari serta keperluan Siwon untuk masuk sekolah yang sama dengan Jaejoong.

Mengapa Siwon bias begitu mudah masuk ke sekolah tanpa ada tes dan kenyataan dia sudah tidak bersekolah sejak di tinggal pergi Leeteuk? Jawabannya sederhana. Pengaruh Heechul yang kuat dan juga fakta bahwa Heechul yang notabene adalah pemegang saham terbesar dari yayasan sekolah tempat keduanya menuntut ilmu, mampu membuatnya memasukkan Siwon untuk bersekolah disana. Tak sulit bagi Heechul untuk melakukan semua itu dalam waktu singkat.

Keadaan inilah yang sedang Siwon usahakan untuk bias dia nikmati. Siwon sedang berusaha untuk menikmati apa yang Tuhan berikan untuknya saat ini. Meski Siwon ragu apa semua ini akan berlangsung lama, namun Siwon tetap bersyukur bahwa di salah satu lembaran hidupnya, dia masih diberikan kesempatan untuk merasakan kasih sayang sekali kali dari seorang ibu dan pengalaman baru memiliki seorang adik. Siwon pun bisa kembali mengenyam bangku pendidikan sekali lagi serta merasakan hidup seperti pemuda lainnya.

Siwon selalu tersenyum kala memikirkan akan jadi apa hidupnya sekarang jika dia tetap keras kepala dan memilih pergi. Pasti dia akan kembali ke kehidupan kerasnya, berjuang demi bertahan hidup, seorang diri dan merasa kesepian. Mengingat itu, dalam hati, Siwon selalu berterima kasih kepada Kyuhyun yang sudah mengingatkannya bahwa apa yang akan terjadi nanti, yakinlah hal tersebut memiliki alasan. Karena itulah, Siwon yakin bahwa penderitaannya selama ini adalah agar dirinya menemukan kebahagiaan seperti sekarang.

Siwon juga berpikir, hidupnya mungkin akan lebih lengkap jika sang ayah ada disampingnya juga. Meski Siwon berkata bahwa dia tidak akan memilih tinggal bersama dengan Kangin karena Siwon tahu Heechul tidak akan suka ide tersebut, namun Siwon masih ingin merasakan kembali bagaimana bahagianya dia dulu ketika memiliki soerang ayah. Setelah Siwon berdamai dengan hatinya sendiri, dia ingin sekali mengenal kembali Jung Kangin yang secara darah adalah ayah kandungnya tersebut.

Disaat Siwon sedang memikirkan Kangin itulah, dia mendengar kegaduhan dari teras depan. Siwon yang saat itu baru melangkah keluar dari dapur menuju ruang keluarga, mendengar dengan jelas teriakan lantang Kangin. Pemuda itu mendengar Kangin memanggil namanya dan juga nama Heechul. Siwon ingin sekali keluar, tapi larangan keras Heechul yang tidak memperbolehkannya bertemu Kangin sementara waktu terngiang di benaknya. Bukan larangannya yang membuat Siwon menuruti permintaan Heechul tapi lebih kepada mata memelas Heechul yang ingin agar dia bisa menikmati waktunya sebagai ibu Siwon, menggantikan tugas Leeteuk tanpa adanya campur tangan Kangin.

Siwon tahu bahwa dia akan sulit memenuhi permintaan Heechul sepenuhnya karena biar bagaimana pun Kangin tetap ayahnya. Akan tetapi Siwon adalah orang yang tahu caranya berterima kasih terlebih lagi kepada orang yang sudah banyak membantunya dan juga merupakan sahabat dekat ibu kandungnya. Maka dengan berat hati, Siwon menyanggupi permintaan Heechul untuk tidak menemui dulu Kangin sampai Heechul memberinya ijin. Karena itulah, ketika Siwon mendengar suara Kangin, dia hanya bisa berdiri mematung sampai Heechul menegurnya.

Heechul sendiri tahu bahwa Siwon ingin bertemu dengan Kangin atau paling tidak sekedar memberitahu pengusaha itu bahwa dirinya berada bersama Heechul dan dalam keadaan baik-baik saja. Hanya saja, Heechul juga tahu Siwon tidak akan melakukan itu karena dia sudah berjanji kepadanya saat perjalanan pulang ke rumahnya tadi.

Maafkan aku Siwon-ah. Tapi akan lebih baik jika kau tidak bersama dengan Kangin dulu. Biarkan aku yang membahagiakanmu demi Leeteuk. Batin Heechul lalu menghela nafas panjang dan berjalan kembali menuju teras depan menemui pria yang begitu dibencinya.

Teras Depan

“Biarkan aku lewat! Aku ingin menjemput putraku! Siwon!! SIWON!!”

“Bisakah kau bersikap sopan di rumah orang lain? Kau mengganggu ketenanganku dan mungkin saja ketenangan tetanggaku.” Cibir Heechul membuat Kangin berhenti berteriak. Heechul berdiri dengan angkuhnya sambil menatap Kangin dan memberikan senyum remeh kepada pria bermarga Jung itu.

Kangin sendiri menatap Heechul tak kalah sengit. Dengan sekali sentak, dia membebaskan dirinya dari pegangan penjaga rumah Heechul. Ketika kedua orang penjaga itu hendak memegang lengan Kangin sekali lagi, Heechul memberi isyarat kepada mereka untuk melepaskan Kangin dan kembali ke pos jaga mereka.

Sepeninggalan penjaga-penjaga berbadan besar itu, Heechul berjalan perlahan ke arah Kangin. Dia masih mempertahankan adu tatap dengan Kangin, semakin lama semakin tajam seakan jika tatapan bisa membunuh, keduanya mungkin sudah tidak bernyawa lagi.

“Dimana Siwon?” tanya Kangin tegas dan dingin. Tampaknya Kangin benar-benar sudah sangat marah sampai dia tidak perduli jika Heechul lebih memiliki kuasa daripadanya saat ini. Bagi Kangin, kesabarannya untuk menghadapi tingkah Heechul yang terlalu ikut campur urusan keluarganya sudah habis.

“Ada.” Jawab Heechul singkat, sama sekali tidak gentar dengan aura kemarahan yang dikeluarkan oleh Kangin. Heechul tahu bahwa bagaimana pun marahnya Kangin, dialah yang masih memegang kendali disini.

“Aku ingin bertemu dengannya Heechul.” Ucap Kangin terdengar seperti perintah. Heechul tertawa sinis kala gendang telinganya mendengar perkataan Kangin tadi.

“Kau? Bertemu dengan Siwon? Kangin, Kangin, kau mimpi ya?! Siwon secara sah sudah menjadi tanggung jawabku. Aku berhak menghindarkan dia dari ancaman dan bahaya orang yang mau menyakitinya. Dan kau, Jung Kangin yang terhormat, adalah ancaman terbesar di mataku.”

“Kim Heechul!!” teriak Kangin membahana membuat Heechul sedikit mengerutkan keningnya karena benar-benar terganggu dengan suara keras Kangin. Namun hal itu hanya berlangsung sebentar karena detik berikutnya, Heechul lebih lantang berteriak ke wajah Kangin, menantang ayah kandung dari Siwon tersebut.

“Apa?! Kau mau menantangku?! Silahkan tuan Jung! Silahkan! Aku ingin lihat sampai sejauh mana kau bisa bertindak.” Tantangnya lalu kembali tersenyum remeh ke arah Kangin. Heechul bukan hanya sesumbar ketika menantang Kangin. Dia tahu bahwa sekuat apapun Kangin melawannya, Heechul akan selau satu langkah lebih dulu daripada Kangin. Dan Heechul juga tahu bahwa Kangin menyadari situasinya sekarang.

“Kau…!” geram Kangin tak terima ditantang sedemikian rupa oleh Heechul. Kangin merasa, Heechul benar-benar sudah keterlaluan. Heechul mengerti bahwa Kangin akan membutuhkan semua yang dimilikinya untuk melawan Heechul dan kenyataannya bahwa Kangin masih saja kalah dari Heechul meskidia melakukan hal tersebut. Wanita berhati es itu tahu persis hal tersebut dan dengan sadisnya menggosokan kenyataan kejam itu ke wajah Kangin.

“Siwon mungkin telah memaafkanmu, Kangin bahkan Leeteuk pun sudah memaafkanmu. Tapi dengarkan dengan baik Jung Kangin. Aku, Kim Heechul, tak akan pernah memaafkanmu yang telah membuat sahabatku menderita. Aku. Akan. Menghancurkanmu. Dan itu dimulai dari putra kandungmu sendiri.” Ujar Heechul. Kangin yang mendengarnya dengan jelas, langsung membulatkan kedua matanya.

“Kau… Kau memanfaatkan Siwon… Kau kejam Heechul!”

“Kau boleh mengatakan aku kejam atau memanfaatkan Siwon, tapi aku benar-benar menyayangi anak itu. Dia akan bahagia bersamaku, lebih bahagia karena dia tak perlu melihat bahkan mengingat perselingkuhan appanya dengan wanita jalang itu.”

Plak!!!

Tamparan Kangin yang tepat mengenai pipi Heechul membuat Heechul sedikit terhuyung. Wajar saja, Heechul adalah seorang wanita, tenaganya mungkin tak sebanding dengan tenaga Kangin. Namun wanita keras itu berusaha tidak terlihat lemah. Dengan perlahan dia mengusap pipinya yang merah karena tamparan Kangin lalu menatap kembali kepada Kangin.

“Puas Kangin? Jika kau puas, silahkan tinggalkan kediamanku sebelum aku memanggil polisi dan menuntutmu karena sudah masuk ke rumahku tanpa ijin.” Ucap Heechul dingin. Dia sudah tak perduli lagi dengan pipinya yang nyeri, yang dia perdulikan sekarang adalah Kangin segera pergi dari hadapannya dan jika Tuhan memihaknya, Kangin juga menjauh dari Siwon.

Sedangkan Kangin, pria itu menatap telapak tangannya terkejut. Dia tak menyangka bahwa dia telah menampar pipi Heechul, pipi seorang wanita. Kangin merasa bersalah namun di satu sisi, dia mencari pembenaran atas sikapnya dengan menyalahkan sikap Heechul yang terlalu memprovokasinya dengan mengatakan Sungmin, meski secara tak langsung, adalah wanita jalang.

“Heechul aku…”

“Pergi.” Satu kata itu cukup membuat Kangin mengusap wajahnya kasar dan pergi bergitu saja dari rumah Heechul. Namun keduanya tahu, bahwa kejadian hari ini bukan yang terakhir. Kejadian hari ini adalah awal dari perseturuan antara Heechul dan Kangin dalam memperebutan perwalian atas Siwon.

Seminggu Kemudian – SM Highschool

Seminggu telah berlalu dan sesuai dengan dugaan Heechul, Kangin beberapa kali kembali ke kediamannya. Namun, sama seperti hari pertama, Kangin tidak bisa menemui Siwon. Keinginannya selalu terbentur dinding tinggi bernama Kim Heechul. Oleh sebab itu, satu-satunya kesempatan Kangin hanya pada saat Siwon mulai memasuki sekolah dan Kangin masih bersyukur kepada Tuhan bahwa Heechul memasukkan Siwon ke sekolah yang sama dengan Jaejoong dan juga putranya sendiri, Yunho. Kangin sedikit terkejut karena Heechul menyekolahkan Siwon di sekolah yang terjangkau olehnya. Dia bertanya dalam hati, apa maksud Heechul sebenarnya. Namun untuk saat ini, Kangin tidak perduli. Yang penting baginya, dia bisa bertemu dengan Siwon.

Kangin begitu larut dengan tujuannya sendiri sampai dia melupakan dua orang yang memandangnya pilu. Keduanya menatap Kangin dengan pandangan sedih dan terluka. Sungmin dan Yunho, kedua orang yang memandang Kangin tersebut, merasa sedih karena sejak Kangin begitu memikirkan Siwon, kepala keluarga Jung itu seperti tidak menganggap mereka berdua ada di dekatnya, seperti sekarang ini.

Kangin bahkan tidak menyahut panggilan Sungmin. Kangin benar-benar menutup telinganya karena saat ini, pandangan dan otaknya hanya terpusat kepada dua orang muda mudi yang baru saja keluar dari sebuah mobil mewah. Keduanya terlihat seperti pasangan kekasih jika dilihat dari bagaimana lengan sang gadis yang bergelayut manja di lengan sang pemuda. Nampak sang pemuda sedikit risih dengan pandangan dari siswa-siswi sekolah tersebut ketika mereka melintas tapi apa daya, sang pemuda tak tega jika menolak keinginan sang gadis untuk bermanja-manja dengannya.

Kangin sendiri, sejak dia mengenal kedua sosok tersebut, tanpa ragu pria bermarga Jung itu segera keluar dari mobil, meninggalkan Yunho dan Sungmin yang hanya bisa menghela nafas panjang. Sungmin lalu menatap Yunho dan tersenyum kepada putra semata wayangnya tersebut. Dengan lembut Sungmin mengusap pipi lalu rambut Yunho.

“Kau pergilah Yun. Nanti kau terlambat.”

“Tapi umma…?!”

“Pergilah sayang. Biar umma disini menunggu appamu. Dia hanya menemui hyungmu sebentar.” Sahut Sungmin mencoba membujuk Yunho untuk bergegas memasuki sekolahnya. Sungmin mengerti Yunho ingin di mobil bersamanya, menunggu sampai Kangin kembali. Namun Sungmin ingin Yunho tidak bersamanya agar Sungmin tidak menampakan airmata yang sudah akan keluar sejak sikap Kangin yang seperti tidak menganggapnya lagi.

Mungkin Sungmin terlalu emosional atau paranoia dengan keadaan ini namun Sungmin merasa bahwa Kangin memang berubah. Awalnya, pria itu hanya ingin agar Siwon kembali kepadanya, menjalani hidup bersama dengan pemuda itu sembari mendekatkan Siwon dengan Sungmin dan Yunho. Akan tetapi, semua berubah ketika Heechul masuk dalam drama keluarga ini. Sikap dan tindakan Heechul yang selalu menjegal keinginan Kangin membuat pria besar itu terobsesi akan hak wali asuh Siwon dan melupakan dirinya dan Yunho. Hal itu dan ditambah dengan kecemburuannya terhadap Leeteuk.

Konyol memang jika Sungmin ce

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
elfviliebe #1
Chapter 12: Huh akhirnya updates.... lanjut
bebbie #2
Chapter 12: Aku tgg ff ini d FFN.. Malah muncul d sni.. Tp gp lah, yg penting update..
Lama banget nunggu nya ..
Next chap donk.. Mw liat momen wonkyu..
BabyBugsy
#3
Chapter 12: akhirnya setelah berbulan-bulan nih FF diupdate juga ;))))

cuman kyu yg bikin siwon bahagia, bener kata joongie, ga ada gunanya misahin kyu sm won karna yg bikin won senyum cuman kyu. Seneng akhirnya mreka ketemu lgi.. Mmmm sweett :o
Wonmincho #4
Chapter 12: Ah setelah sekian lama akhirnya dilanjut juga... Makin asyik nih.. Ayo author dilanjut lagi... #fighting
TheresiaNatalia #5
keren ff nya wkwk
BabyBugsy
#6
Chapter 11: seneng lihat siwon udah sadar dari komanya trus hubungannya sama yunho dan kangin appa juga baik tapi dilain sisi sedih lihat kyu kek gitu. U,u
yunho nyebelin, siwon ajah ga keberatan ketemu kyu.. Tp km kenp halang"in..??
Smoga dgn kyu ikut k rumh siwon merka bs baikan :D

update soon nao, ditunggu FF yg lainnya jg.kkk fighting!
Wonniebabykyu
#7
Chapter 11: Kesian deh Kyuhyun. Moga aja next chapt WonKyu bersma lagi. Ngak sanggup eon bca nya klo wonkyu lgi berpisah. Siwon bangun pasti karna Kyu bilang ' aku mencintaimu'.. So sweet. Kyu teruskan berjuang ne. Luluhkan hati heechul and Yunho. Dan buktikan klo dia msih mencintai Won..
lovefull #8
Selamet berjuang kyu,, atuhor quick update ya
reyliana #9
Chapter 11: selamat berjuang baby kyu...siwon masih cinta mati sama kamu koq
choinitha #10
Chapter 11: Ahhhh....chulli meski sikapmu jutek yapi hayimu lembut dan lurus
paling jg nanti luluh sama kyu
kyu harus brrjuang keras buat dapetin won lagi
itu haga yg hatus dia bayar