Triangle Trouble

Suho and Kris – Haru Wo Matsukoro
Please Subscribe to read the full chapter

Kris P.O.V

Semua berawal dari datangnya siswa baru di sekolahku bermana Kim Jongin atau lebih dikenal dengan nama Kai.

“Yo Kris! Merindukanku?” tanya Kai ketika aku baru saja akan melangkah memasuki kelasku. Aku berdiri terpaku, terkejut karena ini pertama kalinya aku bertemu lagi dengannya setelah dia dipindahkan ke sekolah lain karena terlalu banyak berkelahi.

“Wah, wah… Kau semakin tinggi saja. Sudah kelas tiga huh?!” cibirnya sambil memandangku dengan tatapan penuh tantangan.

“Kai.” Sahutku menyebut nama panggilannya. Dia terkekeh lalu mendekatiku dan tiba-tiba saja, dia menarik kerah baju seragamku dengan kuat dan mengatakan,

“Kau tunggu saja Kris. Aku pasti akan menantangmu lagi untuk menentukan siapa yang paling kuat di antara kita.” Ujarnya menantangku. Oh tuhan, ini buruk.

End Kris P.O.V

( 。・_・。)人(。・_・。 )

SM Highschool Kelas 2-E

“Anak-anak, diam dulu sebenar. Kita kedatangan teman baru di kelas kita. Kim Jongin, masuklah.” Sahut wali kelas 2-E memanggil Kai setelah dia melihat kelasnya yang tadi gaduh menjadi lebih tenang sedikit. Kai masuk dengan gayanya yang angkuh dan mengintimidasi semua siswa-siswi di kelas 2-E tersebut. Semuanya saling berbisik, membicarakan Kai yang memang terkenal karena keganasannya dalam berkelahi. Obrolan mereka banyak yang mencakup hal ini,

“Apa kau tahu, seharusnya Kim Jongin itu sudah kelas 3. Tapi karena dia terlibat perkelahian, jadi dia tidak naik kelas.”

“Aku dengar dia itu masuk ke dalam sebuah gang loh. Ih, serem kalau ada siswa seperti itu di kelas kita.”

“Kim Jongin itu pernah membuat seniornya yang waktu itu terkenal sangat kuat sampai dirawat dua bulan di rumah sakit. Pokoknya dia benar-benar menyeramkan.” Dan berbagai pernyataan lainnya yang terus terdengar sayup-sayup sampai akhirnya,

Bruagh!!

Kelas menjadi hening setelah Kai menendang meja guru dengan sangat keras. Dia mengamati keadaan sekeliling kelasnya sebelum berujar,

“Kelasnya berisik sekali seosaengnim. Telingaku jadi sakit.” Sontak semua siswa menjadi diam dan kaku. Tidak ada satu pun yang bersuara, termasuk Sehun yang terkenal suka bicara apa adanya tanpa mengenal tempat dan orang, menjadi diam seribu bahasa karena ulah Kai yang terlihat menakutkan.

“Apa sudah selesai perkenalannya?! Mau sampai kapan kau menyuruhku berdiri disini hah?!!” bentak Kai lagi membuat sang wali kelas pun tidak berani bertindak karena dia sudah mendengar kabar tentang siswa disebelahnya tersebut. Tidak ingin dirinya babak belur oleh seorang siswa, akhirnya dengan tubuh gemetaran, wali kelas 2-E tersebut mempersilahkan Kai untuk menuju ke bangku yang masih kosong.

Kai baru saja akan melangkah ke kursinya ketika tiba-tiba pintu kelas 2-E terbuka dengan keras dan seorang gadis bermaksud memasuki kelas. Hanya saja, gadis tersebut kehilangan keseimbangannya dan jatuh dengan sukses mencium lantai.

Splat!!

Tubuh mungil itu terbaring di lantai beberapa saat sampai dia terbangun sendiri lalu mengelus-elus hidungnya yang memerah.

“Aduh… Aku kesandung lagi.” Gumamnya pada diri sendiri dan melihat ke sekelilingnya. Suho, gadis yang terjatuh tadi, menatap ke suatu arah yang menunjukkan bekal makan siangnya terendam di dalam air kotor bekas membersihkan lantai. Dengan pandangan memelas, Suho mengambil bekalnya tersebut.

Bekalku. Batinya mengeluh sedih. Suho terus memandang bekal tersebut sampai iris matanya menangkap sepasang kaki panjang di depannya. Suho mendongak dan melihat wajah Kai untuk pertama kalinya. Keduanya saling berpandangan sampai wali kelas mereka berdua menegur Suho.

“Suho-ah, apa kau baik-baik saja?” tanyanya cemas. Suho hanya mengangguk sebagai jawaban sementara matanya masih menatap ke arah Kai.

“Kalau begitu lekas duduk. Oh ya Suho. Ini teman baru di kelas kita. Namanya Kim Jongin.”

“Salam kenal.” Sapa Suho pada akhirnya. Sedangkan Kai, pemuda itu hanya menatap balik Suho seolah-olah Suho seperti serangga kecil yang tidak perlu diperdulikan.

Wajahnya menyeramkan. Batin Suho lagi ketika dia mendapati Kai menatapnya sedemikian rupa. Suho menundukkan kepalanya bermaksud menghindari bertatapan langsung dengan Kai, tetapi matanya menangkap bekas cipratan air di celana Kai. Mata Suho membulat melihat bekas itu.

“Oh tidak! Kim Jongin-ssi, maafkan aku. Karena aku, celanamu jadi basah terkena cipratan air. Sebentar ya, sebentar. Mana ya sapu tanganku…” heboh Suho sendiri membongkar tasnya sendiri mencari sapu tangan. Kai yang melihat Suho sibuk sendiri semakin menatap gadis mungil itu dengan pandangan aneh. Dia beranjak menuju ke kursinya, ingin meninggalkan gadis yang menurutnya tidak penting itu dan tidur di kursinya. Namun, malang untuk Kai karena begitu Suho menemukan sapu tangannya gadis itu langsung,

“Ah ketemu!” memegang kaki Kai dan membuat pemuda berandalan akut itu kehilangan keseimbangan dan… Ya, pasti kalian tahu apa yang terjadi.

Bruagh!!

Istirahat Siang

“Suho-ah, aku dengar ada siswa baru dikelasmu?” tanya Kris langsung begitu dia berhadapan dengan Suho dan sahabat-sahabatnya, Sehun dan Baekhyun. Kris memang langsung menemui Suho di kelasnya saat jam istirahat saat dia mendengar bahwa Kai masuk ke kelas 2-E. Bisa dikatakan pemuda dingin itu khawatir jika terjadi sesuatu dengan Suho karena gadis itu kekasihnya.

“Woah! Cepat sekali berita menyebar sampai kelas tiga ya. Benar Kris sunbae. Namanya Kim Jongin tapi dia biasa di panggil dengan Kai. Dia itu sungguh menyeramkan, tidak ada yang berani mendekatinya. Namun, si mungil ini sudah membuatnya jatuh tadi pagi. Ya ampun… tadi itu lucu sekali.” Gelak Sehun ketika membayangkan Kai yang jatuh dengan tidak elitnya.

“Sehunna…” tegur Beakhyun membuat keduanya kembali berdebat dan melupakan keberadaan Suho dan Kris. Mendengar penjelasan Sehun tadi, Kris seperti terkejut. Dia tidak menduga ada kejadian seperti itu di antara Kai dan Suho. Kris mendekati Suho yang terlihat lemas sepertinya tidak memiliki energi. Kris paham pasti kekasih manisnya itu merasa dirinya sudah berbuat hal yang merepotkan orang lain lagi.

Kris tersenyum sebelum bergerak lebih dekat ke arah Suho. Telapak tangan Kris pun kini sudah berada diatas kepala bulat Suho. Dengan penuh kasih sayang, pemuda yang jarang tersenyum kepada orang lain itu, membelai rambut Suho beberapa kali.

“Kau tak salah.” Kalimat singkat itu langsung menimbulkan sebuah senyum manis dari wajah yang tak kalah manis dari senyum itu. Suho selalu merasa setiap ucapan Kris mampu menumbuhkan semangatnya. Suho pun mengangguk beberapa kali sebelum mengambil tangan Kris dan menggenggamnya erat.

Sebenarnya Kris masih khawatir jika Kai akan berbuat yang tidak-tidak kepada Suho demi memprovokasinya untuk berduel dengan Kai. Akan tetapi setelah melihat wajah Suho yang polos itu, rasa khawatir itu perlahan mulai memudar. Kris tahu Kai orang yang mudah marah dan tidak segan-segan menghajar siapa pun yang menghalangi langkahnya. Tapi Kris juga pernah dengar bahwa Kai adalah orang yang berhati lurus. Kai tidak pernah bermain di belakang. Jika dia tidak suka dengan seseorang, pasti Kai akan langsung menantang orang itu secara langsung.

Mungkin Suho terlalu manis bagi Kai. Hm, tampaknya Suho akan baik-baik saja. Jadi aku bisa tenang sekarang. Batin Kris sambil memandang Suho dan menggenggam balik tangan Suho sama eratnya. Mata tajamnya terarah kepada Suho dan dia sedikit tersenyum kepada Suho, namun dalam hatinya Kris berpikir,

Suho akan baik-baik saja karena aku akan menjaganya. Menjaganya dari siapa pun.

Tiga Hari Kemudian

“Lihat Suho-ah. Persiapan untuk acara kebudayaan sekolah sudah dimulai.” Ucap Baekhyun antusias.

“Ya Baekkie dan kelas kita juga sedang siap-siap untuk membuat café bukan?!” timpal Suho sambil tersenyum.

“Semoga café kita sukses.” Ucap Sehun juga ikut dalam perbincangan Baekhyun dan Suho.

Tiba-tiba seseorang dengan sengaja menabrak bahu Suho cukup keras sehingga Suho bisa saja tersungkur ke lantai jika tidak dipegang oleh Sehun. Sehun menatap seseorang yang ternyata siswi kelas sebelah mereka. Sehun mengenal gadis itu karena Sehun sering memergoki dia memandang Suho dengan sinis.

“Hei! Pakai matamu jika berjalan!” tegur Sehun keras.

“Sudah Sehunnie. Aku tidak apa-apa.” Ucap Suho berusaha menenangkan Sehun yang kesal.

“Ck!” decak Sehun lalu beranjak meninggalkan tempat itu. Namun sebelum dia pergi, Sehun dan tak terkecuali Suho dan Baekhyun yang mengikuti Sehun, mendengar olokan dari gadis tersebut.

“Apa sih bagusnya gadis pendek itu?! Kenapa Kris sunbae mau berhubungan dengannya?! Dia biasa sekali. Tak ada yang istimewa darinya.”

“Apa katamu?!” marah Sehun yang ingin menjambak rambut coklat gadis itu. Namun aksi beringas gadis tangguh itu bisa dihentikan tepat waktu oleh Baekhyun yang sudah menyeretnya pergi.

“Sudah Sehun-ah. Dia hanya tidak mampu menandingi keimutan Suho makanya dia iri. Jadi jangan terpancing dengan ucapannya.”

“Awas kau gadis sialan! Meski ucapanmu setengah benar tapi hanya aku yang boleh mengatakannya!!” teriak Sehun membela Suho. Atau kebalikannya. Entahlah, yang menulis ini juga bingung mau memilih yang mana. Yang pasti teriakan Sehun tadi membuat Baekhyun ikut berteriak tetapi sekarang ditujukan kepada Sehun.

“Oh Sehun! Kau ini sebenarnya membela Suho atau tidak sih?!” teriaknya sambil terus menyeret Sehun membiarkan Suho dengan alam pikirannya sendiri.

Hhh… Mereka masih saja membicarakan aku. Ya… Tapi mereka ada benarnya juga sih. Aku memang biasa saja, menyusahkan lagi. Pasti aku menjadi beban Kris oppa. Ya Tuhan! Aku benci diriku. Batin Suho lagi-lagi merasa rendah diri. Gadis mungil itu sungguh tidak paham bahwa karena dialah, Kris menjadi lebih hangat dan terbuka sehingga sekarang Kris memliki banyak penggemar yang antipati terhadap Suho.

Sementara itu di belakang lapangan tenis yang tertutup dari pandangan siswa-siswi SM Highschool, tampak Kai berdiri dengan satu kaki di jejakkan ke sebuah bangku dari batu menghadap ke arah 3 orang siswa berandalan yang menatap dirinya dengan perasaan kagum.

“Akhirnya Kai-ssi mau datang juga menemui kami.” Ucap salah seorang siswa berandalan itu yang sepertinya pemimpin dari temannya yang lain.

“Ya, aku sedikit mendapat gangguan. Jadinya baru bisa datang.” Jawab Kai sambil memikirkan gadis mungil nan ceroboh yang sudah membuatnya kesal setengah hidup namun untuk alasan tertentu membuatnya tak bisa membalas gadis itu. Padahal dulu dia tidak pernah pandang bulu dengan orang yang mengganggunya.

“Lalu bagaimana Kai-ssi?” pertanyaan siswa tadi membuat Kai menatapnya dengan bingung.

“Apanya yang bagaimana?” tanya Kai balik.

“Kau akan bertarung dengan Wu sialan itu bukan?!”

“Cih itu. Tak perlu kau bilang pun aku akan menantangnya hari ini.” Jawaban Kai tadi serta merta mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari ketiganya. Kai hanya tersenyum remeh menanggapi reaksi tiga orang tersebut. Kai tahu ketiganya pasti memiliki dendam tersendiri kepada Kris sehingga mereka terlihat antusias sekali ketika Kai mengatakan akan menantang Kris berkelahi hari ini. Kai tidak mempermasalahkan hal itu karena dia pun memang memiliki hal yang harus dia selesaikan dengan Kris.

Kris Wu. Sosok pemuda tinggi itu adalah rivalnya sejak dulu. Semasa junior high, keduanya memang sering berseteru untuk menentukan siapa yang lebih unggul. Tetapi perseteruan itu harus berakhir tanpa adanya kepastian karena Kris pindah sekolah dan Kai yang terkena masalah serius sehingga harus tinggal kelas.

Karena itulah, kali ini Kai akan menyelesaikan semuanya dan membuktikan bahwa dia yang terbaik dan lebih unggul dari Kris.

“Kai-ssi. Kami senang sekali anda datang ke sekolah ini. Wu sialan itu memang sudah terlalu lama bertingkah di sekolah ini. Kami yakin anda pasti akan memenangkan pertarungan ini dan anda jangan sungkan untuk meminta bantuan kami jika anda butuh.” Kata siswa itu lagi masih dengan antusias yang sama. Dia mengira Kai akan senang dengan ucapannya tadi namun sial baginya saat Kai justru menunjukkan raut wajah yang mengerikan.

“Maksudmu aku tak mungkin menang jika tidak di bantu oleh kalian, hah?!”

“Bb… Bukan be… Bukan begitu Kai-ssi…”

“Pergi kalian!!!” teriak Kai lantang yang disusul dengan larinya ketiga orang itu karena ketakutan oleh tampang Kai yang begitu mengerikan.

“Sial! Seenaknya saja mereka bicara seperti itu. Tanpa mereka pun aku bisa menangani Kris seorang diri.” Gerutu Kai sambil berjalan meninggalkan tempat tersebut.

Kai kembali memikirkan masa-masa junior high-nya, terlibat perkelahian dan berbuat onar. Namun yang paling diingatnya adalah perseteruannya dengan Kris. Kai berpikir bahwa dia tidak mau terus menjadi orang nomor dua dan dibandingkan dengan Kris. Hari ini siapa yang lebih kuat harus diputuskan.

“Dan yang paling kuat harus aku!!!” teriak Kai tiba-tiba sambil mengacungkan tinjunya ke depan tanpa melihat situasi bahwa akan ada seseorang yang lewat seperti,

“KYAA!!! Aku mohon jangan pukul aku Jongin-ssi! Aku tidak sengaja membuatmu jatuh! Aku mohon maafkan aku!”

Siapa? Batin Kai bingung dan kaget dengan teriakan Suho yang kebetulan lewat. Kai menggelengkan kepalanya agar segera fokus dan menemukan Suho sedang membungkuk meminta maaf lalu menatapnya takut dan kembali membungkuk meminta maaf.

Dia lagi. tukas Kai dalam hati.

“Maafkan aku. Maafkan aku. Maafka…”

“Sudah kecil! Aku pusing melihatmu. Aku tidak akan memukulmu. Dan jangan pangil aku dengan Jongin.” Timpal Kai keras sambil menegakkan tubuh Suho. Sedangkan Suho langsung berdiri kaku mendapati tangan Kai memegang lengan atasnya. Suho ketakutan namun lama kelamaan tubuhnya kembali normal. Kenapa? Karena Suho merasakan kehangatan yang sama saat Kris memegangnya. Suho memandang lekat Kai sambil memiringkan kepalanya sedikit sehingga menampilkan kesan imut alami dan bertanya,

“Sungguh kau tidak akan memukulku?” Kai menatap balik Suho dan mendadak jantungnya berdetak lebih cepat di tambah dengan wajahnya yang mulai memanas. Sontak saja, Kai langsung melepaskan tangannya dari lengan Suho.

Apa itu tadi? Kenapa dengan jantungku? Dan kenapa tiba-tiba aku merasa gadis ini lucu dan menggemaskan?! Batin Kai lagi.

“Jongin-ssi?” panggil Suho membuat Kai tersentak dan secepat itu pula kesadarannya kembali.

“Aish! Sudah aku bilang jangan panggil aku dengan Jongin-ssi. Kai saja. Dan ya, aku tidak akan memukulmu.” Jawab Kai yang tentu saja membuat Suho sedikit merasa lega dan tanpa sadar tersenyum kepada Kai sambil mengucapkan,

“Terima kasih, Kai-ssi.”

Kai yang sudah sepenuhnya sadar kembali lagi terpesona dengan Suho. Apalagi gadis mungil itu tersenyum dengan tulus layaknya senyum malaikat.

Ada apa dengan diriku?! Teriak Kai dalam hati dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Suho yang heran dengan tingkah Kai.

Seminggu Kemudian – Kai P.O.V

Gila! Ini benar-benar gila! Sudah satu minggu dan aku tidak bisa mengenyahkan bayang-bayang gadis itu dari benakku. Kim Jongin! Sadarlah! Kau disini untuk menentukan siapa yang paling kuat di antara kau dan Kris. Bukan untuk mencari pacar.

Pacar. Gadis itu… Pacarku. Tiba-tiba saja otakku merekam kembali kejadian saat gadis mungil itu tersenyum bagaikan malaikat dan berterima kasih kepadaku karena tak memukulnya. Aku pun tak sadar tersenyum sendiri sampai aku dengar beberapa siswa bergumam atas tingkahku.

“Apa lihat-lihat?! Mau kubunuh hah?!” ancamku yang langsung membuat semua siswa-siswi yang melihatku memanglingkan wajah mereka. Cih. Dasar tidak punya kerjaan.

Kembali lagi ke masalahku tadi. Bagaimana aku bisa menantang Kris kalau diriku seperti ini. Aku harus bisa konsentrasi. Lupakan di imut itu dan segera tantanglah Kris. Ya, aku harus segera menantang Kris dan menentukan siapa yang kuat. Dan setelah itu, mungkin aku baru bisa mendekati si mungil itu.

End Kai P.O.V

Kai berjalan ke arah kelas Kris bermaksud mencari pemuda keturunan Cina itu. Disaat dia sampai ternyata Kris sedang keluar membuat Kai kembali berjalan dan mencari keberadaan Kris sampai dia menemukan Kris sedang berjalan menuju gedung kelasnya.

Tanpa menunggu lagi, Kai berlari ke arah Kris dan menghadang Kris yang tinggal selangkah lagi memasuki gedungnya. Kai pun langsung berteriak menantang Kris untuk duel.

“Kris! Ayo kita duel!” Kris yang terkejut hanya menatap Kai dengan wajah datarnya. Dia menatap Kai yang sudah siap menerjangnya sebelum dia menghela nafas dan menjawab,

“Tidak Kai. Aku rasa kita tidak perlu berduel.”

“Apa?!”

“Aku tidak punya alasan untuk berkelahi denganmu.”

“Kau takut?!” cibir Kai yang hanya ditanggapi senyum oleh Kris. Kai merasa terbakar amarahnya karena menganggap Kris meremehkan kemampuannya. Dengan cepat Kai menyerang Kris dengan tinjunya sementara Kris sendiri bersiap akan serangan Kai.

Seharusnya dengan serangan Kai tadi, maka mau tidak mau akan terjadi perkelahian sengit antar dua orang kuat tersebut. Akan tetapi sebuah insiden kecil membuat Kai mengurungkan niatnya karena tiba-tiba saja,

Poof!

Sebuah kantung kecil berisi tepung terigu mendarat pas di kepala Kai dan sebuah suara gadis yang panik membuat keduanya menengadahkan kepala mereka ke atas dan menemukan wajah cemas nan ketakutan milik Suho.

“Wah! Kai-ssi! Maafkan aku! Aku tidak sengaja! Sebentar! Aku akan ke bawah!” ucap Suho bergegas turun ke bawah dan berharap kecerobohannya tadi menjatuhkan kantung terigu ke kepala Kai tidak akan berdampak buruk.

Sementara itu Kai dan Kris, yang masih kaget dengan apa yang baru saja terjadi, hanya berdiam menanti kedatangan Suho. Tak lama, gadis manis itu datang dan langsung buru-buru mengambil sapu tangannya untuk membersihkan tepung terigu dari kepala Kai sambil terus meminta maaf.

Sedangkan Kai, pemuda itu hanya diam membiarkan Suho bekerja. Dia masih belum mengerti apa yang sudah terjadi sampai dia melihat Kris yang memandangi dirinya dan Suho, baru dia sadar bahwa tadi dia hampir saja berkelahi dengan Kris.

Merasa Suho lagi-lagi mengganggu niatnya, Kai merasa kesal. Hanya saja dia masih saja tak sanggup melakukan tindakan fisik kepada gadis itu. Yang bisa dia lakukan hanya berteriak kepada Suho yang tentu saja membuatnya kembali takut kepada Kai.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ephemeral24
2407 streak #1
Chapter 3: Zhoumi being such a pesky ge! HAHAHAHA
i thought he was gonna be an evil guy, but he was a lot better than initially expected!

Kris really did change drastically when he got together with Jun since the instinct wasn't to fight anymore, but to protect Jun at all costs... Kai's appearance made thinga more interesting, but it seems like Jun really has that effect on people...

that moment tho when Jun was begging Kai not to hurt Kris HUHUHU that was so sweet!

but of Jun softened Kai too, it definitely was Sehun who subdued him! HAHAHAHAHA ofc it was the sassy best friend who claims it's only her who could bully Jun! HAHAHAHAHAHA the offers of chicken when Kai does better, oh they're a perfect match! HAHAHAHAHAHAHAA

this was really fun to read! i enjoyed ot a lot!
ephemeral24
2407 streak #2
Chapter 1: read thanks to Chrome's translate feature
and it's so sweet of Keis to be secretly looking out for Jun like that HUHUHU
it was like a romance drama with all that happened to them, very sweet tho! Kris was really sweet! HIHIHI
NanyKyu #3
Chapter 3: Ngakak abis bersama kaihun..wkwk..
Aduh itu suho np polosnya klewatan c..Kris jaga suho y..
BabyBugsy
#4
Chapter 3: eciyeee yg habis patah hati langsung dapet penawarnya. Oh sehun sang penyelamat hati kai. Wkwwkkwkkw......
BabyBugsy
#5
Chapter 2: jadi ternyata dia kakak kris. Hahaha bener" usil. Udh tahu suho kelewat polos kasihan kan diisengin kek gitu... Hahahahha zhoumi bener" nakal :D
BabyBugsy
#6
Chapter 1: aduuhh suho-ah kamu lucu banget sih, udh polos terus ceroboh. Kkkk tp pengen nyubit, cieee yg jadian sama kris. Wuhuuuu
minjusoo
#7
Chapter 3: Eh ini serius end? Yah. Dikira masih lanjut padahal keren ceritanya hahaha
wonkyukrisho #8
Chapter 2: Cerita yg menarik sekali
Aku suka
eurongi #9
Chapter 2: Wuakakakaka wushu nya kris ngakak wkakaka
trs zhoumi dan kris lucu duh kejem bgt deh kris

krisho kyaaaaaaaa ini emg cucok bgt
yupsyupi
#10
Chapter 2: Kris jadi kapten klub wushu??? buahahaha fiksi sekali. (efek nonton showtime ep8).
eh ini beneran completed? g bakalan ad cerita pas suho kelas 3 nih? (masih berharap ad lanjutan hehehe)