Chapter 1

Sycamore Tree

06 Mei 2007, Daegu-Korea Selatan


“Sehun, pindahkan itu disana.” Sehun mengangguk kemudian memindahkan beberapa perabot rumah di tempat yang ditunjuk oleh ayahnya.

Hari ini mereka pindah. Dan itu membuat Sehun merasa sedikit kesal. Pasalnya tidak sekali dua kali orangtuanya dengan seenak jidat memutuskan untuk pindah rumah. Kalau begini, bagaimana ia bisa mendapatkan teman?

“Sehun, jangan sampai pot bunga itu pecah! Nanti Eomma mu mengamuk! Kau tahu bagaimana seramnya ia saat marah?!”

“...Hei, aku dengar itu!!”

Sehun mendengus kesal saat melihat ulah orangtuanya. Ia hanya melanjutkan kegiatannya tanpa memperdulikan kedua orangtua nya yang memilih untuk saling berteriak.


Ada seorang anak kecil yang duduk di sebrang jalan sedang memperhatikan dirinya. Sehun tahu, tapi dia memilih untuk tidak peduli.

“Hei, boleh aku membantumu?”

“Tidak.”

Bocah itu tiba-tiba sudah berada disampingnya. Wajahnya sangat lucu. Sehun pikir anak itu seusia dengannya.

“Siapa namamu? Kau akan tinggal disini? Kalau begitu, aku akan menjadi tetanggamu. Aku tinggal di sebrang situ.” Sehun tidak memperdulikan bocah itu sama sekali.

Sehun beranjak pergi meninggalkan bocah itu namun ia tidak menyangka jika bocah itu akan mengikutinya seperti anjing. Kemanapun Sehun melangkah, bocah itu mengikutinya dari belakang. Benar-benar menyebalkan.

“Aku Kim Jongin, kau bisa memanggilku Jongin.” Ucap bocah itu dengan mimik muka yang lucu. Matanya sedikit berbinar. Sehun kembali menoleh.

“Aku tidak bertanya padamu.”

“Siapa namamu?”

“Apa itu penting? –dan hei,berhenti mengikutiku seperti anak anjing!” Sehun mendengus kesal dan berjalan menuju tempat ibu-nya.

Sehun ingin bocah itu pergi. Namun sepertinya bocah manis bernama Jongin itu tidak mengerti bahasa isyarat, atau ia benar-benar bodoh.

Jongin menarik pundak Sehun dengan tiba-tiba dan menariknya sehingga Sehun berbalik kemudian menatapnya. Itu tidak sengaja saat kedua tangan mereka saling bertautan ketika Sehun membalikkan tubuhnya menghadap Jongin.

Jongin mendongak dan melihat mata Sehun. Ia tersenyum dalam hati. Matanya sangat indah. Jongin menyukainya.

“Sehunnie..”

Keduanya menoleh saat sebuah suara menginterupsi mereka.

Sehun segera berlari dan bersembunyi di balik badan ibunya. Jongin hanya melihat itu dan tersenyum tipis. Jongin berpikir jika Sehun adalah anak yang pemalu.


Sehun ingin menyingkirkan Jongin. Sehun melakukan segala cara yang dia bisa untuk menjauhkan diri sebanyak mungkin dari bocah itu untuk enam tahun kedepan.

Namun ternyata itu tidak mudah karena mereka pergi ke sekolah yang sama dan tinggal di seberang jalan satu sama lain.


“Hei, Sehun...! kemarilah!” Sehun menghentikan langkahnya saat ia melihat Jongin sedang duduk di atas sebuah pohon Sycamore di dekat halte pemberhentian bus.

Sehun tidak tahu mengapa Jongin melakukan itu.

“Sehun, disini kau bisa melihat dunia yang tidak bisa kau lihat di dimanapun, aku bersumpah!” Jongin berteriak dari atas pohon sehingga mengundang perhatian beberapa pengguna jalan.

Sehun menutup telinganya dan mencoba mengacuhkan bocah berkulit tan itu dengan memasuki bus yang berhenti di depannya.

Sehun ingin harinya tenang barang sehari saja. Karena semenjak kepindahannya di rumah baru, hidupnya menjadi terusik oleh kehadiran Jongin. Sejak awal ia sudah yakin, jika ini akan menjadi sangat buruk.

“Ya, pak sopir! Tunggu aku!”

Sehun menoleh malas. Ia melihat Jongin dengan tergesa menuruni pohon Sycamore dan berlari dengan kecepatan yang luar biasa untuk anak seusianya.

Jongin memasuki bus dan tersenyum lebar saat melihat Sehun duduk sendirian di bangku paling belakang.

“Hai, kita bertemu lagi.” dan ketika itu, Sehun merutuki Jongin yang seenak jidat mendudukkan dirinya di samping Sehun dengan sengaja kemudian mencoba merapatkan tubuh mereka.


..

06 Mei 2013, Daegu-Korea Selatan

..

Sehun pikir ini adalah sebuah permainan takdir. Bagaimana bisa dirinya dan Jongin  masuk di sekolah yang sama sejak mereka mengenyam sekolah menengah?

Semakin ia menyingkirkan Jongin, anak itu semakin memasuki kehidupannya.

Yeungjin Daegu High School.

Disinilah Sehun dan Jongin bersekolah. Memasuki sekolah yang sama,tingkatan yang sama—dan sialnya kelas yang sama.

Seminggu yang lalu ada pemuda China yang menjadi murid baru dikelas mereka. Namanya Xi Luhan. Pemuda manis yang memiliki wajah imut seperti bayi.

Awalnya Sehun tidak tahu gender pemuda itu. ia kira Luhan adalah seorang anak perempuan.

Dan dengan pemikiran yang hebat. Saat itu—ketika Luhan menatapnya— ia mempunyai rencana yang bagus untuk menyingkirkan Jongin dari hidupnya.


Jongin berjalan tergesa menuju kelas mereka. Bel pulang baru saja berbunyi dan ia baru menyelesaikan tugasnya di perpustakaan untuk mengentri data buku-buku yang masuk hari ini.

Ia menyumpahi petugas pertustakaan yang dengan semaunya sendiri menahan Jongin di sana karena Jongin menumpahkan jus kesalah satu novel yang dibacanya. Dasar nenek tua tidak berperasaan. Rutuknya.

“...Sehun, Sehun! aku tidak telat kan? H-hah..”

Sehun menoleh dan mendapati Jongin tengah berusaha mengatur napasnya diambang pintu.

“Telat untuk apa?”

“Pulang bersama. Aku kira kau sudah meninggalkanku.”

Sehun mengernyit mendengar perkataan Jongin. Sampai kapan pemuda itu akan bersikap seperti ini. Mengikuti kemanapun ia pergi. Ia benar-benar merasa kesal.

“Siapa yang akan pulang bersamamu? Percaya diri sekali kau.”

Jongin melebarkan matanya mendengar jawaban Sehun. Namun kemudian ia berjalan mendekat untuk mengambil tasnya dan menarik Sehun keluar.

“Hei! Hei! Lepaskan tanganku! Aku ada janji dengan Luhan!” Jongin menghentikan langkahnya kemudian melepaskan genggamannya.

“...Apa?”

“Berhenti menggangguku, dasar idiot.” Sehun berlalu meninggalkan Jongin dan berjalan menghampiri Luhan untuk mengajaknya berkencan.

Jongin merasa dadanya bergemuruh hebat saat itu.


Ia tahu tentang pemuda itu—Yixing.

Jongin mengenalnya sebagai sahabat Sehun. Pemuda itu dari Changsa dan memiliki sebuah lubang dipipinya saat ia tersenyum.

Pulang sekolah tadi, langkahnya terhenti saat tiba-tiba Yixing menghalangi jalannya. Pemuda cantik itu menarik tubuh Jongin dan membawanya ke belakang sekolah.

Ia pikir Yixing akan berbuat macam-macam kepadanya, namun ternyata tidak.

“Aku tahu kau menyukai Sehun.”

Jongin menoleh dan menatap pemuda cantik itu. “...Ya, lalu?”

“Aku menyukai Luhan.”

“Apa urusannya denganku?” Jongin mencoba untuk mencari maksud dari pembicaraan Yixing. namun ia tidak mengerti.

Yixing mendekatkan tubuhnya dan membisikkan sesuatu di telinga Jongin. “Kau bercanda?” Jongin berteriak.

“Kau pikir aku tidak tahu apa-apa?”—Yixing memasang wajah tidak terima dan membuat Jongin ingin tertawa saat itu—namun tidak jadi karena suasananya tidak pas.

“Lalu apa yang harus kulakukan?”

“Bantu aku membuat skenarionya.”


Jongin duduk di pohon Sycamore di sore hari—kali ini bersama Yixing.

Namun Jongin melarang Yixing menaiki pohon itu terlalu tinggi karena ia tidak mau sesuatu yang ada dibaliknya dapat dilihat oleh orang lain.

Jongin dan Yixing sepakat untuk membicarakan rencananya disini. Di pohon Sycamore.

“...Jadi, bangaimana kau tahu tentang hal itu?” Jongin mengayunkan kakinya sembari mengelupas kulit jeruk ditangannya dan membuang sampahnya di sebuah tas sampah yang ia gantungkan di antara mereka.

“Huh? Dia yang memberitahukan kepadaku.”

“Bagaimana bisa? kukira itu sebuah rahasia, orang itu terkadang menjadi bodoh. Haha..”—Jongin menertawakan Sehun kali ini. Dan Yixing ikut-ikutan.

Pulang sekolah kemarin, Yixing memberitahukan bahwa sebenarnya Sehun mengencani Luhan hanya untuk membuat Jongin berhenti mengikutinya.

Namun dengan bodohnya Sehun memberitahukan hal itu kepada Yixing. Yixing menyukai Luhan sejak murid baru itu memasuki sekolah mereka. Tapi Sehun tidak menyadarinya dan malah menjadikan Luhan sebagai alat untuk menjauhkan Jongin darinya.

Yixing mengedikkan bahu dan mencomot satu kupasan jeruk ditangan Jongin. “..Hei itu milikku!”

“Lalu, bagaimana skenarionya?” Yixing mengunyah buahnya dan menoleh kesana kemari—takut salah satu orang yang ia kenal memergokinya sedang memanjat pohon seperti ini. Itu memalukan.

Jongin berpikir sejenak kemudian menatap Yixing dengan senyuman yang begitu manis—Yixing setuju dengan yang terakhir itu. Senyuman Jongin sangat manis.

“Kukira, Luhan itu menaruh perhatian kepadamu.”

“Bagaimana kau tahu?”

“Luhan menyimpan fotomu di sela buku bahasa Inggrisnya.”

“—APA?!”

Jongin memukul kepala Yixing dengan cepat karena membuatnya begitu terkejut. “tidak perlu selebay itu, tahu!”

Yixing menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. “Kau dekati saja dia. Tentunya tanpa sepengetahuan Sehun dan buat ia mengakui perasaannya. Kukira itu sangat mudah mengingat Luhan menyimpan fotomu di sela bukunya.”

Yixing mengangguk-angguk seolah mengerti kemudian kembali mencomot kupasan jeruk milik Jongin. “..YA!”

“Teruskan, Jongin.” Pinta Yixing.

“Dan, saat Luhan sudah berada ditanganmu,kemudian—bam! Beritahu yang sesungguhnya tentang Sehun. Maka Luhan akan meninggalkan Sehun saat itu juga.”

Jongin pikir jika rencananya tidak jahat. Tidak, karena Sehun hanya memanfaatkan Luhan. Dia hanya ingin Luhan mengetahui yang sesungguhnya dan melihat seseorang yang benar-benar menyukainya. Seperti Yixing.

.


A/N : halo...salam kenal. ini fic pertama ku di AFF tp bukan fic pertama ku yang ku publish. Enjoy!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Liyadactylifera #1
Chapter 4: Cool !!!!
Meskipun saya bukan pecinta crack pair tapi ff ini berhasil bikin aku jatuh cinta <3 ini kereeen bangeett (y) meskipun emang cerita nya rada mainstream soal ditempel, diacuhkan baru nyadar pas orang yg nempelin pergi hahaha
tapi poin nya emang pohon nya itu. Pas pohon nya ditebang dan jongin nangis, aku juga ikutan nangis. :( bener deh luar biasa ni ff
esaaulia21 #2
Chapter 4: ini bagus banget ><
seka banget sama karakter mereka berdua disini
sequel dong~
pureserendipity
#3
Chapter 4: is sehun the dominant here? .___.
XiaoHen #4
Chapter 4: ini teh ending?! ya gantung ihh I want more
guylian #5
Chapter 4: Yahhhhh :' kok ending sih...... Ffnya seru padahal.... Fighting thorr!! '-')9 nice story~ bikin lagi ya thorr~
exobaby_sehun
#6
Chapter 4: wah akhirnya happy ending *u*
guylian #7
Chapter 3: Kok angst lewat sih ;-; cie bangetttt~ sehun cemburu XD fighting sehuna!!!
guylian #8
Chapter 2: Uwah! Uwah!!! Penasaran ihhhhh!!! Sumpah kayak drama asli, dan genrenya high school pinggiran kotaaa!! Lanjutinn!! Jangan lama-lama!!
sitinurkh #9
Chapter 2: Nice story....
guylian #10
Chapter 1: Buahahahaha XD adanya sehun yg ngikutin kai.. Ini kai yg ngikutin sehun. Baru liat nih fic.. Gua tertarik ._. Lanjutin dongg yaaaaaaaa >< ??