First Love

My Love, My Life, My Everything

                Maaf untuk begitu banyak typo yang menghujani chapter ini

 

--------------------------------------------

 

                Pagi masih begitu buta. Gelap pun masih menyelimuti sebuah rumah mewah yang berdiri dengan gagah, tepat di tengah jantung ibu kota Korea Selatan itu.

                Tapi, sunyi nampaknya sudah jauh meninggalkan isi dalam rumah itu. Dua orang namja tampan yang menghuni rumah tersebut, sudah terbangun bahkan jauh sebelum fajar menyingsing.

                Bukan karena rajin. Hanya karena keadaan. Jang Wooyoung, nama salah satu namja yang meninggali rumah tersebut, terpaksa terbangun dari tidurnya yang memang sudah tidak begitu nyenyak, karena rasa mual yang sungguh luar biasa terus menghantui dirinya.

                Namja malang itu bahkan harus sedikit berlari menuju ke kamar mandi yang untungnya hanya terletak beberapa langkah dari tempat tidurnya, karena jika tidak, mungkin isi perutnya akan tertumpah sebelum Wooyoung sempat mencapai tempat tujuannya.

                Dan sangking terburu-burunya, Wooyoung bahkan sampai tidak sadar, bahwa dia sudah menimbulkan suara gaduh yang pada akhirnya harus membangunkan sosok namja tampan lain yang sedari tadi tidur dalam damai di sampingnya. Nichkhun Buck Horvejkul.

                Namun, meski tidurnya sudah terganggu, namja bertampang bule itu, sama sekali tidak merasa kesal, apalagi marah pada Wooyoung.

                Nichkhun malah perlahan bangkit dari tempat tidurnya, dan berjalan menghampiri Wooyoung yang tengah ber-huek ria di kamar mandi.

               

                “ Woo… “ panggil Nichkhun dari ambang pintu kamar mandi sambil menatap punggung Wooyoung yang nampaknya tengah membasuh mulutnya dengan air yang mengucur deras dari kran wastafel.

                “ Aku membangunkanmu lagi, hyung. Maaf… “ ujar Wooyoung yang kini sudah berdiri tegak dan berbalik menghadap Nichkhun sambil sedikit bersandar pada wastafel  yang barusan menjadi tempatnya mencurahkan segala isi perutnya. (?)

                “ Kenapa minta maaf? Bagaimana keadaanmu? Kau sudah merasa baikan? “ tanya Nichkhun sambil memandang Wooyoung dengan tatapan khawatir. “ Kau sangat pucat, Woo. “ lanjutnya lagi.

                “ Ah, benarkah? “ tanya Wooyoung yang langsung beranjak memutar tubuhnya menghadap ke cermin yang tertempel di dinding di atas wastafel. “ Oh… Benar. Aku tampak seperti zombie, hyung. “ ujar Wooyoung dengan nada bercanda, seraya menyentuh kedua pipi chubby nya yang memang sudah tidak sebulat dulu.

                Namun tidak ada tanda-tanda Nichkhun akan tertawa karena candaan Wooyoung. Nichkhun justru melakukan sebaliknya. Hanya diam dan menghujani Wooyoung dengan tatapan prihatin dan kasihan.

                “ Kau istirahatlah lagi. Aku akan membuatkanmu sarapan. Nanti akan kuminta Taecyeon kemari untuk memeriksa kondisimu. “ Nichkhun meraih tangan Wooyoung dan menuntun namja yang lebih muda dan lebih pendek darinya itu keluar dari kamar mandi dan kembali menuju ke tempat tidur mereka.

                “ Maaf, hyung…  Aku merepotkanmu terus. “ meski hanya bergumam, tapi suasana sunyi di sekitar Wooyoung, membuat ucapannya terdengar begitu jelas oleh Nichkhun.

                Nichkhun yang sudah mencapai ambang pintu, sontak membalikkan kembali tubuhnya untuk menatap Wooyoung, setelah permintaan maaf Wooyoung menembus gendang telinganya.

                “ Berhentilah meminta maaf. Aku hanya tidak ingin dinilai sebagai orang yang tidak bertanggung jawab. “ setelah selesai dengan ucapannya, Nichkhun pun berlalu meninggalkan Wooyoung sendirian di dalam kamar.

                “ Aku tau… “ bisik Wooyoung yang entah pada siapa. Dirinyakah? Atau Nichkhun-kah? Tapi yang pasti setetes air mata menjadi titik akhir kata-kata yang terlontar dari bibir pucatnya.

 

-------------------------

 

          *FLASHBACK

 

            Nichkhun Buck Horvejkul adalah seorang pengusaha muda yang bisa dibilang sangat sukses dii Seoul. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Nichkhun sudah berhasil mengelola tiga perusahaan tektil besar peninggalan kedua orang tuanya dengan baik. Hampir seluruh mitra kerja Nichkhun berdecak kagum dan memberikan acungan jempol pada kerja keras Nichkhun dan hasil kerjanya. Padahal tidak sedikit orang yang pada mulanya meremehkan kemampuan Nichkhun yang terbilang masih sangat amatir di dunia bisnis. Tapi berkat kegigihan dan usahanya, Nichkhun mampu mengatasii semua masalah yang datang bertubi-tubi padanya.

            Kedua orang tua Nichkhun meninggal karena kecelakaan pesawat dalam perjalanan bisnisnya ke Jepang 3tahun lalu. Jelas pukulan telak bagi Nichkhun yang saat itu baru berusia 22tahun. Nichkhun yang merupakan anak tunggal, sempat nyaris gila karena tertekan.

            Bagaimana tidak? Nichkhun yang saat itu masih duduk di bangku kuliah jurusan desain komunikasi visual dan buta sama sekali tentang masalah perbisnisan, tiba-tiba harus dibebani tiga buah perusahaan tekstil milik mendiang sang ayah, dengan jumlah pegawai yang seluruhnya hampir mencapai 5000 jiwa.

           Sekitar 5000 orang menggantungkan harapan dan kelangsungan hidupnya pada Nichkhun. Remaja labil yang baru berusia 22tahun. Sementara, di sisi lain, Nichkhun sendiri tidak tau harus menggantungkan hidupnya kepada siapa.

            Ayah Nichkhun hanya memiliki seorang kakak yang juga sudah meninggal karena usia, sementara ibu Nichkhun adalah seorang putri tunggal di keluarganya. Yang Nichkhun miliki hanyalah saudara-saudara sepupu dan seorang bibi yang sama butanya dengan masalah bisnis seperti dirinya. Karena Taecyeon, sepupu dari kakak ayah Nichkhun adalah seorang dokter ahli bedah. Dan Minjun, kakak laki-laki Taecyeon adalah seorang seniman. Sementara sang bibi, Ibu dari Taecyeon dan Minjun, adalah seorang ibu rumah tangga yang baik dan benar. Dan karena silsilah keluarga yang seperti inilah yang semakin membuat Nichkhun mimpi buruk setiap malam.

            Tapi di tengah keputus asaan Nichkhun, hadirlah Jang Wooyoung. Anak laki-laki dari Pak Jang. Kepala pembantu yang telah mengabdi bahkan sejak Nichkhun belum lahir di rumah keluarga Horvejkul.

            Wooyoung memang bukan seorang jenius di bidang bisnis. Wooyoung juga bukanlah orang yang tau bagaimana cara mengelola perusahaan tekstil besar dengan pegawai yang luar biasa banyak. Tapi sosok Wooyoung yang ceria dan penuh semangat, mampu mengembalikan kepercayaan diri Nichkhun sedikit demi sedikit.

            Bukan dalam waktu yang singkat. Tapi dalam kurun waktu 1 tahun, Wooyoung baru bisa benar-benar berhasil mengembalikan semangat Nichkhun. Padahal dalam waktu setahun itu, Nichkhun sudah benar-benar di ambang kehancuran. Perusahaan yang dijalankan tanpa kepala, benar-benar berantakan dan membuatnya banyak kehilangan. Bahkan Nichkhun nyaris kehilangan satu dari tiga perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya. Tapi nampaknya Tuhan menyadarkan Nichkhun tepat pada waktunya.

                Belajar, bekerja, kuliah dan turun langsung ke lapangan saat bekerja, Nichkhun lakukan terus tanpa henti. 1x24jam daam sehari. Bahkan pernahsangking terforsirnya, dalam sebulan Nichkhun jatuh sakit sampai 4kali. Tapi bahkan di saat sakit, Nichkhun tetap melakukan apa yang menjadi rutinitas hariannya tanpa mengeluh.

            Hal tersebut terus berlangsung sampai 2tahun lamanya. Dan dalam 2tahun itu, begitu banyak hasil luar biasa yang dicapai oleh Nichkhun. Bukan hanya tidak jadi kehilangan 1buah perusahaannya, tapi bahkan kini Nichkhun sudah mampu membuka lagi sebuah perusahaan cabang baru di kota Busan. Selain itu, Nichkhun juga berhasil mewujudkan impiannya untuk membangun sebuah istana kecil di sebuah kawasan mewah di tengah kota Seoul dengan uang hasil dari kerja kerasnya 2 tahun belakangan ini.

            Hidup terasa nyaris sempura bagi Nichkhun sekarang. Tepat di usianya yang ke 25tahun, Nichkhun bisa kembali sedikit demi sedikit menikmati hidupnya. Kembali bersantai, kembali menjadi sosok Nichkhun yang ceria, karena bagaimana pun juga 3tahun terakhir yang begitu berat bagi Nichkhun, mampu mengubahnya menjadi sosok dingin yang datar dan sangat serius. Nichkhun juga sesekali mulai kembali berkumpul dengan teman-teman yang hanya tinggal segelintir. Maklumlah, karena selama 3tahun ini, Nichkhun memang banyak kehilangan teman-temannya. Kebanyakan dari mereka pergi entah kemana. Nichkhun sendiri sebenarnya tidak begitu peduli. Karena toh dia sudah lama tau kalau memang di dunia ini begitu sulit mencari teman yang mau menemani kita di saat kita sedang terpuruk. Oleh sebab itu, untuk teman-teman yang masih bertahan dengan dirinya lah, Nichkhun tidak pernah bosan untuk berterima kasih.  Terutama pada Wooyoung.

            Nichkhun tidak pernah lupa sedikitpun pada Wooyoung. Namja chubby itu adalah orang yang paling berjasa atas dirinya sekarang ini. Kalau dia tidak menerobos masuk ke dalam kehidupan Nickhun, Nichkhun yakin, dirinya masih akan tetap terpuruk. Atau bahkan mungkin sudah hancur.

            Wooyoung benar-benar teman, sahabat sekaligus saudara yang luar biasa bagi Nichkhun. Bahkan di saat Nichkhun berada di titik terberat dalam hidupnya, Wooyoung tidak pernah sedikitpun meninggalkannya. Tapi di saat Nichkhun sudah kembali bangkit, Wooyoung justru malah menghilang entah kemana.

            Nichkhun jelas bohong kalau bilang tidak tau apa penyebab Wooyoung pergi. Karena sebenarnya, dirinya sendiri lah penyebab kepergian Wooyoung.

            Bukan seperti kacang yang lupa akan kulitnya. Tapi Nichkhun terlalu kaget dengan pernyataan terakhir Wooyoung kepadanya, sehari sebelum akhirnya Wooyoung memilih menghilang.

            Wooyoung bilang kalau Wooyoung mencintai Nichkhun. Bukan sebagai teman atau saudara. Tapi cinta dalam konteks yang sesungguhnya. Cinta yang sebagaimana cinta itu di ungkapkan pada mestinya. Kepada orang yang kita anggap lebih dari sekedar teman atau saudara. Cinta kepada seseorang yang begitu kita ingin miliki.

            Nichkhun jelas terkejut. Nichkhun bukan gay dan Nichkhun tidak pernah berpikir sedikitpun kalau Wooyoung adalah seorang gay. Nichkhun kira Wooyoung menganggapnya sebagai seorang hyung atau entahlah…. Yang pasti bukan orang yang dicintainya dengan cara seperti itu.

            Nichkhun tidak jijik atau marah pada Wooyoung. Nichkhun memang meninggalkan Wooyoung tanpa kata-kata saat itu. Begitu saja. Tanpa ucapan selamat tinggal, apalagi jawaban atas pernyataan Wooyoung.

            Nichkhun tau tindakannya telah meyakiti Wooyoung. Tapi jangan salahkan Nichkhun. Nichkhun benar-benar terlalu syok saat itu.

            Namun nampaknya, Tuhan tidak mengijinkan Nichkhun berpisah terlalu lama dengan Wooyoung. Meski pak Jang menutup rapat informasi tentang keberadaan putra bungsunya, tapi tidak dengan putri sulung Pak Jang. Jang Jung Hwa Noona. 6 bulan pencariannya atas sosok Jang Wooyoung berakhir setelah pertemuannya dengan kakak perempuan Wooyoung.

            Nichkhun tidak sengaja membuat Jung Hwa terjungkal saat baru keluar dari supermarket. Tubuh kekar Nichkhun, jelas dengan mudah membuat gadis yang berwajah sangat mirip dengan Wooyoung itu terjatuh. Setelah berbasa-basi cukup lama, akhirnya Nichkhun menembak Jung Hwa dengan pertanyaan mengenai Wooyoung. Maka taulah Nichkhun kalau Wooyoung tengah bersembunyi di kota Ilsan. Di tempat seorang kerabatnya yang bernama Lee JunHo.

            Dan tanpa menunggu lebih lama lagi, Nichkhun segera menyambangi rumah pria sipit bernam Lee Junho itu dan siap untuk memohon pada Wooyoung untuk kembali menemaninya. Meski Nichkhun sendiri tidak yakin apa yang dilakukannya ini benar atau tidak. Karena Nichkhun sendiri selama ini hanya terlalu sibuk meratapi kepergian Wooyoung, tanpa sempat memikirkan tentang bagaimana perasaannya pada Wooyoung. Juga jawaban apa yang akan diberikan Nichkhun kepada Wooyoung, jika suatu saat nanti, Wooyoung kembali menanyakan bagaimana perasaan Nichkhun padanya.

            Meski tanpa disangka Wooyoung begitu mudah diajak untuk pulang, tapi hubungan Nickhun dan Wooyoung nyatanya tidak bisa kembali seperti dulu lagi dengan mudahnya. Mereka tetap canggung. Bahkan meski Nichkhun sudah meminta Wooyoung untuk tinggal bersamanya dan menemaninya. Juga bahkan setelah Nichkhun memohon kepada Pak Jang yang masih setia menjaga rumah lama keluarga Horvejkul, untuk mengijinkan Wooyoung tinggal bersamanya.

            Wooyoung berubah. Tidak seceria dulu dan tidak selepas dulu saat bersama Nichkhun. Wooyoung hanya berubah pada Nichkhun. Nyatanya Nichkhun sering memergoki Wooyoung tengah bercanda dengan riangnya dengan pembantu Nichkhun yang lain atau dengan Taecyeon dan Minjun saat mereka berkunjung ke rumah Nichkhun, bahkan ketika dengan Hwang Chansung. Namja y dari kompleks sebelah yang kisaran usianya hampir sama dengan Wooyoung.

            Dan entah kenapa, hal ini sangat membuat Nichkhun frustasi. Perubahan sikap Wooyoung membuat Nichkhun merasakan kembali neraka yang sama seperti 3 tahun lalu. Nichkhun begitu pusing dan tidak bisa tenang menghadapi perubahan sikap Wooyoung. Bahkan Nichkhun juga sudah kehabisan cara dan kata untuk berusaha mengembalikan Wooyoung sang sahabatnya seperti ketika 3 tahun lalu.

            Sampai akhirnya, ketika alkohol menguasai tubuh dan otak Nichkhun, malam gila itu terjadi. Dengan sekuat tenaga nichkhun menggauli Wooyoung dan menyemburkan benihnya ke dalam hole Wooyoung, sebagai pelampiasan atas rasa frustasinya selama berbulan-bulan belakangan ini kepada Wooyoung.

            Tangis dan teriakan Wooyoung bahkan terdengar seperti melodi yang indah di telinga Nichkhun. Toh Nichkhun pikir Wooyoung tidak akan terlalu rugi karena tindakannya. Selain rasa sakit di sekitar lubang anusnya, Nichkhun yakin tidak akan ada dampak lain pada diri Wooyoung. Karena bagaimanapun juga, namja bukanlah yeoja. Seorang namja tidak memiliki selaput keperawanan yang akan jadi permasalahan saat dia menikah nanti, dan seorang namja jelas tidak akan hamil hanya karena ada benih sperma yang masuk di lubang anusnya. Karena meski benci pelajaran biologi, Nichkhun ingat betul kalau bukanlah yang menjadi jalur sperma menuju sel telur. Dan misalkan Nichkhun salah dan ternyata bisa menjadi jalan sperma menuju ke sel telur, Nichkhun yakin kalau yang memiliki sel telur hanyalah seorang yeoja. Jadi semua aman.

            Keesokan paginya Nichkhun bangun dengan kepala sangat pusing. Tapi dengan cepat, dia berusaha mengabaikan nyut-nyutan di kepalanya. Yang harus dilakukannya sekarang adalah mencari Wooyoung dan berlutut sambil menciumi  kaki Wooyoung karena telah berbuat keterlaluan pada Wooyoung. Meski tidak sepenuhnya ingat dengan apa yang terjadi semalam, namun baju atasan Wooyoung yang ditemukan sobek dan adanya banyak noda putih yang sudah mengering di tempat tidur Nichkhun, merupakan petunjuk baginya kalau sesuatu yang tidak benar, sudah terjadi semalam.

            Dan benar saja, Wooyoung ditemukan tidur di bawah shower di kamar mandi dengan mata bengkak dan wajah merah padam karena demam tinggi. Sepertinya menangis semalaman adalah jawaban atas kondisi Wooyoung yang seperti sekarang ini.

            Memiliki seorang saudara sepupu seorang dokter, merupakan keuntungan bagi Nichkhun. Setelah menunggu sekitar 45menit, Taecyeon datang bersama Minjun untuk mengecek kondisi Wooyoung. Setelah diberi suntikan dan beberapa obat, dalam waktu beberapa jam Wooyoung mulai membaik. Tapi lagi-lagi tidak dengan hubungan mereka. Wooyoung yang bertindak dan berkata seolah tidak pernah ada yang terjadi antara dirinya dan Nichkhun, membuat Nichkhun sedikit kaget sekaligus kecewa. Meski tau ini gila, tapi Nichkhun ingin Wooyoung menangis atau marah padanya. Paling tidak, dengan itu, Nichkhun bisa memastikan kalau Wooyoung masih memiliki hati, dan tidak benar-benar berubah menjadi robot. Tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain. Dan sejak itu, Nichkhun pun memutuskan untuk bersikap sama dinginnya dengan Wooyoung. Melupakan kalau Wooyoung pernah menyatakan cintanya pada Nichkhun, melupakan bahwa Wooyoung pernah melewati malam panas dengan Nichkhun, juga melupakan kalau mereka pernah begitu dekat 3tahun yang lalu. Hanya satu yang yang Nichkhun tidak ingin lupakan dari Wooyoung. Bahwa Wooyoung pernah begitu berjasa padanya 3tahun lalu dan bahwa Wooyoung lah alasan dirinya berada di posisi yang sekarang ini.

            Tapi lagi-lagi, Tuhan mempermainkan Nichkhun dan Wooyoung. Suatu hari ketika pulang dari kantor, Nichkhun menemukan Wooyoung jatuh pingsan di dekat tangga dengan darah segar mengalir di bagian dalam paha dan betisnya. Mulanya Nichkhun mengira darah tersebut berasal dari luka di bagian kaki Wooyoung. Namun setelah membersihkan seluruh darah di kaki Wooyoung, Nichkhun tidak menemukan sedikit luka pun di kaki Wooyoung. Dan alangkah terkejutnya Nichkhun saat menyadari darah tersebut datang dari bagian paling vital di tubuh Wooyoung.

            Maka dengan panik Nichkhun segera menghubungi Taecyeon. Lagi-lagi sekitar 45menit Taecyeon datang, namun kali ini tidak sendiri. Taecyeon membawa sekutu. Beberapa manusia berseragam putih yang keluar dari dalam mobil ambulans yang sampai di halaman rumah Nichkhun beberapa detik setelah Taecyeon, dengan begitu banyak peralatan medis di dalamnya.

            Nichkhun memang panik. Tapi itu tidak lantas membuatnya buta. Nichkhun berani bersumpah demi apa dan siapapun. Ketika melihat wajah Taecyeon, Nichkhun yakin wajah Taecyeon tampak jauh lebih panik dari Nichkhun. Namun Nichkhun sadar ini bukan saat yang tepat untuk membahas masalah tersebut.

            Maka di sinilah Nichkhun beberapa jam kemudian. Menunggu dengan perasaan yang berantaan di depan ruang IGD sebuah rumah sakit tempat Taecyeon bertugas. Nichkhun benci perasaan seperti ni. Nichkhun benar-benar ketakutan. Ketidak tauannya atas kondisi dan penyebab Wooyoung mengeluarkan begitu banyak darah membuat Nichkhun nyaris gila. Sampai akhirnya, Taecyeon keluar dari dalam ruang IGD dengan wajah lelah dan penuh keringat. Tampangnya yang begitu tidak biasa, benar-benar membuat Nichkhun mati gaya dan kata. Bahkan untuk melontarkan sebuah pertanyaan pun Nichkhun merasa begitu takut.

            “ Khun… “ padahal Taecyeon hanya memanggilnya, tapi entah kenapa, detak jantung Nichkhun lansung naik menjadi 2x lipat. “ Ikutlah ke ruanganku. Kita harus bicara secara pribadi… “ ucapan Taecyeon kini membuat detak jantung Nichkhun naik menjadi 3x lipat. Bahkan ditambah dengan efek merinding dan bergetar di seluruh tubuh.

            Nichkhun benar-benar ingin berteriak pada Taecyeon sangking kalutnya. Tapi mengingat seisi rumah sakit bisa mengeroyoknya jika hal itu dilakukannya, maka Nichkhun memilih untuk patuh dan melangkah sambil bergetar di belakang Taecyeon.

            “ sebenarnya Wooyoung kenapa Taec? Kau sepertinya sudah tau dengan apa yang terjadi padanya sejak kau datang ke rumah tadi. Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku? Kau dan Wooyoung? “ tepat setelah memastikan pintu ruang kerja Taecyeon tertutup rapat, Nichkhun segera menghujani Taecyeon dengan pertanyaan-pertanyaan yang nyaris membuat kepalanya pecah beberapa jam terakhir ini.

            “ Tenanglah dulu. Aku akan menceritakan detailnya padamu. “ ujar Taecyeon tenang seraya meletakkan bokongnya di kursi kerjanya.

            “ Wooyoung mengalami pendarahan, Khun. “ sesuai janji, setelah Nichkhun duduk dengan manis, tapi bukan itu jawaban yang Nichkhun mau.

            “ Aku tau, Taec. Bahkan orang gila pun akan tau kalau wooyoung mengalami pendarahan tanpa harus menjadi dokter. Yang jadi masalah dan harusnya kau jelaskan padaku adalah kenapa Wooyoung mengalami pendarahan? Dan… Taec… Darah itu. Darah itu berasal dari uhm…. Batang kemaluan Wooyoung? Benar? “ celoteh Nichkhun dengan tidak sabar.

            Udara panas dan suasana panik  membuat kesabaran Nichkhun benar-benr di ambang batas.

            “ Baiklah. Akan kujelaskan. Kau dengar baik-baik. “ Taecyeon sejenak berhenti. Mebenarkan duduknya dan mulai bicara kembali. “ Wooyoung… Dia hamil, Khun. “

            “ Apa??? “ sontak Nichkhun berteriak histeris mendengar ucapan pertama yang keluar dari mulut saudara sepupunya. “ Kau gila? Dia namja, Taec. Namja!! “

            “ Kau mau aku melanjutkan atau tidak? “ nada kesal jelas terdengar dari cara Taecyeon berbicara.

            “ B-baiklah… “ sahut Nichkhun singkat.

            “ Aku tau ini tidak masuk akal dan di luar logika manusia. 2minggu lalu, saat kau bekerja, Wooyoung tiba-tiba menghubungiku dan memintaku untuk datang ke rumahmu. Dia bilang, saat itu dia merasa sangat tidak enak badan. Dia mengeluh sering merasa mual luar biasa akhir-akhir ini. Selera makannya pun nyaris hilang dan kepalanya sering terasa pusing. Dia sudah sempat ke dokter di dekat rumahmu. Tapi dokter itu hanya mengatakan kalau Wooyoung mungkin masuk angin dan terlalu lelah bekerja. Tapi setelah obat yang diberikan oleh dokter itu hampir habis, sakit yang diderita Wooyoung tidak kunjung reda. Oleh sebab itu dia memintaku untuk memeriksanya lebih lanjut. Wooyoung takut jika sesuatu yang buruk terjadi padanya. Maka aku pun datang untuk memeriksanya dan mengambil sample darah, dan urine nya. Dan alangkah kagetnya aku, saat hasil cek laboratorium menyatakan kalau Wooyoung positif hamil. Usia kandungannya menurut ilmu kedokteran saat itu sudah menginjak 7minggu.  Wooyoung sempat pingsan saat aku memberitahukan kabar ini kepadanya dan setelah dia sadar, Wooyoung mengakui kalau dia memang sempat melakukan hubungan badan dengan seorang namja. Tapi Wooyoung menolak untuk menyebutkan nama namja tersebut dan bersikukuh untuk menanggung sendiri apa yang tengah terjadi padanya saai ini. Lalu Wooyoung pun memohon padaku untuk tidak memberitahukan berita ini kepadamu. Karena Wooyoung takut kau akan khawatir atau bahkan menjauhinya lagi karena dia merasa dirinya aneh. Maka, oleh sebab itulah, aku tetap bungkam sampai hari ini. Tapi sepertinya kondisi tubuh Wooyoung yang semakin lemah karena tubuhnya belum bisa menyesuaikan diri dengan kandungannya, membuat Wooyoung kehilangan kesadaran saat hendak menuruni tangga dan benturan keras di area perutnyalah yang akhirnya membuat Wooyoung nyaris kehilangan janinnya. “ jelas Taecyeon panjang lebar kepada Nichkhun yang sedari tadi duduk terdiam dengan ekspresi wajah yang sulit di tebak.

            Setelah sepi sejenak mencekam keduanya, akhirnya Nickhun kembali membuka suara. “ Jadi bagaimana kondisi Wooyoung dan janinnya sekarang? Apakah mereka berdua baik-baik saja? “

            “ Meski Wooyoung sangat lemah, tapi nampaknya dia merawat janinnya dengan baik selama ini. Janinnya sangat kuat. Pendarahan tadi tidak sedikitpun mengganggu detak jantung dan kondisi sang bayi. Kondisinya sangat normal. Hanya Wooyoung saja yang nampaknya harus bedrest selama kurang lebih seminggu ini. Karena bagaimana pun juga, kehilangan banyak darah telah membuat kondisi tubuhnya semakin drop. Apalagi pada bulan-bulan awal usia kandungan seseorang, tubuh akan mengalami banyak gangguan. Seperti gangguan tidur, makan dan juga pencernaan. Lingkar hitam di kedua mata Wooyoung, jelas menunjukkan bahwa dia tidak tidur dengan baik akhir-akhir ini. Bahkan seorang yeoja yang memang ditakdirkan untuk mengandung pun akan merasa tersiksa di trimester awal kehamilan, apalagi Wooyoung yang merupakan seorang namja. Penderitaannya pasti berlipat ganda. Aku heran, bagaimana bisa kau yang tinggal serumah dengannya tidak menyadari kalau dirinya tengah tidak sehat? “

            Ucpan terakhir Taecyeon menohok tepat jantung hati Nichkhun. Benar kata Taecyeon. Bagaimana bisa Nichkhun tidak sadar akan penderitaan yang tengah dialami Wooyoung.

            “ Tapi dia selalu nampak baik jika dekat denganku. Tidak aneh sedikitpun. “ gumam Nichkhun mengutarakan fakta yang ada selama dia berada di samping Wooyoung.

            “ Mungkin dia tidak ingin kau khawatir. “

            “ Aku sering menanyakan tentang kondisi kesehatannya memang. Karena akhir-akhir ini, Wooyoung lebih banyak mengurung diri di kamar. Tapi dia selalu menjawab kalau dia baik-baik saja. “

            “ Yah… Sudahlah. Yang penting sekarang kau sudah tau. Oleh karena itu, aku mohon padamu, Khun. Tolong jaga dia dengan baik selama berada di rumah. Karena aku jelas tidak bisa memantau kondisinya selama 24jam penuh. “

            Maka ditutuplah obrolan saat itu karena seorang perawat yang mengetuk ruang kerja Taecyeon dan mengabarkan kalau Wooyoung sudah siuman.

            Dan sejak saat itulah, Nichkhun mengambil tanggung jawab penuh atas Wooyoung. Meski hubungan keduanya masih sangat canggung tanpa sebab. Meski Wooyoung tidak pernah sedikitpun membahas tentang siapa ayah dari anak di dalam rahimnya. Dan meski Wooyoung masih saja terus bersikap seolah tidak ada sesuatu yang tengah terjadi di antara mereka, tapi Nichkhun yakin janin di dalam rahim Wooyoung adalah buah perbuatannya di malam gila itu. Karena menurut perhitungan Taecyeon, waktu perkiraan Wooyoung melakukan hubungan , sama persisi dengan waktu dimana Nichkhun menemukan dirinya terbangun dalam keadaan telanjang dengan bercak putih bertebaran dimana-mana dan Wooyoung yang jatuh pingsan di kamar mandi karena habis menangis semalaman.

            “ Meski aku tidak tau siapa ayah kandung anak itu, karena kau tidak pernah memberi tauku, tapi aku akan bertanggung jawab atasmu sepenuhnya, Woo. Aku tulus melakukan ini dan aku tidak ingin mendengar kau menolak niat baikku… Lagipula aku akan tampak jahat jika tidak merawatmu. Kau tinggal di rumahku dan aku yang meminta kau melakukan itu. “

 

          * END OF FLASHBACK

 

------------------------------

 

 

                “ Bagaimana keadaanmu, Woo “ tanya Taecyeon seraya menghampiri Wooyoung yang tengah terbaring di tempat tidurnya.

                Nichkhun memenuhi janjinya. Dia mengundang Taecyeon untuk datang dan memeriksa kondisi kesehatan Wooyoung.

                “ Usahakan untuk makan walau hanya sedikit, Woo. “ saran Taecyeon. “ Nichkhun merawatmu dengan baik, khan? “ lanjutnya.

                “ Sangat baik, hyung. Aku bahkan sampai merasa tidak enak pada Khun hyung. Saat aku bangun tengah malam, dia pasti ikut terbangun. “

                “ Biar dia melakukan itu. Dia sudah berjanji padaku akan menjagamu. “

                Hening sejenak saat Taecyeon sibuk membereskan alat-alat kedokterannya.

                “ Woo… “ panggil Taecyeon setelah semua kembali masuk ke dalam tas prakteknya.

                “ Ya, hyung? “

                “ Ayah bayimu… Apa kau sudah memberitaunya? “ tanya Taecyeon sedikit ragu. “ Terdengar lancang memang. Tapi, bukankah lebih baik jika dia juga ikut bertanggung jawab atas penderitaan yang kau alami? “

                Wooyoung hanya tersenyum mendengar ucapan Taeceon. “ Dia sudah sangat bertanggung jawab, hyung. “ jawab Wooyoung singkat.

                “ Oh… “ jawaban Wooyoung yang menggantung, membuat Taecyeon kehilangan kata-kata dalam sekejap.

                “ Kau tidak perlu khawatir, hyung. Aku baik-baik saja, anakku juga baik-baik saja, dan aku bahagia. Itu yang terpenting. Ya, khan? “

                “ Ayah dan kakakmu… apa mereka sudah kau beritahu? “ tanya Taecyeon lagi.

                “ Sudah. Mereka sudah kuberitahu. Meski awalnya mereka sangat terkejut, tapi bagaimanapun juga aku adalah anak dan adik mereka. Oleh sebab itu, pada akhirnya, mereka tetap mendukung apapun keadaanku. Soal ayah bayi ini, mereka juga bisa menghargai keinginannku untuk tidak memberitahu mereka. Karena aku pikir, ini akan lebih baik jika kusimpan sendiri, hyung. Hubungan yang kulakukan dengan ayah dari bayi ini jelas sebuah kesalahan besar baginya. Dia mabuk dan tidak sadaar dengan apa yang dilakukannya. Aku terlalu menyayanginya sampai aku tidak rela menghancurkan masa depannya. Ayah bayi ini sangat tampan, hyung. Bahkan lebih tampan darimu. Dia juga masih muda dan aku rasa, dia lebih baik menikah dengan seorang yeoja yang cantik dan membangun rumah tangga yang normal daripada menghabiskan sisa waktunya bersamaku. “

                Taecyeon lagi-lagi tidak bisa berkata apa-apa. Namja jangkung itu hanya bisa menghela nafas panjang sambil menatap prihatin ke arah Wooyoung.

                “ Namja itu sangat beruntung, Woo. Kau juga sangat luar biasa. Benar-benar tidak masuk akal, tapi kau melakukannya. Bagaimana bisa mencintai seseorang dengan begitu tulus? Kau bahkan mengorbankan begitu banyak untuk kebahagiaan dan masa depan orang yang kau cintai… “

 

--------------------------------------

 

            TO BE CONTINUE….

 

 

Hallo ^^

Author baru di sini!!!!

Akhirnya kesampaian juga cita-cita aku untuk bikin fic dan menyandang predikat author.

Biar masih amatir, tapi berasa udah keren banget…

Soal cerita, mungkin gaje.

Mohon maklum yah….

Tapi aku orangnya open lho!!!

Kalo ada yang mau bermurah hati ngasih kritik, saran dan komen, aku tampung dengan senang hati.

Semoga bisa bikin aku jadi makin pro!!! Wkwkwkwkwk….

Yah sudah, sekian dulu salam penutup dari aku.

Sampai jumpa di episode berikutnya…  *popobasah

                 

 

 

              

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
oryzae12 #1
Chapter 4: Auhh. Tidak ada lanjutannya...
suyoungie #2
Chapter 4: Please update....huhu....
Mrs_jang89yes #3
Chapter 4: Update soon authornim.. :D
Like it
ELFlisa #4
Chapter 4: best la cerita ni!!!..update soon..thanks for the story..
ReLif_53 #5
Chapter 4: Wooww.. Ceritanya dramatis banget authornim.. Aku kasian sekaligus kesel ma nickhun.. Gak peka banget ma perasaan sendiri.. Ckckck.. Kan kasian woo, dia pasti kesiksa banget.. Lanjut authornim..
mannuel_khunyoung
#6
Chapter 4: Sory thor lngsung koment di chap4 hehe

Ceritanya kereena kyak drama gitu

tpi sedikit kecewa,atau bahkan sangaaaaaat,setelah tau ternyata chansung sama junho,aku pikir chan bakalan ma wooyoung :'( dan nanti bakalan rebutan saama nichkhun

thor buat masalahnya semakin rumit?mungkin buat pertengkaran antara chan ma junho krena trnyata diam2 chan ska sma wo setelah anak itu lahir hihihihi :D

fighting thor?jgn lpa klo setuju dgn ide akuuu kasih tau aku thor wkwk
teru_neko
#7
Chapter 4: susul Woo! susul Woo!!
kasian Woo..walaupun Chan udah bersikap kayak daddy-nya si bayi..tetepa aja cintanya kan buat Junho T^T
sebenarnya sedikit berharap ada taeckay jg di sini..tp ya karena mereka bersaudara, kan g mungkin lovey dovey..jd ya cukup pembawa komedi aja hahaha
thanks for the fast update ^^
jangwooyoung0730
#8
Chapter 4: update soon :-)

thanks authornim :-)
antares_alph
#9
Chapter 4: Wee, update-nya ekspress banget nih, keren~~ XD
Aaaa Kinara, mau tanya dong. Dari kemarin aku penasaran banget, Chansung kerjanya apa e?
Aku terus bertanya-tanya.. hehe
Akhirnya Khun menyadari perasaannya juga. Semoga segera ada tindakan ya, dan Woo juga semoga nggak terus2an egois, kabur terus dari Khun dengan alasan pengen Khun bahagia (padahal cuma takut buat tahu perasaan Khun aja kan? XP) Hahaha..
Semangat! Kalau kamu takut typo, kamu bisa minta tolong temenmu buat jadi proof-reader, jadi soal typo ama kata-kata yanga neh bisa dibenerin juga~ C: