Blue Rose
Blue RoseAuthor : NearRiver
Tittle : Blue rose
Type : , PG-13 idk
Cast : Chanyeol, Baekhyun
Pairing : Baekyeol
Genre : slight angst idk
Karena kekurangan baekyeol moments T_T . Btw enjoy guys
***
Dia bekerja di tempat dimana dia dituntut untuk mengerti. Mental hospital. Setiap pasiennya selalu memiliki kisah yang harus dipechakannya. Chanyeol mencintai pekerjaannya, berbicara dengan orang- orang yang selalu dihindari orang lain. Dan chanyeol banyak belajar dari mereka.
Tapi ada salah seorang pasien yang masih menjadi misteri untuk Chanyeol, Byun Baekhyun.
Lelaki itu selalu duduk di depan jendela ruangannya, menatap keluar ruangannya. Dan lelaki itu akan terus duduk di depan jendelanya hingga senja, kemudian saat gelap dia akan tertidur di tempat tidur berwarna putihnya.Chanyeol tidak pernah tahu apa yang ditatap lelaki itu.
Pertama kali Chanyeol berbicara dengan Byun Baekhyun hanya karena rasa penasarannya, karena beberapa perawat sering membicarakan tentang pria berambut coklat itu. Chanyeol memutuskan untuk memasuki kamar 22b itu karena shift kerjanya sudah selesai , dan dia melihat kearah lelaki itu memandang. Jendela itu menghadap kearah taman rumah sakit.
“lilac, kau tahu apa artinya?” Tanya lelaki itu kepada chanyeol yang membuat chanyeol terkejut, karena lelaki itu tidak pernah berbicara sekalipun, bahkan kepada dokter yang menanganinya.
“i.. don’t know”
“it symbolizes first love ” lelaki itu menjawab sendiri pertanyaannya sambil tersenyum.
“I always want to be a florist, membantu orang lain untuk mengungkapkan perasaan mereka melalui rangkaian bunga, karena setiap bunga memiliki arti masing- masing ” ujar lelaki itu sambil menatap keluar jendela dengan masih tersenyum. Dan saat itu juga Chanyeol menyadari bahwa lelaki di sampingnya telihat begitu pucat, tapi dengan bibir yang begitu merah, dengan rambut coklat yang terlihat begitu halus, dan mata sipitnya yang akan menghilang saat dia tersenyum, after all he’s beautiful.
“kenapa kau tidak melakukannya? Menjadi florist I mean” dan chanyeol dapat melihat kepedihan di mata lelaki itu sebelum pria itu tersenyum lagi
“I can’t, aku selalu berada disini, bagaimana mungkin aku menjadi seorang florist?” baekhyun tersenyum, meskipun chayeol dapat melihat ada sedikit kesedihan di dalam senyuman itu.
Dan chanyeol bertanya tanya bagaimana lelaki seperti di hadapannya bisa berada di mental hospital tempat dia bekerja.
Hari itu chanyeol berada di ruangan lelaki itu hingga senja dan kemudian meninggalkan ruangan itu setelah dia menyadari bahwa saat itu sudah waktunya baekhyun untuk tidur.
___
Setelah hari itu chanyeol akan selalu mengunjungi kamar 22b itu setelah shift kerjanya selesai untuk berbicara dengan baekhyun. Sesuatu tentang baekhyun membuatnya merasa tenang.
Chanyeol menjadi satu- satunya orang di rumah sakit itu yang bisa membuat baekhyun berbicara, lebih tepatnya mengoceh, tapi chanyeol tidak pernah keberatan.
Terkadang baekhyun akan berbicara mengenai bunga- bunga yang pernah dipelajarinya, arti dari setiap bunga yang ada di taman rumah sakit itu. Dan chanyeol akan mendengarkan sambil duduk disamping baekhyun sambil menatap lelaki di hadapannya.
Iris untuk friendship, lilac untuk cinta pertama, lavender untuk ketidak percayaan. Dan chanyeol masih bertanya- tanya bagaiman seseorang seperti baekhyun bisa berda disini. Dan pertanyaan chanyeol itu terjawab ketika suatu hari cahnyeol menanyakannya kepada dokter yang menangani baekhyun, Kim Jongdae.
“dia membunuh ibunya ” jawab Jongdae sebelum melanjutkan “tentu saja kau tidak akan mengira bahwa sesorang dengan wajah sepolos baekhyun adalah seorang pembunuh”
“but why?”
“dia berasal dari keluarga yang berantakan, ayahnya meninggalkan ibunya untuk seorang laki laki, ayahnya seorang gay yang dipaksa menikah dengan ibunya” jongdae mengangkat bahu “ibunya terguncang tentu saja, dari apa yang aku tahu ibunya adalah seorang wanita yang baik dan penyayang, tapi kepergian suaminya membuatnya berubah,dan dia menyalahkan semuanya kepada Baekhyun, mengatakan baekhyun adalah pembawa sial”
“baekhyun tidak pernah mendapat perhatian yang cukup, entah dari sosok ibu maupun ayah, dan itu membuat emosinya menjadi tidak stabil, awalnya dia mungkin hanya ingin merasakan kasih sayang dan perhatian, yang dia dapatkan dari salah seorang kekasihnya, tapi kau tahu, kekasih baekhyun adalah seorang pria, hal itu tentu saja membuat ibunya semakin membencinya, melihat anak satau satunya menjadi seorang gay seperti mantan suaminya, entah apa yang dikatakan ibu baekhyun hingga membuat baekhyun membunuhnya” jongdae mengambil nafas panjang sebelum bertanya kepada chanyeol “kau mau aku melanjutkannya?” tanya jongdae yang segera dijawab dengan anggukan oleh chanyeol.
“sepertinya ibunya berhasil menelfon polisi sesaat sebelum nyawanya dicabut oleh anaknya sendiri. Saat polisi sudah sampai disana wanita itu hanya berupa potongan- potongan saja, dan kau tahu apa yang dilakukan baekhyun saat polisi sampai disana?” tanya jongdae, tapi chanyeol tahu bahwa jongdae tidak membutuhkan jawaban dari pertanyaannya
“dia tersenyum sambil bernyanyi lullaby, saat itulah polisi mengetahui bahwa mental baekhyun sedikit terganggu”
“that’s it, that’s why dia berada di sini. tapi dia tidak pernah berbicara, sebelum dia mengenalmu tentunya”
Saat itu chanyeol menyadari bahwa baekhyun memang mungkin lebih baik berada di sini, di bawah pengawasan rekan- rekannya. Karena tidak ada seorangpun akan menyangka bahwa lelaki dengan wajah sepolos baekhyun adalah seorang pembunuh, lunatic. Don’t judge a book by its cover, mungkin itu semua benar.
Chanyeol seharusnya merasa takut dan kemudian menghindari baekhyun, tapi yang dilakukannya adalah kembali lagi ke kamar itu keesokan harinya dan mendengarkan ocehan baekhyun, karena jujur saja Chanyeol menyukai suara baekhyun.
Hingga suatu hari chanyeol membuka kamar 22b itu untuk mendapati bahwa kamar itu kosong. Tidak ada sosok familiar yang biasanya duduk di depan jendela.
Dan perasaan panic langsung melanda chanyeol. Pria tinggi itu langsung berlari keluar ruangan untuk mencari sosok baekhyun.
Apa yang akan dilakukan baekhyun?
Baekhyun tidak bisa keluar sendirian begitu saja
Bagaimana jika dia kabur?
Apakah dia akan baik baik saja?
Setelah mencari hampir diseluruh rumah sakit chanyeol baru terfikir bahwa mungkin baekhyun berada di tempat favoritnya. Taman.
Dan chanyeol memang menemukan lelaki berambut coklat itu sedang mencabut beberapa bunga. Chanyeol mengembuskan nafas lega setelah melihat bahwa baekhyun ternyata baik baik saja.
“hey” sapa baekhyun sambil terus melanjutkan kegiatannya
“baek, kau membuatku khawatir” ucap chanyeol sambil mengerutkan dahinya.
Baekhyun terdiam untuk beberapa saat dan kemudian tersenyum lalu melanjutkan kegiatannya.
“it’s nice”
“what?”
“untuk mengetahui bahwa ada seseorang yang khawatir padakau” kemudian chanyeol mengungat perkataan jongdae dia mungkin hanya ingin merasakan kasih sayang dan perhatian
“yeah cobalah menjadi aku, aku benci merasa khawatir kau tau”
“kenapa kau menghawatirkanku yeol, kenapa kau selalu datang ke ruanganku? Kenapa kau mau berbicara padaku?”
“i-I don’t know baek” karena chanyeol memang benar benar tidak tahu kenapa dia begitu menghawatirkan pria didepannya itu.
Kemudian chanyeol berjongkok di sebelah baekhyun dan menatap pria di sebelahnya. Bahkan setelah entah keberapa kalinya dia memandangi baekhyun dia tidak merasa bosan, malah ada perasaan lain yang dia rasakan. Dan chanyeol tahu persis apa itu. Keinginan untuk memiliki lelaki di sebelahnya.
“nah, this is for you yeol” ucap baekhyun sambil menyerahkan setangkai bunga yang sebelumnya tergeletak di tanah tak jauh dari tempat baekhyun berjongkok. Kemudian baekhyun melanjutkan kegiatannya.
“blue rose? Apa artinya?” tanya chanyeol sambil mengamati mawar di hadapannya. Mawar itu terbuat dari kertas, kertas berwarna biru tentunya.
“it’s a secret” ucap baekhyun sambil tersenyum menunjukkan gigi putihnya.
“ayolah baek beritahu aku, kau bilang setiap bunga memiliki arti”
“hm memang”
“apa artinya mawar biru?”
“I don’t know” ucap bakhyun sambil menyanyi
“baek!” dan baekhyun hanya tertawa mendengar chanyeol kemudian mencium pipi chanyeol membuat chanyeol melupakan semuanya kecuali baekhyun.
“mereka bilang kau mencium seseorang jika kau menyukai mereka”
“jadi kau menyuakiku?” tanya chanyeol penuh harap
“no, I hate you” jawab baekhyun sambil tertawa saat melihat ekspresi chanyeol
“baek!”
Dan chanyeol pun akhirnya melupakan tentang mawar biru itu.
***
“aku melihat kau semakin dekat dengan pasien 22b itu” ujar jongin, salah satu rekan kerja chanyeol yang cukup dekat dengannya.
“baekhyun, namanya byun baekhyun jongin” ucap chanyeol dengan nada memperingatkan, karena dia tidak suka dengan cara jongin menyebut baekhyun.
“whatever, begini yeol aku tidak akan berbelit belit lagi, kalau saja kau lupa, kau seorang dokter, dan dia hanya salah satu pasien di rumah sakit tempatmu bekerja, kau bisa berteman dengannya, tapi aku tidak buta, aku tahu kalau kau menyukai pasien-”
“namanya baekhyun jongin dammit, dan ya aku memang menyukainya, so what?” chanyeol mulai kehabisan kesabaran mendengar perkataan jongin
“so what? What the park, dia seorang lunatic-“
“jongin!” kali ini chanyeol benar benar kehilangan kesabarannya. Tapi jongin menjadi jongin, sosok keras kepala yang tidak sensitive, melanjutkan ucapannya
“ mentalnya tidak stabil, kau tidak pernah tau apa yang terjadi di dalam kepalanya. Aku hanya tidak ingin kau terluka, dan aku akan mengingatkanmu sekali lagi, mentalnya tidak stabil dan dia belum sembuh yeol”
“I don’t give a jongin” ucap chanyeol sambil berjalan meninggalkan jongin
“kau akan menyesalinya park!” teriak jongin
Oh aku tidak akan pernah menyesalinya jongin.
***
Saat itu baekhyun sedang duduk di ranjang di kamarnya sambil memainkan rambut chanyeol yang sedang tidur di sampingnya.
“I like you baek” gerakan baekhyun terhenti sejenak dan lelaki itu hanya tersenyum pedih mendengar perkataan chanyeol
“don’t yeol, jangan pernah menyukaiku”
“but why baek?”
“just—don’t, kau hanya akan menyesalinya” chanyeol langsung terduduk mendengar ucapan baekhyun
“tidak, baek, aku tidak akan menyesalinya” dan chanyeol mencium bibir lelaki di hadapannya. Saat itu chanyeol merasakan air mata baekhyun yang menetes, bertanya tanya mengapa lelaki di hadapannya menangis.
***
Chanyeol berjalan di lorong rumah sakit itu dengan perasaan campur aduk. Dia hanya mengikuti langkah kaiknya, dia sudah tidak bisa berfikir lagi, karena fikirannya hanya dipenuhi oleh baekhyun baekhyun baekhyun.
dia memotong pergelangan tangannya dengan pecahan cermin yang sebelumnya telah dibantingnya, kami berusaha menolongnya, tapi semuanya sudah terlambat, dia kehilangan terlalu banya darah, dia meninggal. Padahal beberapa minggu ini kondisinya sudah stabil, aku tidak tahu kenapa tiba tiba dia kambuh
dan selanjutnya chanyeol tidak begitu mendengarkan, karena pada saat itu juga chanyeol sudah tidak bisa berfikir lagi. “kami menemukan buku ini saat sedang membersihkan barng- barangnya, sebaiknya kau menyimpannya”
chanyeol tidak sadar dia telah sampai ditaman rumah sakit itu. Chanyeol duduk di salah satu kursi di taman itu. Dia menarik nafas panjang sebelum membuka buku itu. Tulisan di buku itu begitu rapi, dan hal itu membuat chanyeol ingin menangis karena lelaki dengan tulisan rapi ini adalah salah satu pasien di rumah sakit jiwa ini.
Buku itu kebanyakan berisi tentang bunga yang ada di taman rumah sakit.
23th of October
Itu adalah hari dimana chanyeol pertama kali berbicara dengan baekhyun
Dokter itu bernama chanyeol
Chanyeol chanyeol chanyeol
Dia memiliki rambut coklat yang bisa menjadi sarang burung
Dia akan memperlihatkan hampir seluruh giginya saat dia tersenyum
He’s so handsome
Dan aku tidak pernah menyangka bahwa berbicara dengannya bisa begitu menyenangkan
Dan isi selanjutnya dari buku itu adalah tentang chanyeol dan baekhyun.
Hari ini aku memberikan dia setangkai blue rose
Dia bertanya apa artinya
Tentu saja aku tidak akan memberitahunya
It’s a secret
I like him. A lot
Tapi aku tahu bahwa aku tidak akan pernah mungkin memilikinya
Karena aku seorang lunatic, pembunuh, psychopath
Dan dia, dia seorang dokter, tampan, dengan masa depan yang cerah
Jadi aku memberikan dia blue rose
Karena mawar biru melambangkan sesuatu yang sudah ditakdirkan untuk tetap menjadi sebuah mimpi, dan harapan yang tidak akan pernah menjadi nyata.
Blue rose is as fictional as the rose itself. Karena tidak ada mawar berwarna biru.
Dan tidak akan pernah ada Chanyeol dan Baekhyun.
“idiot, kau bodoh byun, kau fikir aku peduli?” tangis chanyeol sambil memegangi buku itu.
There is a language, little known,
Lovers claim it as their own
Its symbols smile upon land
Wrought by nature’s wondrous hand
And in their silent beauty speak,
Of life and joy, to those who seek
For love divine and sunny hours
In the language of the flowers
-The Language of Flowers, London 1875
END
WHERE IS MY BAEKYEOL MOMENTS
T_T
Ahem ignore me. IGNORE ME. Idk what is this.
Thanks for reading btw
Let’s be friends, follow @byvns hahahahahahahahjadhsjdjskjfkjlklbaekyeolbkfsknfksa
Comment?
Comments