7.

The Wrong Choice
Please Subscribe to read the full chapter

Junmyeon membuka tirai jendela kamarnya yang lebar, dan sesaat ia buta oleh cahaya matahari pagi yang menyilaukan matanya, dan begitu ia dapat melihat jelas kembali, sebuah senyum manis menghiasi wajahnya yang sepucat salju.

 

Kedua tangannya merentang, dan ia pun meregangkan oto-ototnya yang kaku setelah seharian kemarin berlatih.

 

Hari itu adalah pertengahan musim semi, dan ia bisa menghirup aroma tulip dan mawar memenuhi penciumannya.

 

Selalu menyenangkan bangun di pagi hari baginya, karena setiap pagi ia akan di sapa aroma tanah yang basah dan senyuman dari Luhan yang kini melambaikan tangan padanya.

 

Setiap pagi pemuda berwajah cantik itu selalu rajin menyirami bunga-bunga di taman rumah mereka yang luas, merawat dan menjaga mereka agar tetap terlihat indah menghiasi taman.

 

Rumah itu memang besar dan nampak mewah di luar, rumah bergaya victorian berwarna cream dengan 4 pilar penyangga di sisi pintu utama dan gerbang yang nampak megah di luar. tak akan ada seorangpun yang akan menyangka jika di dalam rumah itu terdapat segerombolan gangster yang mengerikan dan siap melakukan apapun demi tujuan mereka.

 

 

“Kau seperti rumah ini”Ujar Junmyeon yang kini berdiri di sebelah Luhan yang tengah menyiram bunga

 

“eh?”

 

“tak akan ada yang menyangka jika kau ini bagian dari gangster”

 

 

Luhan hanya tersenyum mendengar ucapan Junmyeon, ia tak mengelak atau menjawabnya, karena hanya dengan senyum itu ia sepenuhnya mengakui apa yang di katakan Junmyeon.

 

 

“Apa yang kau lakukan sebelum bergabung dengan mereka?”Tanya Junmyeon yang kini merunduk untuk mencium aroma bunga mawar merah yang tengah merekah sempurna

 

.

.

.

.

“Pria bayaran”Jawab Luhan datar

 

 

Junmyeon membuka matanya ketika ia mendengar jawaban Luhan, sesaat ia menggigit bibirnya ketika ia menyadari ia baru saja menanyakan sesuatu yang tak seharusnya ia tanyakan.

 

 

“untuk menutupi biaya pengobatan adikku, Orang tuaku menjualku untuk menjadi hostes di Jepang, seperti itulah aku sebelum bergabung dengan Kris dan Xiumin”

 

 

Junmyeon berdiri dan menoleh ke arah pemuda cantik itu yang kini mengembangkan senyum lemahnya, sebuah senyum palsu yang baru Junmyeon ketahui kebenarannya.

 

Luhan yang selalu menyapanya dengan senyum ramah, memperlakukannya dengan manis dan selalu mengikutinya ke manapun itu, sejujurnya ia tak pernah menyangka memiliki masa lalu yang sama kelam nya dengan dirinya.

 

 

“Huuuufffttt... ku rasa semua orang di sini memiliki masa lalu yang gelap, itulah sebabnya aku mulai menyukai tempat ini”

 

 

Junmyeon menepuk pundak Luhan dan tersenyum pada pemuda itu seolah keduanya kini dapat saling merasakan kepedihan masing-masing dan mungkin dengan begini akan lebih mudah bagi ke duanya saling memahami dan saling menguatkan.

 

Setidaknya keduanya tahu jika mereka tak pernah sendiri di dunia yang telah dengan kejam menghukum mereka atas kesalahan yang tak pernah mereka perbuat.

 

 

“Orang itu... bahkan ia yang paling kuat diantar kita... Dia adalah orang yang paling banyak terluka”Ujar Junmyeon sembari menatap lurus pada sebuah jendela kamar yang terbuka dan memperlihatkan sosok Kris yang tengah menikmati kopi paginya.

 

 

#

 

 

‘BRAKK!!’

 

Junmyeon tengah berada di ruang persenjataan untuk memilih pistol yang akan ia gunakan untuk latihan hari ini, ketika tiba-tiba suara seperti benda terbanting terdengar dari lantai dua, tepatnya dari kamar utama, tempat Kris.

 

Junmyeon meletakkan sebuah revolver di atas meja sebelum akhirnya memutuskan untuk berjalan mengikuti sumber suara yang makin lama, makin terdengar jelas dan makin kacau, karena setelah itu terdengar suara-suara lain seperti pecahan kaca dan suara benda jatuh lainnya.

 

Langkah Junmyeon terhenti di tengah lorong menuju kamar Kris, dan sekarang ia melihat Xiumin yang menyilangkan kedua tangan di dadanya sembari berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar Kris

 

Sementara di dalam, suara-suara kacau makin terdengar jelas.

 

 

“Apa yang terjadi?”Tanya Junmyeon yang kini berdiri di dekat Xiumin

 

 

Xiumin berhenti berjalan, dan kini di lihatnya sosok Junmyeon yang menatapnya penuh tanya.

 

 

“Kau sendiri?”Tanya Xiumin ketus

 

“Suara di dalam mengganggu latihanku, jadi sekarang katakan apa yang sebenarnya terjadi di dalam?!”Ujar Junmyeon mulai kesal

 

 

Xiumin tak menjawabnya, dan bisa Junmyeon lihat sorot mata Xiumin yang memandangnya dengan malas sebelum akhirnya memilih untuk benar-benar mengacuhkan pertanyaan Junmyeon

 

Junmyeon yang mulai kesal pun akhirnya maju ke depan untuk membuka pintu kamar Kris, sebelum akhirnya tangannnya terhenti oleh genggaman kuat Xiumin yang mencegahnya untuk memutar knob pintu.

 

 

“Apa yang kau lakukan huh?!”Sergah Xiumin dengan menatap tajam pada Junmyeon yang kini menatapnya dengan tatapan yang sama

 

“kau buta?, aku ingin masuk dan menghentikan semua keributan ini!”Jawab junmyeon datar

 

“Apa kau sudah gila?!, kau... bisa saja terbunuh di dalam sana!”

 

 

Xiumin bisa melihat kerutan di kening Junmyeon dan bibir Junmyeon yang menyunggingkan smirk tipis padanya, seolah apa yang baru saja ia katakan adalah sebuah omong kosong,

 

dan belum sempat Xiumin mencegahnya, Junmyeon berhasil lepas dari genggamannya dan dengan cepat masuk ke dalam kamar yang kini nampak kacau dengan buku-buku berserakan di lantai, vas bunga yang biasanya nampak indah di sudut ruanganpun kini telah hancur dan menyisakan bunganya yang tergeletak di lantai.

 

Junmyeon mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, dan betapa terkejutnya ia begitu mendapati kaca besar di salah satu sudut ruangan kini nampak telah hancur berkeping-keping dengan noda bercak darah berceceran di sekitarnya.

 

Hal itu tak cukup mengejutkannya ketika di lihatnya sosok Kris yang terduduk lemas dengan kepala menunduk dan surai rambutnya yang kacau nampak menutupi wajahnya.

 

Kris yang terduduk di sisi ranjangnya itupun seolah tak mempedulikan keberadaan Junmyeon di sana. ia masih tertunduk dengan tangan terjuntai lemas dan darah mengalir deras dari telapak tangannya hingga membasahi lantai dan menciptakan noda merah di sprei.

 

Ketika Junmyeon menempatkan dirinya di sisi pria berambut blonde itu, masih tak ada penolakan dari Kris. Hingga tangan Junmyeon meraih pergelangan tangan Kris yang terluka, Pria itu berontak dan melemparkan tangan Junmyeon begitu saja, hingga cipratan darah dari tangan Kris pun terciprat di wajah pucat Junmyeon.

 

 

“Pergilah, kau tak seharusnya di sini, setidaknya untuk saat ini”Ujar Kris dingin

 

 

Junmyeon tersenyum kecut mendengar perintah Kris, dan tanpa mempedulikan perintah itu, tangannya maju dan dengan lembut menyibak rambut Kris hingga wajah tampan pemuda itu kini terlihat jelas.

 

Wajah yang biasanya nampak begitu kuat dan menakutkan itu kini nampak lelah dan lemah.

 

“jika aku tak seharusnya berada di sini... maka tak seharusnya malam itu kau membiarkanku hidup, dan menawarkan padaku bantuan”Ujar Junmyen dengan senyum kecil di wajahnya

 

 

Junmyeon kembali menatap Kris lekat-lekat hingga kini terlihat jelas genangan air mata di sudut mata Kris, seolah ia menahan tangisnya dan tak membiarkan air mata itu jatuh.

 

Setidaknya dengan ini, Junmyeon dapat melihat Kris sebagai manusia biasa.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
JinPlumplips
chapter 9 sempet kepotong waktu posting and sekarang udah aq betulin.. maaf :)

Comments

You must be logged in to comment
eridanuspyxie #1
Chapter 9: ini chapter lanjutannya knp gk nongol"??ffnya gk brhenti di tengah jln kn????
krishomania #2
Chapter 9: ya ampun suka bgt sama ff ini kak ..ayo dong update lagi ceritanya ga ngebosenin trus gw pngen nebak dong jangn2 xiumin itu kakaknya junmyeon lagi hehe
hyun-an #3
Chapter 3: Salam kenal. Aku readers. Baru. :)
jhooooooooooope #4
Akhirnya, setelah sekian lama nyari FF Taoris bahasa indo kagak nemu2;-;
seideer #5
Chapter 9: Ehhhh cepet juga yaaa chao depan uda chap terakhir...
seideer #6
Chapter 8: Minseoknya berasa manly yaaaa. Aq suka
seideer #7
Chapter 7: Krisho nya miris...
seideer #8
Chapter 6: Kris mau ngaku ya ???
seideer #9
Chapter 5: Gila itu kris ??? Ya ampun emg gmn sih dlu apa kris emg ada hubungan ama suho di masa lalu ?
seideer #10
Chapter 4: Luhan sayang... baik bgt sih..gemes ahh TT
Ya ampun itu gmn nasib suho...kasihan...
Masa lalu kris emang gmn ???