“Aku penasaran, sebenarnya kau dan Chanyeol itu saling mencintai atau tidak?” tanya Krystal memecah keheningan.

Setelah berdiam diri selama setengah jam semenjak perginya Dara dan kedua orang tuanya ke gereja tempat pernikahan chanyeol dan dara diselenggarakan, sebuah pesan singkat masuk ke handphone Summer. Pesan itu memang bukan berisi terror yang membahayakan hidupnya atau semacamnya, hanya sebuah pesan singkat dari Chanyeol.

“Temui aku di lorong kanan gedung atau aku akan menyeretmu di depan Dara dan menceritakan tentang hubungan kita. Lima menit lagi.”

“Kau masih terlalu kecil untuk mengerti Krys, berhenti bertanya,” balas Summer.

“But I’m not stupid sista. Bagaimana bisa aku melihat salah satu kakakku tersenyum bahagia sedangkan yang lain menangis sengsara. Kau pikir aku harus diam saja, begitu? Dan soal keberangkatanmu hari ini ke jepang, apa chanyeol tau?”

Summer menarik nafasnya dalam-dalam, kembali dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, mengingat sudah tidak jauh lagi mereka akan tiba. “Aku mencintainya dan dia pun begitu mungkin, setidaknya sampai sekarang aku masih mencintanya entah bagaimana dengannya. Soal itu aku akan memberitahukannya nanti setelah aku sampai di Jepang”

“apa?! Kau gila summer?! Aishhh aku tidak pernah paham apa yang kau pikirkan!” krystal mengumpat

Summer menghela napas.

“sudahlah Kau terlalu kecil untuk mengerti Krys, hidup ini pilihan. Dan sekali saja aku ingin membuat dara bahagia, kau tidak lihat bagaimana wajah dara saat membicarakan chanyeol? Aku bahkan bisa menafsir jika kadar perasaan yang dimiliki dara untuk chanyeol hampir sama dengan yang aku punya, padahal dara baru mengenalnya sebulan.”

“terserahmu lah, orang dewasa memang terkadang tidak waras!” umpat krystal lagi seraya turun dari mobil

“aku akan menemui chanyeol dan kau mengerti apa yang akan kau katakan kepada ayah dan ibu kan?”

“iya aku mengerti aku paham, dasar bawel” sahutnya

“dan oh ya summer, pesawatmu take off 30 menit lagi, hurry up!” lanjut krystal dan berlari masuk ke gereja