KRING



“Emm.. Kayaknya itu telfonnya dari kakakmu deh Yoor. Dongwoon, Kamu tau kan Minho itu kalo telponnya gak diangkat marahnya kayak gimana? Hehe Noona angkat telfonnya dulu ya”  


“Ne~” 


“Yeobseyeo, Sulli disini. Minho? Ada apa yeobo?”



 ---


YooRa Pov



“Dongwoon oppa, bisa ikut aku ke kamar sebentar?”


“Eh? Mau ngapain?”


“Cuma mau ngomong bentar kok. Ayo oppa~”


Aku menarik tangan Dongwoon oppa ke kamarku. Setelah menutup pintu, aku mulai bertanya


“Oppa, Kenapa tidak membalas sms-ku semalam, eoh?” ucapku kesal. Dia Myungsoo kan?


“Mwo? Sms? Kapan? Kau tidak mengirim sms satupun padaku tadi malam yoora-yya..” Jawabnya. Eh?


“Ya! Jangan berbohong myungie~ Kau ingat bukan? Shin Young Ah tidak bisa dibohongi” 


“Bohong? Oppa nggak boong sama sekali._. Myungie? Myung siapa? Myungsoo? Kok tiba-tiba nyambungnya ke Myungsoo sih?” Tanyanya.  Lah? Kok jadi makin bingung?


“Oppa serius?   Ja.. Jadi oppa bukan Myungsoo?” 


“Bukan.”


Hah?   rupanya.. Aku salah sangka-_-     tiba-tiba..



TOK TOK TOK



“Siapa? Masuk~” Ucapku keras. 


Seketika pintu kamarku terbuka. Bukan, itu bukan Sulli eonnie. Dia..


“Apa tadi aku tidak salah mendengar nama Myungsoo disini? Dan apakah ada Naeun juga disi--.. ”


Orang yang mengetuk pintu kamarku tadi tiba-tiba memotong perkataanya setelah melihatku. Wajah yang sangat familiar. 

Dongwoon oppapun ikut-ikutan membelo-kan (?) matanya seakan-akan menatapnya dengan tatapan  ‘k..-kau-?’



“Son Dongwoon.. Shin Young Ah..”


“Yoora, kau mengenalnya?” Tanya dongwoon oppa intens


“ Tentu saja.”   Ucapku sambil tersenyum


Aku berdiri lalu menghampirinya,



“Apa kabar,  Lee Seongyeol.. ”



---



‘ Careless Careless
Shoot anonymous anonymous
Heartless Mindless
No one who care about me

There's no one who want to help me
No one who realize about me
No one who came to me

-SNE- ’



Sungjong bergidik ngeri sendiri membaca halaman awal buku harian itu.


“Buset.. Ini teh buku diary baru halaman awal aja udah bikin abdi ngeri pisan.. kira-kira teh punya siapa ya?”

* Sunda translator:  Buset.. Ini buku diary baru halaman awal aja udah bikin gua ngeri banget. Ini kira-kira punya siapa ya? *


Baru saja ia ingin membalik halaman tersebut, tiba-tiba ada seorang yeoja yang tidak dikenalnya marah-marah


“Hoi! Ngapain situ baca-baca buku diary saya? Daritadi saya cariin kemana eh taunya malah situ pegang”  Ucap yeoja itu.  Sedangkan sungjong hanya kebingungan lalu menyerahkan buku itu ke yeoja yang marah-marah tadi.



“I.. Ini saya kembalikan.. Maaf saya tadi nggak sengaja baca” Ucapnya sambil menunduk


“Huuft.. Untung baru halaman pertama. Yaudah deh saya maafin” Ucap yeoja tadi


“Eh Be.. Beneran? Makas--“


“Eitt.. Tapi tunggu dulu.. Semuanya itu nggak ada yang gratis” 


Sungjong menoleh kearahnya kebingungan   “Maksudnya?”


“Begini... Sebagai penerimaan minta maafmu tadi yang sudah seenaknya membaca privasi orang, Aku ingin minta tolong sesuatu padamu”


“Eh? Minta tolong apa?”


“Ehm.. Apa.. Kau kenal Kim Myung Soo?”


Mata sungjong seketika melebar. Lalu menganggukan kepalanya, “Tentu saja aku mengetahuinya. Siapa murid disini yang tidak tahu dia? Eh tapi, biar kutebak. Kau pasti dari Busan, kan?”


Kini mata yeoja itu yang membulat, “Ya. Memang. Darimana kau tahu?” 


“Ahh, tidak. Itu tidak penting. Oh iya, Aku Sungjong. Memangnya kenapa dengan Kim Myungsoo?”


“Bisakah kau tolong beritahu dia kalau ada seorang yeoja yang ingin menemuinya Sungjong-aah? Please.. Sekarang”



---



Au