Chapter 2

Loving You

Jonghyun POV

Tidak lama dari Taecyeon hyung pulang, eomma ku pun datang. Ya sudah kuduga ia pasti hanya akan datang sendiri tanpa aboji. Aboji mungkin memang sudah tidak peduli padaku lagi. Aku pun memberikan senyuman hangat pada eomma ku ketika ia memasuki ruang rawatku. Dari wajahnya terlihat bahwa dia sangat khawatir, ia pun lalu mendekatiku.

“Kau tidak apa-apa? Apa kau terluka parah Jonghyun-ah?” Tanyanya dengan nada yang sangat khawatir.

“Eomma, aku tidak apa-apa.” Jawabku sambil tersenyum padanya. “Ini hanya cedera ringan bagi seorang pembalap, dan aku hanya butuh waktu untuk istirahat saja.” Jelasku agar Eomma tidak terlalu khawatir dengan keadaanku sekarang.

“Aigoo, kau ini.. kau tau eomma sangat khawatir padamu. Eomma sangat kaget saat tau kau jatuh ketika balapanmu tadi. Jonghyun-ah, jangan terlalu ceroboh lagi seperti ini di waktu yang akan datang.” Ucap Eomma sambil mengelus kepalaku dengan lembut.

Aku sungguh sangat merindukan kasih sayangnya, hanya eomma yang selama ini mendukungku.

“Eomma..” panggilku.

“Ne?” jawabnya.

“Neomu bogoshipeo-yo.” Aku pun memeluk Eomma ku dengan erat. Sudah lama aku tidak merasakan pelukan hangatnya.

“Nado Jonghyun-ah.” Balasnya. Kami pun melepaskan pelukan kami.

“Aboji juga pasti merindukanmu.” Lanjutnya. Aku hanya diam.

“Kau tau, hidupku menjadi sangat hampa ketika kau pergi dari rumah Jonghyun-ah.” Ucap eomma-ku. “Aku sangat kaget ketika aku aku kembali ke Seoul dan ternyata ayahmu telah mengusirmu, Mianhae Jonghyun-ah.. saat itu Eomma tidak ada dirumah untuk melerai pertengaran antara kau dan ayahmu.” Jelas Eomma-ku padaku.

Memang ketika aku dan Aboji bertengkar Eomma-ku tidak ada dirumah karena ada suatu keperluan di Busan.

“Gwenchana Eomma, lagi pula semua itu sudah terjadi.” Jawabku pada Eomma-ku tercinta.

‘TRING TRING’ suara ponsel Eomma ku berdering, ia pun lalu menjawab panggilan tersebut.

“Yoboseo?”

“.....”

“Jigeumen?”

“.....”

“Ah ne Yeobo..” Ia lalu mengakhiri teleponnya.

“Jonghyun-ah.. Eomma rasa, eomma harus pergi sekarang. Ayahmu sedang menunggu Eomma untuk menemaninya ke acara perusahaan. Besok Eomma akan datang menjengukmu lagi.” Ucapnya sambil tersenyum.

“Aku mengerti, cepatlah Aboji pasti sudah menunggu mu Eomma. Hati-hati dijalan.” Ucapku.

“Baiklah, jangan lupa untuk makan dan minum obatmu dengan teratur. Mengerti?” ucapnya.

“Ne! Arasseo Eomma!” jawabku.

Ia pun mencium keningku sebelum meninggalkan ruang rawatku.

  • Beberapa puluh menit kemudian –

Setelah Eomma pergi aku merasa sangat bosan, yang kulakukan sedari tadi hanya mengganti channel tv yang ada di ruang rawatku saja.

“Rumah sakit benar-benar membosankan.” Gumamku.

Aku pun emutuskan untuk berjalan-jalan sebentar di area rumah sakit ditemani seorang suster yang membantu ku untuk mendorong kursi rodaku. (ini si bukan jalan namanya wkwk). Ya karena cederaku yang cukup parah sehingga aku tidak mampu berjalan. Aku pun memintanya untuk menempatkanku ke salah satu sudut jendela yang ada di salah satu sudut lobby rumah sakit ini  yang memperlihatkan taman diluarnya.

“Tn. Lee, saya permisi sebentar untuk ke kamar kecil.” Ucap suster itu meminta izin padaku untuk ke kamar kecil.

“Ne, silahkan.” Jawabku.

Dengan ponsel yang ada ditangan ku aku pun mulai memfoto pemandangan taman yang ada dihadapanku.

“Pemandangan yang menyegarkan pikiran, setidaknya tidak terlalu membosankan dibanding jika aku harus terus berbaring di kasur.” Ucapku sambil memutar-mutarkan poselku.

Tetapi tiba-tiba poselku loncat (?) dan jatuh ke lantai. Aku berusaha mengambil ponselku, namun ponselku sangat jauh dari jangkauan tanganku.

Yoona POV

Aku pun sampai di rumah sakit tempat ayahku dirawat selama ini. Hari ini Kyuhyun Oppa sibuk di kantor untuk mengurus perusahaan Appa. Jadi aku yang akan menemani Appa hari ini. Aku pun melangkahkan kakiku untuk memasuki lobby rumah sakit. Saat aku memalingkan pandanganku ke salah satu sudut, aku melihat seorang namja yang duduk di kursi roda. Ia terlihat kesulitan untuk menggapai sesuatu yang ada di lantai. Aku pun menghampirinya berniat untuk membantu namja tersebut. Ku lihat ternyata dia kesulitan untuk meraih ponselnya yang jatuh dilantai, aku pun memungut (?) ponsel namja itu dan mengulurkan ponselnya padanya. Dia hanya terdiam memandang ponselnya yang ada ditanganku. Ia lalu mengalihkan pandangannya padaku. Dia tidak bicara satu katapun dan juga tidak meraih ponselnya yang ada ditanganku.

“Maaf, ini ponselmu..” aku pun mengeluarkan suaraku.

“Ah gamsahamnida.” Ucapnya sambil tersenyum padaku dan tetap terus menatapku.

“Cheonmane-yo..” Jawabku dan membalas senyum namja itu. Aku pun melangkahkan kakiku untuk meninggalkan namja itu. Namun baru beberapa langkah namja tersebut memanggilku.

“Tunggu agassi!” panggil namja itu pada ku. Aku lalu memalingkan wajahku padanya.

“Ne?” ucap ku.

“Siapa namamu?” Tanyanya.

“Yoona. Im Yoona.” Jawab ku.

“Nama yang indah..” ucap nya. Aku hanya tersenyum dan melanjutkan langkahku meninggalkan namja itu dan menuju ruang rawat ayahku. Namun aku masih bisa mendengar ia meneriakan namanya.

“Naneun Jonghyun! Lee Jonghyun!” teriakan namja itu  tadi.

how about my story?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
smartangel
#1
can you translate it to english ... thanks :D
vvytri #2
Chapter 2: BAguuuussssss!!!!!!