Chapter 1

Loving You

-FLASHBACK-

Aku mengendap-endap masuk kedalam rumah karena semua orang dirumah sudah tertidur. Aku pulang larut karena berlatih balapan bersama Taecyeon hyung. Ini semua demi cita-citaku.

“Untuk apa kau mengendap-endap?” tiba-tiba terdengar suara berat dari salah satu sisi ruang tamu rumahku. Lalu dia menghidupkan lampu sehingga menerangi seisi ruang tamu.

“Ah Aboji.. “  ucapku pelan.

“Sampai kapan kau akan pulang selarut ini? Kau pikir dengan kau menjadi pembalap kau akan mendapatkan kehidupan yang lebih dari pada menjadi seorang penerus  perusahaan keluarga kita? Hah?!” Ucap Aboji padaku dengan nada yang meninggi.

Jonghyun POV

Aku jadi teringat kejadian 1 tahun yang lalu ketika aku pulang larut dan hanya ada aboji dirumah.

-FLASHBACK-

Aku mengendap-endap masuk kedalam rumah karena semua orang dirumah sudah tertidur. Aku pulang larut karena berlatih balapan bersama Taecyeon hyung. Ini semua demi cita-citaku.

“Untuk apa kau mengendap-endap?” tiba-tiba terdengar suara berat dari salah satu sisi ruang tamu rumahku. Lalu dia menghidupkan lampu sehingga menerangi seisi ruang tamu.

“Ah Aboji.. “  ucapku pelan.

“Sampai kapan kau akan pulang selarut ini? Kau pikir dengan kau menjadi pembalap kau akan mendapatkan kehidupan yang lebih dari pada menjadi seorang penerus  perusahaan keluarga kita? Hah?!” Ucap Aboji padaku dengan nada yang meninggi.

“Aboji, aku hanya melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku ingin menggapai mimpiku aboji.” Jelasku pada aboji.

Aboji adalah seorang yang keras kepala dan sangat mengiginkan ku menjadi penerus perusahaan keluarga kami. Namun aku tidak pernah menginginkan hal yang sama seperti yang aboji inginkan.

“Pembalap tidak akan mendapatkan masa depan yang cerah!! Kau tau!!” ucapnya.

“Aku akan tetap pada pendirianku aboji, aku tidak akan mundur untuk menjadi seorang pembalap. Dan aku tidak suka menjadi seorang pebisnis aboji!” Tegasku pada Aboji.

“KAU!!!” Aboji melayangkan telapak tangannya tepat di pipi sebelah kiriku.”Kau anak yang tidak tau diuntung! Jika kau ingin terus melanjutkan mimpimu yang tidak berbobot itu, sebaiknya kau pergi dari rumah ini! Dan jangan lagi muncul dihadapanku!!.” Jelas aboji dengan nada yang sangat tinggi padaku.

Aku tidak pernah melihat dia semarah ini padaku, bahkan sampai-sampai menamparku. ‘Apa aboji benar-benar tidak bisa mendukungku untuk menjadi pembalap?’ pikirku.

“Baiklah! Jika benar-benar kau tidak akan mendukung cita-citaku aku akan pergi! Sampai kapanpun aku tidak akan menjadi apa yang kau inginkan aboji! Ucapku yang sudah tidak bisa menahan amarahku.

Aku pun bergegas menuju kamarku dan mengemasi barang-barangku dan pergi meninggalkan rumah

-FLASHBACK END-

Aku pun tersadar dari lamunanku ketika Taecyeon hyung bicara padaku.

“Sudahlah sebaiknya kau istirahat sekarang, aku pulang dulu..” ucapnya pamit padaku.

 

 

Author POV

Seorang wanita berlatih keras melantunkan nada-nada indah dari tuts-tuts piano yang ada dihadapannya. Dia berlatih keras, namun dia tetap tidak bisa memainkan nada-nada tersebut dengan baik. Dia masih sering melakukan kesalahan-kesalahan.

“Kenapa aku selalu salah di part-part terakhir?” ucapnya pada dirnya sendiri.

Memang menjadi seorang pianis bukanlah keinginannya, melainkan keinginan Appa-nya yang ingin putrinya menjadi seorang pianis.

Walaupun cita-citanya bukanlah sebagai seorang pianis, tetapi demi Appa-nya Im Yoona rela untuk berlatih keras menjadi seorang pianis yang hebat.

Yoona POV

Aku berlatih sejak jam 1 siang sampai waktu telah menunjukan pukul 5 sore, aku pun mengakhiri latihanku dan bergegas menemui Appa ku yang sekarang sedang menjalani perawatan dirumah sakit. Appa ku menjalani perawatan dirumah sakit dikarenakan jantungnya yang lemah. Setiap hari aku menemaninya dirumah sakit, bahkan aku jarang untuk pulang kerumah.

“Seohyun-ah..” panggilku pada teman ku yang juga seorang pianis.

“Ne eonni?” jawabnya.

“Aku akan pulang duluan, sampai jumpa besok..” pamitku pada Seohyun.

“Ah ne.. hati-hati dijalan Eonni.” Ucapnya padaku.

Akupun keluar dari tempat latihan dan pergi menuju kerumah sakit untuk bertemu Appa.

Jonghyun POV

Aku jadi teringat kejadian 1 tahun yang lalu ketika aku pulang larut dan hanya ada aboji dirumah.

-FLASHBACK-

Aku mengendap-endap masuk kedalam rumah karena semua orang dirumah sudah tertidur. Aku pulang larut karena berlatih balapan bersama Taecyeon hyung. Ini semua demi cita-citaku.

“Untuk apa kau mengendap-endap?” tiba-tiba terdengar suara berat dari salah satu sisi ruang tamu rumahku. Lalu dia menghidupkan lampu sehingga menerangi seisi ruang tamu.

“Ah Aboji.. “  ucapku pelan.

“Sampai kapan kau akan pulang selarut ini? Kau pikir dengan kau menjadi pembalap kau akan mendapatkan kehidupan yang lebih dari pada menjadi seorang penerus  perusahaan keluarga kita? Hah?!” Ucap Aboji padaku dengan nada yang meninggi.

“Aboji, aku hanya melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku ingin menggapai mimpiku aboji.” Jelasku pada aboji.

Aboji adalah seorang yang keras kepala dan sangat mengiginkan ku menjadi penerus perusahaan keluarga kami. Namun aku tidak pernah menginginkan hal yang sama seperti yang aboji inginkan.

“Pembalap tidak akan mendapatkan masa depan yang cerah!! Kau tau!!” ucapnya.

“Aku akan tetap pada pendirianku aboji, aku tidak akan mundur untuk menjadi seorang pembalap. Dan aku tidak suka menjadi seorang pebisnis aboji!” Tegasku pada Aboji.

“KAU!!!” Aboji melayangkan telapak tangannya tepat di pipi sebelah kiriku.”Kau anak yang tidak tau diuntung! Jika kau ingin terus melanjutkan mimpimu yang tidak berbobot itu, sebaiknya kau pergi dari rumah ini! Dan jangan lagi muncul dihadapanku!!.” Jelas aboji dengan nada yang sangat tinggi padaku.

Aku tidak pernah melihat dia semarah ini padaku, bahkan sampai-sampai menamparku. ‘Apa aboji benar-benar tidak bisa mendukungku untuk menjadi pembalap?’ pikirku.

“Baiklah! Jika benar-benar kau tidak akan mendukung cita-citaku aku akan pergi! Sampai kapanpun aku tidak akan menjadi apa yang kau inginkan aboji! Ucapku yang sudah tidak bisa menahan amarahku.

Aku pun bergegas menuju kamarku dan mengemasi barang-barangku dan pergi meninggalkan rumah.

-FLASHBACK END-

Aku pun tersadar dari lamunanku ketika Taecyeon hyung bicara padaku.

“Sudahlah sebaiknya kau istirahat sekarang, aku pulang dulu..” ucapnya pamit padaku.

Author POV

Seorang wanita berlatih keras melantunkan nada-nada indah dari tuts-tuts piano yang ada dihadapannya. Dia berlatih keras, namun dia tetap tidak bisa memainkan nada-nada tersebut dengan baik. Dia masih sering melakukan kesalahan-kesalahan.

“Kenapa aku selalu salah di part-part terakhir?” ucapnya pada dirnya sendiri.

Memang menjadi seorang pianis bukanlah keinginannya, melainkan keinginan Appa-nya yang ingin putrinya menjadi seorang pianis.

Walaupun cita-citanya bukanlah sebagai seorang pianis, tetapi demi Appa-nya Im Yoona rela untuk berlatih keras menjadi seorang pianis yang hebat.

Yoona POV

Aku berlatih sejak jam 1 siang sampai waktu telah menunjukan pukul 5 sore, aku pun mengakhiri latihanku dan bergegas menemui Appa ku yang sekarang sedang menjalani perawatan dirumah sakit. Appa ku menjalani perawatan dirumah sakit dikarenakan jantungnya yang lemah. Setiap hari aku menemaninya dirumah sakit, bahkan aku jarang untuk pulang kerumah.

“Seohyun-ah..” panggilku pada teman ku yang juga seorang pianis.

“Ne eonni?” jawabnya.

“Aku akan pulang duluan, sampai jumpa besok..” pamitku pada Seohyun.

“Ah ne.. hati-hati dijalan Eonni.” Ucapnya padaku.

Akupun keluar dari tempat latihan dan pergi menuju kerumah sakit untuk bertemu Appa.

I hope your respond about my story please..

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
smartangel
#1
can you translate it to english ... thanks :D
vvytri #2
Chapter 2: BAguuuussssss!!!!!!