SHININGIN YOUR HEART [3/?]

SHINING IN YOUR HEART

 

Siwon POV

 

Semenjak itu Lee Soo Man sajangnim selalu bertanya tentang perkembangan Soong In. Aku rasa sajangnim benar-benar menyukai dongsaengku itu. Dia selalu bertanya padaku, apakah Soong In sudah memutuskan atau belum, dan akhirnya aku bisa memberikan kabar baik untuk sajangnim. Aku rasanya sangat bahagia hingga ingin melayang.

 

Setelah selesai dengan ice cream party, Soong In langsung terlelap di atas kasurnya sampai-sampai dia lupa untuk menggosok giginya. Dia memang seperti itu, dongsaeng yang sangat lucu dan menggemaskan tapi kadang dia juga menyebalkan. Dia sangat suka lupa untuk menggosok giginya itu, dan dia juga sangat cepat tertidur.

 

Aku sebagai oppa yang baik seharusnya membangunkan dia tapi karena mukanya yang sangat polos saat dia tertidur aku bahkan tidak tega untuk membangunkannya. Dia seperti bayi saat tertidur dengan muka tanpa dosanya itu. Appa saja mengakui kalau muka Soong In seperti malaikat saat dia tertidur. Dia adalah dongsaengku satu-satunya yang paling kusayangi, aku rela memberikan apapun untuk dia.

 

Waktu dia sakit aku sangat khawatir dan saat itu jadwalku benar-benar padat, aku bahkan tidak sempat menjenguknya saat dia berada di rumah sakit selama 1 minggu.  Aku merasa sangat bersalah saat itu, keadaan Soong In waktu itu bisa dibilang sangat tidak baik, sedangkan omma dan appa masih saja sibuk dengan pekerjaannya, sehingga hanya bisa menjenguk Soong In saat jam makan siang saja. Aku hanya bisa mengirimkan bunga, boneka, dan balon saja ke kamar Soong In. 3 tahun yang lalu Soong In dinyatakan menderita penaykit paru-paru basah yang sudah cukup parah, walaupun bisa disembuhkan dengan therapy tapi teteap saja dia sudah tidak bisa benafas seperti manusia normal lainnya.

 

Aku beranjak dari kasur Soong In dan menuju kamarku. Walaupun akau adalah anggota dari Super Junior aku lebih memilih untuk tinggal di rumahku sendiri dibandingkan dengan tinggal di dorm. Meskipun lebih ramai dan menyenangkan untuk tinggal di dorm tapi suasana rumah dan juga Soong In sanagt membuatku ingin untuk pulang setiap harinya. Lagi pula jarak dari rumahku ke dorm tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu sekitar 15-20 menit.

 

Aku memutuskan untuk mandi dan segera tidur karena besok aku masih harus ada acara dengan yang lainnya. Lagi pula sekarang sudah pukul 12 malam.

 

Siwon POV END

 

***

 

Siwon POV

 

“Soong In-a kau sudah bangun?” aku ambil masuk ke dalam kamarnya

“Ne, oppa. Aku sudah bangun oppa. Ada apa?”

“Kau tidak mau sekolah? Sekarang sudah jam setengah 6”

“MWO!!!!! JINJJA?! AIGO OPPA KAU SEHARUSNYA MEMBANGUNKANKU LEBIH PAGI!” dia sudah seperti cacing kepanasan yang sibuk mengambil ini dan itu.

“Mana oppa tau kau harus bangun jam berapa, sarapannya sudah siapa ya. Oppa berangkat dulu. Annyeong, saranghae”

“Ne, hati-hati oppa, saranghae” kata-kata itu pun terdengar samar-samar dari dalam kamar mandi.

 

Aku sudah tidak sabar untuk memberitau sajangnim tentang kabar dari Soong In. Mungkin sajangnim bisa terkena serangan jantung mendadak saking senangnya seperti diriku hahahhaa..

 

 

@ SM BUILDING

 

“Oh, kau sudah sampai?” tanya sungmin

“Tentu saja sudah hyung, kalau belum sampai aku tidak mungkin ada disini sekarang hahhaa”

“Betul juga, kau mau kemana lagi?”

“Ah, aku mau bertemu dengan sajangnim sebentar, ada kabar bahagia untuk dia hyung”

“Jinjja?! Ada kabar bahagia apa?” tanya Shindong yang baru saja datang

“Kau tau kan kalo sajangnim sangat menyukai Soong In. Dari dulu kan dia selalu menyuruhku untuk membujuk Soong In untuk masuk ke dalam keluarga SM tapi belum ada jawaban, dan kemarin tiba-tiba saja Soong In bilang kalau dia akan menerima ajakan itu setelah lulus SMA tapi dengan syarat dia masih boleh untuk berkuliah. Itu adalah kabar yang akan membuat sajangnim terbang melayang saking bahagianya” jawabku panjang lebar

 

“Wah, sebentar lagi sepertinya kita akan punya traine baru di sini hyung” Shindong mengucapkannya sambil tertawa

“Jangan kau apa-apakan Soong In jika tidak ingin berurusan dengan kakaknya”

“Betul sekali” aku mengiyakan

 

Setelah itu aku langsung menuju ruangan sajangnim. Seharusnya aku tau kalau dia tidak akan ada di tempat di waktu sepagi ini. Sekarang saja baru jam 7 pagi mana mungkin sajangnim ada di tempat. Aku terpaksa mengambil keputusan untuk meng-SMS sajangnim

 

To: Lee Soo Man sajangnim

Sajangnim ini Siwon Super Junior kakak dari Choi Soong In. Aku ingin memberikan kabar baik kepada anda. Jika anda sudah tiba di kantor mohon untuk menghubungi saya. Terimakasih

 

Setelah mengirim SMS tersebut, aku langsung saja menuju van yang sudah di parkir seperti biasa di basement gedung. Hari ini jadwal tidak lumayan padat, mungkin aku bisa menjemput Soong In, kasian dia selalu naik kendaraan umum.

 

“Hyeong, apakah nanti sekitar jam 3 sore jadwal kita hari ini sudah selesai?” kau bertanya kepada manager hyeong

“Tergantung, jika kau bisa melakukan pemotretan dengan cepat tentu saja akan bisa selesai sebelum jam 3. Memangnya ada apa?”

“Aku berencana ingin menjemput Soong In, dia selalu pulang naik kendaraan umum hyung, kasian sekali dia.”

“Makanya kau suruh member yang lain untuk tidak melakukan hal-hal yang aneh saat pemotretan nanti”

“Ne, arasseoyo hyung”

 

To: Saranghaneun Dongsaeng <3

Soong In-a kalau oppa sempat nanti oppa akan menjemput kamu di sekolah, oppa akan menggunakan penyamaran sebaik mungkin, kalau oppa tidak bisa nanti oppa akan kabari kamu lagi. Saranghae! FIGHTING!

 

Aku pun memutuskan untuk me-LINE Soong In

 

From: Saranghaneun Dongsaeng <3

Ne oppa. Kalu jadi jemput jangan lama-lama. Jangan sampai penyamaranmu ketahuan atau ada ELF yang mengikutimu, itu akan sangat merepotkan. Aku telat hari ini oppa L FIGHTING OPPA!

 

Aku mendapatkan balasan yang sangat kilat dari dia. Selalu saja dia membalasnya dengan sangat kilat walaupun sedang ada kelas.

 

“Kajja! Semuanya turun! Kita sudah sampai, lakukan yang terbaik hari ini ya!” Seru manager hyung

 

Setelah itu kita semua turun dan melambai kepada fans yang ternyata sudah banyak menunggu disana. Banyak sekali fans yang sudah menunggu kami, padahal ini bukan konser atau apa hanya melakukan foto session.

 

Hari ini Super Junior akan melakukan foto session  untuk konser SS4. Seharusnya hanya sebentar sudah bisa selesai tapi jika sudah dengan company sendiri semuanya malah bersantai-santai dan berlama-lama jadilah bisa molor panjang waktunya.

 

“Hyung bisakah kau menyuruh semua anak untuk melakukan pemotretan ini dengan cepat? Aku harus selesai sebelum jam 2 hyung. Aku mau menjemput Soong In di sekolah jadinya aku harus pulang dulu ke rumah untuk mengambil mobil” pintaku pada yesung hyung

“Akan ku usahakan, kau tau bagaimana tingkah laku mereka semua jika sudah pemotretan untuk Super Show. Sama sekali tidak ada yang serius”

“Ne, gomawoyo hyung”

 

“EVERYBODYYYYY!!!!!!!” yesung hyung berteriak sekencang mungking dan menggunakan bahasa inggris yang pas-pas an tapi semuanya langsung diam dari aktifitas mereka dan melihat kea rah yesung hyung

“Mwoya?” tanya mereka serempak

“Jangan bermain-main hari ini dan cepat selesaikan acara pemotretan hari ini karena Siwon mau menjemput adiknya di sekolah! Sebelum jam setengah 2 sudah harus selesai! SELESAI! ARASSEO?” teriaknya lagi

“Ne, arasseo” jawab mereka serempak

Aku hanya bisa diam melihatnya karena hal ini sangat jarang terjadi (bahkan bisa dibilang sangat tidak mungkin untuk terjadi)

 

Lalu pemotretan pun berlangsung dengan mulus dan cepat bahkan seperti yang di katakana yesung hyung, pemotretan hari ini sudah selesai jam setengah 2 dan kami semua sudah tidak ada jadwal lagi jadi aku meminta untuk diantarkan terlebih dahulu ke rumah untuk mengambil mobil dan menjemput Soong In di sekolah.

 

 

 

 

@ Seoul Global International School

 

To: Saranghaneun Dongsaeng <3

Soong In-a oppa sudah ada di parkiran sekolahmu, oppa naik mobil yang merah. Cepatlah keluar, sebelum semua orang melihat oppa.

 

Aku langsung sama me-LINE Soong In, karena takut dia tidak bisa menemukanku, apalagi ada banyak mobil disini jadi aku pikir aku lebih baik menggunakan mobil dengan warna nge-jreng aja.

 

From: Saranghaneun Dongsaeng <3

Ne oppa. Tunggu sebentar ya, aku sedang menyimpan buku-buku di locker.

 

Ah, aku sudah berencana untuk mengajak Soong In jalan hari ini. Aku mau mengajak di shopping, sudah lama sekali dia tidak shopping (karena itu bukan salah satu dari hobby nya). Banyangkan saja, jika dia tidak aku aja untuk berbelanja mungkin baju yang akan ia gunakan hanyalah kaos dan celana jins saja sepanjang tahunnya. Aku bahkan sempat memberikan baju Soong In ke panti asuhan karena sudah tidak layak untuk Soong In gunakan (padahal sebenarnya mungkin untuk orang biasa itu masih sangat layak). Tetapi setidaknya dia masih suka menggunakan high heels.

 

“OPPA!” tiba-tiba ada yang membuka pintu

“Aigo! Soong In-a kau mau membuat opppa mu ini jantungan, HAH?! Oppa kira bukan kau!”

“Mana mungkin bukan aku, lalu siapa lagi kalo kau itu Siwon Super Junior yang datang tiba-tiba untuk menjemput adiknya”

“Iya juga sih hehehe, sudahlah oppa akan mengajakmu berbelanja hari ini!”

“Aigo oppa sudah berapa lama yak au tidak mengajak ku berbelanja, aku sudah kangen kau membayar semua belanjaanku oppa”

“Kau tidak pernah berbelanja banyak Soong In-a, oppa rela untuk membelikan mu apapun, tapi jangan beli tas. Oppa akan langsung bangkrut seketika jika kau sudah mulai memborong tas” aku masih sibuk dengan stir mobilku

“Tapi oppa, banyak tas yang mau kubeli. Pokoknya oppa sudah janji mau membelikannya untukku jadi semuanya harus oppa bayarin!”

“Aigooo, adikku satu ini keras kepala sekali” aku menepuk-nepuk kepala Soong In

 

Setelah itu kita hanya diam saja, larut dalam pikiran kami masing-masing. Terkadang Soong In memencet layar touch handphone-nya entah apa yang ia lakukan.

“Baiklah kita sudah sampai! Ayo kita turun” ajakku

“Oppa, aku rasa aku juga harus menggunakan penyamaran, setidaknya sunglasses atau mungkin topi? Aku takut kalau sampai ketahuan oleh paparazzi oppa.” Soong In merajukku dengan muka imutnya

“Oppa sudah membawakanmu topi dan baju ganti di belakang, kau mau ganti baju dulu? Tidak baik jika terlihat menggunakan seragam”

“Wah! Oppa memang yang the best! Oppa tau saja apa yang aku butuhkan hahaha”

“Oppa tunggu di depan ya” lalu aku turun dan berdiri membelakangi pintu mobilku. Tak lama kemudian Soong In sudah keluar dengan baju yang kubawakan. Hanya kaos dan celana pendek saja, seperti biasa.

 

“Kajja oppa! Aku sudah tidak sabar untuk membeli tas yang sangat banyak oppa!” dia langsung menarik lenganku dengan penuh semangat.

 

2 JAM KEMUDIAN

 

AKU MENARIK KEMBALI KATA-KATAKU KALAU SOONG IN ITU TIDAK SUKA SHOPING! Bagaimana bisa dia sudah membeli barang sebanyak ini hanya dalam waktu 2 jam. Dia memang benar-benar membuatku bangkrut seketika (meskipun aku bisa meminta uang dari appa sebagai ganti ruginya). Dia sudah berbelanja 10 tas! HANYA TAS SAJA SUDAH 10! Dia sudah beli beberapa pasang high heels dan wedges! Aku sudah mengajaknya dia pulang tapi dia malah ketagihan untuk berbelanja lagi.

Aku hanya membeli beberapa pakaian saja dan sebuah gelang baru, gelang yang sudah kuincar dari dulu. Adikku kali ini benar-benar melangkahiku beberapa ratus meter di depan. Biasanya dia harus kupaksa untuk mencoba sebuah baju, sekarang dia yang memaksaku untuk menunggu saat dia sedang mencoba baju. Sekarang saja dia sedang mencoba gaun malam. Saat ku tanya untuk apa, dia hanya bilang untuk prom night sekolahnya.

 

“Oppa otthe?” katanya saat keluar dari fitting room sambil mematut dirinya di depan cermin besar.

“Wahhh… Dongsaeng oppa kenapa bisa seperti putri begini? Kemana dongsaeng oppa yang selalu menggunakan kaos longgar dan celana pendek? Nomu yeoboyo Soong In-a”

Soong In dalam balutan baju dengan warna peach itu memang sangat terlihat.. terlihat.. aku bahkan tidak tau harus berkata apa. Pertamakalinya aku melihat dia seanggun, secantik, dan mempesona seperti ini. Aku jadi bingung kenapa belum ada yang menaksir adikku ini. Warna gaun peach itu sangat cocok dengan warna kulit Soong In yang putih bersih. Aku pasti akan membelikan dia gaun ini seberapapun harganya tanpa mengeluh.

“Aigo oppa, jangan jatuh cinta begitu padaku. Mana mungkin aku secantik itu. Nanti oppa harus temani aku mencari heels yang cocok untuk bajuku ini”

“Heels?! LAGI?! Tidak bisakah kau membeli baju atau apapun asal jangan heels dan tas Soong In-a. Appa bisa-bisa membunuhku jika kau terus membeli barang-barang itu”

“Satu saja oppa, yang terakhir! Kali ini benar-benar yang terakhir oppa! Oke?” dia memohon lagi dengan muka aegyo nya itu, dan seperti biasa aku tidak bisa berkata tidak denga muka seperti itu.

“Baiklah, tapi ingat SATU YANG TERAKHIR” aku memberikan pada setiap kata itu.

“Ne oppa”

 

Setelah membayar gaun yang tadi, aku langsung di tarik ke toko Jimmy Choo, dan aku tau kalau dia akan kesini dan membeli sepatu yang sudah ia idam-idamkan dari dulu itu. Dari dulu aku sudah menyuruhnya untuk membeli heels itu tapi dia selalu bilang untuk membeliny ajika waktunya sudah tepat. Heels itu berwarna cokelat dan berhiaskan krystal Swarovski jadi pantas saja jika harganya selangit.

“Oppa mau kan oppa belikan heels idamanku itu?” katanya sambil menunjuk ke arah heels tersebut dipajang

“Of course, I will buy you anything”

 

Soong In langsung saja masuk ke dalam dan meminta ukuran kakinya dan mencoba menggunakan heels itu. Memang heels itu Nampak begitu menawan jika digunakan oleh Soong In. Dia benar-benar seperti tuan putri saja.

 

“Oppa, otthe? Apakah terlihat aneh di kaki ku?”

“Aniyo, malah sepatu itu terlihat sangat cocok jika kau yang menggunakannya Soong In-a”

“Ah, gomawoyo oppa”

 

Setelah itu ia melepaskan heels tersebut dengan hati-hati dan memberikannya kepada pramuniaga untuk dibungkus.

 

“Oppa, kajja kita pulang. Sudah malam, kasian ahjumma pasti belum pulang”

“Ne, kajja”

Dia masih saja memikirkan orang lain, padahal jarang sekali dia pergi jalan-jalan keluar.

 

- TO BE CONTINUE-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet