SHINING IN YOUR HEART [1/?]

SHINING IN YOUR HEART

 

Soong In POV

 

            “Soong In-a kamu mengenal mereka kan?”

            “Hah?! Kenal? Kenal siapa?”

            “Itu Super Junior, kamu kenal mereka kan?”

            “Kamu udah sakit ya Rin? Kenal dari mana? Kalo dari TV sih kenal lah”

            “Aku tau kamu kenal sama mereka. Aku pernah liat kamu LINE sama Siwon oppa” Rin masih terus memaksa dengan segala cara

 

Sekarang ini aku lagi di sekolah, seperti biasa setiap jam istirahat aku selalu menghabiskan waktuku bersama Yoo RinA, dia teman baik ku semasa SMA ini. Dia adalah seorang ELF yang sangat mencintai oppa-oppa nya, aku saja tidak sebegitunya meskipun aku sudah lebih lama menjadi ELF dari pada dia. Aku sudah menjadi ELF sejak aku kelas 1 SMP dan sekarang aku sudah kelas 3 SMA sedangakan Rin baru menjadi ELF 2 tahun yang lalu.

Sekarang dia menuduhku aku mengenal dengan Super Junior oppa. Sebenarnya bisa dikatakan aku salah berkata seperti itu, karena Rin tidak tahu jadi aku bilang saja kalau dia menuduhku dengan tidak-tidak. Sebenarnya banyak rahasia yang tidak diketahui oleh Rin karena terlalu banyak rahasia yang sangat rahasia yang kumiliki dan tidak bisa kubagikan meskipun ke teman baikku sendiri.

Aku Choi Soong In mengenal Super Junior, ani , lebih tepatnya aku mengenal mereka semua dengan sangat baik dan sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri. Mungkin sudah bisa ditebak kalo kalian sudah melihat nama keluargaku. Choi apakah teringat akan seseorang yang sangat menawan di Super Junior dan memiliki nama keluarga yang sama? Yup, betul dia adalah Choi Si Won, satu-satunya kakak kandungku yang paling kucintai di dunia ini. Jangan kaget dengan pernyataanku yang tadi itu. Banyak orang yang tidak tau kalau aku itu adiknya Siwon oppa yang mereka idolakan hingga rela mati untuk oppa. Kami bisa dibilang tidak begitu mirip, dia mirip dengan appa dan sedangkan aku sangat mirip dengan omma. Tapi kami memiliki banyak sifat yang sama.

Banyak orang yang tidak mengira kalau aku ini adiknya Siwon Super Junior karena kami memang jarang menampakkan diri berdua dia masyarakat umum atau lebih tepatnya bisa dihitung dengan jari kapan kami berdua saja di luar sana. Terlalu banyak paparazzi dan aku tidak begitu menyukainya karena aku bukan seorang selebritis, tapi jika aku adalah seorang selebritis aku akan sangat menikmati adanya paparazzi. Siwon oppa, meskipun dia masih tinggal di rumah, kami juga jarang bertemu, dia selalu pulang malam karena dia rela menghabiskan waktunya hanya untuk berolahraga di gym atau dia harus berlatih dengan member Super Junior lainnya.

Walaupun ada teman-temanku yang suka bermain ke rumah tapi orangtuaku jarang ada di rumah dan aku lebih sering berada di rumah sehingga aku bisa dikatakan tidak begitu dekat dengan orangtuaku. Appa mempunyai departemen store kedua terbesar di Korea setelah Lotte Company sehingga membuat appa selalu berada di kantor hingga malam. Omma selalu sibuk dengan café atau dengan ibu-ibu Super Junior yang lainnya, mereka terkadang sibuk mengikuti kelas ini dan itu yang berbeda setiap harinya.

 

“Jadi Soong In-a kamu masih tidak mau mengaku kalau kamu mengenal dengan dekat Super Junior oppa?” aku tersadar dari pikiranku sendiri dan Rin memberikan penekanan pada kata dekat.

“Aku memang tidak mengenal mereka Rin-a, kalau aku kenal mereka mungkin aku adalah ELF yang paling bahagia di seluruh dunia dan aku akan langsung menceritakannya padamu saking aku tidak bisa menahannya.” Aku membuat segala macam alasan untuk menghilangkan rasa curiga Rin.

“Kamu benar juga, mana mungkin kamu tidak cerita pada sahabat terbaikmu di dunia ini. Arraseo Soong In-a, mian ya tadi aku sempat menuduhmu hehehe”

Aku langsung lega seketika saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut Rin.  Aku sudah tidak bisa memikirkan apa-apa lagi untuk dijadikan alasan selain itu.

“Soong In kamu habis ini ada acara tidak?” Tanya rin tiba-tiba

“hmmm… Ani, Waeyo?”

“Kita jalan-jalan yuk! Sudah lama kita tidak jalan-jalan karena semua ujian dari sekolah. Bagaimana kalo kita pergi creambath saja?”

“Ahhh… Okok, kita jalan-jalan. Tapi aku harus pulang dulu, aku mau mengganti seragam”

“Ok, aku ikut ke rumahmu ya, ada siapa di rumah?”

“Seperti biasa, tidak ada siapa-siapa. Oppa ku hari ini tidak ada di rumah”

Rin, meskipun dia temanku sejak 3 tahun yang lalu dia tidak pernah sekalipun bertanya-tanya tentang keluargaku terlebih-lebih Siwon oppa. Dia seperti tidak peduli, karena dia memiliki 2 orang kakak laki-laki yang menurut dia sangatlah tidak penting membicarakan saudara dengan teman. Jadi, dia tidak pernah menanyakan nama Siwon oppa dan hal-hal lainnya.

 

“Oh, arraseo. Aku ingin makan camilan dirumahmu, selalu ada banyak camilan di rumah mu Soong In-a.” dia merajuk

“Rin-a kamu selalu saja mengapa bisa ada banyak camilan enak di rumahku, appaku yang punya departemen store dan dia setiap minggu membawakan satu dus besar berisi makanan ke rumah, bagaimana rumahku tidak penuh dengan makanan enak-enak hahaha” tawaku

“Tapi ahjumma yang dirumahmu sangat pintar memasak juga”

“Bilang saja kau mau makan siang di rumahku juga Rin! Sudah terlihat dari matamu  itu!”

“Ah, kamu tau saja Soong In-a” ucapnya malu-malu

 

 

Tak terasa sekarang sudah jam 2 siang dan bel sekolah sudha berbunyi. Aku dan Rin sudah siap-siap dari setengah jam yang lalu. Guru di jam terakhir tidak masuk hari ini dan itu membuat kami semua bahagia! Bayangkan saja kita masih harus belajar geografi di jam pelajaran terkahir yang sangat membosankan dan menidurkan kami bagaikan dongeng yang dibacakan untuk anak kecil. Guru kami juga jarang sekali tidak masuk kelas makanya kami sangat senang.

Aku dan Rin bersekolah di Seoul Global International School. Kebanyakan kami belajar menggunakan bahasa Inggris walaupun ada juga yang masih menggunakan bahasa Korea. Aku sudah bersekolah disini sejak SD jadi bahasa Inggris ku sangat fasih.

“Rin-a kamu mau makan apa? Aku bisa menelpon ahjumma untuk memasakkannya”

“Apa saja boleh kok, asalakan ahjumma yang memasaknya hehehe”

Arraseo”

Aku pun menelpon ke rumah untuk mengabari ahjumma kalau ada Rin yang mau datang jadi dia bisa memasakan lauk tambahan. Rumahku berada di daerah Gangnam yang biasa dilihat orang sebagai perumahan elite. Rumahku juga lumayan besar. Rumahku terdiri dari 2 buah bangunan, yang biasa kami tinggali adalah rumah modern dan ada 1 bangunan yang lumayan besar yang biasa kami gunakan untuk acara keluarga besar yang masih berbentuk rumah traditional korea (hanok). Di dalam Hanok terdapat 3 buah kamar yang biasa kami gunakan jika ada tamu yang menginap atau sebagai ruang bermain sepupu yang masih kecil saat berkunjung.

Appa adalah anak tertua dari 5 bersaudara sehingga appa sangat di panuti dan sangat di hormati lebih dari yang lainnya. Sehingga saat ada acara keluarga besar semuanya pasti datang ke rumahku.

 

“Ahjumma, tolong masakan lauk tambahan ya ada Rin mau makan masakan ahjumma. 15 menit lagi aku sampai ya ahjumma”

“Ne, Agassi”

“Ne, gamsahamnida”

“Rin, ayo kita naik bus nya sudah datang” ajakku

“Soong In-a, bisakah kita batalkan acara kita creambath?”

“Ah? Waeyo? Ada masalah apa?”

“Aku harus ke SM building sekarang, Suju oppa sedang berada disana, mereka baru saja sampai”

Pantas saja dia diam saja dari tadi, pasti sedang memantau twitter.

“Ahhh.. arraseo, kamu ke SM building saja, siapa tau bisa bertemu dengan mereka.”

“Tapi kamu harus ikut Soong In-a, temani aku kesana”

“Ah, aku malas Rin-a, pasti sangat ramai disana”

“POKOKNYA KAMU HARUS IKUT DENGAN AKU!” tiba-tiba Rin meneriakiku dan menarikku masuk ke dalam bus yang baru saja tiba, otomatis aku hanya bisa mengikuti langkah Rin saja.

 

@ SM BUILDING

“OPPAAAAAAA!!!! OPPPPAAAAAA!!!!!! OPPAAAAAA!!!!!”

Hanya kata-kata itu saja yang bisa kudengar dari beberapa menit yang lalu, setidaknya aku sudah hampir 20 menit disini menunggu Super Junior oppa yang katanya (menurut ELF yang sudah dari pagi menunggu di sana) masih ada Siwon oppa dan Sungmin oppa yang belum datang. Berhubung Rin adalah Siwonest tentu saja itu adalah hadiah untuk dia karena setidaknya dia masih bisa melihat idolanya. Sedangkan aku dari tadi hanya diam di belakang (cukup jauh dari pandangan Rin) sambil menunggu datangnya oppaku itu.

 

To: Oppa

Kau dimana oppa? Cepatlah kau sampai di SM, aku mau pulang! Rin menarikku kesini supaya bisa melihatmu!! DAN DISINI SANGAT RAMAI! Aku saja sudah berdiri di belakang masih kesempitan bagaimana dengan Rin yang sudah sibuk menyelinap kedepan supaya bisa melihamu! BALAS OPPA!!!! PALIWA!

 

Aku mengirim Line ke Siwon oppa supaya dia bisa sampai dengan lebih cepat!

 

From: Oppa

Kamu di SM? 5 menit lagi oppa sampai, kamu jangan ke depan-depan ya, oppa tidak mau kamu kenapa-napa, arraseo? Kamu menjauh saja dulu kemana gitu jangan ke depan pokoknya Soong In-a. Saranghae <3

 

Lihat betapa baiknya oppaku yang satu itu? Mana ada oppa yang sangat perhatian dengan adiknya sampai-sampai menuliskan kata-kata saranghae di setiap message.

 

“Soong In! Cepat kau kesini” dan lagi-lagi langkahku sudah diambil alih oleh Rin yang dengan paksa menariku ke barisan depan padahal aku sudah bernapas dengan seluruh oxygen yang aku punya.

Dibagian depan sangat sesak! Untung saja tadi aku sempat memasukan handphoneku ke dalam kantong, kalo tidak mungkin dudah jatuh dan terinjak-injak dan mungkin saja ada orang yang bisa melihat message ku dengan Siwon oppa.

“Rin, aku sudah tidak sanggup, cepat bawa aku kebelakang, aku bisa jatuh kalau begini ceritanya”

ELF yang ada di belakang tidak suka dengan ELF yang ada di depan dan mereka terus menerus mendorong dari belakang, padahal di bagian depan ada bodyguard dengan badan super duper besar yang membuat garis seperti pagar manusia sehingga aku bisa saja jatuh karena ELF yng mendorong dari belakang.

 

“SIWON OPPA SUDAH DATANG!!!!! AAAAAAA!!!!! OPPAAAAAAAA!!!! OPPPPAAAA!!!! OPPPPAAAA!!!!!”

Hanya itu yang bisa kudengar dan kucerna dari telingaku dan otakku, lalu semua ELF tiba-tiba menjadi ganas saat Siwon oppa sempat berdiri di depan dan mengambil polaroid sesorang dan selca dia dengan ELF tersebut lalu dia jalan lagi dan mengambil buku fans nys untuk ditandatangani. Aku yang berada persis di depan pintu SM Building tanpa persiapan apapun malah tergencet habis-habisan dengan orang-orang dari belakang dan dengan sukses jatuh saat Siwon oppa akan masuk ke dalam gedung.

Oppa langsung saja menolongku dan membantuku mengambil handphoneku yang terjatuh. Siwon oppa memengang tanganku dan semua ELF langsung berteriak kencang sekali tapi aku masih sempat mendengar siwon oppa bilang

Gwenchanayo?”

“Ne, nan gwenchana oppa”

Setelah itu ada salah satu staff dari dalam membantuku untuk keluar dari kerumunan. Lututku sempat terluka karena terjatuh diatas jalanan aspal itu.

“Soong In-a, kau tau, kau adalah yeoja paling beruntung hari ini” Rin berkata seperti itu saat perjalanan menuju terminal bus

“Waeyo?”

“YAK! Kamu ini bodoh, lemot, atau pura-pura gak ngerti sih? Pertama, kamu dibantu berdiri sama SIWON OPPA! Kedua handphone kamu dipegang oleh SIWON OPPA! Dan yang ketiga SIWON OPPA bertanya padamu apakah kamu baik-baik saja atau tidak!” dia memberikan penekanan lebih pada nama SIWON OPPA

“Lalu kenapa?”

“Kamu tidak sadar? Itu adalah mimpi dari semua ELF! Masalahnya yang membantu kamu itu bukan staff dari Super Junior atau siapapun melainkan SIWON OPPA!”

“Iya juga sih, tapi aku merasa biasa saja tuh”

Dalam hati aku hanya bisa berkata ‘aku bahkan setiap hari bisa melihat dia dan bercanda dengan SIWON OPPA itu! Bagaimana aku tidak biasa’

“Kamu ini memang benar-benar ELF yang sangat aneh!”

“Ah, sudahlah, bus ku sudah datang, aku duluan ya Rin! See you tomorrow at school” ucapku sambil masuk ke dalam bus

“mmm.. annyeong Soong In”

 

Aku duduk di barisan paling belakang, dan tiba-tiba handphoneku berbunyi dengan nada dering SPY – Super Junior itu menandakan kalo oppaku yang menelpon.

 

“hmm.. waeyo oppa?”

neo, gwenchana? Tadi oppa liat lutut mu berdarah Soong In-a” ucap dari seberang sana

“Nan gwenchanayo oppa. Tadi itu Rin memaksaku untuk kedepan dan ELF yang dibelakang sangat tidak tahu diri mendorong-dorong terus kedepan!” ucapku dengan kesal

Kan sudah oppa bilang jangan mau ke barisan depan, bisa terluka seperti tadi kan, nanti kalau sudah pulang kamu langsung mandi dan jangan suruh ahjumma pulang dulu ya, kamu minta dia obati luka kamu dulu. Bisa infeksi kalau tidak cepat-cepat di obati. Terus kamu langsung tidur saja. Ada PR atau ulangan tidak?”

Lihat dia sudah berbicara panjang lebar seperti seorang ahjumma yang sibuk mencari anak ayamnya yang hilang

“Arraseo oppa, tapi aku tidak perlu diobati oleh ahjumma, kasian ini sudah sore dan dia masih punya anak di rumahnya yang harus diurus jadi dia harus pulang oppa. Aku akan mengobati lukaku sendiri saja, eo? Besok aku tidak ada PR dan ulangan jadi aku bisa langsung tidur”

Baiklah, benar juga apa katamu. Oppa terlalu menghawatirkanmu Soong In-a. Nanti oppa bawakan kamu ice cream dan kita pesta ice cream tengah malam. Otthe?”

“Wahhhhh!!!!!! Oppa memang yang terbaik! Akan kutunggu ice cream mu oppa, aku mau yang rasa cotton candy, oppa harus mencarikannya sampai ketemu. OK?”

Ok! Oppa latihan dulu ya, annyeong, sarangahae”

“Ne, nado saranghae”

 

 

- TO BE CONTINUE -

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet