chapter~4

I.L.U

Wufan POV-

Keluguan Tao membuat perasaan hatiku tak karuan.

Wajahnya yang polos tak bisa ku hindari saat dia terus-terusan meminta ini itu padaku.

Aku memakluminya karena dia kini menjadi sekretaris pribadiku menggantikan sekretaris lamaku.

Aku bahkan gugup ketika dia tersenyum dan memegang tanganku dengan kencang.

Yixing!

Ha! Disaat tegang seperti inilah aku harus menelepon 'istri' tercintaku dirumah.

Ku ajak dia untuk makan malam bersama di akhir minggu ini.

 

"Honey,I'm home!"

Ku terobos pintu apartemen dan mencari Yixing.

"Kau sudah pulang?"

Yixing muncul dari ruang tamu membawa boneka unicorn kesayangannya.

"Ku persembahkan mawar ini untukmu my cutie unicorn"

Ku berikan sebuket bunga mawar putih untuknya sambil berlutut dihadapannya.

Dia tertawa dan memukul kepalaku dengan bonekanya pelan.

"Thanks"

Ia meraih mawar tersebut dan mencium wanginya.

"Bagaimana?kau suka?"

Yixing mengangguk dan tersenyum.

"Kau selalu memberi kejutan yang tak terduga"

"Itu lah aku Wu Yi Fan si pemberi kejutan"

"Kelak,kau akan mendapat kejutan besar dariku Bebi"

Yixing ikut berlutut dan memelukku.

Ku usap dengan hangat punggungnya.

Ku nikmati aroma tubuhnya yang berparfum rasa vanilla.

"Xingie,,,I love you so much"

"Mm..love you too"

Bisiknya dan mencium telingaku.

 

 

Yixing POV-

 

"It's.... beautiful.."

Ku rasakan semilir angin malam menerpa tubuhku.

Hamparan bunga mawar putih di lantai beterbangan terbawa angin.

Di setiap sudut terdapat vas bunga transparan yang tinggi ramping dan menjulang berisikan mawar putih juga.

Tak ada penerangan hanya ada beberapa lilin tersusun rapi di meja yang berada tengah-tengah atas gedung ini.

"Beautiful,,"

"Sama seperti dirimu,,beautiful,sekarang mari kita nikmati dinner romantic kita"

Wufan mencium punggung tanganku dan menuntunku ke meja.

"Kau benar-benar romantis"

Dia hanya tersenyum dan terus memandangi wajahku.

"Ini belum seberapa simple but romantic kan?"

"Iya"

Tak lama kemudian Wufan menepukkan kedua tangannya dengan keras.

Muncul beberapa waitress membawa tray makanan.

Mereka dengan sigap menghidangkan makanan di hadapan kami.

Senyumanku tak bisa berhenti melihat momen-momen yang terjadi hari ini.

"Jangan bilang.."

Ucapku terpotong-potong melihat seorang pria muda membawa sebuah biola bersamanya.

Wufan tersenyum lagi sambil memencet hidungku pelan.

Dan benar saja,pria itu memainkan biolanya dengan sangat apik.

Larut dalam dawai nadanya aku bahkan tak bisa menyantap hidangan karna kagum akan kepiawaannya bermain biola.

"Amazing.."

kataku memandang Wufan tengah menyuapiku dengan dessert cake miliknya.

Malam semakin gelap,setelah bermesra ria Wufan dan aku menikmati candle night dinner.

Wufan menyuruh semua waitress dan biolawan itu keluar dari area meninggalkan kami berdua.

Hening dan sunyi.

Wufan dan aku saling melempar senyum sambil berpegangan tangan.

"Kau tahu sweetie kenapa aku pilih bunga white-rose untukmu?"

Wufan menghampiriku dan menarik tubuhku agar mendekat padanya.

Aku menggelengkan kepalaku.

"Tidak,kenapa?"

"Mawar ini seperti dirimu,putih..wangi..dan terlihat cantik"

Wufan mengambil setangkai mawar putih dari meja lalu dibelainya wajahku perlahan dengan mawar itu.

Satu tangannya mendekap pinggangku hingga aku dapat merasakan bagian sensitif miliknya berhimpitan dengan perutku.

"Lalu durinya?"

Ku sentuh duri mawar itu dan kutunjukkan jari telunjukku yang mulai mengeluarkan darah.

"Walaupun mawar ini berduri tapi bagiku tidak ,begitu juga dirimu kau tidak berduri kau,,,sempurna"

Wufan ikut menempelkan telunjuknya ke duri mawar tersebut,kemudian darah yang keluar dari telunjuknya ia rekatkan ke telunjukku yang berdarah.

Darah kami melebur menjadi satu.

Tangan kami saling menggenggam.

Mata kami saling bertemu.

Ku lihat pancaran cahaya penuh cinta di kedua mata teduh milik Wufan.

Ia membelai bibirku dengan mawar putih.

Kemudian bibirku merasakan rasa wine anggur dari bibirnya.

Dingin dan basah namun manis.

Ia membawa tubuhku sampai kami berdua saling bertindih di lantai berselimutkan lembaran mawar.

"Fan,,nanti ada orang melihat,,"

Desahku ketika Wufan menghujaniku dengan ciuman di leher.

Tangannya dengan terampil mencopoti baju dan jeansku.

"Gedung ini sudah kusewa,,dan aku sudah menyuruh mereka pergi so,,enjoy my love for you tonight"

Ia menyeringai untuk kesekian kali.

Ia menanggalkan semua bajunya dan kembali melihat tubuhku yang terekspos dengan lapar.

"My xing,kau lebih y di bandingkan wanita lain"

Wajahku langsung memerah mendengar gombalannya.

Ia mengecup dengan cepat dari paha sampai ke perutku.

Tangannya yang bebas memainkan putingku.

"Akkh!perutku!"

Aku terkejut ketika Wufan dengan tiba-tiba menindih perutku dengan tubuhnya saat ia ingin mencumbu bibirku.

"Kau tidak apa-apa honey?"

Wufan terlihat cemas melihatku mengelus-elus perut buncitku.

"Ada apa baobei?"

Haruskah ku beritahu Wufan sekarang?

Tidak.

Aku tidak mau momen indah ini terganggu walaupun aku tahu hal ini pastilah sangat menggembirakan.

"Tidak apa-apa babe,aku hanya mau kau melakukannya dengan lembut kali ini"

Aku tersenyum lemah kearahnya.

Wufan balas tersenyum lalu mengecup bibirku.

"Tentu saja bebe"

Wufan melanjutkan aksinya.

 

Tidak.

Jangan kali ini.

Mungkin besok atau saat anniversarry kami.

Ya!

Aku akan memberi kejutan besar ini padanya saat anniversarry nanti.

Aku ingin melihat ekspressi shocknya saat tahu aku sudah hamil 6bulan.

 

 

Wufan POV-

 

Kupandangi foto Yixing di atas meja kerjaku dengan seksama.

Fotonya sedang tersenyum ceria,lesung pipit yang dalam terlukis di pipi kanannya.

Aku tak bisa berhenti tersenyum tiap kali mengingat momenku bersamanya.

"Ah,,aku benar-benar gila"

"Kau baik-baik saja pak?"

Tao menghampiriku seraya membawa segelas kopi mocca kesukaanku.

"Ya,aku baik-baik saja thanks untuk kopinya"

"Welcome"

Ku seruput segelas mocca di tanganku dan kembali sibuk memandangi foto unicorn-ku.

"Siapa dia?"

Tao ikut memperhatikan foto Yixing.

"Dia,,istriku,,"

"What??"

"Haha,aku tahu kau pasti akan terkejut mendengarnya tapi ini serius,dia adalah pendamping hidupku"

"Dia beruntung ya bisa memilikimu"

"Tidak,akulah yang beruntung karena bisa memilikinya"

Tao tiba-tiba kembali menuju mejanya tanpa pamit kepadaku.

"Kenapa dia?"

Lirihku,ku posisikan foto Yixing selaras mungkin lalu fokus bekerja lagi.

 

 

"Tao,kau tidak pulang?"

Ku tegur Tao yang sedang meneduh di depan kantor.

"Aku menunggu hujan reda"

Jawabnya menengok langit mendung.

"Kau naik apa?"

"Biasanya aku bersama Xiumin ge tapi dia sedang cuti ke luar kota aku harus naik transportasi"

"Uhmm,,ya sudah aku antar kau pulang hari sudah mulai gelap lagipula hujan juga tak berhenti turun"

Tao mengangguk senang.

 

Selama perjalanan Tao tak berhenti menatap wajahku.

"Apa aku begitu tampan sampai-sampai kau tak bisa mengalihkan pandanganmu walaupun sebentar?"

Dia tertawa.

"Aku ingin bisa berada disampingmu pak"

"Haha kau bercanda,,aku sudah memiliki Yixing aku tak mau yang lain selain dirinya"

"Tapi aku serius pak,,aku menyukaimu,,"

Tao dengan tiba-tiba memegang tanganku yang berada di kemudi.

"Maaf Tao,, aku sudah menikah"

Ku lepaskan tangannya dan tersenyum iba mengatakannya

Tao terlihat kecewa tapi aku harus mengatakannya.

 

"Terima kasih sudah mengantarku pak"

Masih dengan raut wajahnya yang sedih Tao membungkukan tubuhnya ke arahku.

Aku mengangguk.

 

 

Setelah kumasukkan mobil ke garasi,dengan langkah yang berat aku masuk kedalam rumah.

Lampu seluruh ruangan sudah mati kecuali ruangan dapur.

Ku lihat di atas meja makan ada beberapa makanan terhidang,tapi sepertinya sudah dingin.

Yixing pasti menyiapkan dinner untukku.

"Kemana Yixing?"

Suara berisik dari televisi mengganggu pendengaranku.

Berniat ingin mematikan televisi tapi penglihatanku tertuju pada sosok yang tertidur pulas di sofa.

My cutie pie tidur disana.

Ku taruh tas kerja dan blazerku di kursi.Sambil membuka dasi di kerahku,aku mendekatinya.

Ia memakai sweater yang kebesaran dan memeluk boneka unicornnya saat tidur.

Aku tersenyum melihatnya.

"kau pasti kelelahan"

Aku berlutut menghadap wajahnya.

"Tahukah kau,,kau adalah makhluk ter-cute yang pernah ku temui,,"

Ku belai rambutnya dengan mesra.

Setelah kumatikan televisi yang bisa mengganggu tidurnya.

Aku menggendong Yixing kedalam kamar tidur kami.

 

 

Kopi mocca hangat sudah tersedia rapi bersama file-file yang tertata di meja kerja Wufan.

"Morning sir"

Sapa Tao saat Wufan membuka pintu.

Wufan heran karna Tao hari ini terlihat lebih bersemangat tak sesedih kemarin saat Wufan menolaknya.

"Morning"

"Semua file-nya sudah beres pak,kau tinggal menandatanganinya saja"

Tao tersenyum lagi ke arah Wufan.

Wufan balik tersenyum.

"Thanks,"

Tao kembali fokus pada komputernya.

"Ehmm..kau kelihatan bersemangat hari ini?"

"Minggu depan kita ada tender besar pak,Xiumin ge tadi meneleponku"

"Benarkah??"

"Ya,apabila dia jadi memasang saham pada perusahaan kita,kita akan untung besar pak!sangat besar!"

"Wah berita bagus!"

Wufan berdiri dan menghampiri Tao,Tao juga berdiri dan tertawa senang bersama Wufan.

Mereka berdua saling memandang.

"Good job Tao"

Wufan dengen reflek memegang pundak Tao.

Tao terkejut.Dia memperhatikan tangan Wufan yang tengah menyentuh pundaknya.

Tawa mereka mendadak berhenti dan suasana menjadi aneh.

Wufan buru-buru melepaskan tangannya dan kembali ke mejanya.

 

"Tao,kau belum pulang juga?"

"Hujannya belum reda pak"

"Humm,,selama Xiumin pergi kau selalu seperti ini ya?"

"Begitulah pak"

"Ya sudah ku antar lagi saja"

"Tidak usah pak,aku tidak mau merepotkanmu lagi"

"Tidak apa-apa, kau kan karyawanku sudah seharusnya aku sebagai bos memperhatikan semua karyawanku"

Tao mengikuti Wufan ke arah mobilnya.

 

 

"Tao,sudah sampai"

Karna saking seriusnya mengemudi Wufan tak menyadari bahwa Tao telah tertidur di sepanjang jalan.

Wufan mengamati wajah Tao yang sedang tidur,ia tak tega membangunkannya.

Ia kelihatan amat penat.

Wufan menunggu dari menit ke menit,ia bingung haruskah ia menunggu Tao sampai bangun apa ia harus membangunkannya.

Tak lama kemudian Tao bangun namun ia bertingkah aneh ia berulang kali mengambil nafas dengan terengah-engah.

Ia memegang dadanya dengan erat.

Wufan panik.

"A,,asma,,asmaku kambuh,,"

Tao membuka matanya dan menoleh kearah Wufan.

"Tao?! Kau kenapa??"

"Cepat,,bawa aku ke dalam,,"

perintah Tao sambil terengah-engah.

Wufan memapah Tao ke dalam rumah.

Sesampainya didalam rumah,tanpa di duga Tao menjatuhkan dirinya di lantai dan menarik Wufan bersamanya.

Mereka berdua jatuh dan saling bertindih.

Tao dengan cepat meraih bibir Wufan dan menciumnya.

"Apa yang sedang kau perbuat??"

Wufan berdiri dan mengusap-usap bibirnya.

Tao bangun dan duduk.

"Aku tahu kau juga menyukaiku kan pak Wu.Yi.Fan?"

Tao mengamati Wufan yang merasa kaget akan tindakannya barusan.

"Apa yang membuatmu berpikiran seperti itu?"

Wufan terlihat mulai geram.

"Kau perhatian padaku,kau mulai menyentuhku kau juga tertangkap memperhatikan wajahku saat tidur tadi"

Wufan membuang nafasnya dengan keras lalu memandang tajam Tao.

"Kau dengar ya,kalau bukan karyawanku kau sudah ku pukul.Ku ingatkan kau sekali lagi aku tidak akan menyentuhmu! aku hanya menyentuh Yixing dan hanya Yixing yang boleh menyentuhku!"

Wufan keluar dari rumah Tao sambil mengomel.

 

 

Yixing POV-

 

Ku dengar pintu kamar terbuka.

Itu berarti Wufan sudah pulang dari kantornya.

"Welcome home babe"

Sapaku sambil mengeringkan rambutku yang basah sehabis mandi.

Ku lihat ia duduk bersandar di sofa dengan pasrah.

"Ada apa baby?kau terlihat sangat lelah?"

Ku dekati dirinya dan duduk disampingnya.

Wufan menatap wajahku untuk beberapa saat.

Tak lama kemudian dengan manja,ia menarik tubuhku dalam pelukannya.

Kepalaku berada tepat di dadanya,detakan jantung dan helaan nafasnya terasa di telingaku.

Suasana menjadi hening.

Ia menyisir rambutku yang basah dengan jemarinya.

Hangat.Pelukannya selalu hangat.

"Aku mencintaimu Wufan"

Ucapku mengusap-usap dadanya.

Wufan tak berbicara,ia menarik rambutku perlahan membuat kepalaku mendongak keatas.

Ia menciumi leher dan rahangku yang terekspos.

Ciumannya beranjak naik ke telinga dan bibirku.

"Wufan,,Wuf?"

"Biarkan aku mencumbumu Yixing,,biarkan,,"

Dia menatap kedua mataku dengan ekspressi yang tidak bisa ku baca.

"Tapi,,"

"Please,,"

Aku tak bisa mengelak permintaannya,ku usap pipinya yang halus dan ku kecup hidung dan bibirnya.

Ia merespon dan membalas ciumanku.

 

Setelah puas mencumbuku,Wufan membantu merapihkan bajuku yang di tarik-tarik olehnya saat bercumbu denganku tadi.

Beruntung dia tak melakukan 'itu' padaku,aku sering menolaknya tiap kali Wufan ingin berhubungan intim padaku dengan alasan tubuhku sakit atau hal lain yang masuk di akal dan syukur lah dia mengerti.

Kehamilanku sudah menginjak 6bulan,perutku juga sudah terlihat besar itu yang membuatku sering menolak Wufan dan selalu memakai baju kebesaran.

Aku tidak sabar menunggu minggu depan,di hari jadi kami berdua yang genap berusia 1tahun aku akan memberikannya seorang bayi.

Wufan pasti senang dan kaget.

 

 

 

 

"Kau ada masalah dikantor,,?"

tanya Yixing memegang tangan Wufan

Wufan merasa sedih,ia merasa bersalah pada Yixing.

Padahal Tao yang menciumnya tapi Wufan merasa bahwa ia telah mengkhianati Yixing.

"Tidak apa-apa sayang,aku hanya stress dan merasa lelah"

Wufan balas menggenggam tangan Yixing.

"Ayo tidur hari sudah malam"

Wufan menggandeng tangan Yixing menuju kamar.

 

 

"Saya minta maaf atas kejadian semalam pak"

Tao dengan wajah memelasnya memohon ampun pada Wufan.

"Sudah sudah,,kembali ke mejamu aku tidak mau membahas hal itu lagi"

Wufan sibuk mengutak-atik komputernya.

"Apa itu berarti kau telah memaafkanku?"

Wufan menghela nafas dan membuangnya dengan singkat.

Sebenarnya Wufan merasa terganggu atas keberadaan Tao didekatnya sekarang.

Ia tak menyangka bahwa sekretaris yang dibawa Xiumin itu menyukainya.

Tapi dia tak punya pilihan untuk memecat saudara dari rekan kerjanya tersebut.

"Iya,apa kau puas sekarang?"

Wufan memandang Tao sejenak.

Tao tersenyum lega.

"Syukurlah kau telah memaafkanku pak"

"Lanjutkan kerjamu karena lusa meeting besar akan dilaksanakan"

"Siap pak!"

Tao terlihat senang mengetahui Wufan kembali bersikap tenang padanya.

 

Tepat dihari H.

 

Yixing terlihat sibuk mondar-mandir didapurnya.

Perabotan memasak tergeletak di mana-mana,bahan-bahan makanan juga berserakan dan tumpah.

Celemek yang ia pakai kotor begitu juga wajahnya tercoreng noda saat memasak.

Yixing ingin menyiapkan pesta kecil untuk annversarry pertamanya bersama Wufan.

"Akan ku buat cake strawberry bercream mawar putih untuknya"

Yixing membalik buku resepnya dan tersenyum dengan semangat.

 

 

"Baiklah,we deal"

"Deal?"

"Deal"

Wufan berjabat tangan dengan seorang lelaki tua yang sepakat menanamkan usahanya di perusahaan Wufan.

"Terima kasih pak,terima kasih"

"Ya,sama-sama semoga perusahaan kita bisa bekerja sama dengan baik sampai seterusnya"

"Tentu saja pak"

Wufan tersenyum sumringah kearah lelaki tua itu.

 

"Yeaaaahh!!!"

Sorak Wufan,Xiumin dan Tao bersamaan sambil berpelukan.

"Kita berhasil!"

"We did it!"

"Hah akhirnya setelah sulit berunding dan penuh debat kita mendapatkan peluangnya,Woo!"

Mereka bertiga hanyut dalam kemenangannya.

Mereka terus bercerita tentang sulitnya atau rumitnya meeting yang terjadi barusan.

 

Ditempat lain,

Yixing membawa semua makanan yang sudah ia masak ke meja makan.

"And now,, the cake"

Yixing dengan hati-hati membawa kue hasil buatannya.

"Sempurna!"

Semua telah tertata sesuai rencananya.

"Oh?suratnya?"

Yixing kembali ke kamar dan membawa sebuah amplop dengan selembar kertas didalamnya.

"Aku akan memberikan surat keterangan hamil ini padanya,,"

Yixing menyunggingkan kedua bibirnya sambil menatap kertas tersebut.

"Ok,aku akan mandi dan bersiap-siap menyambut Wufan datang"

Yixing menaruh amplop putih itu dimeja dan bergegas ke kamar mandi.

 

 

"Hey,,bagaimana kalau kita merayakan kemenangan ini di bar?"

Ajak Xiumin

"Mm aku tak bisa ikut,,aku"

"Ayolah Wufan"

"Iya pak ikut saja"

"Tapi hari sudah malam,pasti Yixing sudah menungguku dirumah"

"Sebentar saja,ayolah kita bersenang-senang sedikit"

"Cuma sebentar pasti Yixing menunggumu dengan sabar dirumah pak"

"Umm,,"

"Please,,pak"

"Ayolah Wufan hanya sebentar,,"

Dua orang lawan satu.Wufan kalah.

"Hh baiklah"

"Yes!"

Xiumin dan Tao menarik lengan menarik Wufan ikut bersamanya.

 

 

Yixing merapikan tiap ruangan sebelum Wufan datang,ia benar-benar ingin memberikan kejutan untuk suaminya itu.

Semuanya sudah terlihat perfect dan pretty good.

Yixing juga sudah terlihat rapi,ia duduk menghadap white-rose cakenya dan sesekali mencolek cream dipinggirannya.

"Rusak sedikit tak apa hehe,baby ini juga ingin menikmati kue buatan ibunya"

Selama hamil Yixing pergi diam-diam memeriksakan kandungannya tanpa sepengetahuan Wufan.

Ia meminum obat anjuran dokter dan menghindari hal yang dilarang dokter padanya.

Semua itu tidak diketahui oleh Wufan.

"My Dear,,aku tak sabar melihat ekspresi ayahmu nanti.."

Yixing mengusap-usapkan tangan pada perutnya.

 

 

"Minumlah"

Xiumin menyuguhkan segelas vodka beralcohol pada Wufan.

"Apa ini?tidak mau,,"

Wufan menaruh gelas kembali ke meja bar.

"Kita cheers!"

"Tapi itu terlalu banyak mengandung alcohol,aku tak mau Yixing marah padaku karena ketahuan mabuk"

"Kau pengecut"

Xiumin meledek.

"Kalau tidak mau vodka biar aku ambilkan softdrink saja untuk bapak"

Wufan mengangguk dan memandang kesal pada Xiumin.

"Hey aku bukan dirimu yang selalu mabuk dan tidak setia pada pasangan.Kau "

Ledek Wufan pada Xiumin.

Xiumin tertawa dan menenggak vodka tersebut.

Tak berapa lama kemudian Tao datang membawa sebotol softdrink.

"We're cheers!"

"Cheers!!"

Mereka bertiga bebarengan menenggak gelas masing-masing sampai habis.

 

 

"Uhmm Wufan lama sekali"

Yixing melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 09.00 malam.

"Mungkin dia terkena macet?oh iya?hari ini hari ia meeting besar katanya,,aku harus bersabar,,"

 

Xiumin sudah terlihat sedikit mabuk begitu juga Tao,namun Wufan lebih mabuk dibanding mereka.

"Kepalaku,,pusing,,ah hari sudah malam..Yixing,,Yixing,,aku harus pulang,,"

Gumam Wufan melangkah gontai memegangi pinggiran meja bar.

Xiumin dan Tao menyeringai bersama-sama.

Belum sampai beberapa langkah menuju pintu keluar bar.

Wufan terjatuh.

 

Waktu menunjukkan pukul 12.46 tengah malam.

"Kenapa Wufan belum pulang?"

Yixing menopang kedua pipinya dengan tangan dimeja.

Merasa bosan Yixing memakan beberapa buah dihadapannya.

 

Satu jam berlalu.

Yixing masih tak menemukan Wufan ditempat seharusnya ia berada.

"Wufan belum datang,,"

Yixing mulai kelelahan menunggu,semua makanan didepannya sudah kelihatan tak berselera.

Makanannya menjadi dingin.Aroma pada makanan juga hilang.

Yixing melempar kulit buah-buahan ke tempat sampah dengan malas.

"Lama sekali,,"

Dua jam berlalu.

Yixing mengantuk,kepalanya beberapa kali mengayun tak kuat menahan ingin tidur.

Wufan tidak datang.

Ia mengigau,kepalanya pun bersandar ke meja karena pegal.

Yixing tertidur.

 

 

'Buzz! Buzz!'

Ponsel Yixing bergetar.

Yixing terbangun,ia mengedipkan matanya berulang kali dan memandang kearah sekitar.

Ia menyadari bahwa hari sudah pagi dan ia terlelap tidur dimeja makan semalaman menunggu Wufan.

Ia membuka ponselnya dan menemukan pesan dari Wufan disana.

"Honey,,datanglah ke ****** aku punya kejutan untukmu"

Wajah Yixing yang tadinya merasa kesal berubah cerah melihat pesan tersebut.

"Aku kira dia lupa hari jadi kami,,tapi ternyata dia ingin memberi kejutan juga padaku,,"

Yixing tersenyum lebar dan tanpa basa-basi,ia segera menuju tempat yang dimaksud Wufan.

Yixing mempercepat langkahnya mencari taksi dijalan.

Sambil membawa amplop di tangannya ia tak berhenti tersenyum pada dirinya sendiri.

 

"Akh,,damn kepalaku,,pusing,,kepalaku berat"

Wufan memegangi kepalanya dan mengeluh terus.

 

"Tempat ini?Wufan memberi kejutan apa ditempat seperti ini?"

Yixing merasa heran saat berhenti didepan sebuah bar.

Ia lanjut melangkahkan kakinya ke dalam bar.

 

"Apa yang kau lakukan padaku?!"

Wufan yang setengah sadar bangun dan melihat ia bertelanjang dada di kasur bersama Tao.

"Kau lupa babe,,kita mengarungi cinta kita berdua semalam,,kau amat tangguh"

Tao mendorong tubuh Wufan kembali keranjang.

"Kau!,,"

"Wufan!!??"

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hai ! Hai ! Hai ! FanXing67 balik niih hihihi (*>.<*)

Short update,,this should be the last tapi tak tahu mengapa belum berakhir jua #plakk!

Dah kayak sinetron saja,,well fic ini bakal ending sebentar lagi koq makasih buat para readers or silent readers yang udah subs and comment story ini,tanpa kalian ku ga semangat nerusin cerita ini,,sekali lagi terima kasih yaa aku sayang kalian !! <3<3<3<3<3

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Yifx17 #1
Chapter 5: Aing terhura thor T.T
HuangFanXing_2
#2
Chapter 1: Bagus min~ Hahaha mianhae baru nemu nih epep, Suka ><
mycs0420 #3
Chapter 5: Sebenernya aku ngerasa ini agak keburu-buru sih, tp tetep gak ngebuat inti ceritanya rusak :)
Ah, seandainya ada foto bayi Kris & Lay yah :D
mycs0420 #4
Chapter 4: Oh god! Kris dijebak sama Tao? :o
Kok Tao jahat sih?? Kan kasihan Lay-nya TToTT
Oke, aku lanjut aja ya :)
mycs0420 #5
Chapter 3: Ah aku baru sadar, cara penulisan km ini kayak puisi ya? Maksudku susunannya. Mungkin lebih baik lagi kalo narasi ya dibuat paragraf aja, oke? ;)
Jadi gak tiap kalimat langsung dienter ^^
Uhm..sepertinya ini cobaan kedua di kehidupan KrAy :')
mycs0420 #6
Chapter 2: Ah, ternyata Kris sudah kerja :)
Wow! Kris nekat!! Datangin orangtua Lay tanpa persiapan u.u
Itu Kris tinggal sendirian ya? Ayahnya meninggal, lalu ibunya? :o
mycs0420 #7
Chapter 1: Hello, i'm new reviewer here :)
Jadi ini kisahnya Lay masih sekolah ya? Terus, Kris apa kerjanya? Kuliah atau gimana? .-.
Ah, sepertinya aku lanjut ke chapter berikutnya saja :)
JunXinGyuKi #8
Chapter 5: happy ending... krisLay bsa hdup bhgia.. nice ff . ditunggu ff kray berikutnya ^^
KrAys189 #9
Chapter 5: . yaaaaai....
. happy ending ... :D
. tuhan syg bgt ma wufan ,, kjhtan trbongkar sblum trlmbat ...
. fanxing itu cinta sejati <3
. hihihi....
. jgn2 bosan2 ya Thor bkin ff KrAy ...(y)
. keep writing ....
. Hwaiting ....
kraying01 #10
Chapter 5: Ahh..akhir yg bnr2 memuaskan..#kecup author