chapter~2

I.L.U

Seminggu telah berlalu dan Yixing kini berstatus lulus sebagai pelajar.
Orangtua Yixing tampak senang,mereka berdua merencanakan Yixing untuk melanjutkan pendidikannya di luar kota.Yixing mengelak dan berdebat hebat dengan appanya sampai-sampai ummanya kewalahan menenangkan keduanya.
Satu-satunya cara Yixing mengakhiri perdebatan itu adalah pergi meninggalkan appanya yang masih marah-marah dan ummanya yang selalu khawatir padanya.
"Halo Wufan ge,aku ke kantormu sekarang ya"
"Datanglah Xing,aku menunggumu di ruanganku"
Dengan bermodalkan beberapa uang di dompetnya,ia pergi menuju kantor tempat Wufan bekerja menaiki taksi.
Wufan memiliki sebuah kantor distribusi besar yang diwariskan oleh appanya sebelum meninggal.
Ia terkenal kaya dan berjaya.Tampan dan bergelimang harta banyak yeoja yang mengejar-ngejarnya namun Yixing lah yang berhasil merebut hatinya dibanding yeoja-yeoja itu.
Tak banyak orang yang tahu tentang hubungan terlarang antara Wufan dan Yixing didalam kantor tersebut.
Mereka tidak ingin mengambil resiko bila berbicara banyak soal hubungan keduanya.
"Wufan ge"
Yixing mengetuk pintu dan mengintip ke ruangan Wufan.
"Yixing?masuklah"
Dengan langkah yang malas Yixing berjalan menuju meja kerja Wufan.
"Waeyo babe?kau kelihatan sedang bad mood?"
Wufan meletakkan kacamata kerjanya ke meja.
"Hari ini aku berdebat lagi dengan ayahku"
Yixing memanyunkan bibirnya dan mengutak-atik stationary di meja Wufan.
Wufan membuang nafasnya dengan berat.
"Come here"
Wufan memundurkan kursi kerjanya dan menepuk pahanya menyuruh Yixing agar duduk di pangkuannya
Yixing menuruti Wufan,dengan manja ia duduk di pangkuan Wufan dan masih memanyunkan bibirnya.
Wufan memegang pinggang Yixing sedangkan tangan satunya meraih wajah Yixing lalu diciumnya pipi pucat itu oleh Wufan.
"Ceritakanlah Yixing.."
"Appa dan Umma ingin aku kuliah diluar kota"
"Tidak Yixing kau tidak boleh pergi"
Wufan memalingkan wajah Yixing agar berhadapan dengannya.
"Aku menolaknya dan appa mulai marah-marah padaku"
"No babe,kau jangan pergi tidak boleh"
Wufan mengusap-usap lembut pipi Yixing kemudian mengecup bibirnya dengan cepat.
"Aku bertengkar dengan appaku,bolehkah aku menginap dirumahmu malam ini?"
"Tentu saja,selamanya juga boleh"
Wufan menyambar bibir Yixing lagi.
"Yha! Berhentilah bersikap ert Wufan!"
Yixing memukul kepala Wufan pelan.Wufan terkekeh-kekeh dan memegang kencang pinggang Xing.
"C'mon honey kita pulang sekarang"
Wufan tiba-tiba menggendong Yixing yang ada di pangkuannya ala bridal style.
"Bagaimana dengan pekerjaanmu?"
"Kau lupa aku manager disini kapanpun aku suka ya pulang saja,lagipula kau lebih penting dibandingkan dengan pekerjaanku Xingie"
Wufan menurunkan tubuh Yixing didepan pintu lalu mereka berdua keluar ruangan bersama-sama sambil bergandengan tangan melewati tiap-tiap lantai ruangan kantor Wufan yang megah.
"Bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan untuk merayakan hari kelulusanmu Yixing?"
Wufan membukakan pintu mobil untuk Yixing lalu ia menyusul masuk kedalam mobilnya.
"Tidak usah,aku sedang tidak mood aku lelah mau istirahat saja"
Yixing menyamankan posisi duduknya dan mulai memejamkan matanya.
Wufan hanya tersenyum,ia menyelipkan jemarinya pada jemari Yixing dan melajukan mobilnya perlahan menuju rumah.


Sesampainya dirumah,Wufan memarkirkan mobilnya ke garasi.
Ia mematikan mesin dan lampu mobil lalu keluar dari mobilnya berniat membuka pintu untuk Yixing namun Yixing masih hanyut dalam mimpinya.
Ia memandangi wajah Yixing yang tertidur pulas.
"Yixing,,mengapa kau begitu ,,,cantik,,,?"
Ia menatap lekat-lekat raut wajah Xing dihadapannya,dengan mesra ia mencium kening Yixing dan menggendongnya masuk ke dalam rumah.
Deru nafas Yixing di leher Wufan membuatnya merinding.Ia buru-buru membaringkan tubuh Yixing diranjang miliknya sebelum bagian bawahnya semakin menegang.
"Sweet dream baobei"
Kecup Wufan di hidung Yixing seraya menyelimutinya.




Wufan POV-

'Damn!'
batinku menjerit.
Aku berdiri dibawah siraman air shower sambil menenangkan juniorku yang sedari tadi 'panik' karna Yixing.
Nafasnya yang panas ketika tidur memburu leher sensitifku dan berhasil membuat aku seketika.
Kami tidak pernah berhubungan intim selama kami berpacaran,itu karena Yixing takut.
Dia tak mau melakukan itu karna dia tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya.Ia belum terbiasa dengan hubungan tak wajar ini.
Aku coba memaklumi dirinya dan mengerti,aku akan menunggu saat ia mulai siap nanti.

Selesai mandi aku kembali ke kamarku bersiap-siap untuk tidur.
Ku cek Yixing yang tidur terlentang disebelahku.Tubuhnya berkeringat ia tampak gelisah dalam tidurnya.
Ku naikkan suhu AC di kamar tapi ia masih merasa gerah.
Ku seka keringat di dahi dan lehernya dengan saputanganku.
Ku buka kancing jaket baseball miliknya agar hawa gerahnya berkurang.
'Aisht!'
Ku telan air ludahku dalam-dalam saat ku lihat tubuhnya yang putih pucat berkeringat,kaos dalamnya membasahi dadanya yang terekspos.y.
Kualihkan wajahku ke arah lain dan membiarkan jaket Yixing terbuka seperti itu.
Kupejamkan kedua mataku rapat-rapat supaya bisa tidur.Ini pertama kalinya Yixing tidur satu ranjang denganku,aku masih agak merasa aneh dan bingung.
Kupasang kedua telingaku dengan headset dan mencoba menghilangkan pikiran-pikiran negatifku.Berhasil.Walaupun berjam-jam berusaha aku pun tertidur.


Pagi menjelang.
Saat aku terbangun,aku terkejut Yixing tak ada di sampingku.Aku bangkit dari ranjang dan mencari sosok yang aku cintai itu.
"Ah disana kau rupanya"
Ku lihat Yixing berada di balkon atas memandangi pemandangan diluar rumah.
"Honey,,aku mencarimu kau meninggalkanku sendirian dikasur"
Kulingkarkan kedua lenganku diperutnya.
"Aku tidak mau mengganggu tidurmu yang nyenyak"
Ia memegangi kedua tanganku diperutnya.
"It's ok,bagaimana?kau suka pemandangan ini?"
Ku cium pipi kanannya dan ku letakkan daguku dibahunya.
"Ya,sangat menenangkan aku selalu suka pemandangan dirumah ini"
Dilihatnya sebuah danau besar yang indah dan rerumputan hijau yang membentang disekitar rumahku ini.
Aku memang mengidamkan rumah seperti ini yang bernuansa sepi dan letaknya dipinggiran kota,damai tanpa adanya hiruk pikuk dan keributan.
"Ah aku merasa sangat nyaman disini"
Jari-jemari Yixing menyelip diantara jari-jariku.
"Rumah ini juga akan jadi milikmu asalkan kau mau tinggal bersamaku selamanya"
"Aku pasti akan selalu berada didekatmu,walau apapun yang terjadi,,,karena,,"
Yixing membalikkan tubuhnya dan mencium hidungku.
"Aku mencintaimu,," Yixing dan aku mengatakan hal itu bersamaan.
"Haha" kami tertawa.
Kudekatkan wajahku ke wajahnya,lalu kudaratkan bibir merahku ke bibir pink miliknya.Dia merespon balik ciumanku.Ciuman pagi yang amat lembut dan manis.



"Aku tidak mau pulang"
Yixing menatap kosong kaca mobil didepannya.
"Xingie kau harus pulang,jangan buat orangtuamu khawatir percayalah kau akan baik-baik saja"
Ku usap-usap pipi Yixing.Mobilku sudah tepat berada didepan rumahnya.
"Aku takut aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi,mereka pasti memaksaku untuk meninggalkanmu"
Yixing menoleh kearahku dan matanya berkaca-kaca.
"Xing,,"
Ku pegang kedua pipinya dengan telapak tanganku.
"Percayalah,kau tidak akan kenapa-kenapa Yixing aku selalu disini bersamamu"
Ku kecup bibirnya yang terkatup,saat ku lepas kecupanku itu kulihat matanya tertutup dan menitikkan butiran air mata yang sedari tadi dibendungnya.
"Aku benar-benar bisa mati tanpamu"
Ku hapus air matanya dengan ibu jariku,ku usap juga bibirnya yang basah karna tersiram air matanya kemudian ku landaskan lagi bibirku menyatu dengan bibirnya.
Ku tekan tengkuk lehernya agar ciuman itu semakin dalam dan hangat.Ia tersentak saat aku memiringkan kepalaku dan menggigit bibir bawahnya dengan kasar.
"Wufan ge,, itu sakit" ia melepaskan diri dariku sambil memegangi bibirnya yang bengkak karna ku gigit.
"I'm sorry babe,,I'm sorry"
Ku peluk tubuhnya dan ku belai punggungnya,aku merasa bersalah telah melukainya.Aku hilang kendali.
"Yixing,aku sudah tak tahan lagi melihatmu menangis begini"
Aku keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu rumahnya.
Ku tekan bel dipintu menunggu respon yang akan datang menjawab.
"Wufan ge apa yang kau lakukan?" Yixing berdiri di belakangku.
Pintu terbuka dan ku dapati Appa dan Umma Yixing sedang menghadapku.
"Mr. dan Mrs.Zhang,aku Wu Yi Fan ingin menyampaikan kepada kalian bahwa aku benar-benar mencintai anak kalian yang bernama Zhang Yixing aku harap kalian menerima dan merestui hubungan kami berdua"
Ucapku lantang menatap lurus ekspresi Appa Yixing yang terlihat kesal padaku.
'PLAAKK!!'
Sebuah tamparan keras mendarat dipipi kananku membuat kepalaku ikut bergerak ke arah tamparan itu.
Amat sakit,perih,panas dan merah kurasakan itu semua di pipiku.Tapi aku tetap diam mematung menghadap kedua orangtua Yixing.
"Dasar kau anak jalang!"
Ku lihat tangan Appa Xing ingin menamparku lagi.
"APPA!!"
Yixing berteriak dan menghampiriku membuat Appanya menahan emosi yang amat besar  itu padaku.
"Sudah cukup!! Mulai hari ini aku akan pergi bersama Wufan ge aku tidak akan tinggal bersama kalian lagi!!"
Yixing menggenggam tanganku erat.
"Pergilah!! Pergilah sejauh mungkin!! Appa dan Umma tidak sudi menganggapmu anak lagi!!"
Appa Yixing balik berteriak.
"Umma..maafkan aku,," Yixing menghadap Ummanya sambil menangis.
"Xing anakku,," Ummanya menangis namun tak bisa berbuat apa-apa lagi.
Yixing menarikku kembali kedalam mobil.
Kami pun pergi meninggalkan orangtua Yixing untuk selamanya.

Yixing menangis sepanjang perjalanan,ia benar-benar berada di posisi yang sangat rumit.
"Kau gila Wufan ge kenapa kau bilang seperti itu pada Appa?aku tak tahan melihat Appa menamparmu tadi,,"
Yixing menangis sesenggukan menghapusi airmatanya dengan tissu di desk mobil.
"Apa kau yakin sudah membuat keputusan ini?"
Tanyaku masih focus memacu mobilku.
"Tentu saja,aku sekarang bersamamu aku memilihmu Wufan ge"
"Baiklah"



Wufan melajukan mobilnya lebih cepat dari biasanya.
"Kita mau kemana?inikan bukan jalan menuju rumahmu?"
Yixing memandang Wufan dengan heran namun Wufan tidak menjawab,ia masih serius memperhatikan jalan.
Sampai ditempat tujuannya Wufan menghentikan mobil.
"Tunggu disini"
"Tapi,,"
Wufan buru-buru keluar dari mobil meninggalkan Yixing didalamnya.
"Inikan mal,apa yang mau Wufan beli?kenapa dia tak mengajakku?"
Yixing mendongak keluar kaca mobil menatap gedung beramaikan orang tersebut.
Tak berapa lama kemudian Wufan keluar dari mal namun tidak membawa apa-apa dalam genggaman tangannya.
Ia masuk kedalam mobilnya lagi dan langsung menancap gas ke tempat tujuan lain.
Wufan masih diam,Yixing ikut diam karna atmosfir di antara keduanya tak membuatnya berani untuk berbicara.
Wufan memberhentikan mobilnya kali ini.
Ia keluar dari mobil dan menarik Yixing bersamanya.
"Gereja??Wufan mau apa kita kesini?"
Dilihat oleh Yixing bangunan besar dihadapannya,di tengah-tengah atap terdapat tanda salib yang berukuran besar.
"Yixing apa kau benar-benar percaya padaku?"
Wufan dan Yixing berdiri ditengah-tengah mimbar.
"Tentu saja,aku inikan pacarmu"
Wufan menghela nafasnya sejenak lalu menatap dalam kedua mata hitam milik Yixing.
"Yixing,,,aku akan menikahimu"










Uuuuugghh !! Stres ! Stres ! Stres ! >@/
Tiap hari 'wajib' update mulu huwaaa T,T padahal pengen banget hiatus walaupun sebentar aja cukup 3bulan gitu :D
#di timpuk readers
Well btw,aku mau finishin ini dulu sobat soalnya ini termasuk fic favorit aku tapi rupanya yang suka dikit,,hiks hiks *nangis ngadu ke umma Lay* T___T
Yah,,kita berimajinasi ria aja ya di FF ku yang satu ini,mpreg itu emang GA MUNGKIN banget tapi aku ingin ngebayangin Lay punya baby diperutnya hihihi,,apalagi anaknya Kris kekeke~ :-)
Ya sudah selamat membaca aja dech,,enjoy and love you all <3<3<3<3<3

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Yifx17 #1
Chapter 5: Aing terhura thor T.T
HuangFanXing_2
#2
Chapter 1: Bagus min~ Hahaha mianhae baru nemu nih epep, Suka ><
mycs0420 #3
Chapter 5: Sebenernya aku ngerasa ini agak keburu-buru sih, tp tetep gak ngebuat inti ceritanya rusak :)
Ah, seandainya ada foto bayi Kris & Lay yah :D
mycs0420 #4
Chapter 4: Oh god! Kris dijebak sama Tao? :o
Kok Tao jahat sih?? Kan kasihan Lay-nya TToTT
Oke, aku lanjut aja ya :)
mycs0420 #5
Chapter 3: Ah aku baru sadar, cara penulisan km ini kayak puisi ya? Maksudku susunannya. Mungkin lebih baik lagi kalo narasi ya dibuat paragraf aja, oke? ;)
Jadi gak tiap kalimat langsung dienter ^^
Uhm..sepertinya ini cobaan kedua di kehidupan KrAy :')
mycs0420 #6
Chapter 2: Ah, ternyata Kris sudah kerja :)
Wow! Kris nekat!! Datangin orangtua Lay tanpa persiapan u.u
Itu Kris tinggal sendirian ya? Ayahnya meninggal, lalu ibunya? :o
mycs0420 #7
Chapter 1: Hello, i'm new reviewer here :)
Jadi ini kisahnya Lay masih sekolah ya? Terus, Kris apa kerjanya? Kuliah atau gimana? .-.
Ah, sepertinya aku lanjut ke chapter berikutnya saja :)
JunXinGyuKi #8
Chapter 5: happy ending... krisLay bsa hdup bhgia.. nice ff . ditunggu ff kray berikutnya ^^
KrAys189 #9
Chapter 5: . yaaaaai....
. happy ending ... :D
. tuhan syg bgt ma wufan ,, kjhtan trbongkar sblum trlmbat ...
. fanxing itu cinta sejati <3
. hihihi....
. jgn2 bosan2 ya Thor bkin ff KrAy ...(y)
. keep writing ....
. Hwaiting ....
kraying01 #10
Chapter 5: Ahh..akhir yg bnr2 memuaskan..#kecup author