Bees: The First Time We Meet
Description
"I was hooked from the first time I look into your eyes" - Kris
Foreword
Nami Island, 14 April 2000
"sunlight, bees, flowers, and summer, our memories start from then."
Kaki kecil itu melangkah cepat, mengejar benda bulat benama bola yang mulai menggelinding menuju perkarangan rumah minimalis itu. Tubuh kecilnya merunduk, meraih bola yang terhenti tepat didekat deretan pot-pot kembang yang terjejer rapih. Mata kecilnya menatap lurus kearah satu objek. rumah diseberangnya. ia tak bergeming, tetap mendekap benda bulat itu.
"Wu Fan!! ayo main!!"
Pekikkan itu menyadarkannya sejenak. Membuatnya reflek menoleh tepat kearah segerombolan anak yang tengah berdiri manis didepan rumah yang menjadi objek pengamatannya tadi. Ia tetap tak bergeming, tetap pada posisinya tak berubah.
Sesosok tubuh kecil muncul dari balik pintu rumah minimalis itu. Semakin menyeruak keluar memperlihatkan tubuhnya yang cukup tinggi untuk ukuran anak seusianya. Kedua tanggannya melempar sebuah benda bulat berwarna oranye, bola basket pada pemuda kecil yang berdiri tepat didepan pintu bercat coklat tua itu.
"duluan saja kelapangan basket, nanti aku menyusul."
kumpulan bocah kecil itu beranjak, menghapus jarak dari rumah itu. Meninggalkan bocah kecil bersurai hitam pekat berdiri terdiam di depan pintu rumahnya. Ia beranjak, hendak kembali masuk kedalam rumahnya, namun pergerakkannya terhenti sejenak. Hazel tajam itu menatap tepat kearah satu titik. Bocah yang berada diperkarangan rumah yang berada diseberangnya. Bocah itu menatap lekat kearah bocah kecil itu. tanpa berniat sedikitpun beranjak, ia tetap memperhatikan bocah dengan bola sepak didekapannya.
"Xing Tuo!! Kamu dimana sayang?"
Bocah kecil itu menunduk, memutus kontak dengan pemilik hazel tajam diseberangnya. Menatap lurus kearah tanah berumput halamannya. Langkah kaki seseorang memecah keheningan sore dimusim panas itu.
"Xing Tuo! Disini kau rupanya, mamah mencari mu tau!! Kamu gak pake sendal lagi, ish! gimana kalo ketusuk duri kaki mu itu baby Xingxing! ayo masuk!"
Bocah kecil lainnya dengan surai berwarna karamel itu melepaskan sandal miliknya untuk bocah itu dan menarik lembut pergelangan tangan bocah dengan bola sepak didekapannya itu. Membawanya masuk menuju dalam rumahnya. Bocah itu menoleh sejenak, menatap kearah bocah berhazel tajam dibelakangnya yang masih berdiri terdiam didepan pintu rumahnya. Tetap seperti itu hingga tubuhnya terhalang oleh pintu rumahnya yang tertutup. memutus jarak dengan bocah berhazel tajam tadi.
.
"Xing Tuo, tante kan sudah bilang sayang kamu jangan keluar sendiri, kenap tidak menurut? Kamu tega kalau tante khawatir karena mu?"
Bocah kecil itu hanya menatap wanita cantik didepannya. Gelengan kecil ia lakukan sebagai jawaban untuk pertanyaan wanita tadi.
"Xing Tuo tadi hanya berusaha mengambil bola yang tidak sengaja keluar rumah tante, maaf. Aku gak akan melakukannya lagi."
Wanita itu tersenyum. Mengelus lembut kepala bocah kecil bernama Xing Tuo itu lembut, membawanya kepelukkan hangatnya.
"Tak apa, maaf tante gak bisa ngebebasin kamu sayang. tante udah janji sama mamah dan papah kamu buat ngejaga kamu baik-baik. maaf."
Bocah kecil itu melepas rengkuhan hangat wanita tadi. Memberikan sebuah senyuman kecil yang membuahkan dimple manis dipipi kanannya. Ia mengangguk paham.
"Sekarang main sama ka Xiao Lu saja ya."
Ia mengangguk, melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dan memulai aktivitas kecilnya bersama bocah kecil bersurai karamel tadi.
.
"summer, where the beginnings of all the memories that will be passed with you. The first memories I see you, always stored neatly in a small box about you. My Love."
END
Need Your Comment :)
This is chapter fanfic, it's abt KRAY love story..
Comments