SKY - We together

SKY

 

Lama, hanya hening yang terasa, Minhwan merasakan tiba-tiba ada sebulir titik air yang menembus lengan

bajunya. Hyun Ah akhirnya menangis. Tapi hanya air mata. Minhwan tahu, seharusnya Hyun Ah tidak menangis begitu.

“Hyun Ah.”

“...”

 

“Ehhm, aku tidak begitu mengenal Kyu Hyun, sejak dulu aku jarang akrab dengannya. Tapi yang aku tahu,

Kyu Hyun punya rasa cinta yang besar. Dia begitu mencintai ahjumma, dan yang membuatku terharu, dia juga ternyata peduli padaku. Di balik sikapnya yang pendiam dan terlihat dingin, Kyu Hyun sangat baik dan mencintai semua orang di sekelilingnya. Dia memperhatikan apa yang orang lain tidak perhatikan, dia lihat kebaikan yang orang lain tidak lihat. Aku bangga aku pernah bertemu dengannya.”Minhwan berucap kelu, menahan emosinya.

 

 

“Jinjja? Kyu Hyun oppa sebaik itu?” suara Hyun Ah terdengar heran.

 

“Ne, dan aku yakin, terlebih padamu, rasa cintanya sangat besar. Sangat luas, mungkin seluas langit, aah, bukan mungkin, tapi benar-benar seluas langit. Kamu harus beruntung dicintai oleh Kyu Hyun.”

 

 

Mendengar ucapan Minhwan, akhirnya tangis Hyun Ah pecah. Bukan hanya air mata, tapi juga suara tangisannya, suaranya yang terdengar begitu pedih.

 

 

“Kenapa aku terlambat mengerti tentang langit? Mengapa aku tidak pernah menyadarinya?” ucap Hyun Ah di sela tangisnya.

 

 

Minhwan mengusap lembut rambut Hyun Ah. Baginya perempuan yang sekarang bersandar di bahunya sekarang

haru dia lindungi. Hyun Ah begitu rapuh.

 

 

 

Kyu Hyun-aa, ijinkan aku menggantikanmu menjaga Hyun Ah. Mungkin Tuhan sudah mengatur semua yang terjadi. Biarlah cerita cinta kalian tersimpan indah, biarkan Hyun Ah tetap mengenangnya, dan membiarkan aku menjadi penjaganya.

Harapan yang di ucapkan Minhwan dalam benaknya terasa begitu teguh, semuanya akan baik-baik saja Hyun Ah.

 

----------***---------

 

 

“Yaa, apa kamu masih mau duduk di sini?” tanya Hyun Ah sambil menekan telunjuk di pipi Minhwan.

 

“Eh? Kamu sudah ingin pulang?” tanya Minhwan seraya mengusap matanya, tak terasa dia sempat tertidur.

 

“Pulang? kamu ingin pulang atau?” Hyun Ah balik bertanya.

 

“Anieyo, kita harus pergi kencan. Kkaja.” Ucap Minhwan menggandeng tangan Hyun Ah.

 

“Chamkkanman, kamu tidak pamit pada ommoni?”tanya Hyun Ah seraya membuka pintu kamar yang sudah ditutupnya. Tapi Minhwan menghalanginya.

 

“Aniya..coba kau lihat.” Ucap Minhwan sambil menunjuk ke balik kaca pintu.

 

“Ahjumma, sudah tidur, apa kamu akan membiarkan aku menggangunya.”

“Tapi..”

 

“Sudahlah, aku bisa bertemu ahjumma lagi besok, saat aku mengantarnya pulang ke rumah.”

“Mwo? Musun sorieyo?”

 

“Ahjumma boleh dirawat di rumah mulai besok. Menurut dokter kondisinya sudah mulai membaik.”

“Jinjja?”

 

Minhwan mengacak lembut rambut Hyun Ah, tersenyum tulus kepadanya.

 

“Ini semua berkatmu Hyun Ah, dengan perjuanganmu hampir setahun ini, ommoni bisa sembuh. Gomawo.”

 

Hyun Ah tersenyum bahagia mendengar ucapan Minhwan.

 

“Jadi, apa tuan putri mau menemaniku kencan?”ucap Minhwan.

 

“Apa yang bisa membuatku menolakmu? kkaja.”jawab Hyun Ah riang.

--------***--------

 

 

“Hyun Ah, kamu begitu suka melihat langit, apa ada lagi sesuatu yang membuatmu semakin suka melihatnya?” tanya Minhwan seraya ikut menatap langit.

 Hyun Ah hanya tersenyum.

 

 

 

Minan, gomawo sudah hadir dalam hidupku. Mendengarmu membuatku bersemangat lagi, membuatku ingin membuat hidup ini lebih berarti. Gomawo karena kamu selalu di sampingku menemaniku menghadapi ommoni. Hampir setahun

ini, akhirnya ommoni mau menerimaku, ommoni akhirnya menatapku, menerima makanan yang aku bawakan, bahkan ingin aku menyuapinya. Mendengar ommoni mengucapkan maaf padaku, yang sama sekali tak pernah kubayangkan, membuatku merasa orang paling bahagia di dunia.

 

Hyun Ah menatap namja yang sekarang menatap langit. Melihat Minhwan di sampingnya benar-benar menentramkan.

 

Kyu Hyun Oppa, sekarang aku tidak akan kesepian lagi, cerita kita tetap ada tersimpan damai, namun ijinkan aku membaginya bersama Minan. Orang yang membuatku bisa bertahan. Kyu Hyun Oppa, gomawo untuk cintamu yang seluas langit padaku, cintaku padamu juga seluas langit, seluas langit tetap tersimpan dalam hatiku.

 

 

 

“Hyun Ah? Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Minhwan.

“Ehm.. tentang langit.”

 

“Langit?  Hyun Ah, aku senang kita berdua di bawah langit yang sama. Gomawo sudah membuatku merasakan luasnya langit.” Ucap Minhwan seraya menatap Hyun Ah.

 

“Gomawo? harusnya aku yang ucapkan untukmu. Aku bersyukur bertemu denganmu saat itu, mendengar pendapatmu

tentang langit, menerimamu mendampingiku menghadapi ommoni. Nomu gamsa.”ucap Hyun Ah menatap Minhwan juga.

 

 

Minhwan memegang wajah Hyun Ah sejenak.

 

“Saranghe..” ucap Minhwan pelan sambil mengecup lembut kening Hyun Ah.

 

“Saranghe..”Hyun Ah melingkarkan tangannya memeluk Minhwan. Pelukan yang selalu menenangkannya.

 

“Langit..gomawo yo..”bisik Hyun Ah di balik pelukannya.

 

---THE END---

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
nickskullnick
new update, SKY (FF One Shoot)

Comments

You must be logged in to comment
minariFini
#1
Chapter 4: Ahhh romantisssss author-nim^^