Dengan perlahan Hae melangkah menuju kearah ruang make up. Ketika dia membuka pintu, duduklah seorang pria tampan disudut ruangan.

"Aahh...Mianhae...aku tidak tau dimana room 4D...dan aku melihat ada ruang make up disini..Jadi aku langsung masuk saja..."

"Kyu...kyu..." Hae kaget melihat cowok tampan itu.

"Aahh...Jeongmal...mianhae...aku lupa memperkenalkan diri...Aku KyuHyun...salam kenal..." kata pria tampan itu seraya tersenyum manis.

"Aaa...aku Hae...salam kenal..."

"Hae-shi...kau model majalah STYLE kan?! Kau model yg dipasangkan dengan Siwon-hyung?!"

"Aaa..ne..."

"Wah...ternyata aslinya sangat beda dengan yg ada difoto...Siwon-hyung benar-benar beruntung..."

Hae hanya bisa tersenyum kecil mendengar perkataan Kyu Hyun.

"Aaa...ne...mulai besok aku dan Teukie-hyung akan ikut ambil bagian dalam majalah STYLE..."

Jjincha??? Apa aku sedang bermimpi??? Kyu Hyun...cowok idaman hatiku juga ikutan jadi model majalah STYLE...Oh God...Thank you very much!!!

"Kalau begitu mohon bantuannya..."

"Ne...aku juga mohon bantuannya..."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Eun-ah..!!!" teriak Hae seraya memeluk Eun

"Ya....wae?!"

"Kyu..."

"Kyu????"

"Kyu Hyun-shi...mulai besok dia akan jadi model majalah STYLE."

"Jjincha!?"

"Hmmm...aihhh... Senangnya..setiap hari bisa melihat Kyu oppa..." >/////////<

"Ini akan jadi pertarungan yg hebat..."

"Ne..???"

"Ani...aniya..."

"Ya...Eun-ah...hari ini kan kita baru saja dapat uang yg banyak...Antarkan aku ketoko sepatu di San Dong ya...Aku ingin membeli sepatu Giordanni keluaran terbaru..."

"Ya...neun michyeotso??? Kau kan masih harus membayar tagihan rumah sakit ibumu..."

"Aaa...ne..."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Tunggu sebentar…tagihan rumah sakit untuk Ny. Kim sudah dibayar lunas.”

“Ne…??? Apa Anda tidak salah???”.

“Ne…”

“Kalau boleh tau…siapa yang melunasinya??”

“Maaf…kami tidak bisa memberitahukan nama klien kami.”

“Kalau begitu ciri-cirinya saja.”

“Maaf…kami minta maaf atas pelayanan kami yang tidak memuaskan Anda.”

Hae pun pergi meninggalkan rumah sakit itu. Ia kemudian menaiki bus kota untuk bisa pulang kerumahnya.

“Aku pulang….!!”

“Aaa…kau sudah pulang?! Kau pasti lapar. Ayo makan dulu..!!”

“Ya…umma…umma kan masih sakit. Kenapa pakai masak-masak segala…”

“Hae-ah…tidak baik anak perempuan teriak-teriak begitu. Sudah makan saja. Aku buatkan ramen kesukaanmu,” kata perempuan setengah baya itu.

“Ramen..?! Waa…aku sudah lama tidak makan ramen buatan ibu… Asyik…!!”

“Hae-ah….aku datang…!!!” teriak Eun seraya membuka pintu depan rumah,”Aaa…ahjuma…selamat siang….!!! Waaa…bau ramen…sepertinya enak…”

“Kalau begitu kau makan dengan Hae-ah ya?!”

“Ne…ahjuma…!!!” teriak Eun dengan girang

“Aaa…hae-ah…apa kau sudah membayar tagihan rumah sakit??”

“Ne…”

“Kau harus mengeluarkan berapa won untuk membayarnya??”

“Tagihan rumah sakit sudah lunas sebelum aku melunasinya…”

“Eeee…?? Maksudmu?? Ibu tidak mengerti??”

“Ada orang baik yang membayar lunas tagihan rumah sakit.”

“Ya…Jjincha??”

“Hmmmm….”

“Siapa orang itu….Ibu ingin berterimakasih padanya…”

“Aku tidak tahu. Perawat disana tidak mau memberitahuku.”

TING…TONG…TING…TONG…

Terdengar suara bel rumah berbunyi.

“Eun-ah…apa kau bisa membukakan pintu??”

“Ne….”

Eun-ah pun membuka pintu rumah dan dilihatnya pak pos mengantarkan sebuah kotak besar yang ditujukkan pada rumah Hae.

“Eun-ah…apa itu??”

“Aku tidak tahu. Dikotak ini tertulis Ms. Hae.”

“Sini kulihat.”

Hae pun membuka kotak besar berwarna merah itu. Ia pun terkejut melihat isi dari kotak itu. Sepasang sepatu Giordanni yang diinginkan Hae terbungkus rapi didalamnya.

“Ini…”

“Waaa…bukannya ini sepatu yang kau idamkan?? Kau sangat beruntung Hae-ah.”

“Tunggu…siapa pengirim kotak ini??”

“Coba kau lihat. Mungkin saja ada sepucuk surat didalam kotak.”

Hae pun mencari-cari secarik kertas didalam kotak tersebut.

“Opso…”