"Yak...lebih dekat lagi...Okay...tahan...1..2..3.."

CLIKKK~~~

Terdengar suara kamera yg merekam gambar dari kejauhan.

"Ya...kalian harus terlihat seperti pasangan sungguhan...yak...seperti itu..." teriak sang fotografer.

"Yak...selesai...!!"

"Kamsa habnida...!!" teriak Hae

"Aaa...Hae-shi..." Siwon menarik pergelangan tangan Hae,"Apa kau mau ikut kami berpesta malam ini??"

WHAT!!!

"Tentu saja kami mau..." balas Eun

"Mianhae...aku tidak bisa..."

"Ya...Hae-ah...apa kau mau membuang kesempatan emas ini?!" bisik Eun

"Kesempatan emas...?? Bagi ku ini sama saja dengan membuka pintu gerbang neraka.."

"Ya...!!!!"

"Jeongmal...Mianhae..." kata Hae seraya pergi meninggalkan Siwon dan Eun.

"Anak ini unik sekali..." kata Siwon dalam hati

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Ya..Hae-ah...Kau dimana sekarang??" tanya Eun melalui ponselnya

"Mianhae...Kau pulang saja duluan...aku masih harus mencari barangku yg tertinggal..."

"Apa perlu ku bantu??"

"Tidak usah...kau pulang saja dulu...lagi pula ini sudah malam.."

"Jeongmal?? Baiklah...tapi janji...kau harus pulang dengan selamat.."

"Ne...."

Aigoooo....dimana kalung ku?? Gawat kalau hilang aku tidak bisa bertemu dengannya....

"Sedang apa kau disini??"

Terdengar suara dari arah belakang.

"Kau..." Hae kaget melihat Siwon berdiri dibelakangnya.

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini??"

"Aku sedang mencari kalungku yg hilang...aa..kau...sedang apa disini??"

"Aku!? Aku juga sedang mencari barangku yg tertinggal...apa kau mau kubantu mencarikan??"

"Aaa...tidak usah...aku bisa mencarinya sendiri. Kau pulang saja."

"Begitu ya...ya sudah...padahal aku baru saja ingin bertanya tentang ini padamu..." kata Siwon seraya mengeluarkan sebuah kalung dari kantong bajunya.

"Itu...dimana kau menemukannya..??" tanya Hae seraya mengulungkan tangannya untuk meraih kalung itu.

"Eits....apa ini yg kau cari??"

"Ne...cepat berikan padaku..."

"Eits...tunggu dulu..." goda Siwon seraya menengadahkan tangannya

"Ya...apa kau minta upah padaku?? Aku sedang tidak punya uang."

"Ya...apa aku terlihat seperti renternir?? Mana tanganmu..?!"

Siwon pun memberikan kalung itu pada Hae.

"Kalung yg bagus...kau harus menjaganya baik-baik agar tidak hilang atau diambil orang," kata Siwon

KLATAK~~~

Terdengar seperti suara kayu terbelah dan...

BRAKKK~~~

Lampu sorot untuk pemotretan jatuh di sebelah tubuh Hae.

"Gwenchana???" tanya Siwon

"Ne..." balas Hae

"Syukurlah..."

Hae pun kaget melihat darah segar yg merembes dibaju putih yg dipakai oleh Siwon.

"Siwon-shi.... Gwenchana??"

"Ne...seperti yg kau lihat...aku tidak apa-apa..."

"Apanya yg tidak apa-apa."

Hae pun menarik tangan Siwon keruang ganti.

"Duduklah disitu."

Hae menyuruh Siwon duduk diatas anak tangga, sementara ia pergi mencari kotak P3K.

"Ya...buka bajumu..."

"Kau menyuruhku membuka bajuku?? Neun michotseo??"

BLUSHHH~~~

Wajah Hae pun memerah

"Ya...aku ingin mengobati punggungmu...Kau jangan berpikiran yg tidak-tidak...Ayo cepat buka bajumu."

Hae pun mengobati punggung Siwon yg terluka karena melindunginya.

"Aaaa...apa...apa..."

"Ya...kau kan cowok...Jangan teriak-teriak...tahan sedikit..."

Hae pun akhirnya selesai mengobati Siwon.

"Hae-shi...apa kau benci padaku??" tiba-tiba Siwon bertanya pada Hae

"Ani..."

"Kalau kau tidak benci padaku...kenapa kau bersikap dingin padaku??"

"Apa kau mau tau??"

"Ne..."

"Sebenarnya aku iri padamu...Kau seorang penyanyi terkenal..kau juga seorang aktor yg handal..dan kau seorang model yg dikagumi banyak orang."

"Apa hanya itu saja..?!"

"Sebenarnya...selain kau itu seorang penyanyi, aktor, model, kau itu terlihat seperti PLAYBOY NO.1 dimataku."

"Playboy?!"

"Ne...playboy a.k.a Napeun Namja..."

"Bagaimana kau bisa mengatakan aku seorang playboy...?!"

"Apa perlu bukti?? Sebut saja...Yuri noonna...Hyun noonna...Hyo noonna...dan masih banyak lagi... Bukankah mereka itu pacarmu??"

"Apa dengan begitu aku bisa dibilang playboy??"

"Ne...tentu saja...bukannya kau juga sering bermain dengan para noonna di CLUB?? Atau jangan-jangan kau pernah bermain dihotel??"

"Ya...apa kau ini stalker?? Kalau begitu aku harus seperti siapa??"

"KyuHyun oppa..."

"KyuHyun-ah??"

"Yuph...dia orang yg baik..ramah..lugu..polos..dan yg penting...dia selalu terlihat menjaga seutuhnya wanita yg dicintainya. Itu pandanganku terhadapnya."

"Jadi seperti itu cowok yg kau suka?!"

"Ne...aaa...aku sudah selesai mengobatimu...Aku permisi.."

Tiba-tiba Siwon menarik tangan Hae dan mendekatkan wajahnya dihadapan Hae.

"Hae-shi...Kalau aku mengubah kepribadianku...Apa kau akan berpaling padaku??"

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Siwon-shi...hari ini kau melakukan semuanya dengan baik."

"Aaa...kamsa habnida..."

"Siwon-ah...!!" teriak seorang wanita.

"Hyo noonna...annyeong..!!"

"Aaa...Siwon-ah...hari ini kau pasti lelah. Apa kau mau ikut kakak ke CLUB malam ini?? Untuk kita bersantai..."

"Mianhae..hari ini aku tidak bisa ikut..."

"Jeongmal?! Apa kau sedang sakit?? Kemarin juga kau tidak mau ikut ke CLUB. Ada apa??"

"Ani...aku tidak sedang sakit...aaa...aku permisi dulu."

"Ada apa dengan anak ini?!"

KRING...KRING...

"Annyeonghasaeyo...Yuri noonna...ne...besok malam?? Mianhae...jeongmal mianhae... Aku tidak bisa ke Pulau Jeju...Aniya... Aku tidak ada acara... Aku hanya sedang tidak ingin pergi...ne...mianhae... bye.."

"Ya...Hae-ah...apa kau tidak melihatnya?? Siwon-shi...dia bersikap aneh hari ini...Dia menolak ajakan kakak-kakak cantik..."

"Itu bukan urusanku..." kata Hae seraya pergi meninggalkan Eun

"Ya...!!! Aigoooo....anak ini..."