Black Fairy

**= The War Of Fairy =**

 

Black Fairy

 

Keadaan di black fairy sangat berbeda jauh dengan keadaan yang ada di white fairy. sunyi dan gelap. bahkan lebih tepat

seperti hutan belantara yang tak pernah di terangi matahari. ya karna di black fairy selalu terjadi gerhana matahari. Black

Fairy di kuasai oleh salah satu dewa gerhana matahari yaitu Bong Saek yang berdarah kematian. para fairynya lebih memilih

berdiam di tempat tinggalnya yang mereka sebut rumah itu. entah apa alasannya. mungkin mereka akan keluar jika ada hal

yang penting atau hari peringatan tertentu saja. pelatihan kekuatan di black fairy hampir sama seperti white fairy. bedanya

bagi para black fairy, mereka dipimpin oleh seorang pelatih, bukan salah satu dari mereka. hari ini, bulan menutupi semua

bagian matahari. bagi mereka, fairy di black fairy menganggap hari itu adalah pagi. kelompok Hyeong Daekanta masih saja

tidur terlelap dan masih menutupi badan mereka dengan selimut tebal. karna semalam suhu di black fairy mencapai 15

derajat celcius.

"hai kalian para pemalas.... bangun bangun..." teriak pelatih mereka yang sering mereka panggil Suho

"ah..... sebentar lagi. semua badanku belum hangat. kau tau kan, semalam itu dingin sekali. aku masih ingin tidur.." keluh

Jonghyun sambil mengulung-gulungkan badannya agar tetap hangat.

"kalian ini.... banyak alasan. ayo bangun. atau ku paksa kalian untuk memakan buah sansa sebanyak 10 biji." Ucap Suho

"sansa??? ih.... Suhoo... aku tak suka sansa. lebih baik aku bangun dari pada nanti aku sakit perut dan bisa selamanya tidur."

suara Key kini langsung membuat yang lainnya bangun. sansa adalah buah seperti beri yang mengandung zat yang bisa membuat

orang tertidur dan tak sadarkan diri. rasanya sangat asam. 1 buah saja yang dimakan, orang tersebut akan merasakan perut

yang dahsyat dan bisa tidur sampai 5 hari tak bangun-bangun. biasanya buah itu digunakan untuk mengawetkan sebuah tongkat

ataupun pedang yang kira-kira umurnya bisa mencapai 1000 abad.

"kemana Onew?" tanya Suho kepada Minho yang berdiri di depannya

"dia selalu bangun pagi dan tak tau tujuan dia bangun pagi itu untuk apa. mungkin dia sedang berada di loteng untuk bunuh diri.

hahahhaha......" jawab Minho sambil sedikit bercanda

"hush...... sudah diam. lebih baik kau susul mereka. aku akan mencari Onew

-skip-

"mengapa kau mengirimku sebagai black fairy?" bisik seseorang kepada seseorang lainnya menggunakan mata yonho. mata

yonho adalah kekuatan untuk mengirim pesan dengan menutupkan matanya dan berucap suatu mantra sebelum memulai

mekaktifkan mata yonho

"aku menyuruhmu untuk membunuh Minho. kau tau, ayahnya sudah membunuh ayahmu. ingat itu!" bentak seseorang

"tapi aku tidak pernah dan tidak akan mau membunuh orang yang sebenarnya dia tidak bersalah."

"sudahlah.. bunuh Minho atau kau yang aku bunuh dengan serulingku ini. cepat. aku beri waktu sampai perang berakhir. di saat

perang kau punya banyak kesempatan. manfaatkan itu sebaik mungkin. cepat sana pergi."

"baiklah...."

-skip-

-Minho POV-

latihan mereka pun dimulai. Minho lebih fokus ke pelajarannya dibanding Taemin yang asik bermain dengan burung hantunya.

akhir-akhir ini Taemin lebih senang bermain dengan burung hantu dibanding dengan kupu-kupu yang saat kecil suka bermain

dengannya. mungkin kupu-kupu itu sudah pergi meninggalkannya.

"bisakah kau kecilkan suara burung hantumu itu? aku sedang serius dengan menghafal semua simbol ini. kau tau, sejak

kecelakaan lalu aku sulit untuk menghafal."ucap Minho

"baiklah Minho... akan ku kecilkan suaranya. memang hari ini kau disuruh menghafal berapa simbol?" tanya Taemin penasaran

"25 simbol tentang memanggil semua dewa kematian. mulai dari dewa lon wang sampai dewa yao byeong. huft... susah sekali....

bisa-bisa aku depresi." jawab Minho sambil menggaruk kepalanya karna kesal

"waw... 25 simbol. selamat menghafal. aku akan pergi jauh saja agar aku tidak mengganggumu." kini Taemin benar-benar pergi

meninggalkan Minho sendiri yang duduk diatas batu besar. tiba-tiba Key menepuk pundak Minho pelan.

"hay..." sapa Key

"hey kau.. mengagetkanku saja. tadi Taemin sekarang kau Key. hari ini aku tidak bisa medapat sedikit ketenangan." desah

Minho

"maaf. aku hanya ingin berbicara denganmu sebentar. ada hal yang ingin aku katakan." kata Key

"apa?" tanya Minho

"kau tau kan... setiap 5 tahun sekali salah satu dari kelompok black fairy dipilih untuk melawan white fairy. dan aku baru

mendapatkan informasi itu tadi dari Suho."

"terus... apa hubungannya denganku dan kau?" tanya Minho lagi

"ternyata... kitalah yang dipilih untuk melawan mereka." jelas Key yang membuat Minho terkejut

"ha? kenapa harus kita? bukannya masih banyak kelompok di black fairy? dan mengapa harus kita?"

"aku juga tidak tau. itu keputusan Bong Saek. kita harus menurutinya atau kita akan mati sebelum perang karna dibunuhnya."

jelas Key agar Minho bisa menerimanya

"yang lainnya sudah tau?"

"sudah. hanya tinggal kau dan Taemin. berarti sekarang aku harus pergi ke Taemin dulu ya. aku pergi dulu. oh ya, selamat belajar menghafal. semoga kau bisa melakukan yang terbaik." ucap Key menyemangati

"terima kasih"

kecelakaan yang dialami Minho 5 luideanda yang lalu saat menghafal simbol-simbol, Minho salah membuat simbol dan malah membuat dirinya itu jatuh dan kepalanya tersentuk batu besar yang akhirnya membuat Minho mendapat kendala ketika menghafal.

-Onew POV-

"Onew, hari ini kau belajar untuk mengendali darah yang ada di tikus itu. apakah kau bisa membunuhnya?" tanya Suho

"aku akan lakukan semampuku. hayangnabusa keroen taramdan hagakobo..." ucap Onew

seketika tikus itu menghadap ke Onew dan tak bisa menggerakan ekornya. ya karna seluruh bagian darahnya sudah dikuasai oleh Onew.

"kau sungguh luar biasa. sebenrnya kau hanya perlu mengatakan 1 mantra. tapi tak apa jika kau sudah terbiasa dengan itu.

sekarang kau mungkin baru bisa mengendalikan binatang, mungkin nanti kau sudah bisa mengendalikan darah manusia. kau bisa

coba itu. ini buku mantra pengendali darah dan sejarah sejarahnya. maaf aku tak bisa menemanimu karna hari ini aku sudah

janji untuk mengajarkan Key untuk bermian suling kematiannya. semoga kali ini aku tidak akan menjadi korbannya. apa kau

punya penutup telinga atau semacamnya?" tanya Suho

"maaf. terakhir sudah ku pakai 2 hari yang lalu dan sudah ku buang. mungkin Jonghyun mempunyainya satu atau dua. karna

terakhir kulihat dia masih mempunyainya beberapa." jawab Onew

"oke... terima kasih atas informasinya. aku mau pergi ke Jonghyun dulu. sepertinya latihan hari ini untukmu sudah selesai. kau

bisa beraktifitas semaumu. tapi ya... memang masih agak gelap. jadi hati-hati. jangan bermain dengan sungai tengkorak itu ya.

aku berbicara seperti ini karna aku sering melihatmu bermain di sana. sebenarnya apa yang kau lakukan disana?"

"hanya ingin melihat sungai tengkorak saja. iseng-iseng. tak lebih." jelas Onew

"kau yakin?"

Onew pun menganggukan kepalanya yang memberikan jawaban ya dan pasti. tapi Suho masih tidak mempercayai ucapan Onew

itu. seperti ada yang janggal dalam ucapannya.

"baiklah kalau begitu. aku pergi dulu." salam jumpa Suho kepada Onew

"ya..." jawab Onew singkat

mengapa dia menanyakan aku tentang aku suka bermain di sungai tengkorak. dan buat apa dia melihatku disana? semoga dia

tidak tau apa yang aku lakukan. kalau dia tau semua akan buruk. ucap Onew dalam hati.

-skip-

-Jonghyun POV-

sampai hari ini Jonghyun masih bingung dengan apa sebenarnya yang diminatinya untuk menguasai kekuatan. awalnya dia memilih

kekuatan kapak kematian bayangan, tapi dia pikir ulang ternyata itu terlalu membahayakan bagi dirinya. memang pilihan

kekuatan di balck fairy tak banyak. mungkin yang paling mudah hanya telepati dan itu sangat membosankan. ya... satu-satunya

pilihan adalah pengendali gerhana. sepertinya Jonghyun akan memilihnya dari pada dia tidak akan memilih apapun

"kau ini sebenarnya ingin memilih apa Jonghyun?" tanya Taemin

"aku juga bingung. kata Suho, jika memilih kekuatan kapak kematian bayangan resikonya sangat besar bagiku. huft....

satu-satunya ya mungkin tinggal pengendali gerhana. menurutmu, pengendali gerhana itu mempunyai kekuatan apa saja sih?"

ucap Jonghyun untuk meminta saran atau masukan dari Taemin

"hmmm.... menurutku ya mungkin selain mengendali gerhana kau bisa menghilang. iya iya.... karna bulan ada di pihakmu dan kau

bisa melakukan semaumu. menghilang, berubah wujud, ataupun yang lainnya." jelas Taemin

"kalau itu menyenangkan kenapa kau tidak memilihnya?"

"kau tau, karna aku sejak kecil menyukai kupu-kupu dan burung hantu. dan jangan membuatku mengucapkan semua karna aku

teringat dengan kupu-kupuku yang pergi."

"ya ya ya..... oke deh, karna menurutmu itu yang terbaik. aku akan memilih pengendali gerhana." keputusan Jonghyun kini

memastikan dan tidak akan merubah keputusannya lagi.

"itu keputusan yang bagus Jonghyun."

"dan sekarang dimana Suho? bukannya sekarang ini adalah hari dimana dia akan melatihku?" tanya Jonghyun

"kau ini.... kau kan mendapat jatah latihan adalah esok hari. sekarang adalah jatahnya Key. tadi dia datang menemuiku untuk

meminta penutup telinga karna dia takut dia akan menjadi korbannya. oh ya, apakah kau tau siapa yang akan menjadi lawan kita

di perang nanti?"

"aku juga tidak tau. itukan sangat rahasia dan akan diberitau ketika hari itu tiba. semoga tahun ini kita yang menang untuk

kedua kalinya. white fairy itu menyebalkan. aku tak suka mereka. entah kenapa."

"iya. semoga tahun ini kita yang menang."

" aku ingin menanyakan kepadamu satu hal. bolehkah ...?"  ucap Jonghyun

"tentu. mengapa tidak."  

"kau tau apa yang dilakukan Onew di sungai tengkorak?" tanya Jonghyun mengagetkan Taemin dan burung hantunya.

"ha? kau tau dari mana?" Taemin berbalik bertanya

"aku melihatnya kemarin. dia seperti berucap sendiri."

"aku juga tidak tau. bukannya kalau ada fairy yang mendekati sungai itu dia akan ikut masuk ke sungainya?"

"iya ya. seharusnya sekarang dia sudah mati. apa dia mempunyai sesuatu yang membuat dirinya tidak akan terperosok ke

dalam sana? ......." ucapan Jonghyun terhenti karna Onew datang menghampiri mereka dengan wajah dingin.

"apa yang sedang kau biacarakan? yang aku dengar sepertinya kalian membicarakanku?" tanya Onew dengan nada marah.

mungkin dia kesal karna dia tak suka dirinya dibicarakan banyak orang.

"tidak kok... kau ini sok tau urusan orang saja. sudah sana pergi. ini adalah rahasia aku dan Taemin." jawab Jonghyun

"kau bohong. aku bisa membaca pikiranmu. jangan pernah sekali-kali kau menipuku Jonghyun." ucap Onew

"terserah apa katamu saja. tapi yang penting, bisakah kau mengangkatkan kakimu dan pergi meninggalkan kami?"

"baiklah. memang itu yang mau aku lakukan dari tadi." ucap Onew sambil meninggalkan Jonghyun dan Taemin. dan sekarang

Onew sudah pergi jauh dari mereka berdua.

"hari ini sikapnya benar-benar aneh... aku curiga dengannya. untung saja dia tidak mengetahui apa yang sedang kita bicarakan.

ya sudah. aku mau menemui Suho dulu ya. aku ingin menyampaikan sesuatu padanya. aku pergi dulu...." salam jumpa Jonghyun

"heemmm..." balas Taemin

-skip-

 

-Malam harinya-

 

"aku benar-benar tak sanggup. aku takut. dia itu sahabatku. dan sebenarnya bukan dia yang salah. kalau ingin balas dendam

lebih baik ke ayahnya saja. bukan ke Minho." marah seseorang, tapi dengan nada berbisik agar tidak diketahui banyak orang.

"sudah lakukan saja. kau lebih memilih dia yang mati atau kau yang akan mati dan masuk ke dalam sungai tengkorak ini. kau mau

terakhir hidupmu tersia-siakan." jawab seseorang lainnya

"kenapa harus aku yang kau jadikan korban. kenapa tidak yang lainnya saja. aku tak beraniii...."

"karna kau satu-satunya orang yang tidak punya hubungan darah dengan Minho. kau tau itu. baiklah, bulan benar-benar sudah

menutupi semua. ini waktunya kau tidur. besok kau datang lagi ke sini untuk menemuiku."

"ya.. selamat malam."

 

-skip-

pagi ini matahari sedikit terlihat karna bulan tidak menutupi semua bagiannya. suhu pun tidak terlalu rendah, jadi mereka bisa

bangun pagi. hari ini mereka memulai kembali latihan kekuatan. seperti biasa, Minho kali ini juga menjauh dari yang lainnya

agar bisa berkosentrasi menghafal dan mempraktekannya.

"segitiga, bintang, dan gelombang itu memunculkan kupu-kupu. aku yakin aku bisa memunculkannya. semoga..." ucap Minho

sendiri. dia pun mulai menyentuh simbol segitiga, bintang dan gelombang yang ada di tangannya. tapi, bukan kupu-kupu yang

muncul. melainkan bunga mawar hitam. dia bingung dan marah-marah sendiri karna kesal.

"argh..... kenapa yang muncul mawar hitam dan bukannya kupu-kupu. menyebalkan." desah Minho.

desahan Minhopun sampai terdengar oleh Key. Key pun menghampiri Minho yang sedang marah-marah sendiri.

"kau ini kenapa? ku lihat tadi kau marah-marah sendiri." tanya Key kepada Minho. tapi Minho tidak mempedulikan Key dan lebih

mementingkan keasikan marahnya.

"heii,.... aku berbicara padamu."

Minho hanya mengendus kesal. memang hari ini sejak tadi pagi Minho sedang dalam keadaan yang tidak

menyenangkan.

"apa lagi sih..... aku sedang berkosentrasi untuk memanggil kupu-kupu tapi yang muncul hanyalah bunga mawar hitam bodoh ini."

jawab Minho

"apa? mawar hitam? kau tau, hanya para fairy yang tingkat tinggi yang bisa memunculkannya. kenapa kau malah memarahi

dirimu sendiri. itu kabar bagus Minho." jelas Key

"kau yakin?" tanya Minho tidak percaya dengan apa yang sudah dia lakukan. atau mungkin ini hanya omongan Key agar Minho

tidak menyesali apa yang sudah dia lakukan.

"aku yakin. aku pernah melihat kakakku melakukannya saat kakakku masih hidup." seketika Key diam terpaku. dia teringat

dengan semua kenangannya saat kakak tersayangnya saat dia masih hidup. ya.. dia mati 3 tahun yang lalu karna bunuh diri

dengan memakan sansa. betapa bodohnya dia. menyia-nyiakan hidupnya dan yang lebih bodohnya lagi, mati karna membunuh

dirinya dengan buah konyol itu. tapi padahal saat kakaknya masih hidup dia terkenal dengan kepandaiannya tentang simbol-

simbol. tak tau apa alasannya dia mengambil mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

"maaf.. bukan maksudku untuk mengingatkan kau pada kakakmu." maaf Minho. Key hanya menundukkan kepalanya dan menutup

wajahnya dengan tangannya. mungki dia menangis.

"tidak apa-apa. tapi sampai sekarang aku belum bisa menerima kepergian kakakku itu. padahal sebelum dia meninggal tak ada

masalah dengannya." tangis Key

"sudahlah. ikhlaskan kepergiannya. kasihan dia." Minho menenangkan perasaan Key. baru pertama kali ini Minho peduli dengan

orang-orang.

"sekarang hapus air matamu itu. lebih baik kau lanjutkan saja latihanmu. aku bisa sendiri." lanjut Minho

"iya kau benar. baiklah. aku pergi dulu ya."

"baiklah.".

 

-skip-

 

-Jonghyun POV-

 

"sekarang kau sudah memutuskan apa yang benar-benar kau ingin kuasai, Jonghyun?" tanya Suho kepada Jonghyun.

"sudah. bahkan sejak kemarin. menurut saran Taemin lebih baik aku memilih pengendali gerhana. menurutku itu sedikit

menyenangkan." jawab Jonghyun pasti.

" kau bisa mengajariku kan Suho?" lanjut Jonghyun

"tentu. mengapa tidak. bahkan kita bisa memulai latihan itu hari ini. tapi ada beberapa hal yang perlu kau perhatikan ketika

kau mempelajari kekuatan ini. pertama, jangan pernah memainkan gerhana karna bisa merubah sejarah zaman dahulu sampai

masa depan nanti. kedua, kau bisa menghilang tetapi resikonya besar karna kau sedang berada di dunia kegelapan dan dunia

roh. ancaman itu sangat berbahaya dan jangan pernah menggunakan itu lebih dari 10 menit. ketiga, bulan berada di pihakmu

jadi jangan pernah kau menghianati bulan. contohnya kau memilih gerhana matahari atau mengubah suhu dengan suhu tinggi. dan

yang ke empat...." ucapan Suho terputus karna ragu untuk mengucapkannya atau tidak.

"terlalu banyak aturan. menyebalkan. dan apa yang terakhir?" tanya Jonghyun penasaran

"dan yang ke empat, kau punya pengawal dan kekuatan pengunci nyawa. pengawalnya adalah Bong Saek sendiri. kau adalah orang

ke 5 sepanjang sejarah yang memilih kekuatan itu. resiko menggunakan kekuatan pengunci nyawa adalah nyawamu dan nyawa

musuh sedang berada di dunia roh. jika kau tidak menang, bong saek akan membunuhmu secara sadis. jadi berhati-hatilah.

gunakan kekuatan itu jika keadaan benar-benar mendesak. ingat itu?" jelas Suho panjang lebar.

"akan ku ingat semua ucapanmu jika aku tidak lupa." jawab Jonghyun singkat

" jangan sampai kau melupakannya. oke, sekarang kita mulai dari yang paling mudah. Menggeserkan bulan 10 derajat."

"ha? bagaimana caranya. aku tidak tau. pertama-tama kau ajarkan aku apa mantranya dan bagaimana cara melakukannya. aku ini

bagaikan bayi yang belum tau apa-apa. hihiihihiihihihihihihih......" gurau Jonghyun

"ada saja alasanmu. baiklah. mantranya adalah amdarago kitaweina hagata saburo. hafal?"

"amdarago kitaweina hagata saguro?" ucapan Jonghyun sambil mengingat-ingat mantranya dan semoga itu benar. tapi ternyata

salah total.

"saguro saguro... kau kira kue saguro. makanan saja yang ada di benakmu... saburo. saburo. kau tau saburo itu artinya bulan.

saguro baru artinya manis. kau ini...." jengkel Suho sambil menjewer telinga Jonghyun

"auch sakit. maaf. tapi aku benar-benar lapar hari ini. apakah masih ada makanan?" tanya Jonghyun sambil mengusap-usap

perutnya

"ada. buah sansa disebelah rumah. habiskan saja semua. kalau perlu sekalian daun, batang, dan akarnya kau makan." canda Suho

"ah Suhooo.... kau mau aku mati terkapar. aku benar-benar lapar."

"tak ada. nanti aku siapkan dulu. tapi kau hafalkan dulu mantranya. aku mau ke dapur dulu sebentar."

"baiklah. buatkan yang terlezat ya..." permintaan Jonghyun aneh-aneh saja. Suho hanya mengenduskan nafasnya sambil

menggeleng-gelengkan kepalanya karna agak kesal.

 

-skip-

 

-di sungai tengkorak-

 

"kemana saja kau. kutunggu sejak pagi datang. kau baru datang siang." bentak seseorang

"maaf. sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan padaku?" tanya seseorang lainnya

"jangan sampai orang-orang tau rahasiamu dan jika kau ingin kesini pastikan semua dalam keadaan tak

mengikutimu atau melihatmu ke sini. mereka mengira bahwa Onew yang sering mendatangi sungai tengkorak ini. kau masih

dalam keadaan aman. ingatlah itu." ancam seseorang

"iya iya... aku mengerti. sudahlah. kau tak usah takutkan. tapi, jika aku tidak berhasil membunuhnya bagaimana?"

"kau yang akan ku bunuh. sudahlah. aku tak mau melihat muka busukmu itu. aku sudah muak. jika bukan ada yang ku mau aku

tidak akan menemuimu. aku harus pergi." orang itu pergi menjauh

kalau bukan karna ayahku, aku tidak akan melakukan perbuatan sekejam ini. maafkan aku Minho. maafkan aku. aku tidak bisa

menjadi sahabatmu yang terbaik.

-skip-

-di rumah-

"mengapa kau baru kembali? dari mana saja kau?" tanya Suho ke Key

"hanya berjalan-jalan sebentar. menenangkan diri." jawab Key yang tak mau basa basi

"dan dimana Taemin?" tanya Suho lagi

"aku tidak tau dimana dia. karna sejak pagi tadi aku belum melihatnya." jawab Key

"baiklah. kalian disini dulu. aku mau mencari Taemin. tunggu sebentar. mungkin dia sedang berada di bawah pohon beong wook.

setiap hari aku sering melihat dia berada di sana." ucap Suho kepada yang lainnya.

"memangnya kita akan pergi kemana selain menutupi badan kami dengan selimut. duh... dingin sekali. aku tak kuat menahannya.

Jonghyun, kau tau berapa suhu di black fairy sekarang? kau kan pengendali gerhana." Minho masih menarik-narik selimutnya

dan menggulungkan badannya seperti kepompong. Onew hanya bisa mentertawakannya sambil membaca buku pengendali darah.

"hahahah.... kau lucu sekali. seperti ulat bulu yang mau menjadi kepompong. lihat lah tubuhmu ini. ini, pakai saja selimutku.

semoga ini bisa membantu." canda Key sambil memberikan selimutnya kepada Minho.

"gomawo."

"sepertinya untuk suhu hari ini akan mencapai 13 derajat. siap-siap bibirmu mulai membiru seperti mayat Minhoo..." gurau

Jonghyun

"haduh.... lama-lama aku bisa mati membeku di sini. aku mau pulang saja ya hari ini. karna di rumahku ada perapian. sedangkan

disini, banyak fentilasi dan jendela yang setiap hari menjadi keluar masuknya udara dingin. Suhoo... bolehkah aku pulang? hari

ini saja." rayu Minho kepada Suho

"kau ini benar-benar anak umma. kau tau, peraturan di black fairy ketika mempelajari kekuatan dilarang keras untuk pulang

ke rumah asalkan fairy itu sudah menguasai sampai tingkat 15. paham?" tolak Suho

"ahhh,....... aku mau pulang. atau.. kau bisa membuatkan api untuk kami?" tanya Minho

"tapi hanya kali ini saja ya. kalau bukan karna kalian anak didikku, aku tak mau melakukan sebaik ini." ucap Suho yang

sepertinya melakukan semua ini karna keterpaksaan. api pun muncul dari tangan Suho dan menaruhnya di lilin tua yang abadi.

ruanganpun mulai menghangat. sekarang Minho tidak seperti ulat bulu lagi. tapi dia masih seperti kepompong.

"padahal sudah dinyalakan lilinnya. kau masih saja seperti itu. oh ya, nanti kalau ada wanita yang datang ke sini, suruh dia

menunggu sebentar. aku mau mencari Taemin sekarang." ucapan Suho yang terakhir sebelum Suho meninggalkan ruangan

sempit yang mereka sebut kamar tidur.

"waw... wanita. apakah dia cantik?" tanya Jonghyun

"bukannya kebanyakan teman-temannya Suho itu adalah para fairy yang diatas umur 30 tahun. dan taukah kamu, semua

temannya berwajah tua. aku tak bisa membayangkan jika salah satu dari temannya itu ia kencani. hiii... pasti mengerikan dan

menjijikkan." kata Key yang sambil mengingat-ingat wajah teman Suho. terakhir Key melihat saat itu Suho sedang asyik

mengobrol dengan nenek-nenek tua yang mungkin umurnya sudah 50 tahun.

"ah kau ini... menakutiku saja. aku jadi tak nafsu untuk membayangkannya lagi." kecewa Jonghyun.

tiba-tiba pintu depan rumah berbunyi. mungkin tamu wanita Suho atau nenek-nenek sudah datang. wajah mereka pucat.

mereka takut jika yang datang itu seorang fairy tua yang sudah berbau abu.

"duh... dia sudah datang. Onew, kau saja yang membuka pintunya. aku takut. aku trauma degan nenek-nenek karna giginya itu

loh... menjijikkan. penuh liur dan mulutnya bau minuman leendabegi. sudah sana. dari pada kau hanya membaca buku." rujuk Key

ke Onew

"kau ini. dasar bocah ingusan. sama nenek-nenek saja takut. tapi jika cantik, aku yang akan mengencani dia duluan. bagaimana?"

taruhan Onew yang membuat lainnya bingung.

"terserah kau. yang penting sekarang kau buka pintunya. kasihan dia. sudah lama menunggu. aku tak mau dia kelelahan karna

tak kuat menahan beban tubuhnya." canda Minho

Onew pun bangkit dari tidurnya. bangun pun dengan terombang-ambing karna sudah terlalu lama tidur. ketika Onew membuka

pintu depan, Onew langsung menutup matanya. takut apa yang di ucapkn Key itu benar. tapi ketika Onew menutup matanya,

suara lembut manis terdengar dari tamu wanita itu.

"mengapa kau menutup matamu sayang? apa kau takut padaku?" tanya wanita itu kepada Onew sampai suaranya itu terdengar

Jonghyun, Key dan Minho. saat mereka semua keluar, ternyata wanita itu cantiknya bukan main. benar-benar cantik, seperti

bidadari. mulut mereka terbuka yang kurang lebih berdiameter 3 cm.

"buka matamu sayang. dan mengapa kalian membuka mulut kalian. suhu sedang dingin sekarang. jangan sampai hewan teordorks

(seperti lalat) masuk ke mulut kalian." ucap wanita itu lembut penuh perhatian.

"hai Onew. buat apa kau menutup matamu. buka saja." senggol Jonghyun

"benarkah?" saat itu juga Onew membuka matanya. memang benar apa yang diucapkan teman-temannya.

"bisakah aku masuk. aku tak kuat dingin." pinta wanita itu

"dengan senang hati. silahkan masuk.. nona...???" tanya Minho

"taeyeon. aku temannya Suho. apa dia ada didalam?"

"dia sedang keluar sebentar untuk mencari teman kami yang kurang satu." jawab Key datar karna lebih fokus melihat wajah

dan badannya.

"baiklah." angguk taeyeon

 

-skip-

 

-Taemin POV-

 

"umma, aku rindu umma. aku ingin umma kembali ke pangkuanku. aku ingin seperti dulu. dimanja-manjakan umma."

tangis Taemin sambil mengusap batu yang bertuliskan nama ummanya itu.

"jika waktu bisa diputar, kau pasti bisa melakukan apa yang kau mau. tapi takdir berkata lain." ucap Suho yang tiba-tiba ada di

belakang Taemin sambil memegang pundak Taemin.

"Suho. apa yang kau lakukan disini?" tanya Taemin terkejut

"hari sudah malam dan suhu sedang rendah disini. ayo, kita pulang." bujuk Suho

"aku tak mau pulang. aku ingin menemani umma disini." tolak Taemin pelan

"pikirkan dirimu dulu. ummamu juga tidak ingin kau sakit karnanya. sudah, ayo pulang. aku sudah menaruh api di lilin abadi. jadi

ruangannya tidak terlalu dingin."

"baiklah. umma, aku pergi dulu ya. aku pasti akan kembali esok hari."

 

-skip-

 

-di rumah-

 

"kami pulang." sapa Suho dan Taemin tapi tak ada yang menjawab. hanya terdengar omongan orang banyak dari kamar.

"apa yang sedang mereka lakukan?" tanya Taemin kepada Suho

"sepertinya ada yang tidak beres. lebih baik kita kesana." ajak Suho sambil menarik tangan Taemin

setibanya disana, mereka sedang berbincang-bincang dengan taeyeon yang sampai-sampai tak mendengar sapaan mereka.

"ekhem.... jadi ini yang kalian lakukan sampai-sampai salamku tidak dijawab kalian. bagus ya.. taeyeon ikut aku. dan kalian

semua ini waktu kalian tidur. atau besok kalian harus memaka sansa sampai 30 botol. maukah kalian?" ucap Suho

"iya iya Suho. kami akan tidur. lain kali taeyeon main lagi ya." rayu Minho. taeyeon hanya membalas dengan senyuman polosnya.

mungkin dia tidak menyukai Minho dan yang lainnya karna mereka semua membosankan.

"apa yang mereka lakukan padamu taeyeon?" tanya Suho kepada taeyeon

"hanya bincang-bicang. mereka itu membosankan. beruntung aku datang sendiri. kalau aku ajak anak didikku juga, apa yang

akan terjadi? mereka tak tau jika umurku sebenarnya 20 tahun lebih tua dari mereka. kau ajarkan apa kepada anak

didikmu?" polos taeyeon yang sedikit kesal dengan kelakuan mereka

"itu kelakuan mereka memang seperti itu sejak mereka kecil. jadi jangan salahkan diriku. oke?"

 

-skip-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Mellisa #1
Wah... Ceritanya keren imajinasinya bagus!!! Masih bagus cerita author di bandingkan aku punya fanfic#lirik2 love at 15th!!
ParkChanRa
#2
Chapter 2: Leave comment yup guys..