Chapter 2

Crush on You
Please log in to read the full chapter

Semenjak hari itu, Nayeon dan Momo menjadi semakin dekat. Tiap pagi, mereka berangkat sekolah bersama dan tiap sore, mereka pergi ke kafe Pak Shin bersama-sama. Tak lupa juga, Nayeon selalu hadir saat Momo dan Jinyoung mengikuti latihan basket. Tidak butuh waktu yang lama untuk Jinyoung menyadari kedekatan mereka dan mulai bertanya-tanya apa yang terjadi di antara mereka. Nayeon akhirnya menjelaskan bahwa ia dan Momo merupakan rekan kerja. Mengetahui fakta itu membuat Jinyoung menjadi antusias untuk mengenal Momo lebih dekat.

“Ayolah.. Bantu aku untuk berkenalan dengannya!” Jinyoung memohon kepada Nayeon. Saat itu, mereka sedang duduk di bangku penonton dan menyaksikan latihan dari tim putri.

“Kenapa aku harus membantu? Kau sendiri punya mulut untuk mengenalkan dirimu padanya,” balas Nayeon dengan kesal.

“Bagaimana kalau kau mengajaknya makan siang bersama kita Senin depan? Setidaknya itu memberiku kesempatan untuk berkenalan dengannya,” ujar Jinyoung.

“Iya, iya. Aku akan mengajaknya,” jawab Nayeon dengan pasrah.

“Yeayy! Terima kasih, Nayeon,” balas Jinyoung lalu tiba-tiba memeluk Nayeon. Pelukan itu membuat Nayeon terkejut hingga Nayeon mendorong Jinyoung dengan kuat. “Hei! Aku hanya ingin memelukmu!”

“Sudah kubilang jangan memelukku seperti itu! Momo bisa melihatmu dan itu akan membuat dia salah paham!” Nayeon mengatakan hal itu karena ia tahu perasaan Momo dan dia tidak ingin menyakiti perasaannya.

Nayeon kemudian mencari Momo untuk memastikan ia tidak melihat kejadian tadi. Untung saja Momo sedang fokus dengan lawan yang berada di depannya hingga ia tidak sempat untuk memalingkan wajah ke arah bangku penonton. Nayeon yang melihat itu, tiba-tiba menyoraki Momo untuk memberikan ia semangat. Mendengar suara Nayeon, benar-benar membakar semangat Momo hingga ia berhasil merebut bola dari lawannya. Sekilas Momo memalingkan wajahnya untuk melihat Nayeon dan tersenyum kepadanya. Walaupun tidak mendengar apa-apa, Nayeon tahu bahwa Momo mengucapkan terima kasih dalam hatinya.

Setelah latihan mereka selesai, Nayeon menunggu Momo di depan ruang ganti. Sejenak Nayeon termenung karena permintaan Jinyoung tadi. Sebenarnya, ia merasa berat hati untuk mengenalkan Jinyoung pada Momo. Mungkin karena dia tahu bahwa Jinyoung dan Momo saling menyukai. Namun, ia juga sadar bahwa ia tidak boleh egois, apalagi terhadap sahabat dan teman baiknya.

“Ouch!” Terdengar suara teriakan dari dalam ruang ganti. Nayeon mengenali suara itu. Suara itu adalah suara Momo.

“Momo?!” seru Nayeon lalu segera memasuki ruang ganti. Ia kemudian mencari keberadaan Momo dan mendapati Momo sedang terduduk di atas lantai sambil memegang pergelangan kakinya. “Momo, ada apa?!” tanya Nayeon dengan panik.

“Kakiku..” jawab Momo yang tampak kesakitan.

Nayeon membantu Momo untuk berdiri lalu menopang tubuh Momo hingga ia berhasil duduk pada salah satu kursi terdekat. Kemudian, Nayeon memeriksa pergelangan kaki Momo untuk melihat seberapa parah cidera yang dialami Momo.

“Sebenarnya, kakiku terkilir saat latihan tadi. Tapi, tidak ada yang menyadarinya,” ujar Momo sambil melihati Nayeon yang sedang memegang pergelangan kakinya.

“Harusnya kau tidak memaksakan diri. Apa kau yakin bisa berjalan dengan kaki seperti ini?” tanya Nayeon dengan khawatir.

“Ini bukan masalah besar. Palingan besok sudah membaik,” jawab Momo. “Eh, apa kau bisa mengambil bajuku yang terjatuh itu?” tanya Momo sambil menunjuk bajunya yang berada di atas lantai.

Nayeon mengambil baju itu sesuai permintaan Momo lalu menyerahkannya pada Momo. Setelah Momo menerima baju itu, Momo mulai melepaskan seragam basket. Saat melihat itu, jantung Nayeon mulai berdebar-debar dan wajahnya mulai memerah. Nayeon tersipu malu karena melihat tubuh Momo. Nayeon mendapati hal itu sangat aneh karena ia tidak pernah merasakan ini sebelumnya.

“Aku jadi canggung kalau kau melihatiku seperti itu,” ujar Momo sambil tertunduk.

“Ah, maafkan aku!” balas Nayeon lalu memalingkan wajahnya. “Bodoh Nayeon! Bodoh!” ucap Nayeon dalam hatinya.

Setelah Momo berhasil mengganti bajunya, Momo meminta bantuan Nayeon untuk menopang tubuhnya. Rupanya cidera yang dialaminya membuat dirinya tidak mampu untuk berjalan sendiri. Melihat hal itu membuat Nayeon meminta agar Momo tidak bekerja pada hari itu. Namun, Momo bersikeras bahwa ia masih tetap bisa bekerja walaupun kakinya cidera.

Saat sampai di kafe tempat mereka bekerja, Pak Shin tampak sangat khawatir dengan keadaan Momo. Pak Shin juga meminta Momo untuk tidak bekerja pada hari itu. Namun, Momo tetap bersikukuh untuk bekerja. Akhirnya, Pak Shin menugaskan Momo sebagai penjaga kasir agar ia tidak perlu banyak berjalan.

Hari itu kafe Pak Shin tampak sepi. Momo yang tidak bisa banyak berjalan, memilih untuk belajar karena ujian mereka semakin dekat. Sedangkan Nayeon memilih untuk membersihkan toilet.

“Tumben kau belajar,” ujar Pak Shin pada Momo.

“Aku tidak bisa berbuat apa-apa karena kakiku ini dan juga minggu depan adalah minggu ujian,” jawab Momo tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku.

“Minggu depan kalian ujian? Kalau begitu, minggu depan kalian cuti saja dulu,” balas Pak Shin. “D

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
momomoguring
Hey, if you want to read the English version of this story, you can check this link https://www.asianfanfics.com/story/view/1450939/crush-on-you-eng-ver

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet