Kang Daniel

We Love You, Hwang Minhyun!

.

¤Series of Loves Surounding Hwang Minhyun During Produce 101¤

▪▪▪Chapter 3

Kang Daniel

.

Disclaimer:

I don't own anything except this story..

.

Summary:

Semua Kejadian yang terjadi baik didepan maupun dibelakang layar Produce 101.

Dan tentunya yang melibatkan member favorite kita, Hwang Minhyun...


.

Latihan hari ini seharusnya berjalan dengan lancar seperti perkiraan Daniel, Tapi entah setelah beberapa jam melatih gerakan mereka, tubuhnya terasa luar biasa letih. Ia tahu ia mulai terkena demam tapi ia berusaha menutupinya dengan baik, waktu mereka tinggal seminggu untuk melatih gerakan sorry-sorry dan ia tidak mau menjadi beban bagi para anggota team yang lain.

"Oke kita istirahat sebentar" Ucap Jonghyun leader mereka, Daniel langsung merasa tenaga dikakinya menghilang dan ia segera terduduk dilantai berusaha mengatur nafasnya yang bergemuruh, pandangan matanya terasa berkunang-kunang karena suhu tubuhnya yang mulai meninggi namun ia terus berusaha mengabaikannya. Ia membaringkan dirinya dan memejamkan matanya sebentar hendak menghalau penat yang ia rasakan.

Beberapa anggota team tampak melakukan hal serupa, Jaehwan tampak membaringkan dirinya disamping Daniel, sementara Seongwoo dan Hyunbin tampak tengah bertukar pendapat. Iapun bisa mendengar suara Minhyun dan Jonghyun yang juga tengah berdiskusi.

Bel tanda makan siang tidak lama berbunyi ia bisa mendengar langkah kaki para trainee diluar ruangan latihan milik mereka.

"Yoosh, ayo kita makan!" Ia bisa mendengar suara Seongwoo yang tampak bersemangat biasanya ia pun juga selalu bersemangat saat jam makan tiba, tapi mungkin efek demam membuat ia enggan bangkit dan beranjak kearah kantin. Beberapa anggota team yang lain sudah menghampiri Seongwoo, bahkan Jehwan yang sebelumnya tampak kelelahan sudah asyik berceloteh ria dengan Hyunbin. Ia membuka matanya dan memandang ke arah pintu dengan malas, Seongwoo tampak memandang dirinya heran melihat kepasifan dirinya di waktu makan siang.

"Duluan saja, aku masih mau beristirahat bentar" Serunya kepada Seongwoo.

"Oke, kalau terlalu lama kami habiskan loh!" Balas Seongwoo dibarengi tawa Jaehwan dan Hyunbin.

Ia hanya memutar bola matanya menanggapi candaan Seongwoo dan kembali membaringkan dirinya berusaha memejamkan matanya kembali.

"Kau butuh makan untuk bisa minum obat, Daniel-ah" Suara Minhyun menyentakkan dirinya yang baru ingin terlelap. ', Aku lupa Hwang Minghyun' pikirnya.

Ia membuka matanya kembali dengan enggan, dilihatnya Minhyun melambaikan tangan kepada Jonghyun yang berada diluar ruangan dan mendudukan dirinya di samping Daniel.

"Pergilah makan Minhyun, aku tidak lapar.." Jawab Daniel enggan, semenjak insiden dengan Hyunbin dulu dimana Minhyun membela Hyunbin yang malas latihan dan membiarkannya pulang¹ membuat Daniel agak sedikit kecewa dengan Minhyun.

Sudah beberapa kali ia membalas ketus ucapan Minhyun, karena ia pikir Minhyun tidak seserius yang ia kira di acara ini.

"Kau masih marah denganku, Daniel-ah?" Tanya Minhyun pelan.

Daniel menghebuskan nafasnya keras mendengar ucapan Minhyun. "Well, tidak ada gunanya aku marah kepadamu, Orang yang tidak berusaha sepenuh hati tidak cocok untuk mengatur orang lain!" Ujarnya dingin.

Minhyun menghela nafas panjang mendengar ucapan Daniel, "Maafkan aku telah mengecewakanmu Daniel.." Jawab Minhyun, "Tapi aku memang tidak suka terjadi pertengkaran didalam team, lagipula Hyunbin punya alasan sendiri kenapa ia bersikap seperti itu" sambungnya pelan.

"Whatever, kau mau mengasuh Hyunbin itu urusanmu. Aku tidak peduli! Pergi aku ingin beristirahat.." Sentaknya kepada Minhyun. Daniel tahu ucapannya sangat kasar terhadap Minhyun tapi insiden kemarin benar-benar mengganggu pikirannya, dan ia tdak bisa mengusir perasaan sakit yang ia rasakan.

Minhyun mengerutkan dahinya mendengar ucapan Daniel.

"Maaf, tapi aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian Daniel-ah" Daniel hanya mendengus dan kembali berusaha memejamkan matanya yang kembali terasa berat. Berusaha mengabaikan perasaan hangat yang ia rasakan saat ia tahu Minhyun kini duduk disamping dirinya, menemani dirinya dari kesendirian. Dan meski ia enggan mengakuinya, Kang Daniel merasa senang.

Belum lama ia terlelap tiba-tiba ia merasakan pijatan lembut pada pelipisnya yang berkeringat, tersentak dibukalah kedua bola matanya dan ia mendapati Minhyun tengah menatap dirinya seakan meminta maaf "Ahh, aku hanya berusaha menghapus keringatmu Daniel-ah, kau lanjutkan saja istirahatmu.." Dipandang selembut itu oleh Minhyun membuat pipinya bersemu merah.

'Dasar Hormon Bodoh' Pikir Daniel kesal

"Hentikan, aku tidak mau dibantu olehmu" Ucapnya kasar sembari membalikkan tubuhnya membelakangi Minhyun.

Perasaan Minhyun mencelos mendengar jawaban Daniel,namun ia tetap tersenyum sebelum mulai memijati kening Daniel yang sudah ia bersihkan dari keringat, "Setidaknya diamlah dan biarkan aku kalau kau tidak ingin Jonghyun hyung menyuruhmu berisitrahat Daniel-ah, kondisimu sebenarnya tidak memungkinkan untuk melanjutkan latihan bukan?" Jawab Minhyun singkat.

Daniel langsung terpana memandang wajah Minhyun "A-apa maksudmu?" Ujarnya panik, ia segera mendudukan dirinya sembari memandang sekeliling ruangan rasa panik menguasainya, ia tidak ingin beristirahat. Tidak sekarang pikirnya, 'Terlalu banyak yang aku pertaruhkan untuk hal ini' batin Daniel.

"Kau sedang demam, seharusnya kau beristirahat di Dorm hari ini Daniel" Ucap Minhyun pelan.

"Beristirahat? Kau menyuruhku untuk beristirahat? Wah, memang benar penilaianku, bagimu kompetisi ini mungkin hanya sebagai ajang unjuk ketampanan dan bukanlah wadah penujukan bakat bukan? Asal kamu mendapatkan kembali para penggemarmu kau tidak perlu takut tentang debut karena kau sudah punya grup sendiri, seperti itukah pikiranmu?" Jawab Daniel sengit, rasa pening yang sangat terasa membutakan pandangannya.

"Bu-bukan begitu Daniel, kau salah sangka..." Minhyun terbata mendengar ucapan Daniel.

"Tahu apakah kau dengan perasaanku yang terus menerus waswas akan debut. Menanti segala kemungkinan yang akan terjadi apabila aku gagal disini. Setidaknya masih ada yang akan menampungmu bila kau gagal, tapi disini jika aku gagal disini maka berakhirlah mimpiku kau tahu itu!" Daniel berusaha mengatur nafasnya yang terasa bergemuruh.

'Berhenti Bodoh! Atau kau akan menyesal' Batinnya meneriakan peringatan kepada dirinya tapi rasa pusing membuat pikirannya kacau.

"Tahu apa kau tentang perjuangan, Kalau kau sendiri tidak pernah berusaha dengan Maksimal, pantas saja Grupmu gagal.." Usai mengucapkan itu Daniel langsung menutup mulutnya tubuhnya serasa diguyur dengan penyesalan yang terlambat.

"A-aku..." Ia memandang Minhyun yang tengah menunduk, tubuhnya bergetar. Seketika saat itu Daniel merasa amat menyesal.

"Ma-maafkan a-aku.." Daniel merasa hatinya remuk mendengar suara Minhyun. "Kau benar, aku memang kurang berusaha" Minhyun tampak menarik nafas dalam untuk menenangkan suaranya yang bergetar "Tapi memaksakan diri terlalu berlebihan akan membahayakan tubuhmu Daniel.. Jadi aku mohon.. Aku mohon.." Suara Minhyun terdengar semakin kecil.

Daniel ingin meminta maaf dan memeluk Minhyun mengatakan ialah yang salah. Tapi tubuhnya terasa kaku.

"Aku berjanji kerja kerasmu akan terbayarkan dan kau tidak akan gagal disini, Jadi kumohon beristirahatlah, Please..." Tangan Minhyun yang gemetar memegang tangannya yang terasa dingin.

Daniel memandang Minhyun takut, hatinya mengutuk pikirannya yang kacau, mengutuk dirinya yang menyakiti Hwang Minhyun. "Ma-maafkan aku, bukan itu maksudku hyung Maafkan aku pikiranku kacau.." Mendengar ucapan Daniel Minhyun menggelengkan kepalanya dan memaksa Daniel yang memeluknya terduduk. "Tidak ada yang perlu dimaafkan Daniel... Aku mengerti, karena itu aku memintamu istirahat agar kondisimu cepat membaik" Minhyun melepaskan pelukan Daniel dan memandang Daniel yang tampak menyesal.

"Kau bisa beristirahat selama 1 jam, jadi biarkan aku membantumu Daniel-ah..." sambungnya menatap kearah Daniel yang masih terlihat enggan untuk beristirahat tapi ia tidak mau berargumen terlalu lama dengan Minhyun ia takut ia akan mengatakan hal-hal yang akan ia sesali nanti. Akhirnya ia pun mengalah menghela nafas, dan me-rileks-kan bahunya yang menegang dan membiarkan dirinya rebah diatas pangkuan Minhyun. Melihatnya Minhyun menghembuskan nafasnya lega.

Daniel bisa merasakan Jemari Ramping Minhyun kembali memijat ringat pelipisnya yang masih terasa penat, gerakannya yang lembut terasa menghilangkan rasa pusing yang ia rasakan. Minhyun memijat kepalanya dengan penuh kehati-hatian dan efeknya langsung membuat Daniel merasa rileks dan perlahan rasa kantuk menyerangnya. Minhyun masih tengah memijat dengan lembut sampai didengarnya dengkuran halus dari bibir Daniel. Ia tersenyum lega melihat Daniel tertidur pulas. Diletakannya tangannya yang dingin diatas kening Daniel yang terasa hangat, membuat Daniel sedikit menggeliat sebelum kembali tertidur.

'Mirip sekali, sama seperti dulu' Batin Minhyun 'Tidak peduli apa pun resikonya terus berjuang sampai titik akhir perjuangan'. Minhyun memandang Daniel yang terlelap, tangannya sesekali memainkan rambut pink milik Daniel 'Pengorbananmu tidak akan sia-sia Daniel, Aku akan menjamin itu'.


.

Daniel terbangun dengan perasaan yang jauh lebih baik, meski hanya sebentar tampaknya tubuhnya benar-benar terasa lebih segar. Ia masih bisa merasakan suhu tubuhnya yang sedikit hangat tapi rasa penat menganggu yang ia rasakan terasa hilang saat ia membuka kelopak matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah wajah Minhyun yang ikut terlelap menemaninya dan tangan Minhyun yang masih berada diatas keningnya memberikan kesejukan pada keningnya yang terasa hangat.

Daniel berusaha membangunkan dirinya dengan perlahan enggan membangunkan Minhyun yang masih terlelap. Ia memandang kearah ruang latihan yang masih terlihat sepi. 'Berapa lama aku tertidur?' Pikirnya. Setelah memastikan Minhyun masih terlelap ia bangkit bangun hendak mengecek keluar ruang latihan saat dilihatnya Jonghyun masuk membawa bungkusan makanan, minuman serta sesuau yang terlihat seperti obat menurut Daniel.

"Ahh. Senang melihatmu sudah terbangun Daniel-ah, bagaimana perasaanmu?" Ucap Jonghyun.

Daniel menatap bingung kearah Jonghyun, Melihatnya Jonghyun tersinyum simpul "Minhyun meng-sms-ku menjelaskan tentang situasimu, yang lain kini masih makan siang di kantin. Aku kemari hanya untuk membawakan makanan untukmu dan Minhyun serta Obat pereda demam" Jonghyun meletakkan plastik yang ia bawa di meja dan menghampiri Minhyun yang masih terlelap. "Terimakasih tidak membangunkannya, kondisinya tidak jauh lebih baik dari kondisimu sebenarnya.." Ucap Jonghyun sambil membelai rambut Minhyun pelan. Daniel yang masih terdiam terlihat terkejut mendengar ucapan Jonghyun.

"Apa..?" Ucap Daniel terkejut.

Jonghyun hanya tersenyum melihat reaksi Daniel, "Habiskan makanmu dan minum obatnya, Obat ini adalah obat andalan kami selama sakit ketika di Nu'EST, dan aku jamin sesudah meminumnya tubuhmu akan terasa lebih bugar dan kau dapat berlatih seperti sedia kala".

"Hyung, tunggu... maksudmu Minhyun juga sedang sakit?" Desak Daniel kepada Jonghyun.

"Begitulah, dan seperti yang kau tahu bukan hanya kau yang sedang berjuang disini Kang Daniel..." Ucap Jonghyun tajam.

Daniel tersentak mendengar ucapan Jonghyun.

"Well, jangan lupa bangunkan Minhyun dan ajak makan ia bersamamu, waktu isitrahat kita masih 20 menit lagi jadi tidak perlu terburu-buru .." sambung Jonghyun dengan lebih hangat. "Aku pergi dulu..." Jonghyun pun menutup pintu dan kembali meninggalkan Daniel yang tengah termenung ditempatnya.


.

Pukul 11 malam mereka menyudahi latihan. Hampir seluruh koreo sudah mereka kuasai tinggal memantapkan gerakan saja saran Jonghyun. Seongwoo menghampiri dirinya dan seperti biasa mereka akan kembali ke dorm bersama. Beberapa kali ia mencuri pandang kearah Minhyun yang masih berlatih bersama Jaehwan, ia masih merasa tidak enak akibat ucapannya sebelumnya. Tapi menilik sifat Minhyun, Daniel tahu bahwa ia pasti sudah dimaafkan, tapi perasaanya masih terasa mengganjal.

Seongwoo kembali memanggil dirinya, ia mencuri pandang kembali dan terkejut melihat Minhyun yang tengah tersenyum memandangnya. Daniel membalas senyuman itu dengan canggung sebelum berlari menghampiri Seongwoo untuk kembali ke dorm.

Kamar mereka terasa sepi saat mereka kembali, hampir semua anggota masih berada diruang latihan. Seongwoo langsung mengambil baju ganti dan bergegas mandi, sedang Daniel kembali merebahkan dirinya diatas kasur miliknya. Dipandangnya Kasur Minhyun yang berada disebrangnya, kasur itu tampak rapih beberapa buku bacaan memenuhi pojok kasur milik Minhyun. Perasaan bersalah kembali menggerogoti hatinya. Ia menggelengkan kepalanya dan berusaha memejamkan matanya, membiarkan kantuk menguasai dirinya.

Pukul 2 ia terbangun, rasa haus membuatnya mau tidak mau membuka matanya dirinya disambut dengan ruang kamar yang gelap gulita, mengerjapkan mata untuk menyesuaikan diri dibantu cahaya dari luar kamar Daniel menatap meja nakas disamping tempat tidurnya. Telah tersedia sebotol air dan obat yang dibawakan Jonghyun disana dan tulisan intruksi Minhyun disampingnya.

Perasaan bersalah semakin menggelayuti perasaannya, apabila saat didapatinya kasur didepannya kosong. Perlahan tidak ingin membangunkan yang lain ia bangkit dan melangkah keluar kamar.

Diluar kamar ia mengedarkan pandangannya kesemua pelosok ruang tamu, menemukan sosok Minhyun yang tengah membaca buku diatas sofa dorm mereka.

Bruk

Ia mendudukan dirinya disamping Minhyun, Minhyun memandangnya sekilas sebelum kembali melanjutkan bacaannya.

"Kau sudah minum obatnya?" Tanya Minhyun

"Sudah, kau sendiri kenapa disini Minhyunniee..." Jawab Daniel sambil memandangnya tajam.

Minhyun tertawa simple mendengar nada suara Daniel, "Aku tidak bisa tidur jadi aku membaca disini.." jawabnya. "Sebaiknya kau istirahat, obat yang kau minum tidak akan bereaksi jika kau tidak tidur Daniel-ah.."

Ah, lagi-lagi nada lembut itu, perasaan bersalah tiba muncul dengan amat dahsyat menyelimuti perasaan Daniel.

"Minhyun maafkan aku atas sikapku sebelumnya, aku benar-benar menyesal, aku tidak " Ucapnya pelan. Mendengarnya Minhyun segera menutup buku yang sedang dbacanya dan menatap Daniel yang tertunduk.

"Hentikan Kang Daniel, kau sudah meminta maaf sebelumnya. Tidak ada yang perlu kita bahas lagi oke!" Minhyun memarahi Daniel membuat Daniel sedikit bergidik ketakutan.

"Kita semua pasti pernah membuat kesalahan, jadi jangan terlalu menyiksa dirimu sendiri yah.." sambungnya sambil tersenyum.

"Lagipula aku mengerti perasaanmu, tapi satu hal yang pasti ketakutanmu tidak beralasan Kang Daniel, karena aku berani menjamin bahwa kau akan sukses dan tidak akan pernah kehilangan mimpimu! Aku berani bertaruh.." Ucap Minhyun berapi-api.

Daniel tertawa melihat kepercayaan diri Minhyun terhadap dirinya "Andai aku bisa seoptimis dirimu Minhyun-ah.." ujarnya pelan.

Minhyun hanya tersenyum simpul melihat sikap Daniel "Ooh kau tidak akan pernah tahu perjalanan nasib Daniel, tapi aku yakin kerja kerasmu akan terbayarkan" Daniel menatap Minhyun takjub "Percayalah..!" Jawabnya Final.

Daniel menghembuskan nafas lega, perasaannya terasa lebih ringan. Entah kenapa ucapan Minhyun membesarkan hatinya.

"Baiklah Hwang Minhyun, Ayo Kita Tidur!" Daniel mengulurkan tangannya kearah Minhyun yang menatapnya heran.

"Aku percaya padamu, Minhyun..." Balas Daniel lembut,


.

"Dan peringkat pertama untuk posisi Center Wanna One adalah..."

"KANG DANIEL!"

Seluruh ruangan dipenuhi gegap gempita, Daniel bisa merasakan tampak puluhan tangan memeluk dirinya. 'Aku berhasil' pikirnya 'Aku akan debut bersama Minhyun' batinnya gembira. Dengan semangat ia menaiki panggung menyampaikan rasa syukur dan terimakasih atas para pendukungnya dan bersiap menerima selamat dari Minhyun seperti yang sudah ia harapkan. Tapi Minhyun bahkan tidak ada disana menantinya disisi tangga seperti para peserta yang lain. Ia masih terduduk di bangkunya dan menatap nanar kearah panggung didepannya. Pandangannya penuh kesedihan, dan saat itulah Daniel menyadari bahwa Minhyun tidaklah bahagia.


.

Notes:

¹ Baca Chapter 2 : Kwon Hyunbin di Chapter sebelumnya

.

Well, this chapter really exhausted me for some reason. I changed the plot for 3 times. and here i try to finish it. I hope you like it.

Maaf, kalo janjinya palsu, i cant seems to update 2/3 days per chapter. Been busy with my work assignment. But just for your information, i've been preparing new Chapter for Jaehwan Next! So Stay tuned!

Leave me your Review please^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
❤_❤
Vien1103
#2
Chapter 2: Everyone loveeeeeee Minhyun...
dHaelicious #3
Chapter 1: Kapan ya terakhir kali aku baca fic indo, 2 tahun lalu? 5 tahun lalu? XDD

I'm so deprived of Hwang minhyun fic haha terima kasih sudah menulis ini. Itu yang sekamar sama Seonho sapa ya.. jadi penasaran XDD
Seonhoooo mari kita jaga minhyun bersamaaaaa